All Chapters of ISTRI YANG KAU BUANG DINIKAHI SULTAN: Chapter 21 - Chapter 30
88 Chapters
Bab 16A
SEBENING CAHAYA CINTA 16. **PoV Author. Cahaya berusaha tenang saat sudah datang ke rumah Arman. Sebenarnya Cahaya juga tidak mau datang ke sini cuma Arman suka memberikan dia hadiah, makanan, pakaian dan sesuatu yang harganya lumayan mahal jadi Cahaya nggak enak kalau menolak dia. Terpaksa Cahaya datang ke rumah di mana dulu dia terusir di rumah ini. Sebenarnya Cahaya sendiri yang mau pergi dari rumah ini. Cahaya udah nggak tahan lagi dengan sikap Arman yang selalu saja menyepelekannya sebagai istri dan dia bahagia apalagi sekarang dia bisa menipu Arman sesuka hatinya. Saat Arman tidak tahu kalau sebenarnya yang menjadi Ayu adalah Cahaya. "Ayu, Tante," kata Cahaya. Cahaya berkenalan dengan ibu dan juga adik-adik Arman. Mereka saling pandang dan merasa curiga. Apakah ini Cahaya atau bukan. Mukanya mirip sekali dengan Cahaya walaupun beberapa ada yang di permak dengan make up. "Nak, Ayu. Kamu cantik sekali. Tetapi melihat wajah kamu mengingatkan ibu kepada seseorang," kata Ibuny
Read more
Bab 16B
"Lebih bagus dong kalau tidak ada yang ditutup-tutupi jadi semuanya bakal lebih jelas. Ya udah kamu jelaskan aja supaya kami semua di sini paham," sahut Ibu. "Aku itu sebenarnya bekerja di toko orang. Maksudnya, aku hanya seorang pekerja di sana. Aku bukan pemilik toko itu tapi aku hanya bekerja saja di sana.""Loh, tapi kata Arman kamu pemilik toko jadi mana yang benar? Apakah kamu itu berpura-pura seperti apa, Nak? Jangan dong berbohong katakan saja Sejujurnya."Ibu Heni terlihat kecewa dan langsung berbicara seperti itu tidak terima. "Sejujurnya aku mau sekali jujur ke Mas Arman. Tetapi aku nggak bisa soalnya dia begitu baik sama aku. Tetapi aku takut memanfaatkan kebaikan dia lebih dalam lagi. Aku hanya bekerja di sebuah toko yang cukup terkenal. Bukan pemilik toko dan aku sungguh bahagia kalau Mas Arman bisa menerima ku apa adanya.""Maksudnya kamu hanya bekerja dan menjadi karyawan biasa?" Bu Heni tak terima. Cahaya hanya menganggukan kepalanya dan menatap Arman. Arman terlih
Read more
Bab 17A
SEBENING CAHAYA CINTA 17. **"Bu, Kenapa? Ibu baik-baik aja, 'kan?" tanya Arman bodoh. Mendengar pertanyaan anaknya Bu Heni nggak jadi pingsan. Kenapa anaknya bisa bodoh seperti ini. Dia masih nanya Bu Heni itu kenapa. "Kamu nanyak? Kamu bertanya-tanya?" kata Bu Heni geram. Tutur kata barusan dilontarkan Bu Heni membuat Arum serta Ria menahan tawa. Bu Heni makin geram melihat anak gadisnya. Udah tahu sekarang dia lagi sedih malah ditertawakan. "Apa kalian malah ngetawain Ibu? Kalian senang ya melihat ibu kayak gini? Kalian tahu nggak Mas kalian ini memang bodoh. Masa dia mau-maunya memberikan banyak barang-barang kepada perempuan yang nggak jelas!" "Habis Ibu mirip yang lagi viral. Kamu nanyak …," kata Ria mencontohkan. Arman juga tak kuasa menahan tawa melihat ekspresi Ria. "Arman. Kamu jangan ketawa. Sebel sama kalian semua. Malah menertawakan Ibu di mana lucunya!" "Udahlah gak usah bahas itu. Sekarang yang perlu kita bahas adalah kenapa Mas Arman memberikan barang-barang u
Read more
Bab 17B
Dahi Arman mengernyit. Kenapa suara Cahaya mirip sekali dengan suara Ayu. Tiba-tiba dia teringat lagi perkataan Ria yang mengatakan kalau Ayu sebenarnya Cahaya dan mereka adalah satu orang yang sama atau hanya mirip?Namun, karena panggilan dalam mode On. Arman fokus ke panggilan dengan Cahaya. Lagi pula dia memang tidak terlalu kenal suara istrinya ditelepon karena selama mereka menikah. Dia jarang sekali menghubungi istrinya. Sosial media Cahaya saja di blokirnya karena takut ketahuan kelakuan dia di kantor. Cahaya bukan orang penting untuknya. Bisa dikatakan hanya benalu yang mengambil uangnya. Walau ada rasa sepi juga saat Cahaya kabur dan tak pernah kembali. "Buat apa kamu menghubungiku lagi? Apa kamu mau kembali kepadaku? Ternyata kamu mau mengemis lagi kan balik sama aku Karena kamu nggak bisa hidup tanpa aku dan kamu nggak bisa kalau gak sama aku!" kata Arman ketus. "What? Balik sama kamu? Jangan mimpi? Udah berbulan-bulan Kita pisah dan baru kali ini aku menghubungimu dan k
Read more
Bab 18A
SEBENING CAHAYA CINTA 18. **PoV Author. Mata Arman membesar melihat sebuah foto yang dikirimkan Cahaya kepadanya. Foto itu adalah dokumen ataupun akta perceraian mereka. Arman sama sekali nggak menyangka kalau mereka bercerai. Arman nggak datang di persidangan dan perceraian itu benar-benar terjadi. Arman ingin menghubungi lagi Cahaya untuk mengkonfirmasi kebenaran hal itu tetapi cahaya sudah tidak mengangkat lagi panggilannya. Sepertinya cahaya kecewa kepadanya. Arman mendesah lalu dia merentangkan tangannya di atas kasur. Rasa-rasanya wajar kalau Cahaya marah padanya. Sekalipun dia nggak pernah datang ke Persidangan dengan Cahaya. Beberapa kali istrinya menghubunginya lewat chat. Cahaya tidak meneleponnya lagi Tetapi hanya berkirim pesan. Arman selalu mengabaikan pesannya bahkan nomor handphone itu pun juga tidak pernah disimpannya. Entah kenapa setelah bercerai dari Cahaya. Arman justru merasa ada yang hilang dari perasaan apa ini. Padahal selama ini Cahaya sudah nggak ada la
Read more
Bab 18B
Arman terkejut. Dia melihat seorang Bapak yang dia tabrak. Terpaksa Arman dibantu warga segera membawa Bapak itu ke Rumah sakit. Bapak itu sudah diperiksa dan tinggal menunggu hasilnya sepertinya kakinya sakit. Semoga saja tidak terjadi apa-apa yang mengkhawatirkan. Arman mendesah kesal, dia jadi nabrak orang gara-gara memikirkan masalah Cahaya dan anak-anaknya. Beberapa saat kemudian Dokter keluar dan mengatakan kalau kondisi Bapak itu terluka di bagian kaki. Luka masih perlu di observasi. Jadi belum tahu bagaimana kondisi selanjutnya. "Saya mohon maaf ya, Bu atas semua kesalahan yang sudah saya lakukan. Saya nggak sengaja melakukan ini," kata Arman ke istrinya yang datang dengan dua anak mereka. "Kalau ngomong maaf saja enak ya, Mas tapi bagaimana kondisi suami saya suami saya itu harus bekerja untuk memenuhi kebutuhan anak-anak saya kamu tidak bisa lepas tanggung jawab seperti ini. Ingat yang bekerja itu cuma suami saya kalau suami saya nggak bekerja maka saya sama anak saya ma
Read more
Bab 19A
SEBENING CAHAYA CINTA BAB 19. **PoV Cahaya. Aku tersentak kaget mendengar ucapan Mbak Rahma yang mengatakan kalau dia punya penyakit serius. Tentunya aku terkejut karena penyakitnya itu bukan penyakit main-main ini bisa mengancam nyawanya. "Mbak, punya penyakit seperti itu adalah penyakit serius. Harusnya Mbak jangan dirawat di rumah. Mbak perlu perawatan dan Mbak butuh dokter," kataku ketika aku berkunjung ke rumahnya. "Terkadang saya sering berpikir kenapa ya kadang-kadang Mbak itu melupakan sesuatu. Ternyata ada hal yang benar-benar menyakitkan di bagian kepala."Aku diam mencoba mendengarkan apa yang ingin disampaikan Mbak Rahma. Sepertinya dia butuh teman bercerita untuk mengosongkan beban di dalam hatinya serta pikirannya. "Benar yang kamu katakan kalau sebenarnya saya butuh dokter tetapi berada di rumah sakit lama-lama itu sangat menyakitkan bagi saya. Awalnya mendengar pernyataan Dokter yang mengatakan kalau Mbak itu mengidap penyakit berbahaya ini rasanya nggak terima.
Read more
Bab 19B
"Mbak nggak boleh bicara kayak gitu. Kita nggak pernah tahu umur seseorang bisa aja aku lebih dulu yang menghadap Tuhan daripada Mbak. Mbak harus tetap semangat jangan berbicara yang tidak-tidak kalau Mbak ngomong yang seperti itu mungkin suami Mbak juga bakal sedih mendengarnya karena dia sangat mencintai Mbak. Janganlah berpikir yang aneh-aneh, Mbak." "Kamu nggak tahu apa yang dikatakan Dokter. Ternyata penyakit Mbak ini udah serius dan Mbak benar-benar perlu dirawat karena Mbak ngeyel aja Mbak jadi pengen pulang. Mbak menderita kanker ini udah stadium lanjut."Dia mengatakan itu sambil menahan isakannya. Jujur saja aku juga merasa sedih. Aku juga nggak kuasa menahan lelehan air yang keluar dari netraku. Air mata itu begitu saja luruh. Ternyata begitulah menahan kan perasaan sakit sesama wanita. Mungkin karena dia punya beban yang besar dan aku juga dulunya pernah punya beban yang besar dan dia membantuku untuk menyelesaikan masalahku jadi aku juga nggak kuasa menahan sedihku keti
Read more
Bab 20A
SEBENING CAHAYA CINTA 20. **PoV Author. Cahaya merasa gak enak saat melihat wajah Pras. Dia langsung ingat perkataan Rahma yang menyuruhnya untuk menggantikan posisinya sebagai istri Pras ketika dia lebih dulu pergi untuk selamanya dari dunia ini. Rahma mengaku ke Cahaya memiliki penyakit berbahaya. Hidupnya tidak lama lagi bahkan Dokter sudah memvonis yang bisa dilakukan adalah ikhtiar dengan cara kemoterapi dan dirawat di Rumah Sakit. Namun, apapun itu memang kankernya sudah menyebar ke mana-mana. Apalagi ini kanker otak stadium lanjut. Cahaya kasihan sebenarnya kepada Rahma dan berdoa untuk kesembuhan yang tidak ada pikiran yang aneh dalam dirinya. Dia hanya berharap Rahma sembuh. "Sudah lama, Cahaya?" tanya Pras datar. Lelaki itu berusaha beramah tamah kepadanya. Cahaya melirik sekilas sambil menggelengkan kepalanya. "Enggak, Pak. Baru saja. Udah selesai berbicara sama Mbak Rahma dan sekarang mau pamit pulang," kata Cahaya tersenyum kecut. "Oh, lanjutkan dulu ngobrol seben
Read more
Bab 20B
"Kamu kenapa, Sayang," katanya. "Sakit, Pa," lirih Rahma. "Kita ke Rumah Sakit segera." Pras segera mengangkat Rahma dia menggendong istrinya sampai ke dalam mobil. Menyuruh pembantu untuk menutup pintu lalu Pras bergegas pergi ke rumah sakit mengantarkan Rahma. Berharap istrinya tidak apa-apa. Pras sangat khawatir sekali atas kondisi kesehatan sang istri tercinta. Sudah lebih dari 10 tahun mereka berumah tangga dan Pras mencintai Rahma. Terlepas mereka sampai saat ini mereka belum memiliki anak. Pras tetap setia mendampingi Rahma. Rahma sebelumnya pernah keguguran di usia pernikahan mereka yang kedua tahun. Dia sempat dititipi seorang anak berusia 2 bulan anaknya itu keguguran. Setelah keguguran sampai saat ini mereka belum juga diberi anugerah anak. Pras serta Rahma terus bersabar dan berikhtiar untuk memiliki anak sampai melakukan prosesi bayi tabung tetapi Allah sampai sekarang belum memberikan jalan agar mereka memiliki anak. Mereka terus berusaha dan sabar. Dan akhirnya Al
Read more
PREV
123456
...
9
DMCA.com Protection Status