All Chapters of MENJADI ISTRI KEPONAKAN MAMAKU: Chapter 111 - Chapter 120
151 Chapters
Buah Hati
Ketika melihat momen itu, Ujang yang ada di mobil segera mencari hp-nya dan membidikan kamera menangkap pemandangan tuan besarnya dengan wanita yang dicintainya. Dia langsung mengirimkan hasil jepretannya pada Wisnu.Sementara Purwa masih menatap Moana yang merapikan bajunya, dengan tidak berkedip.“Cie… cie…, ada yang pacaran di kuburan!” Seorang bocah laki-laki melintas sempat mencandai Moana dan Purwa.Purwa baru saja hendak menegurnya, tapi datang ibu bocah itu dan meminta maaf.“Maaf, Pak, Buk. Anak jaman sekarang memang gak ada sopan-sopannya!” Kemudian berlalu menyeret tangan bocah itu. Masih terdengar suara ibunya, “Mereka itu pasti suami istri, masa sudah tua kok pacaran!”Kalimat pertama melambungkan Purwa sedangkan kalimat terakhir membuatnya tersindir. ‘Ibu dan anak sama saja!’“Di kampung tidak ada standar baju untuk memasuki pemakaman,” tukas Moana lalu balik jalan lagi.“Kita mau ke makam siapa?” tanya Purwa penasaran.Moana tidak menyahut tapi tetap berjalan di sela-se
Read more
Bertemu Ardi
Amanda berniat jalan-jalan pagi. Dia sudah siap dengan kaos spandex berkerah V, dipadukan rok pendek dan sepatu sneaker membuat penampilannya terlihat sangat menawan. Dia sengaja tidak membangunkan Wisnu, suaminya itu baru tidur sehabis subuh karena ada hal yang harus diselesaikannya semalam di ruang kerjanya.Semalam Amanda sebenarnya menemani sambil menabung bab-bab skripsinya, tapi hanya sampai jam 12 malam dia sudah mengantuk dan tertidur. Jadinya Wisnu harus membopongnya ke tempat tidur dan melanjutkan pekerjaannya sendiri.Di samping apartemen ada jogging track dan play ground yang cukup nyaman untuk sekedar jogging dan berjalan-jalan santai. Setelah merasa tubuhnya mengeluarkan keringat, Amanda mencari bangku untuk duduk sekedar rehat.“Kau ada di sini?” sapa seseorang lalu tanpa permisi duduk di samping Amanda.Mengetahui siapa yang menyapa dan duduk di sampingnya, Amanda hampir berjingkat karena terkejut. Tapi pria itu memintanya tenang.“Aku tidak akan menyakitimu, ini tempa
Read more
Sebuah Ide
Sekretaris Wisnu menghadap ke ruangannya dan menyampaikan bahwa perwakilan dari perusahaan Bramastya ingin membuat janji bertemu. Wisnu dengan tegas mengatakan bahwa dirinya sedang ada urusan lebih penting dari sekedar menemui perwakilannya saja. Lalu wanita itu pun keluar ruangan.“Maaf, Pak. Pak Wisnu sudah banyak agenda dalam waktu dekat ini.” Lenny, sekretaris Wisnu berusaha ramah pada perwakilan perusahaan itu.“Baiklah, tolong agendakan ulang ya, Tuan Bram sendirilah yang nanti akan menemui Bosmu itu. Katakan pada beliau kami mengharap sedikit waktunya demi menerima kerjasama dari kami.”“Baik, Pak. Akan saya kabari jika Pak Wisnu sudah longgar.”Lenny baru saja menghela napas lega karena perwakilan dari grup Bramastya berlalu, tiba-tiba Annisa datang ingin menemui Wisnu.“Sebentar, Bu. Pak Wisnu sedang sangat sibuk, tadi saja perwakilan grup Bramastya tidak di terimanya. Beliau tidak ingin diganggu sekarang,” papar Lenny.“Oh, Baiklah!” ujar Annisa kecewa dan berlalu. Sementara
Read more
Annisa lagi
Seorang pelayan berteriak saat melihat ada yang terkulai lemas dan jatuh. Beberapa orang langsung heboh dan berkerumun.“Ya Allah, kasihan! Dia tadi sendirian gak ada teman,” suara seseorang terdengar.“Coba chek hp-nya, barangkali ada yang bisa dihubungi,” ucap yang lain.“Bawa ke rumah sakit saja!” suara-suara lainnya.Wisnu yang sedianya hendak masuk penasaran ikut menyibak kerumunan itu dan terkejut karena orang yang pingsan itu adalah Annisa. Sebagi orang yang mengenalnya tentu Wisnu langsung bertindak membopongnya dan langsung membawanya keluar ke dalam mobil untuk dilarikan ke rumah sakit terdekat.Dari tempat yang tidak jauh, Amanda menyaksikan itu dengan perasaan yang teriris. Melihat Wisnu begitu cemas dan tergesa-gesa menyelamatkan Annisa, seolah hatinya tercubit. Sekali lagi di depan matanya Amanda menyaksikan suaminya begitu sigap menolong wanita yang memiliki perasaan padanya.“Nda, kamu tidak apa-apa?” tanya Lesti yang melihat sahabatnya merana.Amanda tak sanggup berka
Read more
HAMIL
Bayangan wanita itu muncul dalam pikirannya. Saat dia berpura-pura terjatuh dan meminta perhatian Wisnu. Kemudian selintas peristiwa, di mana Wisnu dengan terburu-buru membopongnya ke dalam mobil. Terpampang nyata wajah wanita itu tersenyum lebar menatapnya dengan penuh ledekan. Lalu mendekat menampakan tampang yang sangat menyebalkan berkata, “Kasihan sekali dirimu!” sambil tertawa terbahak-bahak. “TIDAAAK!”Amanda terbangun merasakan tubuhnya dingin. Dia tersadar dirinya masih tergeletak di lantai. Hatinya pilu karena suaminya tidak selalu ada untuk menolongnya, tapi selalu bisa menolong wanita lain.Kepalanya masih sedikit pusing, tapi dia berusaha bangkit dan berjalan tertatih keluar kamar mandi. Kemudian meraih hp-nya. Ada banyak panggilan tidak terjawab dari Wisnu. tapi dia tidak peduli lagi padanya.“Halo, Amanda, ada apa?” terdengar suara Lesti menyahut panggilannya.“Les, tolong aku! Kepalaku pusing sekali, aku tadi pingsan di kamar mandi,” ucap Amanda terdengar lesu.“Ast
Read more
Keguguran
Amanda terlelap lagi di pelukan Wisnu setelah beberapa saat terjaga. Dia merasakan tubuhnya masih sangat lemah. Bahkan untuk bernapas pun terasa begitu melelahkan. Untungnya setelah melewati malam yang panjang itu, Amanda sudah merasa baikan saat dia bangun.Wisnu baru selesai sholat dan dia menghampirinya.“Minum dulu” ujar Wisnu membantu Amanda minum air.Sejenak mereka terdiam. Wisnu tanpa sengaja membahas tentang semalam. “Aku sangat minta maaf, aku menghubungimu sejak pukul 10 malam, tapi kau tidak mengangkatnya.”Amanda menatap Wisnu dengan tatapan yang tidak bisa diartikan olehnya.“Sebelum itu aku menghubungi Mas Wisnu berkali-kali,” ujar Amanda.“Iya, karena itu aku telpon balik. Mungkin saat itu aku sedang ada urusan”Amanda terdiam. Dia sudah melupakan saja kejadian semalam karena lebih ingin menjaga mood untuk kehamilannya itu. Tapi Wisnu sudah mengingatkannya lagi.“Urusan apa?” Amanda bertanya dengan berusaha tetap tenang.“Ada sedikit urusan dengan, Tito!”Urusan denga
Read more
Perkara CCTV
Amanda membaca buku sambil duduk santai di balkon kamarnya, menatap sore yang berkabut di kotanya. Ada sebuah rasa yang hilang baru terasa setelah sebulan dia memutuskan untuk kembali ke rumah mamanya. Dia sudah mulai lelah harus menggenggam kemarahannya. Mungkin dia harus menata ulang sikap dan perasaannya.“Makan dulu, Nak!” ucap Moana memanggil Amanda yang masih melamun.“Iya, Ma. Amanda akan menyusul, kok!” Di bawah sudah tampak Purwa yang membantu Moana menyiapkan makanan. Amanda menghentikan lagkahnya melihat mereka yang begitu romantis meski hanya sekedar menyiapkan makanan saja.“Eh, kok kamu bengong di sana?” Purwa memanggil Amanda.Amanda hanya tersenyum lalu melanjutkan langkahnya menuruni tangga.“Om, apa aku bisa bicara?” Amanda tiba-tiba ingin membicarakan sesuatu.“Makan dulu, Sayang!” ujar Moana.“Katakan saja, ada apa? Santai sambil makan” Purwa berujar.Suasana hati Amanda sudah pulih. Dia sudah bosan murung dan sedih di kamar terus.“Kapan Om menikahi Mama?”Kata-
Read more
Pesan Yang Dibalas
Apakah Amanda tahu, bahwa saat Wisnu mengirimkan potongan CCTV itu dan puluhan ungkapan maaf, ada Roy dan Tito yang tertawa terpingkal-pingkal karena baru tahu seorang presiden direktur seperti Wisnu bisa juga takut dengan istrinya.Sekarang, melihat pesannya centang biru, Wisnu yang sedang meeting serius langsung berjingkat dengan semangat. Amanda sudah mau membuka pesan darinya, artinya sudah selesai pertapaannya dan saatnya dia turun gunung. Se-sakti apa dia sekarang setelah berpuasa sebulan dan menghindarinya?Melihat statusnya yang online, akhirnya Wisnu tak tahan mengirim pesan.[Sayang, aku merindukanmu…]Pesan itu urung dikirimkan dan dihapus.[Bagaimana kabarmu sayang?]Ah, terlalu formal, dia pasti malas balas pesan seperti ini. Akhirnya dihapus juga.[Hallo, cantiik!]Apa lagi sih, ini? batal juga terkirim.“Pak?” panggil seorang manajer menggugah keseriusan Wisnu. Dia terkejut dan hp-nya hampir terlempar.“Oh! Iya? Bagaimana?” tanya Wisnu berlagak serius pada peserta rapat
Read more
Begitulah Wanita
Setelah keguguran Waktu itu, Amanda merajuk ingin pulang ke rumah mamanya. Jadinya Wisnu dengan berat hati mengantarnya ke kota Batu.Sedikit drama keluarga terjadi saat mereka mengetahui Amanda baru saja mengelami keguguran. Tapi semua bisa diatasi karena Amanda sendiri yang mengatakan bahwa dirinya yang lalai sebab tidak langsung memeriksakan diri saat sudah telat lebih dari dua minggu.Bahkan di saat seperti itu, istrinya masih memberinya muka di depan keluarganya. Wisnu merasa dia begitu beruntung, Amanda tidak se-childish yang orang lain kira.Lantas, tentang dia yang tidak mau menerima telpon darinya, Amanda hanya beralasan bahwa dirinya kecewa karena Wisnu selalu sibuk bekerja. Setidaknya Amanda tidak membahas tentang Annisa. Bisa runyam jika sampai Purwa jadi menghebohkan keadaan. “Mbak, bisa minta tolong?” Ujang terlihat menghampiri Amanda yang sedang merapikan bunga di vas.“Ada apa, Kang?” Amanda terheran.Moana dan Marina melihat Amanda masuk ke dalam mobil bersama Ujang
Read more
Belajar Berenang
Pengunjung hotel sedikit kecewa saat hendak mengantarkan anak-anak mereka untuk berenang, lantaran ada tulisan bahwa kolam sedang ada perbaikan. Kenyataannya adalah, ada seorang suami sedang mengajari istrinya yang tidak bisa berenang. “Ini kolam anak-anak lho, masak masih gemetaran?” Wisnu mengulurkan tangan pada Amanda agar mau nyemplung di kolam. Pasalnya sudah hampir 30 menit Amanda hanya menatap kolam itu dan tidak juga melakukan aksi nyemplung. “Sebentar, aku masih deg-degan!” “Gak usah lihat airnya, lihat aku saja. Ayo lompat!” Amanda masih berpikir, dia kemudian memejamkan matanya. “Eh, Jangan merem juga!” “Aku takut, Maaas!” Wisnu membuang napas. Bagaimana gadis ini bisa lulus pelajaran olahraga di sekolahnya? Renang saja tidak bisa. Sejak tadi dia hanya berdiri di tepi kolam saja, sementara dirinya sudah menunjukan banyak teori dasar berenang. Ternyata jadi guru capek juga ya? “Sini, ah!” Wisnu tak sabar dan langsung meraih Amanda agar nyemplung bersamanya. “Aaah!
Read more
PREV
1
...
1011121314
...
16
DMCA.com Protection Status