All Chapters of Dinodai Sebelum Malam Pertama: Chapter 501 - Chapter 510
626 Chapters
Bab 199 Pertarungan yang sengit
“Farah belum tidur?” Nuha membuka pintu kamar Farah yang masih menyala lampunya. Sekarang Farah sudah tidur terpisah dengan saudaranya, Asyraf. Asyraf tidur sekamar dengan Farrel. Farah tidur sendirian. Terlihat Farah sedang memainkan boneka barbienya dengan anteng. Padahal sebelumnya ia berkata pada ibunya agar tak usah menemaninya tidur karena ia sudah bisa tidur sendiri. Rupanya, anak itu sepertinya belum mengantuk. Nuha menengok jam di weker. “Sayang, sudah jam sembilan tidur ya! Ibu bacain buku,” bujuk Nuha. Sebelumnya ia baru saja menidurkan Asyraf dan Farrel terlebih dahulu, bergantian. Lumayan repot untuk ibu anak tiga yang usianya berjarak dekat. Belum lagi menidurkan yang besar, bagian terakhir. “Ibu, aku masih mau main sebentar saja,” sahut Farah sembari menggerakan bonekanya, seakan tengah berjalan berlenggak lenggok. “Farah, besok kau harus pergi sekolah. Nanti kalau tidur terlalu malam bisa kesiangan.” Nuha mengelus surai panjang gadis kecilnya. Seketika ingatan bu
Read more
Bab 200 Malam yang mencekam
Malam semakin larut. Hanya desau angin dan suara pekikan orang yang tengah bertarung di sekitar alun-alun kota yang sepi. Menciptakan senandung pertarungan yang sengit dan menggetarkan jiwa. Aroma permusuhan dan darah terhidu kentara. Hanya karena sebuah kekonyolan semata.Beberapa tunawisma memilih berpindah tempat dari gedung-gedung kosong yang disinggahi para anggota kawanan geng motor liar daripada mengambil resiko. Sudah hidup susah, tak ingin menjadi korban kebiadaban mereka.Rupanya, serbuan anggota geng motor Slytherin belum usai. Daniel dan Salwa mengira jika kawanan geng motor itu hanya berjumlah delapan orang namun dugaan mereka keliru. Ada banyak anggota geng motor Slytherin lainnya.Kini posisi mereka bagai seekor kerbau yang dicucuk hidungnya. Tak bisa melarikan diri karena sudah dikepung.Berdatanganlah kurang lebih sepuluh orang yang dipimpin oleh seorang pria bertubuh menjulang sangat tinggi, bahkan lebih tinggi dari Daniel Dash. Mungkin postur tubuhnya di atas rata-r
Read more
Bab 201 Akhir pertempuran
Dokter muda itu menangis penuh haru, tak menyangka malam itu ia merasa seperti menang lotere. Bukan tanpa alasan, maaf, untuk seribu maaf. Klinik yang baru dibuka itu ramai oleh pasien yang berdatangan. Dan, pasien yang datang bukan berasal dari kalangan rakyat jelata, tetapi anak-anak sultan. Pun, media massa langsung meliput peristiwa aksi pertempuran geng motor termasuk klinik di mana menampung para korban. Klinik yang baru didirikannya belum genap setahun sudah populer. Ketika Salwa menantang Black Jaguar, sebuah pertolongan tiba, kawanan kesatuan patroli malam datang menolong mereka, bahkan langsung menangkap beberapa anggota geng Slytherin sebab aksi mereka sudah kelewat batas, menganiaya orang. Black Jaguar berhasil melarikan diri. Begitupula dengan Kevin. Dokter yang menangani langsung menjelma menjadi hero di mana ia bisa mengobati korban pengeroyokan geng motor bersama timnya. Ia pun dengan senang hati dan tepaseliro menghadapi jurnalis dan diwawancarai. Perawat di bela
Read more
Bab 202 Bermalam di IGD
Pukul empat pagi, Salwa, Daniel, Huda dan Romi terpaksa dirawat di IGD sebuah klinik terdekat dengan alun-alun kota. Mereka akan pindah ke rumah sakit kota keesokan harinya. Keluarga masing-masing sudah dihubungi. Satu per satu berdatangan membesuk mereka bergantian. Bosan menunggu keluarga Daniel Dash, Neng Mas memasuki ruang IGD kembali, ia akan menemani Salwa yang terbaring tidur di atas brankar. Di brankar sebelahnya, Daniel Dash tampak terbaring pula tetapi dengan tatapan tak luput dari wajah sang kekasih hati. Neng Mas mendesah pelan. Pria itu terlihat begitu menyayangi Salwa. Mungkin lebih mendekati obsesi sepertinya. Neng Mas menjadi teringat pria yang menolongnya. Ia yakin, pria itu Acep. Mungkin ia akan menyetujui ajakan Salwa untuk mengunjungi rumah Acep. Selama ini ia tidak tahu kehidupan keluarganya sekarang. Menyadari kehadiran Neng Mas, Salwa membelalakan matanya dan menepuk kasur. “Neng bobok sini! Neng bukan petugas bendera jangan berdiri terus!!” ucap Salwa mena
Read more
Bab 203 Tamu tak diharapkan
Korban pengeroyokan anggota geng motor slytherin sudah dipindahkan ke rumah sakit kota. Kini mereka dirawat di ruang VVIP secara terpisah.Hanya Neng Mas yang tidak dirawat dan ia sudah bisa diperbolehkan pulang ke pondok.Salwa menempati ruangan VVIP bersebelahan dengan Daniel Dash. Mereka dirawat karena luka yang cukup parah. Salwa mengalami luka gores di beberapa bagian tubuhnya. Namun yang paling membahayakan ialah, ia sempat jatuh sehingga kepalanya sempat terbentur sehingga akan mengikuti prosedur CT Scan. Berbeda dengannya, lengan Daniel Dash harus dijahit karena tergores belati yang tajam. Pembuluh darah matanya pecah hingga ia tak bisa melihat jelas. Oleh karena itu demi keselamatan, pihak keluarga meminta tim dokter untuk melakukan seluruh jenis pemeriksaan.Salwa terbangun karena merasa ingin buang air kecil, ia menurunkan kakinya sembari menenteng labu infusan menuju kamar mandi.“Mau kemana?” tanya Aruni mengawasi putrinya. Ia duduk dengan bersedekap tangan di dada. Mela
Read more
Bab 204 Keluarga cemara
Melihat ada tamu yang datang, Kinan langsung memilih keluar dengan menggamit tangan Farah karena barang tentu tidak boleh ada banyak tamu yang membesuk pasien.“Ummi, aku keluar dulu,” bisiknya kemudian.Aruni hanya mengangguk dan tersenyum.“Teh, bagaimana kabarmu sekarang?” tanya Rasyid langsung menyalami sang kakak.“Baik,” jawab Salwa ketus, ia memalingkan wajahnya dari pria dewasa yang menyunggingkan senyum padanya.“Om baru dengar kalau Salwa masuk rumah sakit. Kebetulan Om baru pulang dari Jakarta.”H Karim angkat suara. Ia menatap Aruni dengan menyematkan senyum tipis. Aruni pun membalas senyumannya dan mempersilakan H Karim duduk di sofa. Ia lantas berpindah duduk di tepi ranjang.“Makasih Pak Haji sudah nengokin Salwa,” ungkap Aruni dengan sungkan.“Iya, Ummi, maaf saya baru dapat kabar dari Rasyid barusan. Padahal saya berniat ke rumah Ummi. Kebetulan saya habis membesuk istri pekerja yang baru saja lahiran di sini. Eh, ketemu Rasyid di depan lobi,”“Ada apa ya?” tanya Arun
Read more
Bab 205 Apapun demi orang tersayang
“Kau kenapa?” tanya Daniel menatap Salwa yang cemberut.Salwa terlihat menggemaskan di mata seorang Daniel Dash. Sekonyong-konyong ia datang dengan memasang wajah celingukan mirip maling yang takut digebuki massa.Salwa hanya menggeleng dan memilih duduk di sofa sembari meletakan kepalanya yang terkulai pada sandaran sofa.“Kalau bisa, Sally diam di ranjang. Sally masih diinfus. Jangan banyak gerak!”Daniel menegur kekasihnya yang tak bisa diam.Lagi, Salwa hanya terlihat cemberut. Gara-gara salah kata ia pasti akan diomeli oleh kakaknya. Tak mungkin juga ia mengatakan pada calon suaminya perkara remeh temeh tetapi lumayan memancing emosi kakaknya. Gadis itu memang kurang bisa mengontrol bicaranya. Padahal sudah berusaha untuk mengendalikan diri, untuk tidak berkata kasar. Selain itu, ia kesal karena kedatangan H Karim. Sungguh, membuat suasana hatinya buruk.“Labu infusannya tinggal sedikit. Aku mau pulang,” sahut Salwa bernada ketus.“Pms ya?”“Bawel,”“Mas cuman tanya. Terus mau n
Read more
Bab 206 Kejutan ulang tahun
Salwa menengok dompet kulit miliknya dan tercengang melihat isinya. Hanya beberapa kartu, uang pecahan ratusan ribu tujuh lembar dan uang dua ribuan empat lembar. Ia masih mengandalkan uang pemberian ibu dan kakak iparnya.Bibir tipisnya cemberut mirip kerang. “Wa, kau sedang apa?” tanya Neng Mas menatap punggung Salwa yang sedikit membungkuk macam menyembunyikan sesuatu darinya. Memang betul ia menyembunyikan rahasia dompetnya. Sebetulnya, Daniel Dash sudah memberinya kartu ATM pertanda ia menafkahi calon istrinya. Namun ia menolak karena mereka hanya baru bertunangan. Padahal Daniel sudah ngotot memberinya secara terang-terangan dan sembunyi-sembunyi dengan cara menyisipkannya pada dompetnya. Sayang, Salwa memang banyak akal hingga Daniel menyerah karena kartunya selalu kembali pada dompetnya tanpa sepengetahuannya. “Sudah siang, ayo berangkat!” ajak Neng Mas menarik tangan Salwa untuk berangkat kuliah.Mereka pun berangkat ke kampus bersama menaiki taxi online karena sudah terla
Read more
Bab 207 Baikkan ..
Perayaan ulang tahun Salwa dirayakan di rumah sakit. Semua ide Daniel Dash yang memang belum sempat mempersiapkan kejutan istimewa untuknya. Kondisinya sangat tidak memungkinkan karena ia juga masih berada di rumah sakit.Alhasil tercetuslah ide secara spontan saat mendapat pesan jika dirinya akan membesuknya sepulang kuliah.Kinanti membawa kue tart lengkap dengan lilin banyak di atasnya menyambut ulang tahun calon menantunya. Kebetulan ia sedang membesuk putranya. Setiap hari ia selalu mengecek keadaannya.Salwa merasa terharu atas perayaan istimewa, hari lahirnya. Biasanya keluarganya hanya merayakannya dalam bentuk kegiatan tasyakur dengan mengadakan pengajian di rumah. Namun semenjak Salwa tinggal di pondok biasanya keluarganya memberinya hadiah, tanpa perayaan.Bahkan hari itu Salwa sendiri lupa hari ulang tahunnya. Dan, calon suaminya yang pertama mengingat hari istimewa dalam hidupnya.“Tiuplah!” ujar Kinan menyodorkan kue yang sudah dilengkapi lilin yang menyala itu ke hadapa
Read more
Bab 208 Fantasi liar
ByaarrrSatu ember air menyiram tubuh Salwa ketika ia baru saja naik ke lantai di mana kamar asrama berada.“Hei! Apa-apaan?” pekik Salwa tak terima sekujur tubuhnya basah. Apalagi air di dalam ember itu air bekas mengepel, keruh dan berbau. Salwa meringis, “Bau ih! Jijik!”Dua jarinya langsung menjepit hidungnya yang mancrit.Neng Mas membawa kue ulang tahun untuk gadis itu. Kue ulang tahun cheese cake berukuran mungil tanpa lilin.“Barokallahu pi Umrik, Cinta!” Neng Mas menyerahkan kue ulang tahun pada gadis itu. Beberapa santriwati mengitarinya.Tawa langsung pecah di bibirnya. “Iya, makasih! Tapi jangan main siram juga! Aku ‘kan kedinginan. Mana bau lagi!” oceh Salwa tak terima dengan perbuatan Neng Mas. “Met milad Teh!”“Barokallahu Teh!”“Met ulang tahun!”“Met berkurang umur!”“Ulang tahun ke berapa Teh?”Semua santriwati yang tinggal satu lantai asrama menyelamati Salwa, memberikan doa-doa yang terbaik untuknya. Mereka mencium dan memeluk gadis itu bergantian penuh suka cita
Read more
PREV
1
...
4950515253
...
63
DMCA.com Protection Status