Semua Bab Bertukar Akad: Menikahi Adik Ipar Sendiri: Bab 181 - Bab 190
204 Bab
S3 Bab 22 A
S3 Bab 22A "Kamu salah mengasihani orang, cantik. Yoga yang menyodorkanmu padaku." Tangan Alea terkepal, beberapa menit kemudian kepalan tangannya melemah. Bruk. Tas yang digunakan Alea untuk memberi perlawanan jatuh beradu dengan lantai. Pandangannya pun berubah menjadi gelap. "Bawa gadis itu ke mobil. Tinggalkan saja lelaki tidak berguna itu di luar sana!" titah Ronald yang diangguki anak buahnya. "Ke mana, Bos?" tanya anak buah Ronald yang mengemudi. "Tempat biasa. Aku harus beri pelajaran pada gadis ini." Seringai licik terukir di bibir lelaki yang merupakan bos preman itu. "Siap." Mobil melaju kencang menuju sebuah penginapan langganan Ronald. "Mari kita bersenang-senang, cantik. Aku ingin lihat apa gadis yang didekati Yoga masih segelan." Ronald tertawa penuh kemenangan karena bisa membuat Alea yang jago beladiri bisa lumpuh di sampingnya. Terkesan licik memang, karena ia menggunakan cara ini. Membius Alea satu-satunya cara agar tidak melarikan diri bersama Yoga. Sampai
Baca selengkapnya
S3 Bab 22B
S3 Bab 22B Sinar mentari menelisik dari celah gorden sebuah kamar yang ditempati Alea. Perempuan itu mengerjapkan mata pelan. Kepalanya masih diserang pening yang hebat. "Astaghfirullah. Kenapa aku bisa di sini." Alea terkejut luar biasa. Ia mendapati tubuhnya hanya berbalut selimut. Pakaiannya entah kemana. Ia mengedarkan pandangan ke seluruh penjuru tidak ada kain penutup tubuhnya sama sekali di sana. "Apa yang terjadi padaku?" Ia menepuk kepalanya berkali-kali. Ting tong. Alea turun dari ranjang lalu melangkah pelan menuju pintu kamar. Sebab kepalanya pening ditambah tubuh yang rasanya tidak tergambarkan. Berbekal selimut menutup tubuhnya, ia mengintip dari lubang yang ada di pintu. "Maaf, saya mengantar laundry." Alea hanya membuka sedikit pintunya. Tangannya terulur keluar menggapai plastik berisi lipatan pakaian. Seolah tahu kondisi penghuni kamar, petugas pun hanya menyerahkan dari posisi berdirinya. "Terima kasih. Hmm, feenya?" "Sudah dibayar, Mbak." "Siapa yang bayar
Baca selengkapnya
S3 Bab 23A
S3 Bab 23 A"Ckk, aku harus buat perhitungan sama Yoga." Alea tidak menjawab justru bermonolog sendiri. "Yoga?" Kiki dan Andi saling pandang heran. "Dia bikin masalah lagi." Brak. Suara gebrakan meja membuat dua sahabat Alea berjingkat. "Ada apa, sih? Perlu aku bantu menghajarnya?" Andi mulai meradang mendengar keluhan sahabatnya. Sementara itu, Kiki hanya bisa mengusap lengan Alea setelah mengamati lekat mata sahabatnya itu sembab. Ia pikir semalam pasti Alea banyak menangis. "Aku perlu mencari Yoga, terutama bosnya. Kalian bisa temani, kan?" Kiki dan Andi melihat wajah Alea seperti menaruh dendam. Kedua tangan perempuan berpasmina navy itu juga terkepal di atas meja. Akhirnya, ketiganya mencari Yoga di fakultas manajemen. "Mbak, Al. Tumben ke sini, mau cari siapa?" Kali ini Alisa yang menyapa Alea lebih dulu. "Kamu lihat Yoga nggak, Lis?" "Oh, Mas Yoga? Ada di klinik." Alea menautkan dahinya. Apa mungkin Yoga berobat karena dihajar kemarin. "Ya sudah, aku ke sana dulu."
Baca selengkapnya
S3 Bab 23B
S3 Bab 23 B"Dasar lelaki brengs*k! Kamu pikir aku takut padamu? Kamu harus terima ini." Satu pukulan meluncur tepat mengenai rahang kiri Ronald. Tubuh lelaki itu terhuyung ke belakang hingga membentur meja kerjanya. "Hei, tenang dulu, Nona cantik! Apa-apan ini." Ronald ternyata hanya punya taring saat ada anak buahnya. Ketika sendiri, ia jelas tidak mampu melawan kemampuan beladiri Alea. "Rasakan ini!" Bug, bug. Pyar. Vas bunga di meja pun meluncur beradu dengan lantai. Tiba-tiba ada dua anak buah Ronald datang memberi perlawanan. Mereka mendengar keributan dari ruangan bosnya. Alea sudah tidak bisa mengendalikan diri. Ia ingin meluapkan amarahnya. Alea tidak diragukan lagi keahliannya berkelahi. Sebab, ia memiliki kemampuan karate hampir selevel dengan sensei nya. Pukulan bertubi ia ayunkan ke wajah maupun tubuh Ronald hingga lelaki itu jatuh tersungkur tak berdaya. Sementara itu, Andi membantu melawan anak buah Ronald yang sudah dihajar pula oleh Alea. Di sisi lain, Kiki berja
Baca selengkapnya
S3 Bab 24A
S3 Bab 24A"Ini ada di grup alumni, Mbak." "Apa?!" Alea membelalak tidak percaya. Kiki pun menutup mulutnya yang menganga. Video itu tidak begitu jelas, tetapi wajah dari samping sudah memperlihatkan Alea yang dipapah dua laki-laki memasuki hotel. "Grup alumni?" Alea mengeja dua kata itu. Grup alumni, artinya Damar kemungkinan ada di dalamnya. "Bagaimana kalian tahu video itu ada di grup alumni?" tanya Kiki mendesak salah satu mahasiswi yang menunjukkan ponselnya. "Hmm, itu Mbak. Kebetulan kakakku alumni kampus sini. Malahan video itu mungkin sudah nyebar ke grup-grup jurusan atau fakultas. "Apa?!" Kiki terkejut bukan main. Namun, Alea justru menulikan pendengarannya. Pikirannya justru tertuju pada kata alumni. Kemungkinan besar Damar juga lambat laun akan mengetahui berita ini. Padahal akhir pekan lelaki itu mau datang ke Yogya menyelesaikan urusan lamarannya dengan Alisa. "Al! Kamu nggak apa-apa?" Kiki mencoba menahan kedua lengan Alea yang sempat terhuyung. Alea tidak member
Baca selengkapnya
S3 Bab 24B
S3 Bab 24B"Kamu yakin bisa pulang sendiri, Al? Apa kami antar aja?" tawar Kiki. "Nggak usah, Ki. Kamu dan Andi kumpulin tugasnya aja, ya. Aku langsung pulang, kok." "Serius?" "Iya, jangan khawatir. Aku bisa bawa mobil sampai rumah." "Ya sudah, hati-hati ya, Al. Kalau ada apa-apa hubungi kami!" Gegas Alea menuju parkiran melewati jalan yang sepi. Baru membuka pintu mobil, ia dikejutkan oleh seruan laki-laki dari belakang. "Alea. Aku benar-benar minta maaf padamu. Aku tidak menyangka Bang Ronald bakal senekat itu sama kamu." "Percuma kamu bilang maaf. Kata itu tidak bisa mengembalikan masalah ini ke semula." "Al, tunggu! Aku akan lakukan apapun untukmu. Aku siap membantumu meredam berita itu. Aku bisa mencari Bang Ronald supaya tidak mengganggumu." Alea mendecis mendengarnya. "Cihh, membela diri sendiri saja tidak mampu. Bagaimana kamu mau menolongku? Lain kali pikirkan baik buruknya kalau memilih teman. Kamu tidak hanya melukaiku, Ga, tapi juga keluargaku." "Maaf, Al." "Terl
Baca selengkapnya
S3 Bab 25
S3 Bab 25"Apa Alea berpacaran sejauh itu di belakangku?" guman Syifa. Alea yang merasa mamanya memperhatikan bagian lehernya, segera menutupkan pasminanya seolah syal. Gemuruh di dada pun menyambut. Ia lupa telah menanggalkan penutup kepalanya tadi. "Al, leher kamu?" "Hah, mana, Ma? Ini, nggak tahu tadi malam merah dan gatal. Kayaknya Al salah makan tadi siang," terang Alea sambil menggaruk pelan lehernya bagian kiri dan kanan. Ia lalu menutupkan pasminanya ke leher. "Oya? Nggak biasanya kamu alergi, Al." "Iya nih, Ma." "Ya sudah Mama ambilkan obat dulu." Alea merasa bersalah telah membohongi mamanya. Bagaimanapun juga meski mamanya belum tahu tentang masalah yang menimpanya di kampus, lambat laun pasti terendus juga. "Ini obat alergi sama vitamin. Diminum dulu lalu istirahat. Kamu kebanyakan pembur tugas harus diimbangi makan bergizi dan istirahat." Syifa begitu perhatian pada Alea. Mengingat sewaktu kecil Alea hanya mendapat kasih sayangnya tanpa perhatian sang papa. "Iya, M
Baca selengkapnya
S3 Bab 26
S3 Bab 26"Ma, apa yang terjadi?" "Alea, Pa. Alea sudah kelewatan. Alea sudah terjerumus pergaulan bebas," celoteh Syifa. Zein yang tidak mengerti duduk perkaranya masih menuntut penjelasan. Sambil sesekali melirik ke arah putrinya yang berdiri menautkan kedua tangan. Wajah Alea yang sendu justru membuat Zein semakin ingin tahu. "Alea tidur dengan laki-laki di hotel, Pa. Mereka sudah kelewatan." Tangis Syifa kembali pecah. Zein merasakan seperti disambar petir. "Alea?!" Baik Irsyad dan Rendra ikut tercengang. Keduanya saling pandang bingung mau menjelaskan kejadian malam itu. Sebab Rendra mengikuti usul Irsyad supaya mengatakan bahwa Alea mengerjakan tugas di rumah temannya. Pun Kiki sahabat Alea juga membenarkan. "Katakan yang sebenarnya Alea!" "Pa, Ma. Al...." Zein mentatap tajam putrinya. Kedua tangan mencengkeram erat lengan Alea hingga membuat perempuan itu meringis menahan nyeri. "Apa benar yang dikatakan mamamu?" "Pa, Al juga nggak tahu. Al nggak sadar malam itu." "Jadi
Baca selengkapnya
S3 Bab 27
S3 Bab 27Hari berlalu hingga akhir pekan tiba. Alea merasa hatinya tidak tenang. Setelah Syifa dan Zein menginterogasi tentang lelaki yang dekat dengan Alea ternyata adalah Damar. Papa dan mamanya ingin menanyakan perasaan Damar yang sesungguhnya. Bagaimanapun juga Alea tidak mau dibilang merebut calon dari sepupunya. Namun, Damar sendiri kekeh ingin bersamanya. Alea kini tidak lagi memiliki kepercayaan diri seperti sebelumnya. "Al, kenapa melamun?" tanya Syifa. Perempuan yang masih setia dengan profesinya sebagai dokter di klinik pribadi itu mulai melunak. Ia menyadari kesalahan bukan ada pada Alea. Irsyad telah menjelaskan semuanya. Alea adalah korban. Dengan merencanakan pernikahan, maka berita buruk tentang video itu bisa dihempaskan perlahan. "Al takut kalau Mas Damar sampai tahu masalah video itu, Ma." "Sayang, Papa dan Om Irsyad sudah mencoba meredamnya dengan rencana pernikahanmu." "Tapi orang-orang tidak tahu calonnya siapa. Mereka justru mengira Al menikah dengan lelaki
Baca selengkapnya
S3 Bab 28
S3 Bab 28 "Apa kamu bisa mengingatnya, Al?" tanya Irsyad. "Hmm, kepala Al sakit, Om. Al sepertinya mulai ingat." Alea menatap fokus ke arah Irsyad yang justru memandangnya dengan wajah gusar. "Jadi, kamu bisa mengingatnya, Al?" "Al, Al nggak ingat lagi, Om." Alea meremas jilbab sambil mengetuk-ngetuk kepalanya. Ia sesekali mengaduh. "Hentikan, Al. Kalau kamu nggak ingat apa-apa biarkan saja! Sekarang duduklah dulu, Om buatkan coklat panas." Seperti mengulang kebiasaan Irsyad menenangkan Syifa. Ia menyiapkan secangkir coklat panas lalu dibawa le ruang tamu. "Ini minumlah! Di klinik ada Tante May. Kamu bisa minta tolong dia untuk memeriksa kesehatanmu. Bukankah hari ini kamu akan bertemu Damar dan keluarganya? Papa dan mamamu akan menyampaikan tentang pembatalan lamaran ke Alisa." Alea menyesap sedikit demi sedikit coklat di cangkir. Asapnya yang masih mengepul menguar. Aromanya begitu menghangatkan hatinya yang mulai gusar. "Al takut, Om." "Percayalah, kalau Damar benar mencint
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
161718192021
DMCA.com Protection Status