All Chapters of Kembalinya Istri Sah sang CEO: Chapter 81 - Chapter 90
1347 Chapters
Bab 81
Darren mengangkat dagunya dan ada tatapan tidak peduli di wajahnya.Dia mendengus pelan, “Kalau Papa nggak mau menikah dengan Tante Rachel, aku saja yang menikah dengannya ketika aku sudah besar nanti. Yang jelas, aku ingin bersama Tante Rachel setiap hari.”Raut wajah Eddy sangat masam.Dia awalnya tidak ingin memberi tahu Darren mengenai hal-hal ini, tapi kalau tidak diberi tahu, dia takut Darren akan semakin menyukai wanita itu.Dia berkata perlahan, "Kamu tahu Mama punya kakak perempuan, ‘kan?” Darren mengerutkan kening dengan sedih, “Untuk apa Kakak membicarakan wanita itu denganku. Dia punya kakak atau nggak, aku nggak tahu, juga nggak ada hubungannya denganku. Jangan ungkit-ungkit tentang dia.”“Hal ini ada hubungannya denganmu. Mama punya Kakak satu ayah beda ibu. Namanya Rachel.” Eddy menggunakan ponselnya untuk mencari sebuah berita di internet dan menyodorkannya pada Darren, “Rachel yang orang kira sudah meninggal 4 tahun kembali, dan dia kembali untuk membalas dendam pada
Read more
Bab 82
Kepala Rachel masih sedikit pusing. Setelah menghubungi Tanjaya Group untuk menjelaskan situasinya, dia hendak menghubungi Melvin.Dengan kondisinya yang seperti ini, dia mungkin tidak bisa pergi ke sekolah untuk sementara. Jadi, dia hanya bisa meminta tolong Melvin untuk menjemput anak-anaknya dari sekolah.Belum sempat dia menelepon Melvin, panggilan lain masuk.“Hai, Bu Hutomo. Saya sekretaris di Tanjaya Group. Kalau boleh tahu, ada yang terjadi pada Ibu sore ini?”Rachel memijat keningnya dan berkata, “Aku nggak enak badan, lagi diinfus di rumah sakit. Maaf sekali.”“Kalau begitu, beristirahatlah dengan baik, Bu. Kita masih bisa membicarakan perihal kerja samanya setelah Ibu sembuh.”Sekretaris itu menutup telepon dengan sopan, berbalik badan dan baru saja hendak mengetuk pintu kantor Ronald ketika dia melihat pria itu berdiri di belakangnya.Dia terkejut dan cepat-cepat melapor, “Pak, Bu Hutomo sedang berada di rumah sakit untuk diinfus. Dia mungkin tidak akan bisa datang hari ini
Read more
Bab 83
Michael mengepalkan tangan kecilnya, wajahnya memancarkan rasa jengkel yang tidak sesuai dengan usianya.Semua karena dia terlalu tidak berguna, dia tidak bisa melindungi ibunya.Andai saja dirinya bisa tumbuh lebih cepat ....Michael mengerutkan bibirnya, lalu berjalan menuju kamar ibunya selangkah demi selangkah.Namun, langkah kakinya tiba-tiba berhenti.Bukankah pria yang berjalan di depannya Ronald?Mengapa pria itu bisa muncul di rumah sakit?Selain itu, Ronald sepertinya sedang menuju kamar rawat ibunya.Apa mungkin pria itu sengaja datang untuk menjenguk ibunya?Sejak kapan hubungan ibunya dan pria itu menjadi begitu baik?Ronald melangkahkan kakinya yang panjang. Pria itu sudah sampai di depan pintu kamar Rachel hanya dalam beberapa langkah.Dia tidak terlalu banyak berpikir saat datang. Namun, begitu berdiri di depan pintu kamar, dia tiba-tiba merasa dirinya agak aneh.Dia tidak memiliki hubungan apa-apa dengan perempuan itu. Apa yang orang lain pikirkan saat melihatnya tiba-
Read more
Bab 84
Untuk hal seperti ini cukup dijelaskan melalui telepon. Pria itu mungkin tidak ada kerjaan, sampai-sampai datang langsung ke rumah sakit.“Kebetulan lewat,” jawab Ronald singkat dengan suaranya yang dingin. Wajahnya penuh dengan rasa tidak senang.Rachel mengerutkan bibirnya.Dia sudah berpikir bagaimana mungkin pria itu begitu luang sampai datang ke rumah sakit hanya untuk hal semacam itu.Rachel pun berkata dengan pelan, “Maaf, Pak Ronald. Aku ada sedikit masalah tadi sore, jadi aku nggak bisa datang tepat waktu.”Ronald memperhatikan Rachel dari atas ke bawah dan mendapati perempuan itu terlihat baik-baik saja. Sepertinya bukan hal yang serius.Di saat Ronald memperhatikan Rachel, Melvin juga terus memperhatikan Ronald.Melvin telah mengenal Rachel selama empat tahun. Dia lebih tahu berapa banyak pria yang mengejar Rachel daripada Rachel sendiri.Begitu seorang pria muncul di sekitar Rachel, ada kemungkinan sebesar 80 persen kalau pria itu sedang mengejar Rachel ....Melvin pun mend
Read more
Bab 85
Michael diam-diam merutuk dalam hati.Dia lupa kalau sikap adiknya pada Ronald sangat istimewa. Setiap kali Michelle melihat Ronald, secara otomatis dia akan tertarik.Kali ini, Michael yang salah perhitungan.Dia bergegas mengejar dan menarik tangan Michelle.“Michelle, jangan lari-lari, nanti Mama khawatir.” Michael membujuk adiknya dengan lembut, “Mama lagi sakit. Kalau Mama khawatirkan kamu lagi, penyakitnya nggak akan sembuh.”Michelle akhirnya berhenti berlari.Gadis kecil itu berjalan di pagar koridor rumah sakit dan melihat ke bawah. Sampai sosok Ronald menghilang, Michelle baru menarik kembali tatapannya.Michael menundukkan kepala dan mengepalkan tangan kecilnya erat-erat.Kemungkinan besar Ronald adalah ayah mereka.Namun pria itu menghamili dua perempuan sekaligus. Hal itu cukup membuktikan kalau Ronald tidak memenuhi syarat sebagai ayah.Kalau Michelle mengakui Ronald sebagai ayah, dia mungkin akan terluka lagi.Michael tidak ingin ibunya terluka, dia juga tidak ingin adik
Read more
Bab 86
Rachel pulang ke rumah dan berganti pakaian, lalu dia pergi ke Hutomo Group.Ini adalah pertama kalinya Rachel datang ke sana sejak dia pulang.Lima tahun yang lalu gedung Hutomo Group sudah berdiri di sana. Kini, bangunan tersebut telah direnovasi. Dinding luarnya dipasang kaca biru. Kaca pada dinding gedung memantulkan langit biru dan awan putih, membuat gedung itu terlihat sangat megah.Rachel masuk ke dalam gedung dengan tenang.Begitu dia muncul di lobi, kehadirannya langsung menarik perhatian banyak orang.Putri sulung keluarga Hutomo, gadis tercantik Kota Suwanda. Tidak peduli yang mana julukannya, itu cukup untuk mengejutkan setiap karyawan Hutomo Group.“Bukannya itu Rachel? Kenapa dia datang ke perusahaan?”“Di berita kemarin sudah bilang kalau Rachel jadi pemegang saham terbesar ketiga Hutomo Group, kan. Hari ini ada Rapat Umum Pemegang Saham, tentu saja dia harus datang.”“Dia nggak pernah muncul di perusahaan sekitar empat atau lima tahun. Dia mungkin saja nggak mengerti s
Read more
Bab 87
“Sekalipun aku keluar, itu nggak akan mengubah fakta kalau mamaku yang mendirikan Hutomo Group.”Nada bicara yang ringan serta wajah tenang Rachel sangat kontras dengan tampang Sandi yang marah.Beberapa sekretaris di koridor ketakutan sampai tidak berani bernapas terlalu keras. Atmosfer di sekitar mereka membeku, penuh dengan asap mesiu.Rachel maju selangkah. Ada sedikit gejolak di sorot matanya yang tajam. “Pa, Papa sama sekali nggak tahan lihat aku?”Sandi menggertakkan gigi dan berkata, “Sejak kamu menyalakan api empat tahun yang lalu, aku sudah anggap kamu bukan anakku.”“Kalau aku bilang bukan aku yang menyalakan api itu?”“Sekalipun itu bukan kamu, api itu menyala juga gara-gara kamu.” Sandi memicingkan kedua matanya dan berkata, “Kamu seharusnya nggak kembali hidup-hidup.”“Oke, aku mengerti.”Rachel hanya tersenyum.Kasih sayang antara ayah dan anak akan hilang sepenuhnya ketika hubungan keduanya sudah mencapai titik ini.Maka, Rachel tidak perlu khawatir lagi.“Pa, Kak Rache
Read more
Bab 88
Ayahnya bisa lolos begitu saja, tapi Shania tidak akan bisa.Begitu fakta terungkap, Shania dan ibunya akan berakhir dengan tragis.Shania menarik napas dalam-dalam dan berkata, “Pa, Rapat Umum Pemegang Saham sudah dimulai. Kita ke ruang rapat dulu, ya.”Sebagian besar saham Hutomo Group dipegang oleh keluarga Hutomo. Sandi memegang 35%, Shania dan Rachel masing-masing memegang 25%. Sisa pemegang saham lainnya masing-masing memegang saham porsi kecil.Awalnya, Rachel adalah pemegang saham terbesar Hutomo Group. Setelah sahamnya dibagi, dia berada di posisi kedua bersama dengan Shania. Untuk menambah porsi saham Shania, Sandi memindahkan saham milikinya sebanyak 1% kepada Shania. Oleh karena itu, Rachel menjadi pemegang saham terbesar ketiga, hanya 1% lebih sedikit dari yang kedua.Sandi duduk di kursi utama, sementara Shania dan Rachel duduk di kedua sisinya.Semua pemegang saham utama yang hadir hari ini tentunya telah mendengar tentang perubahan saham keluarga Hutomo. Banyak dari mer
Read more
Bab 89
Para pemegang saham yang duduk di ruang rapat adalah orang yang sudah berpengalaman dalam dunia bisnis. Mereka pun dapat memahami maksud dari Tanjaya Group.Kalau dibilang Tanjaya Group tidak memiliki hubungan dengan Hutomo Group, tapi Tanjaya Group segera mengulurkan bantuan ketika Hutomo Group dalam kesulitan.Namun kalau dibilang ada hubungan, Tanjaya Group hanya memberikan sebuah proyek yang dapat dilihat tapi tak dapat diraih.“Bagaimanapun, proyek ini menguntungkan Hutomo Group. Karena tiga tahun lagi baru bisa mulai dikerjakan, maka kita bicarakan lagi proyek ini tiga tahun ke depan. Sekarang Bu Shania jelaskan kemajuan proyek besar yang dimiliki Hutomo Group sampai saat ini, supaya kami semua bisa tenang,” kata Ferry.Shania membuka file dan melaporkan, “Saat ini Hutomo Group memiliki tiga proyek besar. Dua di antaranya sudah hampir selesai, dan yang satu lagi sedang dalam proses pengerjaan. Selain itu, perusahaan sedang bernegosiasi untuk proyek baru lainnya ....”“Dengan kata
Read more
Bab 90
Rachel memiliki paras yang cantik serta kepribadian yang menonjol. Setiap mimik wajahnya memancarkan kepercayaan diri dan keberanian.Selain itu, Rachel juga memahami klien itu dengan baik. Para pemegang saham yang duduk di dalam ruang rapat tanpa sadar melanjutkan pembicaraan dengan mengikuti kata-kata Rachel.Ekspresi wajah Yuda sudah sedikit membaik, dia pun berkata, “Kalau begitu, apa lagi yang kamu ketahui, katakan saja.”“Sebenarnya, dibandingkan dengan Pak Nadim dan Pak Lukas, aku rasa Hutomo Group harus mendapatkan proyek dari Bode Group.” Rachel memutar matanya dan lanjut berkata, “Bode Group akan membangun kota alat berat di Kota Suwanda. Aku rasa kalian semua sudah tahu tanpa harus aku sebutkan berapa banyak produk yang bisa Hutomo Group produksi.”Shania tiba-tiba tertawa, “Kak Rachel, kamu tahu soal Bode Group membuktikan kalau kamu selalu memperhatikan Hutomo Group selama empat tahun terakhir. Tapi, kenapa kamu nggak tahu kalau Bode Group nggak pernah bekerja sama dengan
Read more
PREV
1
...
7891011
...
135
DMCA.com Protection Status