All Chapters of Tawanan Pria Setengah Dewa: Chapter 81 - Chapter 90
214 Chapters
Mendadak Hancur
Pandora menepis agak kasar keberadaan jemari Kingston yang tertahan. Kegugupan membuatnya segera menarik resleting di bagian dada untuk saling merapat. Mula – mula Pandora memilih bersembunyi di balik tubuh Kingston. Ntah seperti apa Chris akan merespons. Namun bagaimanapun dia harus menghadapi ayahnya sendiri. “Urusanmu sudah selesai, Dad?” Pandora mengecilkan suara di akhir, begitu gugup dengan senyum kaku yang kentara jauh melirik Chris dan Aquela bergantian. Sedikit mengherankan Aquela berdiri teramat sinis di samping Chris. Masam wajah itu rasa – rasanya sangat menusuk. Menguliti penampilan Pandora dari atas, lalu turun pada genangan yang membuat bayang – bayang tubuhnya terlihat samar. Pandora mengerjap cepat menghindari sosok tajam, yang sebenarnya diam – diam memperhatikan Kingston—tubuh besar pria itu liat dengan otot – otot lengan dan perut yang mencuak. “Apa semuanya lancar, Dad?” Untuk menghindari rasa canggung Pandora memutuskan untuk bertanya apa pun yang sedang bersa
Read more
Sengit
“Apa ini tidak terlalu berlebihan, Dad?” Langkah Pandora berpacu cepat mengikuti genggaman tangan Chris yang membawanya sedikit lagi mendekati pintu geser berbahankan kaca. Sesekali dia berpaling pada Kingston di belakang, berada sekian jengkal jarak mengingat pria itu mengekor dengan tenang. Kingston yang diam sangat berbahaya, tetapi Pandora yang tak bisa menyangkal sebaliknya menyalakan api semakin besar. Dia menipiskan bibir ketika sorot matanya bersirobok terhadap manik mata spektrum yang menghujam tajam. Saling menginsyaratkan sesuatu, seolah tidak ada yang lebih penting daripada menghentikan titik jenuh untuk segera berakhir. “Kau tidak bisa membawa Pandora pergi, Tuan Honover.” Suara dalam Kingston khas menunjukkan nada kepemilikan yang tidak bisa terenggut dengan mudah. Kali ini Chris bukan satu – satunya yang mencekal pergelangan Pandora. Kingston melakukannya sedikit dengan menekan. “Bagaimana kalau kukatakan itu makam adikku?” Sebuah hubungan yang dimulai dari kehobon
Read more
Mommy
“Di mana Aceli?” “Di kamar, Tuan.” Voleski sama khawatirnya mengikuti langkah Kingston yang mencapai kamar lebih cepat. Pria itu duduk di pinggir ranjang. Memanggil Aceli pelan dan membalikkan tubuh yang sedang menyamping untuk telentang. “Apa kata dokter?” “Demam sangat tinggi, Tuan.” Voleski menunduk ragu. Samar dia menangkap dari ekor mata jemari Kingston tengah mengusap kulit pipi Aceli. “Bukankah semalam dia baik – baik saja?” Voleski menelan ludah kasar memilah kata yang tepat memberi Kingston penjelasan. Suhu tubuh Aceli melonjak tinggi di sepertiga malam. Di tengah – tengah tidur gadis kecil itu memanggil nama Pandora. Voleski berasumsi Aceli sedang merindukan Pandora terlepas mereka melakukan panggilan video hingga terlelap tenang. “Semalam setelah Anda pergi. Aceli menunggu Anda ikut terekam di ponsel Nona Pandora. Tapi Anda tidak kunjung sampai. Itu membuatnya sangat sedih,” tutur Voleski pelan. Namun penjelasan demikian bukan bagian penting dari isi pikirannya. “Ak
Read more
Kolam yang Panas
Keputusan Kingston menimbulkan pertanyaan besar yang beranak pinak tak terpecahkan dalam isi kepala Pandora. Dia tak mengerti mengapa pria itu mau mengorbankan sesuatu yang berharga—cinta yang masih didambakan hanya untuk menarik kepercayaan Chris. Seharusnya Pandora menghentikan Chris terhadap prinsip dan idelisme ayahnya yang menyakiti posisi Kingston. Dia merasa tidak tega mengamati pria itu beberapa waktu lalu dari atas balkon. Masih terbayang bagaimana raut wajah Kingston yang jelas tak bisa bohong. Ada kemarahan yang dipendam. Kekecewaan yang membuat pria itu enggan menatap lurus ke depan saat mengawasi pekerja kontruksi lapangan membongkar monumen dan melakukan pemindahan, yang Pandora sendiri tidak tahu selanjutnya lokasi mana akan dijadikan rumah baru untuk makam Arcadeaz. Namun dia dapat merasakan betapa Kingston sangat menyesali hal itu. Sering kali terlihat menunduk. Jarang sekali bicara, bahkan ketika Helios menanyakan sesuatu, seolah dunia Kingston ikut terseret jauh.
Read more
Kumpulan Kucing
Suara jeritan menggelegar jauh—agak samar, tetapi cukup menarik Pandora berpaling ke arah pintu. Merasa aneh dan bingung. Tidak biasanya suara Aquela melengking nyaris memenuhi seisi gedung mansion, bahkan pintu tertutup pun masih bisa menghantarkan suara wanita itu yang begitu histeris ketakutan. “Chris, tolong aku. Kau di mana!” “Mereka sudah sangat dekat.” Rasa penasaran Pandora semakin membludak. Bertanya – tanya siapa mereka yang Aquela maksud. Mengapa ibunya terdengar panik berlebihan di jam – jam pagi seperti ini. Pandora tak bisa menganggap abai hal tersebut, sekalipun Aceli sedang bersamanya. Setelah bangun tidur gadis kecil Kingston memaksa Pandora menemaninya bermain apa saja yang diinginkan. Mungkir Pandora untuk menolak. Tidak pula dia mengabaikan suhu tubuh Aceli yang sedikit mulai turun. “Aceli, bisa main sebentar dulu di sini? Kakak Panda mau lihat apa yang terjadi di luar.” Pandora menyentuh lembut kulit pipi Aceli sebelum beranjak pergi. Langkahnya terhenti di d
Read more
Pernyataan
“Lebih cepat lagi, Grandpa. Kakak Panda sudah semakin dekat.”Aceli bicara seperti itu untuk mendobrak Chris merangkak lebih cepat, meski sebenarnya Pandora hanya melangkah sampai di depan pintu kamarnya sendiri. Menatap dari tempat dia menjulang. Sesekali melirik ke arah bawah memperhatikan hewan buas Kingston masih dibiarkan berkeliaran bebas, dan itu adalah tolok ukur yang membuat Pandora mempertahankan langkah—menunggu Chris akan berbalik badan membawa Aceli yang menunggang di atas tubuhnya.Sama persis yang Aqeula alami. Wanita itu tak lagi menghuni mansion dengan leluasa. Lebih memilih mendekam di dalam kamar. Ketakutan hingga menggigil—menghadapi gejala demam. Semua itu nyaris tak bisa Pandora percaya, namun itulah yang ayahnya katakan. Dampak dari kejadian pagi hari memberi Aquela pelajaran tak terlupakan.“Turun ke lantai bawah, Grandpa. Jangan kembali ke kamar.”Aceli merengut tidak rela, tetapi Chris sudah berpijak pada jalur seharusnya. Pola mengkhawatirkan terlihat jelas.
Read more
Jaguar
“Dad, mau kuseduhkan kopi?”Menghindari pertanyaan Kingston menjadi satu – satunya kegilaan yang harus diwaspadai. Pandora tahu pria itu sengaja ingin membuatnya tak berkutik di depan Chris. Sebaliknya dia bersikap seperti sedang memainkan peran penting dalam pemetasan teater. Kingston tidak akan bisa berkata apa pun, selain daripada mendampingi Chris dan duduk saling berhadapan.“Kau tidak bertanya pada King ingin minum apa? Dia baru kembail dari luar.”Pandora melirik Kingston sebentar. Sama sekali tidak tahu kesukaan pria itu. Kopi, teh, ntah yang mana. Manis, pahit atau yang perlu diracik secara khusus. Kedua hal itu tidak pernah terbesit akan menjadi pertanyaan yang harus Pandora hadapi.“King sangat mandiri, Dad. Apa pun bisa dikerjakan sendiri,” ucap Pandora, tapi dia menyadari Kingston menyerahkan tatapan yang berbeda. Benar – benar tidak baik jika Pandora terus membiarkan sorot mata mereka saling bersirobok.“Aku sedang ingin minum susu buatanmu.”Sudah Pandora duga. Tersirat
Read more
Pria Kaya
Helios membuktikan kata – kata yang diucapkan dengan kembali bersama tuannya. Kingston berjalan di barisan depan. Selangkah demi langkah menuruni anak tangga tanpa mengatakan apa pun. Wajah tampan itu nyaris tanpa ekspresi, menunduk ketika menemukan Pandora sedang menunggu. Benar – benar akan menghindari kontak mata dalam situasi tertentu, seolah penting baginya tidak melakukan interaksi atau semacamnya.Namun apa yang bisa Pandora katakan. Dia memang sudah menantikan hal tersebut. Tak bohong kalau mencemaskan Kingston. Pria itu mempertaruhkan nyawa untuknya, sekadar berterima kasih pun tak akan cukup mengganti kejadian hari ini, sehingga Pandora perlu memberi pelayanan yang dia minati.Rentetan kalimat sudah Pandora siapkan, tetapi dia mengurungkan niat setelah sadar jaguar Kingston tak sedang bersama pria itu.Diam – diam Pandora melirik Helios, barangkali bisa menemukan jawaban—nihil. Sorot mata Helios jelas menunjukkan sesuatu yang berbeda. Diamnya harus Pandora benahi.“Bagaimana
Read more
Bubur tak Bertuan
“Apa porsi untuk mom cukup, Dad?”Segala sesuatu sudah Pandora siapkan. Chris hanya perlu menyelesaikan sesuap makan malam dan membawakan bubur ikan salmon cincang buatan Pandora pada Aquela yang sama sekali tidak membiarkan pintu kamar ditempatinya terbuka lebar.Mendengar Kingston terluka Aquela menunjukkan sikap berlebihan pada Chris. Kalang kabut menuntut untuk segera pulang sehingga saat itu rencana kembali ke Cambridge telah mereka sepakati secara mendadak sekaligus mengejutkan Pandora.Dia harus merelakan ayahnya bersiap – siap pergi besok pagi meskipun masih menginginkan Chris berlama – lama di mansion Kingston. Pilihan ibunya sukar ditolak. Dan Pandora tetap memikirkan risiko buruk kemungkinan bisa kembali terjadi. Kepada siapa saja termasuk ayahnya yang kini sedang memperhatikan dua mangkok bubur di atas meja.“Ibumu tidak akan makan banyak saat sedang sakit. Tapi King, apa kau yakin calon suamimu sanggup menghabiskan semangkok penuh, Panda?” tanya Chris menerawang jauh. Buk
Read more
Energi Posetron
Bergelung dengan selimut tebal tak cukup membuat Pandora nyaman. Secara bergiliran dia mengubah posisi tidur. Kadang – kadang menghadap Aceli di sampingnya. Kemudian membelakangi gadis kecil Kingston sambil memikirkan bagaimana kondisi pria itu setelah malam yang larut menawarkan embusan angin untuk mengetuk kaca jendela.Tidak ada yang salah dari keputusan Pandora saat beranjak bangun, membuka pintu di samping jendela. Dia butuh udara sekadar menyejukkan perasaan yang dipenuhi kecamuk bingung. Sepanjang waktu memikirkan pria yang tidak dicintainya sesuatu yang aneh. Sedikitpun tak terbesit cara mengenyahkan Kingston dari benaknya. Sekarang Pandora harus menemukan pria itu sedang menyangga lengan di sudut balkon, sesekali meneguk minuman keras dengan tatapan menerawang ke depan.Satu langkah Pandora mendekat setelah memberanikan diri dan menentramkan debaran jantung yang bergolak lantang. Hati – hati dia melirik Kingston. Berdiri saling bersisihan, cukup memberanikan diri berada di sa
Read more
PREV
1
...
7891011
...
22
DMCA.com Protection Status