Semua Bab Pencuri Kecil Kesayangan Tuan Muda: Bab 81 - Bab 90
93 Bab
81. Sebuah Ciuman
"Bibi ...!" pekik Camille sudah berlari-lari kecil yang kakinya berkali-kali pula tersaruk masuk terperosok ke dalam pasir lembut juga basah, memanggil Solenne yang sedang mengantarkan minuman ringan ke meja salah satu pelanggan di teras rumah bar yang mereka tempati. "Oh, Gadisku!"Solenne balas menyongsong Camille yang gadis itu langsung menubruk memeluk dan menyusupkan kepala ke dada Solenne. "Apakah kamu baik-baik aja?"Solenne merenggangkan pelukannya sedikit untuk memindai wajah Camille yang meskipun terlihat ceria namun sedikit terlihat pucat dan letih. "Wajahmu sedikit pucat, Sayang ...""Aku baik-baik aja. Aku pikir, Bibi akan berkata jika kulit wajahku menghitam!" Camille menyahut cepat sambil tertawa cengengesan lalu memberikan kecupan berdecak ke pipi montok Solenne. "Aku sedang datang bulan. Padahal asyik dan seru banget, terjun berenang di pantai tersembunyi gitu, Bibi. Ikan-ikannya sangat ramah juga tampan!" tambah Camille antusias dengan bola matanya bersinar cerah
Baca selengkapnya
82. Aku Mencintaimu
Malam semakin menggelap turun. Pengunjung pantai Barcelona yang sangat ramai datang berbondong-bondong ke bar cafe lantai bawah rumah tempat Camille dan keluarganya tinggal. Pierre sedang sibuk meramu minuman di balik meja bartender yang kembali berfungsi. Sementara Clea bertugas membantu di bagian kasir. Sedangkan Solenne, Dylan dan Christopher berjibaku membuat camilan serta pesanan makanan di bagian dapur sehingga Camille dan Abraham yang melayani pelanggan datang, mengarahkan mereka tempat duduk dan menawarkan pesanan. Camille tidak menduga Martin berada di belakang rombongan orang yang sedang mengantri dan baru saja dia arahkan tempat duduk pada teras rumahnya, setelah pelanggan sebelumnya selesai menikmati makanan dan meninggalkan teras. "Kau?! Bagaimana kau bisa di sini?" tanya Camille terdengar ketus dan wajah datar dengan tatapan menyipit menatap Martin. Tempat Martin berdiri memang sedikit gelap, jauh dari pencahayaan lampu teras, tertutupi beberapa tamu yang sedang b
Baca selengkapnya
83. Kebenaran
Camille kembali pada pekerjaannya dalam melayani pelanggan yang datang ke cafe di teras rumah. "Dia tidak ingin makan malam di sini? Tadi siang dia juga sudah datang ke sini loh! Sepertinya dirimu dalam dilema besar, Young Lady! Dua pria tampan menginginkanmu!" bisik Abraham menghampiri Camille yang sedang merapikan meja dari peralatan makanan dan minuman bekas pelanggan. "Apa yang terjadi sebenarnya? Bagaimana Clea bisa di sini? Siapa pemilik rumah ini? Jangan bilang ini adalah aset milik Martin!" Abraham tertawa kecil menanggapi Camille yang semakin gemas menatapnya. "Katakan atau ..." Camille mencekal pangkal lengan Abraham yang sudah mengangkat peralatan kotor dalam baki untuk di bawa ke tempat pencucian peralatan.Mata indah Camille bergerak turun naik menatap bagian bawah dan wajah anak remaja di depannya tersebut. "Apa yang akan kamu lakukan?! Milikku masih kecil dan belum tumbuh sempurna ..." kekeh Abraham yang melihat arah tatapan Camille ke bagian intimnya. "Akan ku po
Baca selengkapnya
84. Pilihan
David mengikuti Eve memasuki rumah yang ditempati oleh Pamela. Pada ruang tamu telah duduk Pamela dan Alejandro berhadapan dengan Margreta dan Jared. "Silakan duduk." tutur Eve seperti dia berada di rumahnya sendiri pada David yang mengerutkan alisnya memindai setiap orang yang berada di ruang tamu tersebut. Eve telah duduk di sebelah Margreta yang langsung menyodorkan sebuah map ke hadapan bos-nya tersebut. Sedangkan David, karena tidak ada tempat lain yang kosong, dia duduk di samping Pamela yang tetap diam tanpa berbicara apapun padanya. Eve membuka map yang diberikan oleh Margreta, bibirnya tersenyum tipis. "Silakan ditandatangani di sini." ucap Eve pada David sembari menunjuk nama David yang tertulis di atas kertas setelah map-nya di buka. "Eve ...apa-apaan ini?" sergah David mendorong kasar map yang diberikan oleh Eve hingga kertas-kertasnya berserakan pada atas meja. Margreta merapikan dan menyusun kembali kertas-kertas tersebut sesuai dengan urutannya, menganggukkan kep
Baca selengkapnya
85. Cinta Pierre Untuk Camille
Sepeninggal Eve, David pergi ke ruangan kerja di lantai dua kediaman yang ditempati oleh Pamela tersebut sambil membawa map yang dia lihat kembali dan baca dengan seksama. Pamela dan Alejandro hanya bisa saling menatap dan membetulkan pakaian pada tubuh mereka masing-masing dengan tatapan mata saling berbicara untuk menjaga jarak selama David berada di kediaman. "Brengsek!" maki David membanting map ke atas meja sehingga kertas-kertas di dalamnya berserakan yang sebenarnya ingin hatinya robek-robek menjadi serpihan. "Kau tidak bisa memperlakukan aku seperti ini, Eve!" gumam David dengan bibir berdesis emosi. Keputusan Clea yang sebelumnya memutuskan hubungan dengan semua aset David, membuat pria itu sama sekali tidak memiliki hak lagi atas aset keluarga Eve. David sudah diibaratkan seperti orang luar bagi Eve dan Clea. David memeriksa semua aset yang dia miliki di komputernya yang ada di dalam ruang kerja tersebut, tetapi saldo di rekening bisnisnya tidak ada lagi tersisa. Pun su
Baca selengkapnya
86. Aku Ingin Bertemu
Waktu berlalu Bulan pun berganti Sudah enam bulan sejak terakhir kali Camille bertemu Martin di tepi pantai dan mereka berciuman. Namun tidak satu kali pun Camille menghubungi Martin. Begitu juga dengan Martin, pria itu hanya memeriksa nomor kontak Camille yang tentu saja dia simpan di ponselnya. ''Kenapa kau tidak menghubunginya?" cetus Daniel yang sudah puluhan, entah ratusan kali memergoki Martin memperhatikan nomor kontak Camille di ponsel. Martin mendongak menatap kedatangan Daniel yang membawa berkas ke dalam ruangan kerjanya di perusahaan. "Apa yang kau dapatkan?" tanya Martin mengabaikan ucapan sahabat sekaligus asisennya tersebut. "Team dari kepolisian dan interpol sudah menangkap para pembunuh bayaran yang memburu gadismu itu. Kecuali ada satu orang yang belum berhasil aku dapatkan datanya ..." "Dapatkan secepatnya dan pastikan orang-orangmu melindungi Cammie beserta keluarganya!" Daniel berdecak, dia juga sangat tahu jika Camille sedang menjalin hubungan de
Baca selengkapnya
87. Bertemu Martin
Martin memperhatikan pesan yang masuk ke ponselnya dan kini dia telah berada di Lemoncello, duduk pada sofa di teras seperti tempat biasa dia duduk. "Halo,"Luciano menyapa Martin seraya meletakkan cangkir kopi pesanannya yang sebelumnya pria itu pesan pada pelayan wanita tanpa ingin sang pelayan tersebut mendekatinya. "Terima kasih, apakah Pierre ...ada?" tanya Martin yang mengenali Luciano sebagai karyawan inti Lemoncello dan sering dekat dengan Camille dan Pierre. "Siang ini mereka tiba di sini. Maksudku, Pierre dan Camille." sahut Luciano tetap sopan meski hatinya lebih suka Pierre benar-benar menjalin hubungan serius dengan Camille. Martin mengangguk paham, lalu menyeruput kopi di cangkirnya sebelum dia memesan beberapa snack camilan untuk menemani minum kopi. Martin kembali memeriksa pesan yang masuk ke ponselnya. Sontak tenggorokan Martin tercekat, sulit untuk menelan salivanya sendiri. Sudah enam bulan berlalu. Waktu yang lebih dari cukup untuk mempersiapkan pesta pernika
Baca selengkapnya
88. Pesta Pernikahan
Pesta pernikahan Luca dan Martha diadakan di kediaman mewah Ralp Spencer yang kembali memercikkan keceriaan hidup sejak Luca memutuskan pulang ke kediamannya dan mengambil alih menjadi pemimpin bisnis Spencer Corp, menggantikan Ralp, Papanya. Ruangan tengah kediaman, taman di bagian luar yang menghadap pantai pada bagian bawahnya hingga tangga-tangga batu dan sepanjang jalur kendaraan menuju kediaman dihiasi bunga-bunga segar berwarna putih. Kediaman Ralp berada di atas perbukitan dengan pemandangan lautan Furore dan pantai-pantai sempit yang sangat indah. Ralp menuruti keinginan Luca untuk mengundang semua rekan-rekan bisnisnya yang dengan senang hati datang berkumpul. Tiba-tiba kediaman terdiri tiga lantai tersebut, bagian ruangan tengahnya langsung ricuh begitu Luca menggandeng wanita cantik yang telah resmi menikah dengannya tersebut berjalan menuruni tangga dari lantai atas. Luca dan Martha sudah menikah di gereja Katedral Roma beberapa hari sebelumnya, sehingga kali ini mere
Baca selengkapnya
89. Pengumuman
Luca melirik ke arah Jerold yang kini menjadi kepala pengawal pribadinya sejak ia ambil alih kepemimpinan Spencer Corp. Lalu mengangkat sebelah telapak tangan pada para wartawan yang masih kasak-kusuk ingin melontarkan pertanyaan pada Camille, Pierre dan Luciano, tetapi segan pada Luca si pemilik pesta. "Akan ku jelaskan semuanya nanti. Tapi yang pasti, gadis muda ini adalah adik perempuan kami." tutur Luca singkat dengan senyuman khasnya. "Jerold, bawa dan layani rekan-rekan wartawan kita dengan hidangan lezat." ucap Luca yang langsung dianggukkan patuh oleh Jerold. "Gadis cantik yang bersamaku sepertinya memiliki magnet untuk membuat kehebohan!" Pierre terkekeh membalas perkataan Luca yang menyebut kedatangan mereka telah membuat heboh, setelah para wartawan diajak menjauh oleh Jerold, menikmati hidangan di halaman yang menghadap pantai Furore. "Selamat, Bro! Kau mendapatkan wanita hebat menjadi istrimu." ucap Pierre sambil memeluk Luca yang balas mendekap erat sahabatnya.Pier
Baca selengkapnya
90. Kejutan Untuk Camille
Mengetahui tujuan kelompok Libra melakukan 'perampokan' di kediaman-kediaman orang kaya yang melakukan kecurangan seperti David, Ralp, Achilleo dan teman-temannya, Luca Salvatore selaku salah satu putra keluarga Salvatore, akhirnya 'merangkul' yayasan sosial yang dikelola oleh Dokter Elma tersebut menjadi anak organisasi Salvatore. Untuk itu urusan administrasi dan hal lainnya, Luca Salvatore meminta Gabriel Jakovsky menangani yayasan sosial serta kelompok Libra otomatis akan berada dibawah pengawasan Salvatore. Gabriel berjalan gagah menaiki panggung, menyambut uluran tangan dari Luca Spencer, lalu menyalami Martha dan mengucapkan selamat menikah pada pasangan serasi tersebut. "Ada hubungan apa pria bajingan itu dengan keluarga Salvatore?" tanya Achilleo menghampiri Ralp, setelah mengibaskan lengan gadis muda yang ia bawa untuk berpesta di kediaman Ralp. "Aku juga belum tau. Sudah ku bilang, putraku mengetahui semua rahasia kita. Mungkin keluarga Salvatore ini yang berada di belak
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status