All Chapters of Pencuri Kecil Kesayangan Tuan Muda: Chapter 71 - Chapter 80
93 Chapters
71. Rencana Martin
Setelah menjalani perawatan selama satu minggu di rumah sakit, Camille akhirnya diijinkan pulang oleh Dokter dan luka pada perutnya sudah mulai mengering. Sementara itu Jared dan Clea yang juga ditemani oleh Pierre berhasil meyakinkan Ralp, Achilleo dan semua teman-temannya untuk mencabut tuntutan mereka pada David Carle. Karena Clea juga telah memberikan ganti rugi dana sesuai dengan dana mereka yang sebelumnya hilang. "Papamu besok di bebaskan, mau datang bersama Mama dan Clea menjemputnya?" tanya Eve sambil menghenyakkan bokongnya duduk di atas pasir, samping Camille yang menatap lautan luas di depan mereka. Camille menoleh pada Eve, bibirnya tersenyum tipis. Dia sudah diceritakan oleh Eve jika David, Papa kandungnya dijebak oleh temannya sehingga di penjara. Sebenarnya Camille lebih tahu apa yang menjadi penyebab David dipenjara tetapi dia tetap mendengarkan cerita Mama kandungnya tersebut seolah baru mendengarnya. "Sepertinya ...besok saya mulai belajar design dengan Martha.
Read more
72. Rasa yang Berbeda
Eve sudah dijemput oleh Clea dan Jared sejak pagi karena David akan dibebaskan sebelum jam makan siang. "Paman pikir kamu akan ikut pergi ke Roma ..." Camille yang masih menguap sedang berjalan menuju meja makan, langsung mendudukkan bokongnya dengan menaikkan sebelah kakinya ke alas duduknya, menatap malas pada Dylan yang langsung tersenyum melihat putri manjanya. "Bagaimanapun dia adalah Papamu, Cammie ..." tambah Dylan yang mengetahui jika Camille kurang menyukai sosok David. "Mungkin nanti aku akan menemuinya dan berkata padanya 'Hai, Papa! Aku adalah orang yang membobol brangkasmu loh dan menyebabkanmu berada di penjara,' gitu 'kan, Paman?" "Huss ...tidak boleh berkata tidak sopan seperti itu pada Papamu. Seburuk apapun dia, darahnya mengalir dalam tubuhmu dan juga Clea." tegur Solenne sambil memberikan mangkok cream soup ke depan Camille, Dylan dan Abraham yang baru saja datang bergabung setelah mandi pagi. "Kalian berkata seakan ingin mengusirku pergi. Och, aku ingin
Read more
73. Camille Bertemu Lili
"Jangan terlalu banyak gerak, kamu bantu Luca aja di sini dulu," ucap Pierre pada Camille saat gadis itu hendak membawa nampan berisi pesanan ke meja pelanggan. "Satu nampan ini aja, aku rindu ingin menyapa para pelanggan Lemoncello," tukas Camille sambil tertawa renyah. Pierre mengangguk dan matanya tetap mengikuti kemanapun pergerakan Camille. "Semangat berjuang, Bro!" ucap Luca sambil terkekeh ketika Pierre mendelik padanya. "Apa kau tidak tertarik untuk menikahi Martha, Luca?" Meskipun Martha adalah wanita yang pernah Pierre sangat cintai dan kini menjalin hubungan spesial justru dengan sahabat dekatnya, nyatanya Pierre tetap ingin Martha hidup bahagia. "Mungkin setelah pekerjaannya di Roma, kami baru merencanakan pernikahan. Kamu yakin ga apa-apa, siap untuk sakit hati?" "Jika aku tidak ikhlas, apakah kamu bisa mengembalikan Martha padaku?" "Tidak! Bahkan dalam mimpimu sekalipun, tak akan ku ijinkan dia kembali padamu!" sahut Luca sambil tertawa tergelak yang juga ditangga
Read more
74. Lili
Luciano melihat mobil yang membawa Camille dan Lili memasuki gerbang kediaman Martin. [Pierre memintaku membuntutimu, apakah kamu tidak apa-apa?] pesan terkirim dari Luciano untuk Camille yang langsung dibaca oleh gadis itu setelah meminta ijin pada Lili sebagai sopan santun. "Aku tidak apa-apa. Kembalilah ke Lemoncello," balas Camille atas pesan Luciano. [Baik! Hubungi aku jika nanti mau aku menjemputmu] "Ya!" Camille tersenyum dan hatinya terasa hangat dengan kepedulian Pierre, Luciano dan Luca padanya. Lili membawa Camille melewati lorong demi lorong yang sebenarnya wanita itu melakukan tour kediaman Martin pada Camille sebelum berakhir di ruangan keluarga, dimana Richard sedang bersantai menonton televisi. "Dimana Papamu?" tanya Lili setelah beradu tatapan dengan Richard beberapa saat. "Di ruang kerja. Sebentar aku panggil," Richard pura-pura polos seakan tidak mengetahui Camille dan sudah bergerak cepat melompat berlari memanggil Gabriel yang sedang berada di dalam ruang
Read more
75. Sayembara Untuk Camille
"Apa yang kamu cari?" tanya Camille pada Martin yang sudah membongkar semua laci pada meja, sedikit mengabaikannya. "Apakah ini?" Camille menunjukkan sebuah cincin berlian besar pada Martin. Wajah Martin langsung mendongak mendengar pertanyaan Camille yang terlihat tegas di dekatnya, bahkan Lili juga terkejut sambil menutup mulut dengan kedua tangannya menatap Camille. "Da-dari mana kamu mendapatkan ini?" Martin meraih cincin warisan di ujung jemari telunjuk dan jempol Camille yang mengacung padanya. "Aku mencurinya!" sahut Camille pendek tanpa menoleh pada Lili ataupun Gabriel yang juga telah muncul di pintu ruang kerja Martin. "Maaf, aku harus kembali bekerja, permisi!" tambah Camille seraya melangkah pergi meninggalkan Martin yang terdiam termangu menatap cincin di tangannya. Martin mengetahui jika Camille adalah salah satu anggota dari kelompok pencuri ulung, tapi dia hanya tidak bisa berpikir apalagi menduga jika gadisnya itu akan mengambil sesuatu dari dalam laci kerjanya
Read more
76. Buronan
Camille sedang asyik berenang di laut dimana Pierre menurunkan jangkar kapalnya pada pantai tersembunyi yang aman juga tenang dengan ombak kecil. Sudah dua hari Pierre membawa Camille berlayar yang mereka selalu berhenti di pantai-pantai indah untuk berenang atau sekedar memancing ikan untuk di masak oleh Pierre. Camille sama sekali belum mengetahui jika dirinya telah membuat heboh Sorrento dan Italia serta negara tetangga. Wajah Camille menghiasi berita nasional, lokal dan juga sosial media yang menyebutnya sebagai gadis pencuri pembobol brangkas. Belum lagi pada situs-situs pembunuh bayaran yang sangat rahasia, mereka para pemburu hadiah mencari keberadaan Camille dimana-mana. Hadiah seratus ribu dollar memang sangat menggiurkan siapa saja, termasuk Donna dan Carla yang berusaha mengajak penjaga penjara berbicara untuk membocorkan identitas Camille. Alhasilnya, Luciano yang tetap membuka cafe Lemoncello beroperasi seperti biasa tidak henti-hentinya didatangi oleh personel polis
Read more
77. Menikahlah Denganku!
Gabriel yang sebelumnya menyebutkan jika putrinya David Carle tidak cocok untuk Martin, tiba-tiba merubah keputusannya begitu dia bertemu dengan Camille. Meskipun Daniel menolak mengatakan siapa Camille pada Gabriel, tetapi Papa Martin tersebut langsung mengenali Camille sebagai putri Eve dan David. Putri yang pernah diculik oleh Alberto namun kemudian hilang oleh asistennya tersebut adalah Camille. Karena betapa miripnya wajah Camille dengan Eve saat wanita itu masih muda. Gabriel memang sudah berteman dan berhubungan dengan David sejak mereka masih suka bersenang-senang mendatangi banyak wanita saat mereka muda, belum terikat pernikahan. Ketika David menikahi Eve yang Gabriel sangat tahu jika wanita keturunan Indonesia tersebut adalah seorang putri dari pengusaha kaya yang bahkan pemerintah Italia memberikan jaminan perlindungan bagi bisnis keluarganya. Gabriel berusaha membujuk David agar mau bekerjasama dengannya yang tentu saja tujuannya adalah menjadikan David sebagai bawaha
Read more
78. Menerima Hubungan
Pierre benar-benar tersedak gurita di dalam tenggorokannya dan minuman ringan yang dia bawa sebelumnya telah habis dia tenggak, tetapi tenggorokannya masih tersumbat gurita. Camille berlari ke luar kamar untuk mengambil air mineral yang segera dia berikan pada Pierre. "Maaf, aku mengagetkanmu," cicit Camille sembari memukul pelan punggung Pierre agar membantu menghilangkan tersedaknya pria tampan yang baru saja dia ajak menikah tersebut. "Kamu memang sangat nakal, Cammie!" gemas Pierre menarik lengan dan bahu Camille untuk dia gulingkan ke atas ranjang, setelah tenggorokannya merasa lega. "Katakan, apakah dirimu begitu mengasihani aku atau memang aku benar-benar seperti pria bodoh untuk menjadi pelampiasan kenakalanmu?" Pierre bertumpu pada satu lengannya yang dia lipat di atas ranjang, berbaring miring sambil menatap Camille yang juga berbaring di sampingnya. "Tidak. Aku sedang tidak mengasihanimu. Aku pikir dengan kita bersama, kita bisa saling mengerti. Aku tidak keberatan men
Read more
79. Bantuan Dari Pria Hebat
Camille membawa selimut menggelung tubuhnya, duduk di atas geladak kapal, menghangatkan dirinya dengan sinar matahari pagi.Pierre datang menghampiri Camille, membawa soup hangat ke geladak. Lalu duduk di belakang gadis kesayangannya tersebut, membingkai hangat tubuh Camille.“Minum dulu soupmu.” bisik Pierre karena Camille masih menggenggam mangkuk soup dengan kedua tangannya agar merasakan hangatnya dari soup ke tangannya.“Uhm, terima kasih, Pierre.”Camille menyingkirkan sendok dan langsung meminum soup dari tepian mangkoknya perlahan-lahan juga membaginya dengan Pierre, sampai soup hangat tersebut tandas.“Ini enak, terima kasih, Pierre!” ulang Camille berterima kasih sambil menoleh ke samping dan memberikan kecupan lembut pada pipi Pierre.Pierre mengambil mangkok soup dari tangan Camille dan meletakkannya ke sampingnya. Lalu tangannya semakin mengeratkan pelukannya pada Camille yang juga merasa nyaman berada dalam pelukan Pierre.Camille meraih satu tangan Pierre, membawanya ma
Read more
80. Rencana Eve
Martin sudah menduga jika Pierre lah yang telah membawa Camille pergi hingga sulit di lacak oleh Daniel sebelumnya. Namun, mendengar nama pria itu yang sedang bersama Camille keluar dari mulut Solenne, tetap saja membuat hati Martin berdentam-dentam cemburu. Bagaimanapun, Martin belum lupa jika sebelumnya saat Abraham dirawat di rumah sakit, Camille menyebut Pierre dengan sebutan bos tampan. Tanpa bertemu dengan Solenne dan yang lainnya, Martin segera pergi meninggalkan rumah pantai yang menjadi tempat tinggal baru bagi keluarga Camille tersebut. Sementara itu di Roma, David mendatangi Eve di ruangan kerja istrinya tersebut di perusahaan. “Kamu menghindariku? Apakah karena aku telah berada di penjara sebelumnya, sekarang aku sudah kotor dan tidak menarik lagi bagimu? Atau ada hubungan manis telah terjadi antara dirimu dengan Jared, sehingga kamu mengabaikanku, Eve?” David bertanya sembari mendudukkan bokongnya di atas meja, samping Eve sedang duduk pada kursi di depannya. Eve ter
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status