All Chapters of Suami Sementara: Chapter 71 - Chapter 80
124 Chapters
70. Sangat Takut Kehilangan
Semakin dalam seseorang jatuh cinta maka semakin takut dia akan kehilangan. Dan itulah yang dirasakan oleh Rainero saat ini. Dia sangat takut kehilangan Cassalyn. Jika semalam dia datang terlambat maka dia pasti tidak bisa melihat Cassalyn lagi.Dia memandangi Cassalyn yang sudah dipindahkan ke bangsal. Dokter mengatakan bahwa Cassalyn tidak berada dalam kondisi berbahaya. Ketika efek obat bius yang dia hirup habis maka Cassalyn akan terbangun.Sekali lagi Rainero tenggelam dalam rasa bersalah. Jika dia tidak terlibat dengan Sara sebelumnya maka wanita yang dia cintai tidak akan menjadi target Alden.Namun, waktu tidak pernah bisa diputar kembali. Apa yang telah terjadi di masa lalu tidak bisa diubah. Penyesalan tidak berguna sama sekali."Tuan, saya gagal menangkap Alden." Delano berdiri di belakang Rainero dengan kepala tertunduk."Bagaimana situasinya?""Alden datang bersama dengan bawahannya. Pria itu yang menghapus rekaman kamera pengintai diawal kedatangan Alden, lalu dia kemudi
Read more
71. Tergantung Dengan Siapa Kau BErjalan
Tiga hari berlalu dalam sekejap mata. Cassalyn sudah mulai bekerja kembali dan menghadiri perjamuan dari rekan bisnisnya seperti malam ini.Cassalyn datang sendirian, dia tidak akan membuat gosip dengan datang bersama Rainero, tapi di sana juga ada Rainero. Pria itu sedang berbincang dengan rekan bisnisnya sementara Cassalyn saat ini dia juga sedang berbincang dengan beberapa pengusaha lain.Hanya ada sedikit pengusaha wanita di sana, sudah jelas bahwa dunia usaha dominan diisi oleh para pria.Aiden datang mendekat ke arah Cassalyn. Pria ini menatap Cassalyn dengan tenang, tapi di dalam hatinya dia sudah membunuh Cassalyn berkali-kali."Selamat malam, Nona Cassalyn." Aiden menyapa Cassalyn dengan senyuman ramah di wajahnya.Cassalyn membalas dengan senyum tipis. "Selamat malam, Tuan Aiden.""Apakah Nona Cassalyn keberatan jika saya berbincang dengan Anda?""Saya tidak keberatan." Selama itu tentang bisnis yang menguntungkan, Cassalyn tidak akan menolak.Aiden berdiri di sebelah Cassal
Read more
72. Kau Bisa Membantuku
Hari-hari berlalu dengan damai, Cassalyn dan Rainero mulai benar-benar yakin bahwa yang dua minggu lalu tewas memang benar Alden.Dalam dua minggu terakhir ini ada beberapa hal penting yang terjadi. Eric melakukan percobaan bunuh diri lagi dan akhirnya berhasil. Pria itu tewas dengan memutuskan pergelangan tangannya. Dia sudah tidak tahan lagi dengan kesengsaraan yang dialami olehnya. Dia pernah mendorong orang lain sampai bunuh diri, dan pada akhirnya dia melakukan hal yang sama karena keputusasaan yang dirasakan olehnya.Sementara Baron, dia dirawat di rumah sakit karena kondisinya yang semakin memburuk. Pria itu kini telah kehilangan dua anak yang sangat dia sayangi. Sekarang yang tersisa hanya Cassalyn sebagai keturunannya.Orang-orang di luaran sana mulai membicarakan tentang Cassalyn lagi. Mereka berpikir bahwa kemalangan yang terjadi pada Raphine, Eric, Rosseta dan Baron didalangi oleh Cassalyn yang berhati kejam dan tidak berperasaaan.Beberapa wanita bermulut tajam di lingkar
Read more
73. Tidak Mungkin Hanya Kebetulan Semata
"Dua minggu yang tenang sebelum badai telah berlalu." Aiden menatap ke luar jendela dengan tatapannya yang kelam. Pria itu sudah cukup memberikan ketenangan terhadap Cassalyn dan Rainero. Dia yakin bahwa baik Cassalyn dan Rainero keduanya sudah tidak terlalu waspada lagi. Selain itu luka tembaknya juga sudah sembuh, dia bisa bertarung lagi dengan Cassalyn.Dia mengetahui bahwa membalas dendam tidak akan pernah bisa dilakukan dalam waktu yang sangat singkat. Itulah sebabnya dia bersedia menunggu sedikit lebih lama lagi demi mendapatkan hasil yang memuaskan.Namun, kali ini dia tidak akan menyembunyikan identitasnya lagi. Dia akan membawa Cassalyn pada kematian dengan menunjukan wajahnya.Dalam waktu dekat ini dia memiliki pertemuan bisnis dengan Cassalyn, dan pada saat itulah dia akan membawa Cassalyn ke suatu tempat. Kali ini dia tidak akan memberikan Cassalyn kematian yang mudah.Dia sangat membenci orang-orang berkuasa seperti Cassalyn dan Rainero, mereka semua memperlakukan orang l
Read more
74. Apakah Sudah Cukup?
Kedatangan Rainero di perusahaan Cassalyn membuat para karyawan Cassalyn kembali berbisik-bisik, tapi kali ini mereka benar-benar hampir terkena serangan jantung ketika melihat Rainero menggenggam tangan Cassalyn.Hanya orang bodoh yang tidak bisa mengartikan hubungan keduanya. Namun, mereka benar-benar tidak menyangka jika atasan mereka akan bersama dengan Rainero yang merupakan suami mendiang suadarinya sendiri.Selain itu di masa lalu siapa yang tidak tahu bahwa Rainero selalu tidak menyukai Cassalyn Atlante karena tidak pernah memperlakukan Raphine, tunangan Rainero dengan baik.Berita Cassalyn berpegangan tangan dengan Rainero telah menyebar hingga ke seluruh ruangan di gedung megah itu.Namun, untuk para petinggi perusahaan mereka tidak terkejut lagi karena mereka telah mendengarnya lebih dahulu.Apa yang terjadi di malam perjamuan amal telah menyebar luas.Berbagai argumen mengenai kebersamaan Cassalyn dan Rainero diucapkan oleh para karyawan. Ada yang tidak begitu peduli, ada
Read more
75. Akhir Dari Kisah Mereka Adalah Kematian
Rainero menjemput Cassalyn pada malam harinya. Pria itu memasuki ruang kerja Cassalyn."Apakah masih belum selesai?" Rainero berdiri di belakang Cassalyn, melihat apa yang dikerjakan oleh Cassalyn saat ini.Cassalyn mendongak menatap Rainero. "Sedikit lagi."Rainero mengecup bibir Cassalyn dengan lembut. "Untuk penyemangat."Cassalyn terkekeh geli. Baiklah, dia benar-benar menjadi lebih bersemangat sekarang."Apakah perlu aku bantu?""Tidak perlu." Pekerjaannya hanya tersisa sedikit lagi."Apakah kau sudah makan malam?" tanya Rainero. Ini sudah pukul delapan malam, dia tadi sudah menanyakan hal yang sama pada Cassalyn satu jam lalu, tapi Cassalyn mengatakan bahwa dia akan makan sebentar lagi."Belum.""Ayo makan malam setelah kau selesai bekerja.""Baik."Rainero kemudian duduk di sofa, pria itu memperhatikan Cassalyn yang sedang serius bekerja. Dia tersenyum kecil. Wanitanya benar-benar cantik dalam segala hal.Cassalyn yang merasa diperhatikan segera mengalihkan pandangannya, dan di
Read more
76. Mati Perlahan-lahan
Hasil di tangan Cassalyn tidak lagi mengejutkan Cassalyn. Dia akhirnya mendapatkan kejelasan mengenai Aiden.Sekarang dia mengetahui bahwa Alden dan Aiden adalah satu orang.Senyum kecil tampak di wajah cantik Cassalyn. "Dapat kau, Aiden." Sekarang bukan dirinya lagi yang berada di dalam kegelapan, tapi Aiden. Pria itu tidak tahu bahwa dia telah mengetahui rahasianya. Dan ini akan menjadi senjata yang bisa dia gunakan untuk menjebak Aiden.Cassalyn tidak akan menghancurkan Aiden melalui keluarga Orpheus, karena itu akan menjadi peperangan yang melelahkan jika mereka yang berada dalam keluarga berkuasa saling bertarung.Dengan dendam membabi buta Aiden, pria itu pasti akan mencoba untuk membunuhnya lagi. Dan pada saat itu dia akan membuat seluruh dunia tahu tentang kejahatan Aiden. Pria itu akan mengakuinya sendiri dengan mulutnya.Cassalyn teringat bahwa dia memiliki janji temu dengan Aiden dua hari lagi. Mungkin pria itu akan menyerangnya pada hari itu. Aiden jelas sangat percaya dir
Read more
77. Maaf Aku Membuatmu Menderita
Saat Aiden sedang bersuka cita, di luar sana sudah ada ribuan orang yang berkomentar di siaran langsung yang telah menggemparkan banyak orang. Misteri kematian Alonso dan Raphine kini menjadi jelas, pelakunya telah mengakui perbuatannya sendiri.Orangtua Aiden telah mencoba menghubungi Aiden, tapi panggilan mereka tidak dijawab sama sekali. Mereka benar-benar tidak menyangka jika putra sulung mereka adalah seseorang yang sangat mengerikan. Putra mereka telah membunuh dua orang dengan tangannya sendiri.Di bawah gedung yang telah dibeli oleh Aiden untuk pembalasan dendamnya, Rainero dan tim kepolisian sedang bergerak naik.Di atas, air di aquarium telah mencapai paha Cassalyn. Aquarium itu terisi dengan cepat padahal baru beberapa menit saja, tapi Cassalyn terlihat sangat tenang. Dia tahu bahwa Rainero akan segera datang menolongnya.Beberapa saat kemudian tim polisi dan Rainero sudah berhasil naik ke lantai teratas tempat itu."Tuan Aiden Orpheus, angkat tangan Anda!" Ketua tim yang d
Read more
78. Jatuh Cinta Untuk Kesekian Kalinya
Satu minggu berlalu dari kejadian terakhir yang menimpa Cassalyn. Segala berita buruk tentangnya kini sudah lenyap. Tidak ada lagi yang menuduhnya menyingkirkan suadara-saudaranya sendiri demi harta kekayaan dan juga pria.Ayah dan ibu Aiden juga telah datang pada Cassalyn dan Rainero. Keduanya meminta maaf atas apa yang dilakukan oleh Aiden. Mereka meminta pengampunan agar Cassalyn dan Rainero tidak melibatkan keluarga Orpheus dalam masalah ini.Baik Rainero maupun Cassalyn keduanya masih cukup masuk akal sehingga mereka tidak akan mengejar keluarga Orpheus. Selama keluarga Orpheus tidak melawan mereka maka mereka tidak akan menyentuh keluarga itu.Orangtua Aiden merasa bersalah pada Aiden, jika saja mereka menemukan Aiden lebih cepat maka putra sulung mereka tidak akan menjadi seseorang seperti saat ini. Namun, mereka harus kejam pada Aiden, karena mereka harus memastikan kelangsungan hidup adik-adik Aiden.Dengan semua kejahatan Aiden, pria itu akan dijatuhi hukuman mati. Aiden tel
Read more
79. Merasa Lebih Baik
"Bu, aku dan Cassalyn akan menikah tiga hari lagi, jika Ibu berkenan tolong datang ke acara pernikahanku." Rainero bicara pada ibunya. Dia sengaja datang ke kediaman ibunya untuk meminta ibunya agar datang ke sana.Rainero tidak memiliki kenanangan yang baik tentang ibunya, tapi dia masih memiliki harapan bahwa wanita yang telah melahirkannya akan hadir di hari bahagianya dan memberikan restu."Tidak usah banyak berharap, aku tidak akan datang ke sana." Ibu Rainero berkata dengan kejam. Dia enggan bertemu dengan orang-orang yang berkaitan dengan masa lalunya karena itu hanya akan mengingatkannya tentang hari-hari buruk yang telah dia lalui.Rainero sudah siap dengan jawaban ini, tapi dia masih merasakan sakit hati. Namun, dia tidak bisa memaksa ibunya untuk datang jika ibunya tidak ingin datang. "Aku mengerti, Bu. Kalau begitu aku pamit."Ibu Rainero tidak mengatakan apa-apa dia hanya membiarkan putra sulungnya pergi begitu saja. Ada perasaan tidak nyaman di hatinya.Dia tahu bahwa Ra
Read more
PREV
1
...
678910
...
13
DMCA.com Protection Status