Semua Bab Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri: Bab 191 - Bab 200
204 Bab
S3 Bab 29
S3 Bab 29 "Jadi, Mas Irsyad menanggapinya?" Irsyad tidak menjawab hanya mengedikkan bahu. Wajah Silvi sontak saja bersemu merah. Dari arah pintu penghubung klinik dengan rumah, Alea masih mencuri dengar obrolan dua insan itu. Alea lalu melangkah berat menuju rumahnya. Ia sudah pamit May kalau ada tamu di rumahnya dan nanti akan kembali ke klinik untuk periksa. "Nggak apa-apa Alea. Bukankah kamu yang mendukung Om Irsyad sama Us Silvi?" Kata hati Alea menenenangkan. "May, Alea mana?" Irsyad mencari-cari perempuan yang mengusik pikirannya sedari tadi. Namun, yang dicari ternyata sudah menghilang. "Katanya ada tamu yang datang ke rumah." Irsyad hanya beroh ria lalu masuk ke kamarnya. Di rumahnya, Alea merasa gusar. Setelah melihat yang datang adalah Refan dan juga keluarga Damar. Tentu saja Om nya dan papa Damar pasti mau membahas tentang bisnis bersama papanya. Tapi ada juga mama Damar yang memandangnya dengan sikap datar. Alea hanya meneguk salivanya. "Apa kabar Om, Tante?" "Alh
Baca selengkapnya
S3 Bab 30
S3 Bab 30 "Mas Damar benar, Ma. Alea nggak pantas untuknya. Alea nggak pantas dicintai. Alea akan cari jalan lain. Alea nggak mau buat Papa dan Mama malu." "Ya, pergi jauh mungkin solusi yang tepat saat ini," batin Alea. Syifa memilih keluar dari kamar dari pada tidak bisa mengontrol emosi. Bisa-bisa Alea yang terkena imbasnya. Dengan langkah gontai Alea menghamburkan diri ke ranjang setelah menutup pintu kamar. Ia menelungkuokan wajahnya ke bawah bantal. Tangis pun meledak kembali. Ia berharap dengan menangis bisa mengurangi sesak di dada. Tak disangka Alea menangis lama hingga tertidur dengan posisi telungkup. Bahkan suara derit pintu tidak mengusik lelapnya. "Alea, Sayang. Bangunlah! Hari sudah sore. Kamu belum salat Asar, kan?" "Jam berapa, Ma?" "Jam empat, Al. Kamu sudah tidur lama." "Benarkah?" Alea merasa kepalanya pening. Ia melewatkan makan siangnya. Selesai Zuhur tadi, ia memilih tidur. Tak ingin membiarkan diri malasmalasan di ranjang, Alea bangkit lalu ke kamar m
Baca selengkapnya
S3 Bab 31
S3 Bab 31 "Ada apa, Pak?" tanya Ronald yang tadi sempat memejamkan mata di perjalanan. "Ada yang menghentikan mobil kita, Pak," jawab sopir sedikit takut karena mengganggu tidur bosnya. "Sial*n. Siapa yang berani mengganggu tidurku?" "Keluar!" teriak Alea. "Oh, ternyata kamu Nona cantik. Ada urusan apalagi mencariku? Kamu butuh lelaki yang akan menikahimu, huh? Apa idolamu itu sudah menolakmu?" Alea tersentak mendapati Ronald bisa menebak pikirannya. "Kamu terkejut, aku sampai tahu tentangmu dan Damar?" Ronald mengikis jarak antara dirinya dan hingga membuat Rendra melompat dari motornya. Namun, Alea memberi kode dengan tangannya untuk menahan diri. Ia tidak mau berbuat curang dengan menyerang Ronald dua lawan 1. Sementara itu, sopir juga ikut keluar dan distop oleh bosnya. "Orang licik sepertimu, aku tidak heran kalau kamu punya banyak rival." Gelak tawa meluncur dari mulut Ronald. "Kami sudah berkawan lama, Nona. Bahkan kami selalu bersaing untuk mendapatkan sesuatu yang in
Baca selengkapnya
S3 Bab 32
S3 Bab 32 "Nggak, Al. Om yang akan bertanggung jawab. Om akan menikah denganmu." Alea tercengang mendengar ucapan Irsyad. Ya, terkesan gil* memang. Omnya tiba-tiba mau menikah dengannya. "Om sudah nggak waras. Al lagi nggak mau diajak bercanda." Alea beringsut meninggalkan Irsyad. Namun, lelaki dewasa itu segera menahan. "Om serius. Ayo kita menikah!" Alea justru memandang jauh dengan tatapan kosong. Entah apa yang dilamunkannya. Irsyad mencoba menggoyangkan bahunya berulang. "Al, jangan banyak berpikir atau semuanya akan bertambah rumit." "Nggak, Om. Ini hanya ide konyol. Pasti ada jalan lain. Nggak harus gini juga mengorbankan kebahagiaan Om Irsyad.". "Alea, andai kamu tahu kebahagiaan Om seperti apa. Aku pikir kamu juga punya perasaan sedikit saja sama, Om," batin Irsyad. "Menikahlah dengan Om. Nggak ada niat buruk, Om hanya membantu meredam berita buruk tentangmu. Setelahnya kalau kamu ingin sendiri, Om bisa melakukannya. Dari pada menikah dengan lelaki lain, belum tentu s
Baca selengkapnya
S3 Bab 33
S3 Bab 33 Waktu berlalu, Alea mulai memberanikan diri ke kampus. Bahkan Irsyad memaksakan diri mengantarnya. Tak ayal, ada saja kasak kusuk yang membahas calon suami Alea. "Alea! Gimana kabarmu, kangen tahu," seru Kiki dari arah gedung kuliah. Alea lalu berlari memeluk sahabatnya itu. "Alhamdulillah sehat. Gimana kabar kampus, nih. Sejak tiga hari kamu nggak kasih kabar, Ki. Andi mana?" "Dia lagi sibuk ngurus laporan kegiatan. Ayo kita ngobrol-ngobrol aja di gazebo!" ajak Kiki. Keduanya lalu berjalan bergandengan tangan menuju gazebo di dekat taman. "Eh bukannya itu Alea? Udah berani aja ke kampus. Jadi nikah nggak, sih? Apa cuma pengalihan berita aja? Sampai jadi anak durhaka ya, perusahaan orang tuanya ikutan kena imbas," ucap salah seorang mahasiswa yang berada di sudut gedung. Alea masih bisa menangkap obrolan yang bikin telinganya panas. Ia hendak menghampiri, tetapi Kiki mencegah. "Biarkan saja, Al. Dia memang mulutnya pedas, hobi gosip masalah orang. Nggak ada habisnya ngu
Baca selengkapnya
S3 Bab 34
S3 Bab 34 "Al, boleh Us ngobrol sebentar?" tanya Silvi dengan wajah serius. Ia membiarkan Maryam menikmati es krimnya di kursi tak jauh dari keduanya duduk. "Ya, Us." Alea merasa sedikit salah tingkah. Ia menduga Silvi akan bertanya tentang Omnya. "Apa benar Mas Irsyad mau menikahimu?" "Us Silvi sudah tahu?" tanya Alea. Jelas ia hanya berbasa basi. Pastilah Irsyad sudah memberitahu. Sebab sebelumnya Irsyad berencana melamar Silvi. "Mas Irsyad yang ngasih tahu. Sebenarnya Abi sudah berharap Mas Irsyad melamar Us, Al. Maryam juga seneng banget bisa punya ayah baru, tapi...." Ucapan Silvi menggantung saat ponsel Alea tiba-tiba berdering. "Maaf Us sebentar." "Iya benar, tas selempang warna krem." "Gimana, tadi Us? Maaf ada yang menyela," celetuk Alea sambil meletakkan ponselnya ke meja. "Kalian benar-benar akan menikah?" tanya Silvi dengan wajah sendu. "Kamu kan tahu Al, Mas Irsyad baru mau memulai lagi hubungan baik dengan Us. Abi juga sudah menerimanya. Kenapa dia harus merelak
Baca selengkapnya
S3 Bab 35
S3 Bab 35 Seminggu berlalu, Irsyad sudah menyelesaikan persiapan akad nikah bersama Alea. Sesuai kesepakatan, keduanya tidak menceritakan pada Syifa dan Zein kalau pernikahan ini dijalani serius. "Om kebayanya bagus, nggak? Udah pas belum?" tanya Alea dengan wajah tak henti-hentinya mengulas senyum. Ia terkadang geli sendiri. Hubungan yang baru mau dibangun dengan Damar kandas, ternyata tergantikan oleh sosok lelaki dewasa yang tidak jauh-jauh dari kehidupannya. "Jelas, cocok, Al. Yang makai juga cantik kok, iya kan, Mbak?" celetuk Irsyad pada petugas butik yang melayani. "Iya, Mbak Alea cantik. Apalagi memakai kebayanya, pas banget deh." "Ishh, Mbak bisa aja." Senyum kembali terukir di bibir Alea sambil memandang sekilas Irsyad yang mengambil jas lalu memakainya. "Sini, Al!" Irsyad melambaikan tangan supaya Alea berdiri di sampingnya. Keduanya berdiri di depan cermin. "Serasi banget, Om," ujar Alea. Namun, senyum Irsyad tiba-tiba surut. Lelaki itu mendekat ke telinga Alea hingg
Baca selengkapnya
S3 Bab 36
S3 Bab 36 "Maaf, sebaiknya saudara Irsyad menjelaskan di kantor. Karena Pak Ronald sudah memberi keterangan terkait kejadian di hotel malam itu sesuai yang dilaporkan Mbak Alea." "Saya pikir cukup lelaki bernama Ronald itu yang ditangkap, Pak," bela Alea. "Maaf, Mbak Alea. Kami perlu membawa Saudara Irsyad. Sebab dia juga berada di hotel yang sama malam itu." "Apa?!" pekik Alea. "Tenanglah Alea, ini pasti salah paham. Baik, saya akan ikut ke kantor." "Tapi, Syad. Acaranya?" Syifa menagih jawab atas pertanyaan yang sudah bisa ia tebak jawabannya. "Pak, kalau boleh Irsyad datang ke kantor polisi setelah acara akad nikah selesai," bujuk Zein. "Maaf, kami harus membawa saudara Irsyad sekarang juga." Zein tersentak, pun Syifa tidak bisa menahan air mata. Acara sakral putrinya mendadak kacau. Ini tentu tidak masuk dalam perkiraannya. Ia sungguh kasian pada Alea yang mendapat masalah bertubi. "Jangan khawatir Mas, Fa. Aku akan baik-baik saja. Setelah urusan dengan polisi selesai, ak
Baca selengkapnya
S3 Bab 37
S3 Bab 37 Plak! "Keterlaluan kamu, Syad. Begini caramu membalas apa yang sudah kuberikan?! Kamu membalas sakit hatimu karena perasaanmu padaku, kan? Kamu memanfaatkan Alea, putriku?" "Tidak, Fa. Tolong jangan berpikir begitu." "Jangan pernah muncul lagi di hadapanku! Kamu pantas mendapat hukuman yang setimpal." Irsyad terhenyak, kekecewaan Syifa menari-nari di wajahnya. Ia merasa terluka karena telah mengecewakan hati Syifa. Perempuan yang sudah menjadi kakak angkatnya. Mengubah kehidupannya yang gelap hingga menjadi terang. Bahkan dulu namanya pernah singgah di hati Irsyad. Malam itu, Irsyad dan Rendra menemukan hotel tempat Alea dibawa Ronald berdasar informasi dari teman Alea bernama Yoga. Irsyad memaksa resepsionis mengecek kamar atas nama Ronald dengan dalih calon istrinya bersama laki-laki itu. Rendra menunggu di lobby, sedangkan Irsyad mencari ke kamar. Sesampainya di kamar yang dituju, Irsyad hanya mendapati Ronald yang membuka pintu dan Alea ada di dalamnya. Tanpa berpi
Baca selengkapnya
S3 Bab 38
S3 Bab 38 "Maaf, Ma. Alea harus pergi. Hanya tiga bulan saja, Alea janji Ma." "Sayang, Papa dan Mama pegang janjimu. Di sana tiga bulan jangan berbuat aneh-aneh. Kamu harus jadi wanita kuat seperti mamamu," pesan Zein. "Iya, Pa, Ma. Alea janji. Jaga diri Mama dan Papa. Alea berangkat sama Rendra saja." "Baiklah, Sayang. Hati-hati, jangan lupa kabari kami kalau sudah sampai di sana," lirih Syifa sambil memeluk erat Alea sebelum pergi meninggalkannya. "Gimana Alea, Pa?" "Ma, Alea anak yang kuat. Kita sebagai orang tua harus mendoakan yang terbaik untuknya. Selalu berprasangka baik sama Allah." Syifa mengangguk lalu menghambur ke pelukan Zein untuk menumpahkan tangisnya. Selama 20tahun ini Syifa tidak pernah ditinggalkan Alea. Justru Syifa yang meninggalkannya saat bertugas menjadi relawan. Namun, kali ini Alea yang pergi membuat hatinya bersedih. "Sayang, ingat Alea pergi untuk menuntut ilmu. Allah akan mengangkat derajat putri kita. Jadi kita tidak pantas bersedih. Kita seharusn
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
161718192021
DMCA.com Protection Status