All Chapters of Istri Kontrak Tuan CEO: Chapter 91 - Chapter 97
97 Chapters
Bab 91
Brianna siuman dan membuka matanya dengan berat. Dia mengedarkan pandangannya yg berbayang melihat sekeliling ruangan, kemudian dia menangkap sosok Steven yang duduk di sisi ranjang, mata pria itu terpejam sambil menggenggam tangannya."Steven..." Panggilnya, namun hanya suara bisikan yang berhasil keluar dari mulutnya. Suaranya sangat kecil, hingga tidak terdengar bahkan di telinganya sendiri. Brianna menggenggam tangan Steven yang tertaut di jemarinya. Merasa ada yang bergerak di jarinya, Steven langsung tersentak bangun, dan melihat Brianna sudah membuka matanya."Brie... kamu sudah siuman..." Suara Steven terdengar serak dan berat. "Oh, terima kasih Tuhan!"Brianna berusaha bangun dan merasakan sakit yang teramat sangat pada bagian perutnya. Tiba-tiba dia teringat kejadian yang dia alami sebelumnya."Berbaringlah! Jangan banyak bergerak!""Steven... bayi kita?" Brianna bertanya dengan suara bergetar, jantungnya berdetak tidak karuan membayangkan apakah bayinya selamat atau tidak.
Read more
Bab 92
Seluruh keluarga The Pierce bersukacita menyambut kelahiran anggota baru keluarga mereka. Orang tua Steven bahkan telah mempersiapkan hadiah vila mewah, khusus untuk cucu pertama mereka yang baru lahir!Namun karena kondisi Liam yang memerlukan perawatan khusus, hanya Brianna dan Steven yang diperbolehkan masuk ke ruang bayi, sedangkan keluarga yang lain hanya boleh melihat dari balik kaca. Brianna yang baru saja melewati masa kritis juga diharuskan beristirahat, tidak bisa berlama-lama bersama bayinya. Hanya datang, menyusui, kemudian kembali lagi ke kamarnya.Kamar rumah sakit tempat Brianna dirawat dipenuhi dengan bunga dan dekorasi ucapan selamat menyambut kelahiran si kecil Liam. "Tuan Pierce, nyonya Pierce, selamat atas kelahiran putra kalian." James mengucapkan selamat kepada Steven dan Brianna saat mereka kembali ke kamar."Terima kasih.." Balas Brianna dengan senyum lembut."Terima kasih, James." Juga balas Steven dengan wajah berseri-seri, jauh dari wajah dingin yang ditam
Read more
Bab 93
"Ahh..."Brianna terbangun dengan rasa nyeri yang sangat pada perut bagian bawahnya. Baru saja beberapa hari lalu dia melewati masa kritis dan berhasil melahirkan secara caesar. Luka bekas operasinya bahkan belum kering! Dan saat ini dia duduk di lantai yang dingin dengan tangan terikat.'Dimana ini?'Brianna mengedarkan pandangannya ke ruangan tempatnya berada saat ini. Dia seperti berada di sebuah rumah tua, dan dari baunya yang tidak sedap dan lembab, dapat ditebak itu adalah rumah yang sudah lama terbengkalai. Bahkan Brianna dapat melihat tikus lalu lalang di dalam ruangan itu!'Mengapa aku disini?' Tanya wanita itu dalam hati. Dia tidak dapat bersuara karena terdapat lakban yang menempel, membungkam mulutnya.'Dimana Liam? Semoga saja Liam tidak apa-apa!' Sekujur tubuhnya bergetar ketakutan membayangkan apabila Liam bersamanya saat ini. Terdengar suara langkah kaki yang mendekati ruangan itu dan kemudian pintu terbuka. Seorang pria bertubuh tinggi dan kekar berdiri di ambang p
Read more
Bab 94
"Steven... Aku tahu kamu masih peduli padaku!" Seru Selena dengan senyuman lebar. Matanya berbinar saat melihat Steven yang duduk dibelakang setir mobil menunggunya.Baru beberapa hari di penjara, Selena sudah tidak tahan dengan perlakuan narapidana lain terhadapnya. Saat dirinya sedang bertugas membersihkan kamar mandi, tiba-tiba seorang penjaga menghampirinya dan menariknya, dan membawanya keluar dari penjara.Penjaga itu menariknya masuk ke dalam mobil dan membawanya ke jalan yang sunyi dan gelap, dimana ada sebuah mobil lain yang menunggunya. Saat mendengar suara pria itu, barulah Selena menyadari bahwa orang itu adalah James, dan orang yang menunggunya di mobil lain itu adalah Steven!Steven tidak menjawabnya, bahkan pria itu tidak melirikkan matanya sedikitpun pada Selena. "Masuk!" James dengan kasar mendorongnya masuk ke dalam mobil, duduk di jok penumpang belakang. Pria itu memborgol satu tangannya, dan borgol sebelahnya lagi dipasang di pegangan tangan mobil."Hei, apa-apaan
Read more
Bab 95
"Cepat Roy!! Mereka akan mengejar kita!"Roy mengemudikan mobilnya secepat mungkin agar tidak terkejar oleh mereka. Mereka mengebut di jalan tebing yang sangat berbahaya. Jalan tebing yang berkelok-kelok dan minim cahaya. Dibawah mereka membentang sungai terbesar dan terpanjang di dunia. "Roy, kita pasti akan tertangkap oleh mereka!" Teriak Selena panik.Roy kehilangan konsentrasi karena suara Selena, dan menyerempet pembatas jalan, sebelum akhirnya dengan cepat berhasil mengendalikan kembali kemudinya."Hati-hati, Roy! Kita akan mati lebih dulu sebelum mereka menangkap kita!""Kau diamlah, Selena!" Bentak Roy. "Kita tidak akan berhasil Roy...""Dia tidak akan berani macam-macam... Wanitanya ada ditangan kita."Sementara itu, Steven mengejar mobil Roy tertinggal beberapa ratus meter dibelakang. Steven menggunakan mobil butut milik Roy, sementara Roy menggunakan mobil Steven, yang walaupun bukan mobil sport edisi terbatas, tapi mobil itu bisa melaju dengan kecepatan tinggi.Beberapa
Read more
Bab 96
"Steven.." Terdengar suara Brianna yang panik dan ketakutan."Steven tolong aku..." Brianna berteriak dari dalam sebuah mobil.Tiba-tiba mobil itu meledak dan api menelan tubuh Brianna. "Aaahhh..." Teriakan Brianna membuat Steven tersentak membuka matanya. Steven menemukan dirinya terbaring di sebuah kamar rumah sakit. "Brianna!" Sontak pria itu bangun dari ranjang, namun tangan James menahan bahunya."Dimana Briana? Sudah ada kabar tentang Brianna?" Tanya Steven dengan penuh kecemasan."Belum." Jawab James. "Polisi sudah mengevakuasi tempat kejadian. Selena ditemukan di salam mobil, sedangkan Roy ditemukan satu kilometer dari tempat kejadian. Tapi Brianna... masih belum ditemukan..." "Mengapa belum ketemu?? Cari terus!" Perintah Steven."Tim khusus sudah di kerahkan untuk mencari Brianna, dan Jo juga mengerahkan anak buahnya mencari Brianna. Kami akan terus mencarinya sampai ketemu, kau tenang saja.""Bagaimana aku bisa tenang?" Steven berkata lirih."Sial! Mengapa aku disini?" St
Read more
Bab 97
"Kalung ini..."Letnan Sanders mengambil kalung itu dan memperhatikannya dengan seksama. Dia merasa akrab dengan benda itu. Kemudian netra pria paruh baya itu membesar melihat liontin giok berwarna hitam yang bentuknya menyerupai koin.Pria itu kemudian berjalan mendekati tempat tidur dimana Brianna terbaring dan melihat wajah Brianna dengan seksama. Wajah wanita itu tampak pucat dan dipenuhi dengan luka. Bahkan hampir separuh wajah sebelah kirinya terluka parah. Pandangan Letnan Sanders beralih ke daerah wajah yang hanya terdapat luka kecil. Beberapa saat kemudian Letnan Sanders terperajat!"Wanita ini...""Ada apa dengan wanita ini Tuan? Apa anda mengenalnya?" Tanya ajudan Lee yang heran melihat ekspresi Letnan Sanders.Letnan Sanders tidak menjawabnya, melainkan meminta ponselnya dari ajudan Lee, kemudian menelepon istrinya, Sonya Lewis."Halo..." Terdengar suara lembut wanita menyahut diujung telepon."Sonya, apa kamu kehilangan kalungmu?" Tanya Sanders namun tatapannya tidak pern
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status