All Chapters of Istri Dekil Yang Selalu Dihina Ternyata Anak Mafia: Chapter 61 - Chapter 70
76 Chapters
Dia Seorang Sniper
POV Author“Mas …”“Hm?”“Ini soal masa lalu,” ujar Zendaya, ia menelan salivanya dengan susah payah.Kening Fadil berkerut, “Masa lalu siapa?”“Masa laluku dan keluargaku. Aku ingin kamu tahu, menyembunyikan sesuatu darimu itu sangat menyiksa. Itu sama saja seperti beban yang terus berada di pundak.”Senyum di bibir Fadil membuat Zendaya semakin merasa bersalah.“Kalau itu masa lalu buruk tidak usah dikatakan.” Lebih dulu Fadil bicara, ia sudah tidak akan lagi peduli masa lalu istrinya seperti apa karena yang terpenting adalah sekarang dan masa depan.Jika kisah masa lalu bisa membuat keretakan dalam rumah tangga lebih baik tidak usah diceritakan. Prinsip Fadil memang seperti itu. Saat Zendaya pertama kali mengungkap soal keluarganya juga ia memang kecewa tapi tidak berlarut-larut karena memang Zendaya memiliki alasan.“Tapi aku merasa terbebani, Mas.”“Anggap saja Mas sudah tahu, sayang.”Zendaya menghela nafas panjang, “Aku tidak mungkin pura-pura seperti itu. Anak kita sudah mau d
Read more
Waspada
POV Author“Jangan sembarangan kalau bicara. Dasar pembohong!” Rika tidak akan percaya.“Sembarangan kau mengataiku pembohong, coba tanya langsung sana. Aku melihat dengan mata kepalaku sendiri. Meskipun sudah beberapa tahun lalu tapi aku masih ingat dengan jelas.”“Aku tidak akan pernah percaya padamu.”“Sayang sekali di atas gedung tidak ada CCTV jadi kau tidak bisa melihatnya.”“Cepat buka pintunya!”Tidak ingin membuat Rika semakin marah, Yogas membiarkan gadis itu keluar. Ia langsung pergi karena Rika melotot padanya dari luar mobil. Meskipun gadis itu pemarah tapi tidak membuat Yogas mundur untuk mendapatkannya bahkan Yogas semakin penasaran untuk tahu lebih dalam sosok Rika.“Kenapa wajahmu terlihat kesal begitu? Siapa tadi yang mengantarmu?” Bu Diah langsung mengajukan pertanyaan bahkan sebelum Rika duduk.“Orang stres,” celetuk Rika.“Jangan begitu!” Zendaya menegur.“Ya, ampun. Ibu lupa tadi kukus bolu.” Bu Diah buru-buru masuk ke dalam rumah meninggalkan Zendaya dan Rika.“
Read more
Larangan Membuka Aib
POV AuthorTakdir malah membuat Rika kenal dengan Yogas yang menjadi saksi saat Zendaya meluncurkan tembakan pada Mitha beberapa tahun lalu. Meski tidak sampai membuat Mitha meregang nyawa tapi itu termasuk dalam sebuah kejahatan. Ternyata setelah mengungkap siapa keluarganya itu tidak membuat hati Zendaya lega jika satu hal ini belum diungkapkan. Beda dengan kejadian di akuarium itu, tidak ada yang menyaksikan selain orang-orang Zendaya dan Mitha sendiri tentunya.Jika Mitha tidak buka mulut tentu tidak akan ada yang tahu termasuk Fadil. Tidak menjadi kewajiban Zendaya untuk mengungkap semuanya karena memang satu hal itu bisa merusak hubungannya dan juga Fadil. Kejadian itu juga sudah berlalu, jika Yogas bicara pun belum tentu dipercayai buktinya Rika saja tidak percaya. Tentu saja gadis itu akan lebih percaya pada kakak iparnya.Tapi beda lagi dengan Fadil yang sudah tahu jika keluarga Zendaya mantan mafia, bisa saja Fadil percaya.“Semua ini membuatku pusing,” gerutu Zendaya.“Kena
Read more
Dilamar
“Ma-mas, kamu dari tadi disana?” tanya Zendaya dengan perasaan campur aduk, ia takut sekali jika Fadil mendengar percakapannya dengan Bu Winona.Kedua sudut bibir Fadil terangkat membentuk senyuman, “Baru saja, kenapa terlihat kaget begitu?”“Tidak. Tadinya aku ingin tidur setelah bicara dengan Mama tapi tidak jadi, aku ingin makan saja.” Zendaya merangkul lengan suaminya.“Mau makan apa?”“Apa saja yang ada di sini,” jawabnya dengan senyum lebar. Ia merasa lebih lega sekarang. Tidak ada lagi beban yang berada di pundaknya.Keduanya melangkah ke arah dapur.“Apa mau Mas buatkan makanan?”Zendaya masih memperhatikan banyaknya makanan tersaji di sana tapi ia tidak selera makan untuk menyantap salah satu dari hidangan itu. “Aku ingin jajanan di luar,” ucap Zendaya pada akhirnya.“Jajan apa?”Zendaya menggeleng, “Tidak tahu, nanti saja lihat kalau memang aku suka sudah pasti akan aku beli.”“Tapi jangan makanan pedas atau asam ya.”“Iya. Ayo.”Suasana hatinya langsung membaik tidak sampa
Read more
Ternyata Seorang Mucikari?
POV AuthorSenyum di wajah Rika luntur seketika mendengar kata-kata yang meluncur dari mulut sang ibu. Ia masih terdiam mencerna karena tidak percaya akan apa yang didengarnya sedangkan Bu Diah menunduk tak berani menatap Rika.Sulit baginya mengungkap fakta ini, mengumpulkan keberanian bahkan tidak semudah itu namun Bu Diah sadar jika semakin lama disimpan maka Rika akan semakin terluka. Tidak ada bedanya mengungkap sekarang atau pun nanti karena sama-sama sakit.“Ibu bercanda?” Rika bertanya dengan senyum tersungging di bibirnya, bukan senyum tulus tapi senyum kaku.“Maaf, maafkan Ibu.” Bu Diah berucap lirih dengan buliran air mata yang berlomba turun membasahi pipinya.Kata maaf itu sudah mewakili jika apa yan dikatakan Bu Diah itu bukanlah sebuah candaan tapi fakta. Fakta yang begitu menyakitkan saat Rika mendengarnya. Anak mana pun yang ada di posisi Rika sudah pasti merasakan hal yang sama, dua puluh tahun ia hidup bersama ibu yang ternyata bukan ibu kandungnya, meski dulu perla
Read more
Datang Membawa Luka
POV AuthorSoal fakta yang didengarnya tadi malam, Rika tidak terlalu memperdulikan bahkan itu tidak membuatnya sedikit pun terpuruk. Cukup baginya tadi malam saja menghabiskan air matanya karena mendengar fakta pahit.Rika juga tidak mau membuat ibunya sedih karena hal ini.“Mau kerja?”“Iya, Bu. Aku belum dapat jatah libur.”Soal pekerjaannya ia sudah bicara pada sang ibu, Bu Diah yang awalnya tidak mengizinkan akhirnya menerima juga karena ia tahu niat Rika itu baik. Ingin belajar mandiri dan tidak mau menyusahkan kedua kakaknya.Meskipun sudah sama-sama berkeluarga tapi Fadil dan Radit tidak pernah lupa untuk memberikan uang bulanan pada ibu dan adik mereka. Meski keduanya tidak meminta. Bahkan Zendaya pun selalu memanjakan ibu mertuanya meskipun lebih sering ditolak karena Bu Diah tidak enak menerima kebaiakan menantunya itu.“Ya udah, nanti pulang jam berapa? Mau Ibu masakin apa?”“Pulang seperti biasa, aku sedang ingin makan di luar. Dari gaji pertamaku Ibu harus merasakannya j
Read more
Menerima Kekurangan
POV AuthorRika berdecak kagum melihat pemandangan kota dari atas gedung. Yuda benar-benar menyiapkan semuanya dengan baik, ia tidak peduli nantinya Rika menolak atau menerimanya karena yang terpenting itu memberikan yang terbaik dan membuat Rika senang.“Kamu suka?”Rika memutar tubuhnya menghadap Yuda lalu mengangguk samar, “Mas Yuda sengaja menyiapkan ini?”“Iya. Tidak mewah, tapi kalau kamu senang aku lega mendengarnya.”“Mewah belum tentu membuat nyaman, Mas. Aku lebih suka seperti ini.”Yuda menarik kursi untuk Rika, “Ini saja aku tebak-tebakan sendiri karena tidak tahu pemandangan apa yang kamu suka.”“Mas ….”“Mungkin kita makan dulu, habis itu kamu boleh bicara. Setidaknya kalau aku ditolak, aku masih punya tenaga untuk pulang,” guraunya.Bibir Rika refleks membentuk senyum melihat Yuda tertawa.Memang lebih baik makan dulu, bukan soal Rika yang akan menolak Yuda. Tapi bisa saja tidak ada selera makan jika sudah mulai bicara dan pada akhirnya makanan yang disiapkan akan sia-s
Read more
PDKT Dengan Adik Ipar
POV Author“A-ap? Jadi Bos Yogas itu adiknya Mas Yuda?” Mata Rika masih terbelalak dengan mulut yang terbuka saking tidak percayanya dengan apa yang baru saja didengar.“Iya, kami beda ibu saja.”“Pantesan adik kakak tapi beda sekali. Apalagi dari sikapnya, berbanding terbalik. Kamu yang lembut dan pengertian sedangkan dia sangat menyebalkan.”“Tapi aslinya baik,” ujar Yuda mencoba untuk menjelaskan jika Yogas aslinya bukan orang seperti itu meskipun Yogas memang tidak pernah sekalipun berbuat baik pada Yuda tapi Yuda tidak pernah ada niatan sedikitpun menjelakkan adiknya di depan orang lain.“Tapi dia marah-marah terus padaku.”Yuda mengulas senyum, “Jika belum terlalu kenal memang seperti itu tapi jika sudah kenal pasti tahu betapa baiknya dia.”Rika manggut-manggut, ia ingat saat diberitahu jika sebenarnya Yogas memiliki sisi baik. Lelaki itu terkadang membagi uang tanpa menunggu ada hari spesial jika saat dirinya memiliki suasana hati baik maka semua orang akan merasakan ditampar
Read more
Ungkapan Perasaan
“Ibu senang kamu mau bertemu dengan Ibu.” Rika diam tidak mengatakan apapun, ia juga sebenarnya berat melakukan ini tapi saat nanti memulai lembaran baru Rika tidak ingin ada masalah dari masa lalunya yang mengganjal dan menghalangi kebahagiaannya. Jika dengan menerima ibu kandungnya ia bisa merasa sedikit lega, maka Rika akan melakukannya. “Ibu dengar dari Mbak Diah kalau kamu berencana untuk menikah?” “Ya.” “Ibu senang sekali mendengarnya, kalau memang kamu tidak keberatan apa boleh ibu bertemu dengan calon suami kamu?” “Ya, dia juga ingin bertemu dengan anda.” Rika tidak bisa bersikap lebih dekat, bicaranya saja begitu formal tapi sang ibu sama sekali tidak tersinggung karena memang dirinya sadar diri jika Rika membencinya. Rasa bersalah selama ini selalu menggerogoti hatinya, ia selalu mengingat Rika tapi tidak pernah berani datang untuk sekedar melihatnya dari dekat. Mungkin bisa dibilang ia membayar kesalahannya karena setelah beberapa kali menikah tidak kunjung punya anak.
Read more
Perasaan Yang Tak Seharusnya
Rika masih mematung setelah mendengar pengakuan Yogas yang sangat mengejutkan bahkan Rika tidak percaya dengan pendengarannya sendiri.Tawa gadis itu malah pecah setelah beberapa detik tertegun, “ya ampun, ternyata Bos orangnya lucu juga. Aku kira tidak bisa bercanda.”“Aku serius. Aku menyukaimu.”Tawa Rika langsung berhenti dan bergani menjagi gugup. Ia mencoba mencari kebohongan di sorot mata Yogas tapi sama sekali tidak mendapatkannya bahkan Rika melihat sorot mata yang berbeda dari biasanya.“Aku ….” Tenggorokan Rika tercekat, ia malah sulit untuk bicara sekarang.“Tidak perlu mengatakan apapun, aku juga tidak berharap kau memiliki rasa yang sama. Aku hanya ingin kau tahu seperti apa perasaanku ini.”Bohong. Nyatanya Yogas berharap Rika memiliki rasa yang sama apalagi melihat sikap gadis itu yang berbeda. Dari awalnya selalu bersikap kasar berubah menjadi bergitu lembut padanya.“Jangan menyukaiku.” Dua kata itu sukses membuat Yogas terheran-heran.“Kenapa? Apa yang salah? Apa ka
Read more
PREV
1
...
345678
DMCA.com Protection Status