All Chapters of Crazy Rich Baby: Chapter 181 - Chapter 190
305 Chapters
Bab 181 : Hasil
“Maka kita bisa melakukan ini.” Raiga mendekat dan menumpukan telapak tangannya di sisi badan Yura. Ia mencium bibir gadis itu bahkan melumatnya lembut. Yura sendiri hanya bisa melebarkan bola mata, dia bahkan menahan napas dan menelan saliva. Bulu mata lentik gadis itu berkedip beberapa kali menunjukkan bahwa sang pemilik tengah kaget. Yura tak membalas ciuman Raiga, dia membiarkan pria itu menikmati bibirnya, dan melepaskannya perlahan setelah puas. “Apa kamu tidak pernah ciuman? Kenapa menahan napas? Bagaimana kalau aliran oksigen ke janin menjadi terhambat?” Raiga sengaja menggoda Yura. Benar saja wajah gadis itu berubah panik takut terjadi sesuatu ke kandungannya. “Kurang ajar! Kamu pasti sengaja melakukan ini padaku,”amuk Yura melihat Raiga menarik sudut bibir dan menyeringai nakal. Ia bahkan mengayunkan tangan memukul pria itu. Namun, saat hendak memukul lagi, Raiga lebih dulu mencekal pergelangan tangannya. “Aku tidak mencium sembarang wanita, aku hanya melakukannya ke wa
Read more
Bab 182 : Mengejar Pengasuh Jahat
Zie jelas kaget mendengar apa yang baru saja Ghea sampaikan, dia memilih buru-buru menghubungi agen penyalur jasa pengasuh yang selama ini dia pakai. Zie melaporkan tindakan Santi lebih dulu, setelah itu mencoba menghubungi ponsel pengasuh itu untuk meminta pertanggungjawaban. “Kenapa dia bisa sejahat ini ke Ken?” Mata Zie sudah merambang, tidak ada seorangpun ibu di dunia ini yang rela anaknya disakiti. Pikiran Zie sudah ke mana-mana, berapa lama Ken sudah dicekoki obat tidur dan penenang oleh Santi kini menjadi pertanyaan besar di kepalanya. Ghea sendiri tak tinggal diam, dia buru-buru meminta bantuan Daniel, menginformasikan masalah yang terjadi ke suaminya itu lantas meminta bantuan agar orang-orangnya bisa melacak keberadaan Santi. “Tenang saja! dia tidak akan bisa lolos dengan mudah setelah menyakiti cucuku,”ucap Daniel. Ia sampai mengakhiri rapat sebelum waktunya agar bisa mengurus masalah ini. Daniel berjalan cepat kembali ke ruangannya, meminta sekretarisnya untuk menghub
Read more
Bab 183 : Kolaborasi Kejahatan
“Sepertinya kita membenci orang yang sama.” Ucapan Aaera membuat langkah kaki Joni terhenti, pria itu menoleh pengacaranya dan meminta ditinggal berdua dengan gadis yang tiba-tiba menyapanya itu. “Siapa kamu?” tanyanya heran. Hari itu Joni pertama kali bertemu dengan Aaera, saat dia datang ke kantor polisi untuk memberikan keterangan lanjutan atas tuduhan kejahatan yang dilakukannya ke Zie. “Aku? aku adalah orang yang sangat membenci Zie,”jawab Aaera. Ia tersenyum miring lantas lanjut bicara,”Apa kamu ingin bekerja sama denganku, menghancurkannya?” Joni tergelak tak percaya, Aaera bahkan berani mengajaknya berkomplot melakukan kejahatan padahal mereka masih berada di area kantor polisi. “Sepertinya kamu sangat sakit hati ke dia, memangnya apa yang dia lakukan padamu?” tanya Joni. “Merampas mainanku.” Aaera yang awalnya tersenyum manis lantas menyeringai jahat. Hari itu, dia berhasil membuat Joni yakin bahwa dirinya adalah rekan yang tepat untuk membuat Zie jatuh. _ “Anaknya,”
Read more
Bab 184 : Kehilangan Jejak
Santi membulatkan mata, dia ketakutkan karena pria-pria yang membawanya tadi ternyata bukan suruhan Joni melainkan Aaera. Gadis itu duduk menyilangkan kaki sambil memainkan kuku jari, sedangkan Santi masih saja memeluk tas yang isinya gepokan uang upahnya melakukan tugas dari Joni. “Kamu harus berterima kasih padaku,”kata Aaera tanpa melihat ke arah Santi. “Aku lebih dulu menemukanmu dari pada paman Daniel, jika dia yang lebih dulu menemukanmu mungkin saat ini kamu akan diminta berlutut mengakui kesalahan di depan banyak orang.” “Si-si-siapa kamu?” tanya Santi terbata-bata. Ia memang tidak mengenal sosok Aaera kerena Joni sama sekali tidak pernah menyebut nama gadis itu. “Siapa aku? Cih … menurutmu apa si Joni itu bisa mendapatkan obat tidur dan obat penenang dengan mudah? aku yang memberikannya, dasar!” Aaera memandang Santi dengan tatapan meremehkan lalu tertawa menghina. “A-a-apa yang ingin kamu lakukan?” Santi ketakutan, dia melihat Aaera bukan orang baik, bahkan senyuman gadis
Read more
Bab 185 : Sejak Kapan?
Jim kaget begitu juga dengan Ghea yang reflek memukul lengan Daniel karena menuduh Jim sembarangan. “Kamu itu!” “Aku hanya bercanda, kenapa serius sekali?” Daniel mengaduh, meski pukulan Ghea ke lengannya tidak terasa sakit. Jim sendiri memasang muka kesal, dia berjanji akan segera menemukan dalang yang membuat kekacauan ini agar Daniel tidak curiga kepadanya. Ia meminta izin untuk pulang, dari pada melihat muka sang atasan yang menjengkelkan. “Pokoknya paling lambat lusa kamu harus memberiku jawaban, jika tidak aku akan meragukanmu sebagai orang kepercayaan.” “Tidak usah mengancam, saya akan menyelesaikannya besok pagi.” Jim bersungut kesal, dia tahu kalau Daniel berkata seperti itu agar dia tidak membuang waktu. Terbukti Daniel menarik sudut bibir karena senang mendengar jawabannya. Selepas Jim pergi, Daniel menemui Sean dan Zie di kamar. Ia lega mendengar penjelasan sang putra soal cucunya, dan mengusap pipi Keenan yang sudah dibaringkan ke ranjang. “Tenang saja! Santi pasti
Read more
Bab 186 : Tidak Menggigit
Yura mengabaikan ucapan Mirna, dia mendekat ke mobil Raiga dan menunggu pria itu keluar dari dalam sana. Yura merasa sangat senang, dia tak menyangka Raiga benar-benar datang. “Apa ini benar dirimu? Wah … aku pikir tadi hanya bercanda.” “Aku tidak ingin anakku ileran hanya karena tak bisa melihat wajahku.” Raiga berdiri tepat di depan Yura. Mereka terdiam beberapa detik sebelum Raiga meminta Yura untuk mempersilahkannya duduk. “Bisakah kamu memberiku segelas air? tenggorokanku rasanya sangat kering,”pinta Raiga. Yura mengangguk, gadis itu masih tak menyangka calon suaminya ini melakukan apa yang dia inginkan. Ia masuk ke dalam dengan hati riang, bahkan Mirna yang duduk di ruang tengah dibuat nyaris tak percaya. “Apa mereka saling jatuh cinta?” gumam wanita itu. Mirna jelas tahu dua mahkluk itu terlibat hubungan karena one night stand, dia berpikir Yura dan Raiga menikah hanya untuk formalitas belaka, agar bisa mendapat dokumen legal demi menutupi aib keluarga. Namun, melihat Raig
Read more
Bab 187 : Berlutut Meminta Ampun
“Tidak mungkin Santi bisa menghilang tanpa jejak jika tidak ada yang membantu.” Sean memeluk Zie di atas ranjang, mereka bahkan tidak bisa tenang memikirkan kondisi Keenan meski dokter berkata tidak perlu mencemaskannya. “Kamu tahu? aku sedang berpikir, mungkinkah Mama Ghea pernah merasakan seperti apa yang aku rasakan?” lirih Zie. “Berandai, bagaimana jika aku bukan orang yang dikenal oleh publik, bagaimana jika aku tidak menikah dengan pria kaya yang memiliki beberapa musuh, akankah aku bisa hidup bahagia bersama anakku? Sehingga dia tidak perlu merasakan dijahati oleh orang lain.” Sean membuang napas lewat mulut, dia yakin Zie sedang terpuruk, meski tak menunjukkannya secara gamblang, tapi ucapan wanita itu cukup membuatnya sadar bahwa hati Zie sedang sakit. “Maaf! seharusnya aku bisa menjaga kalian, semua ini mungkin juga salahku,”bisik Sean. “Tenang saja! Santi pasti akan kita temukan, dia tidak bisa lolos begitu saja setelah menyakiti putraku.” Zie mengangguk, dia memeluk Se
Read more
Bab 188 : Lakukan Kalau Berani!
Awalnya Raiga ingin berkata sedang terjebak di situasi yang tidak diinginkan. Namun, dia mengurungkan niat dan berkata- “Kami sedang jatuh cinta jadi semua menjadi samar.” “Bukankah ada pepatah yang bilang cinta itu buta? Kami dibutakan oleh cinta sehingga … sehingga kami … “Raiga kembali bingung menjelaskan, hingga Yura menyambar ucapannya. Gadis itu berjalan menggunakan lutut mendekat ke Aris. “Sehingga kami kehilangan kendali diri dan melakukan itu, Pa.” Menyaksikan situasi yang tidak kondusif, Mirna pun tak tinggal diam. Ia ikut berlutut dan meminta Aris untuk menyimpan senjatanya. Wanita itu meminta maaf, karena dia jugalah Yura sampai terlibat pergaulan bebas. Mirna bahkan meminta Aris untuk melampiaskan amarahnya ke dirinya saja, jangan ke Raiga ataupun Yura. “Yura memang sedang hamil, untuk itu kita harus menikahkan mereka segera.” “Kamu juga berani membohongiku, kamu pikir apa aku bisa dengan mudah dibodohi?” bentak Aris. “Tidak, Pa! Aku hanya takut Papa marah dan … “
Read more
Bab 189 : Pedoman
Namun, bukannya takut kini Yura malah menodongkan senjata api itu ke papanya. Tentu saja semua orang dibuat berteriak histeris, begitu juga dengan Raiga yang tak menyangka Yura akan berani berbuat seperti ini ke Aris. “Oh… jadi kamu mau bunuh Papa? Ayo tembak! Biar sekalian kamu sana beranak di penjara.” “Papa kenapa jahat banget sih?” Yura merengek, nalurinya sebagai anak kesayangan Aris tak bisa dibendung. Ia menurunkan senjata api di tangannya lantas menggoyangkan pundaknya. “Aku mohon maafkan kami, Papa jangan mengancam seperti ini, aku takut Pa!” “Senjata itu bahkan tidak ada pelurunya,”ucap Aris dengan santai. “Be-be-benarkah?” Yura mengangkat kembali pistol di tangannya dan malah mengacungkannya ke Raiga. “Astaga kenapa juga ke arahku?” tanya Raiga dengan mimik frustasi. Yura yang sadar lantas menurunkan lagi senjata itu, dia memanggil pengawal Aris untuk membawa barang itu keluar dari rumah dan menjauhkan dari jangkauan papanya. “Periksa apa benar tidak ada pelurunya,”bi
Read more
Bab 190 : Memberi Pelajaran
“Sampai kapan aku akan dikurung di sini?”Santi sudah lebih dari sehari berada di rumah yang dia sendiri tidak tahu milik siapa. Ia hanya takut jika sampai Aaera melakukan perbuatan buruk. Bagaimana kalau gadis jahat itu menghabisinya. Santi mencoba untuk mencari cara agar bisa pergi dari sana, dia bahkan tidak diperbolehkan memakai ponselnya. Nahas, berharap kabur pulang ke kampung, Santi malah kini seperti menjadi tahanan.“Bisakah kalian mengeluarkan aku dari kamar? Aku merasa sesak di sini,” teriak Santi. Ia berpikir setidaknya bisa keluar dari sana lalu mencari jalan melarikan diri.Namun, sekeras apapun dia berusaha, orang-orang suruhan Aaera masih tetap pada pendirian mereka, untuk tidak terpancing dengan rengekan atau permintaannya.“Diamlah! Sudah kamu nonton TV saja sana atau tidur!”Mendengar jawaban seperti itu dari luar Santi pun geram, dia menendang pintu lalu mengumpat kesal.“Kalian semua brengsek, aku akan melaporkan kalian ke polisi,”ancam Santi.“Apa dia tidak berka
Read more
PREV
1
...
1718192021
...
31
DMCA.com Protection Status