All Chapters of Pernikahan Kedua: Chapter 91 - Chapter 100
119 Chapters
91. Menemukan Cinta dengan Hal yang Berbeda
Kenapa cinta yang membuat bahagia dan terluka ini datang saat seperti ini? Kenapa aku harus jatuh cinta padanya? Kenapa perasaan ini tak mampu aku enyahkan padanya. Menatapnya seolah aku menemukan dunia yang baru. Kenapa aku menemukan cinta dengan hal yang berbeda?***“Yamazaki.”Pria itu langsung menoleh ke arah Haruka. Dia pun menatap wanita itu yang saat ini jauh lebih tenang. “Bagaimanatadi belajarnya?” tanyanya.Haruka tersenyum. “Aku semakin jatuh cinta dengan islam. Aku menemukan ketenangan dan ternyata islam sangat memuliakan wanita. Kenapa hidayah itu datang terlambat padaku?”“Allah hanya memilih manusia yang diberikan hidayah, dan Insya Allah kamu adalah salah satu pilihandari-Nya,” balas Yamazaki. “Alhamdulillah kalau kamu saat ini lebih tenang, jadi jika kamu merasa terluka dan kecewa ada Allah yang bisa kamu harapkan untuk membe
Read more
92. Kamu Masih yang Terindah
Kamu masih jadi yang terindah, bahkan sampai detik ini hati ini hanya menyerukan namamu saja. Aku menyesal karena bahagiaku telah kupatahkan saat meninggalkanmu.***Gadis langsung pergi ke rumah sakit saat Devano menghubunginya. Dia terkejut saat Devano mengatakan kalau Putri, ibunya ditabrak oleh pemotor. Saat ini Putri masih terbaring di atas ranjang rumah sakit. Gadis menangis karena baru kali ini dia melihat ibunya terbaring seperti itu. Gadis ke luar dari ruang perawatan, dia merasa lelah dan terkejut melihat Devano yang sedang duduk di koridor rumah sakit, wajah pria tampak kelelahan.“Devano.”Devano langsung terbangun, dan dia agak terkejut karena melihat Gadis sudah berada di depannya. “Ah, aku ketiduran,” ucapnya. “Aku sudah menyelesaikan administrasinya dan sudah menghubungi ayah juga, nanti aku pulang kalau ayahmu sudah datang ke sini.”“Kamu pulang saja kalau memang masih ada urusan, aku tak masalah men
Read more
93. Mencari dan Menemukan
***Gadis tidak terlalu bersemangat beberapa hari ini. Pikirannya sangat kacau karena Yamazaki yang selalu menunda untuk menjemputnya ke Jakarta, dan masalah Haruka juga sangat menganggu pikirannya. Bayang-bayang Haruka yang mirip dengan Sakura membuatnya ragu dan juga takut, dan tak terasa air matanya pun jatuh membasahi sajadah. “Ya Allah, aku hanya manusia biasa. Banyak hal yang aku takutkan di masa depan. Aku tahu kalau sebagai umat-Mu, jangan risau akan masa depan yang masih rahasia. Tapi, aku tidak mau sampai ketakutanku ini membuatku resah. Ya Allah, aku hanya meminta-Mu untuk menjaga hatinya, hati suamiku yang hanya diberikan padaku saja, istrinya,” ucapnya berdoa dengan suara serak.Pintu kamar Gadis diketuk beberapa kali, dia mengernyitkan keningnya karena tidak ada suara yang memanggil namanya. “Ibu?” tanyanya dengan suara parau.Pintu diketuk lagi.Gadis menghela napas panjang, dia langsung melipat mukena dan sajadahnya, dan te
Read more
94. Wanita yang Dirindukan Surga
***Yamazaki berkumpul dengam keluarga besar Gadis. Pria itu pun tampak berbaur dan berbicara dengan mereka. Namun, ada beberapa saudara Gadis yang masih gemas mencubitnya, mereka selalu disebut 'Eyang’ oleh Gadis. Sebenarnya Yamazaki tidak masalah para eyang itu gemas padanya. Tapi kalau dilakukan berkali-kali, wajahnya pasti tidak akan selamat. Dia harus melarikan diri!Pria itu diam-diam pergi, dia melihat Gadis masih berbicara dengan yang lainnya. Yamazaki membiarkannya karena dia tidak ingin menganggu waktu istrinya bersama keluarga besar karena nanti Gadis akan dia bawa ke Tokyo.Lalu, Yamazaki duduk di teras, dia menikmati angin yang menerpa wajahnya. Baru saja dia menikmati angin itu, tiba-tiba ada seseorang yang memanggil namanya, pria itu langsung menoleh ke arah sumber suara dan dia melihat sosok perempuan yang saat ini sedang tersenyum padanya.“Halo... ““Hai,” balas Yamazaki tersenyum.“Mana Gadis?&rdquo
Read more
95. Wanita yang Paling Bahagia
***“Jadi nanti kamu akan mengajar saja?” tanya Hadi.“Iya, Ayah. Yamazaki agak keberatan kalau Gadis kerja di perusahaan itu, jadi ya Gadis juga nggak bisa memaksakan juga karena niat Gadis bekerja kan biar nanti di Tokyo ada kegiatan,” balas Gadis.“Seorang istri itu sangat sibuk lho, Nak. Bahkan lebih sibuk dari wanita karier di luar sana yang harus bekerja di perusahaan. Jadi berkarier di rumah itu memang jauh lebih baik bagi seorang istri.”“Iya, Ayah. Gadis paham, tapi saat ini posisi Gadis kan belum punya anak. Terkadang suka kesepian dan juga Gadis merasa sedih kalau ingat belum punya anak, jadi biar membuang pikiran buruk itu, Gadis ingin menyibukkan diri. Gadis tidak mau terlalu tenggelam dalam kesedihan karena rumah tangga kami berdua belum ada seorang anak. Gadis tidak mau nantinya jadi kufur nikmat,” balas Gadis menjelaskan.“Jelas, Nak. Sebagai wanita ya sebaik-baiknya di rumah, tapi memang
Read more
96. Sandaran Hati
***Gadis sedang menunggu suaminya di dekat taman kota. Dia tadi memberi tantangan pada Yamazaki untuk membelikannya jajanan pasar dengan menggunakan bahasa indonesia. Tadi wanita itu mengajarkan Yamazaki untuk mengucapkannya, tadinya Yamazaki membawa ponsel yang ada kamusnya, tapi Gadis melarangnya agar tahu bagaimana Yamazaki belajar tentang bahasa ibunya.Tak lama, ada seseorang yang memanggil namanya dan hal itu pun otomatis membuat dia menoleh ke arah sumber suara.“Gadis, kamu ada di sini ternyata,” ucap Fahri tersenyum.“Ah, iya. Sudah lama aku tidak menikmati jalan-jalan pagi di kota Jakarta dan saat ini begitu banyak perubahan,” balas Gadis. Lalu dia mengendarkan pandangan ke sekeliling mencoba mencari sesuatu.“Kamu sedang mencari siapa?” tanya Fahri penasaran.“Istri Mas Fahri tidak ikut? Aku kan mau kenalan juga sama istrinya, Mas,” balas Gadis.Fahri tersenyum tipis. “Aku datang sendirian.”“Oh, jadi istri Mas nggak ikut, ya?”“Tidak juga. Aku masih belum punya istri, aku
Read more
97. Matahari itu Tenggelam Selamanya
***Devano  sedang menikmati waktu istirahatnya di salah satu klub malam, namun dia mengambil ruangan privat karena tidak mau ada seseorang yang mengenalinya. Setelah perceraiannya dengan Dhea, 2 tahun yang lalu, pria itu tenggelam dalam kesibukannya sebagai seorang penyanyi dan juga selalu menutupi kehidupan pribadinya. Perceraian kedua kali itu membuatnya enggan berbagi kehidupan pribadinya pada publik.Pria itu meminum kopi hitam dan pikirannya jauh menerawang, perpisahannya dengan Gadis dan saat dia bertemu dengan wanita itu pun membuat penyesalan terbesar yang dia rutuk karena kebodohannya. Devano benar-benar menyesal karena kebodohannya itu, dia harus kehilangan yang berharga di hidupnya.“Aku kenapa bisa sebodoh ini?’ gumam pria itu, dia menertawakan dirinya sendiri.Pintu ruangan diketuk, dan munculah Marcel, salah satu sahabat serta saudara sepupunya. Pria itu duduk di depan Devano. “Devano,  dari tadi siang dicariin s
Read more
98. Karena Cinta-Nya, Kumenemukan Imamku
***“Itu suara Dhea, kan? Kenapa dia ribut-ribut di sini?” tanya Gadis tak mengerti.Tak berselang lama, muncul sosok Dhea yang sedang diliputi amarah. Wajahnya ditekuk dan berantakan. Dhea menatap Gadis dengan tajam, sangat jelas terlihat di kedua mata wanita itu menaruh benci yang sangat dalam pada sosok Gadis.“Ada apa? Kenapa kamu malah ribut datang ke rumah ini?” tanya Hadi, dia menatap tajam Dhea.Dhea tersenyum sinis. “Aku datang ke sini hanya untuk memberitahukan kelakuan putri kesayangan Om Hadi. Jaga dia jangan sampai gatal dan menggoda suami orang, bahkan bisa membuat rumah tangga seseorang hancur,” balasnya.“Apa yang kamu katakan, Dhea? Aku merusaktangga orang lain? Siapa?” tanya Gadis terkejut.“Kamu jangan sok suci! Penampilan seperti bidadari, tapi hatinya itu iblis! Buka saja jilbabmu! Percuma kamu menutupi tubuhnya dengan rapat, jika kelakuanmu masih saja buruk! Munafik! Lebih
Read more
99. Maaf, Aku Tidak Bisa Memberimu Keturunan
***Gadis tidak bisa memejamkan kedua matanya. Tadi siang setelah memeriksa kesehatannya, dan mengetahui hasilnya. Wanita itu terdiam dan tak banyak bicara. Gadis merasa seperti dunianya berhenti detik itu, saat dokter mengatakan kalau dirinya mengidap penyakit endometriosis dan dia harus segera di operasi. Fakta tersebut membuatnya sedih luar biasa. Sepanjang hari, dia hanya mengurung di kamar, dan tak mau menjawab pertanyaan dari Yamazaki. Penyakit endometriosis memang salah satu kondisi yang sering membuat wanita tidak bisa hamil.Gadis menatap suaminya yang saat ini sedang tertidur. Hatinya sakit melihat pria itu yang membuat hidupnya jauh lebih sempurna. Ada satu titik rasa sesal di hatinya karena dia menerima pinangan dari pria sebaik Yamazaki. Pria itu kenapa harus memilh wanita sepertinya? Padahal Yamazaki bisa saja memilih wanita sempurna yang mampu melahirkan keturunan untuk pria itu.Dadanya seperti dihantam pisau belati, sangat perih, da
Read more
100. Tuhan Sedang Rindu
***“Sayang, kamu ingin aku menikah lagi dan kamu mau kuduakan?” tanya Yamazaki.Gadis terdiam, dia tidak tahu apa yang barusan dia katakan pada suaminya. Kenapa bisa dia berbicara tentang wanita lain untuk suaminya? Istri mana yang dengan senang hati menawarkan wanita lain masuk le rumah tangganya? Apa karena dia takut kalau Yamazaki tak puas dengannya hanya karena dirinya tidak bisa memberi keturunan pada suaminya itu. Gadis tidak mampu menjawab, dia hanya mengigit bibir bawahnya. Dadanya pun sesak memikirkan masalah ini.“Jika memang aku menikah lagi dan nanti waktuku harus dibagi dengan wanita lain. Apa kamu ikhlas? Apa kamu sanggup?” tanya Yamazaki lagi.Gadis masih terdiam, sungguh dia tidak tahu lagi harus melakukan apa agar suaminya tidak kecewa padanya.“Sayang, ucapan itu adalah doa... jadi jangan mengatakan ‘aku tidak akan punya anak’ ‘aku tidak bisa membahagiakan suamiku karena aku tidak bisa me
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status