Semua Bab Surat Wasiat Sang Duke: Bab 51 - Bab 60
103 Bab
Nona Penjahat, Aku minta maaf
Hari itu mansion sangat ramai karena kue yang dibawa oleh Marchioness Titan dibagikan juga kepada para pelayan. Vania suka berbagi kebaikan, Dia dulu juga sering menyumbang dana untuk panti asuhan. Vania menemui Kinan yang ada diruangannya dengan membaca buku tebal yang tidak sesuai dengan usianya. Sedangkan Kesha masih demam tapi sudah turun demamnya. Dia bisa makan bubur yang benar-benar encer 3 suap. Vania akhirnya hanya istirahat sambil menghabiskan waktu dengan Kinan di mansion sampai hari perayaan datang.***Kesha sudah sehat meskipun agak pucat, Vania jadi ragu untuk membawa Kesha, tapi mau bagaimana lagi alasannya di bawa ke Ibukota adalah menghadiri ball kemuliaan Yang Mulia Putra Mahkota Elia bersama, sehingga meninggalkan Kesha yang agak layu dirumah adalah suatu penghianatan. Mereka bertiga kompak mengenakan pakaian serasi yang sudah dirancang oleh Madam Ala. Vania hanya berniat menghadiri acara sebentar lalu pamit pulang karena membawa anak-anak, jadi Dia tidak bisa pu
Baca selengkapnya
Nona penjahat, aku minta maaf (2)
"Boleh," kata Vania mengiyakan omongan Marchioness untuk mempertemukannya dengan anak laki-lakinya. "Astaga... senang sekali mendengarnya," Titan hampir saja berteriak kegirangan. Dia menciptakan kesempatan dan peluang untuk menjodohkan anaknya yang sudah seperti bujangan lapuk kepada gadis cantik yang baik dan kaya raya.Vania tersenyum palsu, meskipun hal tersebut menganggunya tapi Dia tidak bisa bersikap sombong. Ini adalah awal baginya untuk terjun ke ranah politik, jadi sebisa mungkin Dia harus mendapatkan kenalan yang akan membantunya.Titan melihat sekeliling untuk menemukan putranya. Setelah kenalannya menengok ke kanan dan ke kiri, sekarang Dia menemukan anaknya. Laki-laki yang memakai seragam militer berwarna merah, sedang mengobrol dengan rekan-rekan sesama ksatria. Dia membelakangi Titan dan Vania dan jaraknya meteka cukup jauh, yah kurang lebih 15 meter. Tapi dengan hiruk pikuk pesta, pasti laki-laki itu tidak akan menengok lalau dipanggil dengan jarak sedemikian itu."Ka
Baca selengkapnya
Bajingan 1
Kesalahpahaman itu selesai. Yah bisa dimaklumi Vania jika orang-orang berburuk sangka karena wajahnya yang judes, apalagi kalau Dia sedang melirik. Sebut saja itu lirikan maut. Lepas dansa dengan Cleo, keduanya mengucapkan salam perpisahan dan segera kembali dengan urusan masing-masing. Vania kembali sendiri lagi. Sebetuonya dia ingin bergabung dengan gerombolan gadis-gadis, tapi tak ada satupun yang dia kenal. Flora, teman masa kecilnya juga tidak kelihatan. Vania ingin sekali kabur dari acara tersebut, tapi tempat itu adalah satu-satunya tempat untuknya bersosialisasi dan menampakkan dirinya di sosial. Sebagai seorang lady yang dulu tidak aktif di dunia pergaulan kelas atas, sekarang membuatnya kesusahan karena tidak ada satupun yang dia kenal. Jarang sekali orang Kerajaan Merden bersekolah di akademi kiloa tempatnya dulu menimba ilmu karena biayanya yang mahal dan masuknya yang sulit. Para orang tua di Merden lebih suka mengirim mereka ke akademi di Merden itu sendiri. Itu s
Baca selengkapnya
Bajingan 2
Vania pikir, Dia sudah melupakan trauma masa kecilnya. Tapi melihat Bastian dalam bentuk dewasa mengingatkannya kembali akan kenangan buruk masa kecilnya dulu. Orang tuanya dulu juga sering mencium Vania, tapi ciuman di pipi itu adalah tanda kasih sayang dan tidak ada unsur paksaan, berbeda sekali dengan yang dulu dialami oleh Vania. Itu adalah pemaksaan dan pelecehan.'Tenang Vania, tenang... kamu harus tenang. Kamu seorang Duke sekarang. Pemimpin wilayah, kamu tidak boleh takut dengan bajingan ini,' Vania mencoba mengatur batinnya yang tergundang.Meski mencoba untuk setenang mungkin dihadapan Bastian, namun kenyataanya saat ini Vania hanya berdoa agar siapapun bisa menolongnya untuk lepas dari hadapan Bastian, si bajingan tengik itu."Maaf Vania sudah membuatmu menunggu lama," kata seorang laki-laki yang ada dibelakang Vania.Laki-laki itu kemudian berdiri disamping Vania dan tersenyum. "Apa kabar Grand Duke Muda Bastian?" sapa laki-laki itu.Bastian tersenyum dan juga kesal dalam
Baca selengkapnya
"Ini pertama kalinya kita bertemu!"
"Alangkah lucunya situasi ini, hahaha..." Elia menertawakan Jehu dan Bastian. Rupanya mereka sudah membuat risih Duchess baru itu. Vania hanya memandangi Putra Mahkota yang tampan itu dengan tatapan aneh. 'Apanya yang lucu, kenapa dia tertawa?' Jehu sedikit malu dengan ucapan Vania tapi yah, dia terlanjur putus urat kemaluannya. "Ehem..." Jehu berdeham karena malu, "Saya sedikit kecewa, karena saya pikir kita sudah cukup dekat," Jehu menggoda Vania lagi.'Cih... najis!' tapi karena di depannya ada Putra Mahkota, sebisa mungkin Vania harus menjaga martabatnya sebagai seorang babgsawan terlebih sebagai kepala wilayah Ansel. "Wah, maafkan atas kelancangan saya Pangeran, tapi sepertinya itu hanya spekulasi pangeran saja, nyatanya kita baru kedua kali bertemu." Vania mantap sekali mempermalukan Jehu. "Ini juga kedua kalinya bagi saya dan Grand Duke Muda Bastian bertemu," Vania menambahkan fakta lagi dan bersuara dengan cukup keras agar semua orang mendengarnya. Dia tidak mau terlibat
Baca selengkapnya
Bulol ( bucin tolol )
Baru saja Vania kabur dari jerat gosip kotor sekarang dia sudah dihadapkan dengan orang yang tak pernah dia inginkan. Lalisa Zergnet, orang yang pernah Vania usir dari kediaman Ansel. Dia sedang menggandeng seorang laki-laki yang pendek, sedikit gemuk dan wajahnya biasanya. Kalau dilihat dari perangai sepertinya dia seorang bangsawan namun tidak cukup berada. Tapi di sisi lain, Lalisa tampil dengan full barang mewah dan bermerk. Bahkan lebih ngehreng ketimbang tampilan Vania yang seorang kepala wilayah. Bahkan sang ratu saja sepertinya kalah berkilau dengan Lalisa.Vania hendak lewat dan mengabaikan Lalisa tapi Lalisa keburu mencegatnya."Apa kabar Duchess Ansel?" Sapa Lalisa dengan senyum seringai."Ya, kabar baik Lady Zergnet," Vania tidak ingin berlama-lama dengan Lalisa, hanya akan membuang waktunya. Lebih Vania segera menyelesaikan urusannya dengan Lalisa dan segera menjemput kedu keponakanny mengingat ini sudah pukul 10 malam. Vania terjebak dengan percakapan Marchioness Titan
Baca selengkapnya
Bisakah kita berbaikan?
Disamping Reta sudah ada Robert. Mereka berdiri di depan Vania dengan senyum paling menawan yang mereka punya.'Mau apa lagi sih mereka?' gimana Vania. Rasanya semua emosi Vania sudah menumpuk dan menggunung. "Salam untuk Duchess Ansel yang agung," sapa Robert sopan.'Basa-basi yang basi!' Sepertinya batin Vania selalu bermonolog "Ya... salam juga untuk Count dan Countess of Zergnet," balas Vania tak kalah memamerkan senyumnya. 'Aku ingin pergi dari sini sialan!' batin Vania terus mengutuk dan mengutuk."Maafkan saya karena saya sedang terburu-buru dan ada perlu, saya harus permisi." kata Vania masih sopan. Reta dan Robert serta Lalisa pasti sudah tahu kalau Vania hanya menjaga imagenya di depan publik. Gadis yang bisa sangat galak terhadap mereka itu mansion Ansel itu kini berubah menjadi gadis yang cantik dan anggun."Ah saya sebenarnya tidak berniat untuk menghentikan Duchess, hanya saja ada yang ingin saya bicarakan dengan Duchess," Robert sebesar mungkin membuat permintaan y
Baca selengkapnya
Momen bersama
Keesokan paginya, Vania bangun dengan badan yang hampir remuk. Meskipun semalam bukanlah bukan aktivitas fisik tapi Vania merasa kelelalahan secara mental dan batin, lalu sepertinya hal tersebut memengaruhi fisiknya.Dia menengok Kinan dikamarnya yang ternyata juga sudah bangun. "Selamat pagi Kinan..." sapa Vania ringan.Vania yang mengenakan jubah untuk menutupi kamis tipisnya itu masuk dan mengeluh rambut Kinan.Kinan sepertinya tampak malu dengan perlakuan Vania. Dengan aktivitas Kinan semalam rasanya rambutnya pasti bertindak karena kemarin malam, Kinan menikmati permainan yang lumayan menguras fisik sehingga membuatnya banyak berkeringat, lalu tiba mansion pada malam pukul 11 lebih sehingga pelayanannya hanya memberinya pakaian ganti dan cuci muka saja. "Rambut saya kotor Bi..." Kinan malu malu saat mengatakannya.'Ah... gemasnya...' batin Vania kegiarangan melihat tingkah laku Kinan."Tidak masalah...""Tapi nanti tangan Bibi jadi kotor..." Kinan malu karena dia belum mencuci
Baca selengkapnya
Sebuah insiden
Setelah menikmati waktu sarapan, mereka bertiga bergegas bersiap siap untuk perjalanan menikmati Ibukota. Vania sudah rapi dengan pakaian sederhananya. Dia tidak lagi menggunakan pakaian orang biasa karena takut direndahkan lagi, secara hari ini Dia akan membawa dua keponakannya. Vania juga membawa Sir Letto yang dengan senang hati menemani dan menjaga mereka bertiga agar aman.Di koran yang Vania baca, Ibukota tengah marak banyak pencopet. Mereka berangkat dengan perasaan suka cita tentunya. Di mata Kinan, bibinya yang sibuk itu selalu meluangkan waktu untuk Dia dan adiknya. Hati Kinan menghangat, dia memandangi Bibinya yang sedang melihat cendela kereta. Saat Vania merasa ada seseorang yang memperhatikannya Vania menoleh ke arah depannya san benar saja, Kinan sedang memperhatikannya. Mata mereka segera bertemu, Kinan yang merasa malu lalu membuang mukanya seolah-olah tidak terjadi apa-apa. Vania tersenyum melihat tingkah bocah 6 tahun itu. Sesampainya di pusat kota, mereka menikmat
Baca selengkapnya
Kasus penculikan Kesha
Segera Vania menyerahkan otoritas Duke of Ansel untuk melakukan pencarian Kesha. Sejujurnya, kasus penculikan anak hilang di Ibukota sudah sangat merebak, hanya saja karena hanya anak-anak kecil rakyat biasa yang menjadi korban, para ksatria yang bertugas berkeliling hanya menggugurkan kewajibannya. Mereka menerima laporan rakyat, lalu hanya bertindak sekedarnya dan tidak pernah mencapai untuk menguat dalang dibalik penculikan tersebut. Hanya saja kali ini korbannya adalah anak dari keluarga Ansel. Keluarga teratas dan salah satu keluarga paling bergengsi di Kerajaan Merden. Pihak Kerajaan pun dibuat pusing karena tuntutan Vania. Keamanan yang tidak tersangka padahal di Ibukota yang notabenenya dekat dengan kediaman Sang Raja. Sebagian rakyat malah jadi mengutuk pihak Kerajaan karena mereka langsung bertindak."Kalau anak bangsawan yang kena culik saja langsung bertindak,""Iya benar, coba dulu... anak saya yang hilang 1 tahun yang lalu saja masih dibiarkan dan masih belum ketemu!"
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
11
DMCA.com Protection Status