All Chapters of Surat Wasiat Sang Duke: Chapter 41 - Chapter 50
103 Chapters
Mencoba jajanan pasar
Setelah ball pesta di kediamannya yang ramai banyak orang. Sekarang mansion menjadi normal kembali. Para pegawai paruh waktu pun sudah tidak ada lagi. Vania menjadi sangat sibuk setelah ya karena ternyata urusan Duchy of Ansel memang banyak sekali. Itu karena Vania juga harus membalikkan dokumen dari nama Gama Ansel ke Vania Vivia Pallas Pil Berta. Untungnya ada Viscount Nedd yang senantiasa membantu Vania sebagai pengacara resmi dari keluarga Duke of Ansel. Setelah membereskan semua dokumen Dan merasa Duchy sudah stabil kondisinya, Vania meminta tolong Jeff untuk menyiapkan sebuah perjalanan dengan kedua keponakannya. Kata banyak orang, perjalanan yang menyenangkan bisa membuat memori kenangan yang bagus dan membantu dalam merekatkan hubungan. Jadi Vania ingin mencoba untuk melakukan perjalanan ini agar Dia bisa dekat dengan kedua keponakannya tersebut. Saat diminta tolong Vania mengenai perihal perjalanan, Butler Jeff tersenyum dengan sangat lebar. Bahkan sang koki Piton siap m
Read more
Pawai kepulangan Putra Mahkota Elia
Segera setelah Elia berhasil keluar dari Hutan Walbot membawa harta temuan. Di dungeon. Kepulangannya tengah dinanti-nantikan rakyat. Mereka kagum sekaligus bangga akan prestasi calon penerus Kerajaan Merden tersebut. Pangeran yang tampan tengah dielu-elukan oleh banyak orang. Bangsawan yang selalu dipihak Putra Mahkota kini bisa berdiri Dan meledek pengikut Duke Ibet yang berbaris ke barisan Pangeran Jehu. Duke Ibet semakin getah tentunya mengingat prestisenya semakin turun. "Sial...!" Umpat Duke Ibet pelan di ruang kerjanya. Ajudannya yang tengah melaporkan prestasi Putra Mahkota kini hanya diam sembari menundukkan kepalanya. Dia tahu kalau perubahan suasana hati Duke Ibet tengah buruk, maka Dia memilih untuk diam seribu bahasa sambil menunggu instruksi selanjutnya. Duke Ibet yang dulu berandai-andai bisa menjadikan cucunya Putra Mahkota kini malah harus selalu memalingkan mukanya di depan para bangsawan karena kelakuan Pangeran Jehu yang semakin menjadi, sementara Pangeran perta
Read more
Bersiap Menyambut Perayaan
Vania masih saja sibuk, tapi Dia selalu meluangkan waktunya untuk mengunjungi kedua keponakannya. Kalau pekerjaannya ringan seperti mengecek dokumen, Vania akan bekerja sambil mengunjungi keponakannya. Entah itu Kesha atau Kinan. Vania kadang menonton latihan sihir ata ilmu pedang Kinan. Lalu akan bertepuk tangan meriah sambil membawakan air minum dan kue. Tak lupa Dia juga menyanjung usaha Kinan yang sudah berlatih dengan sangat keras. Untuk Kesha, Vania selalu mencoba mendekat, untuk sebulan pertama Vania memfokuskan untuk diri agar dikenal Kesha dulu. Vania mengutamakan rasa aman dan nyaman. Karena akan sangat sulit membuka diri untuk orang asing. Ada kalanya Vania hanya akan di samping Kesha yang sedang melukis. Vania hanya diam saja tanpa bertanya, itupun Dia harus menjaga jarak radius 1 meter.Setelah hampir sebulan lebih, kini Kesha sudah mau menanyainya lebih dulu dan tidak ada kecanggungan lagi jika harus bersatu gurau. Masalahnya adalah hubungan kakak dan adik antara Kinan d
Read more
Salah Paham
Vania dan kedua keponakannya akhirnya berangkat ke Ibukota. Mereka ditemani pengasuh dan beberapa ksatria dibawah komando Sir Letto. Vania memilih jalur darat daripada harus teleportasi menggunakan sihir. Pertama Dia mempertimbangkan kondisinya sendiri, sebagai orang yang tidak memiliki mana, Vania pasti akan oleng Dan ambruk begitu tiba di Ibukota, Dia bisa sakit selama 2-3 hari kedepan. Pun dengan kedua keponakannya meski memiliki mana, anak kecil yang belum belajar manifestasi mana dengan baik bisa sakit seluruh badannya. Jadilah perjalanan menggunakan kereta selama 14 jam. Mereka beristirahat beberapa Kali untuk makan siang Dan makan malam di jalan. Untungnya jalan sudah bagus, meskipun sepanjang jalan mereka harus melintasi daerah pinggiran Hutan yang sepi. Mereka tiba di mansion Ibukota jam 9 malam. Butler mansion Ibukota menyambutnya dengan sambutan hangat. Mansion Duke of Ansel yang ada di Ibukota hanya berlantai 4 dan tidak seluas mansion di Duchy. Karyawan disini juga lebi
Read more
Dikira rakyat jelata
Setelah berkeliling Ibukota dan melihat bangunan serta aktivitas, Vania merasa jenuh dan ingin pulang ke mansion. Tapi kembali ke mansion dengan tidak membawa apa-apa sangatlah tidak etis mengingat Dia punya dua keponakan kecil-kecil. "Pak kusir tolong antarkan Saya ke toko kue yang enak di sini ya!" Perintah Vania, Dia sendiri belum tahu nama kusir yang membawa ya jalan-jalan pagi itu sehingga Dia selalu memanggilnya 'Pak Kusir.' "Baik Nyonya..." Kereta melaju dengan pelan, menuju sebuah jalan yang ramai. Sebuah bangunan berlantai 3 mirip sebuah kafe. Disana sudah ada beberapa pelanggan yang duduk dengan memesan makanan. "Sudah sampai Nyonya," kata sang kusir memberi tahu. "Ah.. ya terimakasih" Vania turun dari kereta yang diparkir di pinggir jalan. Tak lupa Dia membawa kantong koin dukan untuk digunakan membeli kue. Vania berjalan lurus tanpa memperhatikan sekitar. "Klinting...." Bunyi sebuah lonceng yang diletakkan diatas pintu kafe jika ditarik ke dalam. "Selamat datang di
Read more
Bertemu teman lama
Vania yang mengamati ada pelanggan lain masuk dan memesan kue seperti yang Dia pesan, dilayani dengan baik sehingga Vania merasa ada yang janggal. 'Perempuan yang baru saja masuk dilayani dengan ramah dan dipersilakan menunggu,' sedangkan Dia harus dipastikan lagi dan akhirnya ditolak. "Kafe kami memasang harga yang tinggi karena kebanyakan yang membeli adalah para bangsawan Nona, dan yang semua Nona pesan adalah kue teratas dengan harga yang tinggi," kata Bella menjelaskan. "Hm..." Vania hanya bergumam. Bella lalu tersenyum dan menjelaskan lagi, "Saya bisa merekomendasikan kue-kue dengan harga terjangkau Nona, Nona bisa pergi ke pusat pasar ...." Belum selesai Bella berbicara, Vania lalu berucap, "Ya ampun, haruskan Aku beli bangunan ini" Kata Vania pelan sembari melihat sekeliling bangunan tersebut. Di depan bangunan itu, ada sederet bangunan yang sudah menjadi milik Duke of Ansel. Bangunan tersebut disewakan dengan harga lumayan murah kepada pedagang karena rasa kemanusiaan, Vani
Read more
Kesha jatuh sakit
Vania kembali ke mansion dengan rasa kesal dan lelah. Pemandangan Ibukota memang menggoda, bangunan yang lebih padat dan rapat tertata rapi, penduduknya juga lebih padat sehungga hiruk pikuknya sangat terasa. Tapi keramah-tamahannya tidak sebanding dengan di wilayah, terlebih rasa inferioritas bangsawan disini juga tinggi. Mereka yang berdalih atas nama bangsawan sepertinya lebih congkak dan suka memandang rendah rakyat biasa. Bagaimanapun budaya tersebut sudah mengakar, sehingga sangat sulit diubah. Vania yang bersekolah di Akademi Kiloa dengan pemikiran yang lebih terbuka sangat prihatin dengan kondisi masyarakat Kerajaannya, Merden. Disini cenderung lebih konservatif."Selamat datang kembali Nyonya..." sapa Butler. Vania sudah disambut dengan ramah."Ya..." kata Vania sambil berlalu pergi. Dia ingin rebahan saja sambil meneguk teh dingin untuk mendinginkam hatinya juga. Sang butler yang tidak tahu apa yang telah dialami oleh majikannya itu hanya bisa menebak, kalau sepertinya suasa
Read more
Marchioness Titan Zoya
Bella dan Satin sangat panik, sekujur tubuhnya mengeluarkan keringat dingin. Rasa deg-deg an mereka terus dirasakan. Lady Flora Sukin yang baik hati segera mampir ke kediaman Marquess Zoya untuk memberitahu Marchioness Titan tentang kejadian yang melibatkan Cafe Embun Pagi dengan Penerus Ansel yaitu Vania Vivia Pallas Pil Ansel. "Apa katamu?" Marchioness kaget dan langsung menjatuhkan cangkir tehnya yang masih mengepul di lantai. Beruntung, pecahan beling gelas tak mengenai kulit putihnyang yang berharga. Dengan susah payah Dia membangun usaha cafe tersebut dan menjadi terkenal dan cafe no 1 di Ibukota, tapi hanya perlu satu hari untuk menghancurkan reputasinya.Bagaimana mungkin cafe yang dia bangun dengan keringat itu sudah memperlakukan Orang paling kaya di Kerajaan Merden. Wajah Titan memucat seakan darahnya sudah diperas dan keluar dari tubuhnya.Setelah menyempaikan berita buruk tersebut Flora pamit undur diri. Marchioness mengucapkan terimakasih kepada Flora yang menyampaikan b
Read more
Keluarga Marquess Zoya
Marchioness Titan pulang dengan perasaan yang lega, ketakutannya tidak terjadi. Sesampainya dirumah, sudah ada dua anaknya yang baru saja pulang dari menikmati hari luangnya. Mereka adalah Marquess Muda Cleo Zoya dan Nona Muda Arha Zoya. Meskipin selisih umur mereka 17 tahun, mereka sangat kompak sebagai kakak dan adik. Tadinya semua orang menyangka bahwa Cleo Zoya adalah anak tunggal yang akan mewarisi kekayaan dan kekuatan militer Marquess Zoya, tapi setelah berumur 16 tahun, Ibunya mengandung. Itu adalah keajaiban mengingat usia Ibunya yang sudah tak muda lagi. Mengandung di usia 40 tahunan membuat Titan menjadi sangat lemah, syukurnya Dia bisa melahirkan anak perempuan yang cantik dan sehat. Setelah itu, Titan menjadi seorang Ibu yang punya bayi lagi dan mulai gemar memasak kue karena anak perempuannya. Hobinya itu akhirnya disalurkan lewat bisnis cafe di Ibukota. Cleo sang kakak juga sangat menyayangi adiknya. Arha sang adik tumbuh dengan kasih sayang orang tua dan sa
Read more
Keluarga Marquess Zoya (2)
"Jadi apa yang ingin Ibunda bicarakan?" Kali ini Cleo langsung ke pokok pembicaraan."Yah, Ibu berharap kalau kalian bisa cocok satu sama lain" "Bukankah ini ide Ibu sepihak?" 'Jleb...'Pertanyaan Cleo membuat angan-angan Titan kabur. Dia tersadar akan mimpinya itu."Sayangnya iya, tapi kalau anak Ibu ini bersedia, Ibu akan mengajukan lamaran kepada Duchess of ansel." Titan sangat percaya diri dan membuat sesumbar."Tidak usah Ibunda, Cleo bahkan belum pernah bertemu dengan rupanya" "Aha... bagaimana kalau kamu menemuinya nanti saat pesta perayaan kemuliaan Yang Mulia Putra Mahkota berlangsung?" Itu adalah ide spontan Titan."Ibunda..." Cleo sepertinya tidak bisa kalah juga, Ibunya yang keras kepala itu susah sekali untuk dikalahkan."Ehem....ehem...." Arha berdeham, sepertiny mereka berdua melupakan keberadaan Arha."Kenapa orang dewasa itu suka sekali berdebat?" kata Arha menohok keduanya. Sudah biasa melihat Cleo dan Ibunya berdebat karena hal-hal sepele dan Arha selalu menjadi
Read more
PREV
1
...
34567
...
11
DMCA.com Protection Status