All Chapters of Tawanan Pria Setengah Dewa: Chapter 71 - Chapter 80
214 Chapters
Ukuran
“King ....”Pandora berjalan sangat cepat tak bermaksud meninggalkan Voleski sendiri mematung menatap keberaniannya untuk berkonfrontasi, tetapi Pandora merasa penting mengetahui isi kepala Kingston yang tak mudah ditebak. Mula – mula pria itu menolak kedatangan Chris. Lalu setelah Pandora mengatur situasi demi kenyamanan pria yang kini menatap dengan tajam. Semua malah berbalik arah. Tiba – tiba saja dia harus mendengar kabar kedatangan ayahnya sebagai tamu yang harus disambut dengan para pelayan baru.“Aku sudah meminta ayahku tidak datang. Kenapa kau mengatur ini untuknya?”Bibir Pandora menipis saat tidak sekalipun Kingston mempedulikan pertanyaan yang terlontar cukup menggebu. Pria itu lebih mengutamakan keberadaan Aceli. Bersimpuh saling menghadap keponakan kecilnya. Membisikkan sesuatu, mesti itu sama artinya respons Aceli berada di luar kendali Kingston.“Tidak, Daddy. Aku mau bersama Kakak Panda di sini.”“Kau akan bersamanya nanti, tapi dengarkan dulu ....”Ingin sekali Pand
Read more
Agak Berbeda
Hari yang cukup menyiksa ketika Pandora terus memikirkan kegilaan di benaknya. Sebentar lagi mungkin Chris dan Aquela akan sampai. Seperti yang dia dengar setelah menyelesaikan sarapan pagi bahwa Helios bertugas untuk menjemput kedua orang tuanya. Sudah lima jam berlalu harusnya satu jam yang akan datang digunakan untuk menyiapkan diri menyambut ayahnya dengan hangat. Tetapi Pandora justru menghabiskan waktu memperhatikan pria yang baru kembali dari urusan pekerjaan. Pria yang berdiri di bawah sana, sedang memberi makan hewan – hewan besar dan kelaparan. Daging – daging mentah dan segar terlempar merata untuk dikoyak – koyak oleh taring tajam mengerikan. Tidak sedikit—sesekali pria itu membungkuk mengusap punggung hewan yang mana kala akan menggeram, meski hanya samar – samar merambat ke udara.Kingston tidak banyak bicara. Sama seperti pagi – pagi sekali pria itu tak sengaja membangunkan Pandora. Hanya memperhatikan dengan lamat. Mengusapkan jemari tangan, sehingga Pandora sempat men
Read more
Kecemburuan
Pandora menatap lurus – lurus cara berjalan Chris di samping Aquela setelah Helios tampak berpamitan pergi. Dia tahu ayahnya bisa melangkah dengan baik, tetapi ada begitu banyak keraguan setiap langkah kaki itu terangkat memasuki lebih dalam gedung mewah milik pria yang tiba – tiba menggenggam jemarinya erat, seolah mencegah keputusaanya saat akan pergi menghampiri Chris.“Lepas. Aku mau bertemu ayahku.”“Kau sangat tidak sabar.”Keinginan Pandora tidak akan berakhir bebas. Kingston menarik pinggulnya lekat. Tubuh mereka saling bersentuhan. Tanpa Pandora sadari itu salah satu bagian yang menarik perhatian Aquela untuk terus menghujam tajam. Wanita tersebut tidak bersuara secara gamblang. Tetapi derap kaki itu mantap seperti menyimpan emosi tertahan.“Dad.”Chris sudah sangat dekat. Saat itulah Pandora menepis kemampuan Kingston mengurungnya. Dia berhambur masuk dalam dekapan penuh kerinduan sambil menempelkan wajah di depan dada Chris.Sebuah elusan membuat Pandora nyaman. Sudah lama
Read more
Buah Berry
“Dari mana kau tahu kalau ayahku sangat menyukai buah berry yang dipetik langsung dari pohonnya?”Pandora satu – satunya orang yang sedang menunggang kuda, sementara Kingston dengan jemari besar menuntun hewan peliharaan tersebut untuk melewati tanah berkerikil. Pria itu memilih turun setelah perjalanan mereka sampai pada daerah yang dipenuhi beragam macam pohon nan subur.Dari setapak tanah yang sedang mereka lewati. Buah berry dalam penangganan yang baik begitu lebat mencuak di antara daun – daun berbentuk bulat telur. Tugas Pandora hanya memegang keranjang, dan Kingston menyerahkan hasil buah yang dipetik ke dalamnya.“Ayahku tidak akan makan buah sebanyak ini. Kau tidak perlu memetiknya lagi.”Keranjang di tangan Pandora sudah hampir penuh, tetapi yang dia dapatkan Kingston masih sibuk memilih bagian – bagian buah yang akan diambil.“Aceli suka.”Bahu lebar Kingston persis menunjukkan betapa pria itu sangat antusias merenggut buah berry dari dahangnya. Suara dalam yang berucap beg
Read more
Terurai
“Apa King tidak bilang kapan dia akan pulang, Panda?”Makan malam memang berakhir tanpa kehadiran Kingston. Tidak ada kabar sejak pria itu mengatakan akan langsung menemui Aceli. Helios juga tidak menjelaskan apa pun ketika Pandora bertemu dengan pria tersebut. Harusnya Pandora tidak perlu mengkhawatirkan Kingston begitu dia memikirkan Aceli mungkin akan menahan ke mana Kingston pergi.“Tidak, Dad. Dia tidak punya waktu untuk mengatakan apa yang dia lakukan padaku.”Itu benar. Kingston terlalu sibuk untuk mengatakan apa pun. Bahkan karena sikap tertutup yang berlebihan, Pandora harus melibatkan kebohongan agar tak mengatakan yang sebenarnya kepada Chris. Ayahnya hanya tahu Kingston melakukan sesuatu yang penting. Mengingat sepotong informasi takkan membuat Pandora berani mengatakan kebenaran tentang keberadaan Aceli, meskipun dia begitu ingin memperkenalkan gadis kecil itu pada ayahnya, yang pula membuat Pandora bingung sekadar menyatakan status Aceli. Haruskah dia menyebut Aceli seba
Read more
Pengetahuan Separuh
Langkah angkuh Aquela menggema di tengah langit malam. Setiap hentakannya lepas menapak rerumputan dengan hasrat meledak – ledak. Taman menjadi pilihan berkeliling sambil menunggu kepulangan Kingston. Aquela tidak takut pada apa pun. Alih – alih memikirkan situasi hening dari tempatnya berpijak. Gelap gurita adalah sekawan yang berani menelan bayangan sendiri, mesti tidak dengan ponsel yang menyebar dari benda pipih yang tergenggam erat.Aquela menyayangkan apa yang Pandora miliki patut menjadi kepunyaanya. Gedung yang menjulang megah beserta seluruh pelayanan istimewa lebih layak dia tinggali. Terlebih ketampanan Kingston makin membuatnya menggila. Pria itu selalu membayangi gairah terpendam. Apalagi kain yang menjiplak di tubuh Kingston sesuatu yang sangat seksi dan membakar kerongkongan Aquela. Dia berharap pria itu akan mendekapnya. Ingin menghirup dalam – dalam aroma tubuh yang maskulin dan segala hal yang ada di dalam diri Kingston. Semua itu pasti akan sangat memabukkan.“Bisa
Read more
Perangkapnya
Siapa sangka kata – kata Kingston akan diakhiri dengan ciuman menggebu – gebu. Pandora dapat merasakan emosi tertahan dari cara pria itu memagutnya. Kingston begitu rakus dan kehausan. Kadang kala beberapa hal kelam terpaksa Pandora cicip ketika deretan gigi Kingston mulai menggigit cukup keras. Memberi sensasi yang membekas dengan campuran rasa panas ketika pria itu mengambil jeda. Berhenti. Lalu menatap Pandora lurus dan menekan bibir yang basah—tak berdaya untuk sedikit terbuka untuknya.“Apa tadi Helios mengantar sesuatu untukku?”Ya, sesuatu yang telah diatur. Pandora yakin Kingston dan Helios telah mendiskusikan sebagian hal penting. Sebagian hal yang merupakan kebutuhan sang pemilik gedung mewah. Beberapa jam lalu Helios datang mengetuk pintu kamar dan membawa masuk sebuah kotak, yang beratnya tidak mutlak diperkirakan.Helios terlihat mudah mengangkat kotak dengan lengan berotot besar, tetapi Pandora butuh beberapa kali mengerahkan tenaga sekadar menggeser keberadaan kotak yan
Read more
Ledakan Gairah
Sebuah perintah dan kepasrahan beradu dalam pergulatan yang panas. Aquela meloloskan desahan menggoda. Menegadahkan wajah saat sentuhan yang menekan dadanya makin kencang. Mengetat hingga dia pikir Kingston akan memecahkan dirinya menjadi keping – keping. “Oh ... King.” Tidak peduli seberapa buruk dia diperlakukan. Aquela menekan dalam – dalam puncak kepala pria yang sedang menyesap ceruk lehernya. Gerakan kasar Kingston menghantarkan sensasi dopamin yang menyerbuk bebas mengelayangi pikirannya. “Bawa aku ke kamar. Kau bebas menyentuhku di sana.” Baru saja kebahagiaan memenuh sesak di dada, seketika Aquela harus menyayangi keputusan Kingston saat pria itu menjauh. “Apa yang kau lakukan di sini?” Kingston bertanya tajam, sesekali mengerjap untuk mengembalikan kesadaran yang setengah – setengah muncul dengan pandangan nyaris sepenuhnya buram. “Kau yang membawa dan menjatuhkanku di sini.” “Kemarilah, kita belum selesai.” Aquela menyematkan masing – masing lengannya. Mengira Kings
Read more
Bra Lagi
“Panda, kau sudah siap? Ibumu sudah menunggu di depan.” Sayup – sayup suara Chris maupun ketukan pintu dari luar menarik kesadaran Pandora untuk terbangun lebih cepat. Dia tergerak, sedikit terkejut sedang mendekap tubuh Kingston dengan kondisi bertelanjang. Kulit dan kulit saling bersentuhan. Termasuk lengan Kingston mendekap di pinggulnya lekat. “Panda.” Sekali lagi suara Chris memberi Pandora alarm sekadar bergegas pergi. “Tunggu sebentar, Dad.” Dia sudah menyibak selimut tebal, tetapi lengan Kingston tiba – tiba mengetat. “King, lepas.” Pandora tak mengira pria itu akan ikut terbangun, sedangkan yang dia tahu pejaman mata Kingston natural, seolah menunjukkan pria itu masih sangat lelap. “Kau mau ke mana?” Suara dalam Kingston kentara serak khas seseorang baru bangun tidur. Dia menahan Pandora. Sedikitpun tidak memberi kebebasan bagi tubuh itu untuk beranjak bangun. “Ayahku sudah menunggu.” Pandora menipiskan bibir agak kesal saat pria itu menghalangi jalannya. “Lepaskan
Read more
Nyaris Ketahuan
Napas Pandora berulang kali berembus ikut terbawa arus angin yang menerjang di siang hari. Kingston mengatakan akan menunggunya dengan pakaian renang. Memang beberapa saat lalu seorang pelayan muda datang menyerahkan pakaian berwarna gelap yang tipis, yang harus Pandora kenakan tanpa penolakan. Dia benar – benar tidak bisa melayangkan protes bahkan ketika dari sudut atas tempat nya menjulang, tak terlihat sedikitpun di mana Kingston berada. Hanya sebuah kolam bersih yang sejajar garis lurus tepat berpas – pasan di balkon kamar yang terletak melewati beberapa kamar dari kamarnya. Kamar yang pernah Kingston masuki, lalu mengangkut Pandora dengan kondisi nyaris terjungkir balik hingga sengaja melemparnya jatuh ke bawah. Mengingat itu Pandora memejam secara perlahan. Masih sedikit terlintas bagaimana rasanya dicecoki air terus – menerus, sementara dia tak bisa mengelak dari terjangan air, meski merupakan genangan yang nyaris tenang kalau saja dia tak mencak – mencak ingin menyelamatkan d
Read more
PREV
1
...
678910
...
22
DMCA.com Protection Status