All Chapters of Love Me, Please ... (INDONESIA): Chapter 91 - Chapter 100
118 Chapters
91. Cemburu Tanda Cinta
Shila sudah tiga puluh menit ada di kediaman Emily dan mereka hanya diam tanpa mengatakan apa pun. Jeffry memang sengaja meninggalkan keduanya agar bisa menghabiskan waktu bersama. Karena baik Emily maupun Shila pasti saling merindukan masa-masa seperti dulu di mana mereka bisa leluasa berbincang tanpa terganggu siapa pun.Namun, Emily justru bungkam. Tak ada sepatah kata pun yang ia ucapkan dan Shila menyadari keanehan sahabatnya itu.“Em, apa yang terjadi? Kau sejak tadi tampak tidak bersemangat padahal aku bisa mendengar suara ceriamu saat di telepon. Apakah telah terjadi sesuatu antara dirimu dan Jeffry?” tanya Shila, setengah berbisik agar Jeffry tidak mendengar apa yang mereka bicarakan.Emily menggeleng, tampak lemah dan tidak seperti biasanya. Ia kemudian mendesah lalu tak tahan untuk memendam masalah yang telah berhasil menyita perhatiannya sejak tadi.“Shila, sudah berapa lama sebenarnya kau mengenal Jeffry?” tanya Emily yang berhasil membuat sahabatnya itu mengernyit. “Maks
Read more
92. Liam Menghilang
Jeffry menghubungi wanita yang katanya mengenalnya dan meminta bertemu di tempat biasa mereka bertemu. Kenyataannya, Jeffry sama sekali tidak mengenal nomor itu. Bahkan ia tak pernah mengenal wanita mana pun selain Emily dan Shila, tentu saja sejak Emilia tiada.Sebelumnya, Jeffry tak pernah tertarik untuk mengenal siapa pun, terlebih saat masih bersama Emilia. Wanita itu sudah lebih dari cukup baginya. Dan setelah Emilia tiada, baru Emily yang berhasil menyita perhatiannya.Maka seharusnya Emily tak lagi perlu meragukan kesetiaannya lagi.“Jeff, apa yang kau lakukan? Kau sungguh tidak harus melakukan ini—“ cegah Emily yang tak bisa melanjutkan perkataannya karena Jeffry sudah mencegahnya bicara dengan isyarat tangan.Jeffry mengaktifkan pengeras suara agar Emily bisa mendengar apa saja yang ia bicarakan dengan wanita yang menghubunginya saat itu, meyakinkan bahwa kekhawatiran Emily tidak akan terjadi.Sayangnya, beberapa kali menghubungi, tak satu pun panggilan Jeffry ditanggapi oleh
Read more
93. Peculikan Liam
Jason masih berada di apartemennya, membereskan segala yang tersisa dari Tamara. Ia melupakan beberapa hal yang tertinggal. Pikirannya tak menentu beberapa waktu belakangan dan ia sudah tenggelam dalam kegalauan selama beberapa waktu.Keputusan Emily mematahkan hatinya. Itu jelas. Karena ia tak lagi merasakan semangat hidup yang sama.Jason berpikir, ia bisa membangun kembali pernikahan yang telah berakhir, dan mungkin ia dan Emily bisa bersatu lagi selanjutnya. Namun, ternyata hal itu bukanlah hal yang mudah.Emily tidak lagi menginginkannya seperti dulu.Memang benar jika ada yang mengatakan bahwa kita akan menyadari betapa besar rasa cinta dan berharganya seseorang ketika kita sudah kehilangan. Jason tak menyangka kalau ia akan merasakannya juga.Ponselnya berdering entah sudah ke berapa kali. Ia tak berminat untuk bicara dengan siapa pun, terlebih semua orang tengah berbahagia atas kelahiran putranya, Liam. Dan bukan itu mas
Read more
94. Orang Dalam
Emily masih termangu memikirkan kondisi Liam saat ini. Ia tak menyangka akan mengalami hal yang sama sekali tidak pernah terbayangkan olehnya. Ia juga tak pernah mengganggu kehidupan siapa pun. Lantas apa yang menyebabkan salah satu pelayannya tega melakukan in? Apakah hanya karena uang? Jika memang iya, mengapa tak ada panggilan satu pun yang meminta tebusan atau semacamnya? “Emily, percayalah, semua akan baik-baik saja,” ucap Jeffry sembari mendekap Emily. Dan Jason yang sejak tadi masih berada di sana, harus menahan sakit dalam batinnya melihat kemesraan mantan istrinya dan Jeffry. “Kurasa aku akan pulang dan memantau saja.” Jason bangkit dari kursinya, kemudian hendak meninggalkan ruangan itu, tetapi ia berbalik dan mengatakan segalanya untuk Emily. “Em, kabari aku jika kau sudah mendapatkan informasi mengenai Liam.” Ia pergi tanpa menunggu jawaban dari Emily, karena bertahan di tempat itu juga rasanya tak mungkin bagi Jason.
Read more
95. Kisah Lama yang Kembali
Ketiganya masih tak percaya bahwa penculik yang menyamar itu mengetahui banyak hal di rumah Jeffry. Apakah itu artinya mereka adalah pegawai yang telah lama bekerja di sana? Jeffry kini hanya mondar-mandir, berusaha menjinakkan perasaannya yang berkecamuk—antara geram dan sedih karena kehilangan bayi Emily. Melihat wajah sang istri yang begitu muram, Jeffry tak tahu harus berbuat apa untuk menghiburnya. “Aku sudah meminta Edward untuk mencarinya, Em. Kau jangan khawatir.” Jason memecah keheningan yang melingkupi ketiganya. Rasa cemas dan takut bercampur atmosfer di sekitar mereka. Tak ada yang tak cemas akan kondisi Liam saat ini. Apakah bayi itu baik-baik saja? Apakah ia hanya alat untuk membalaskan rasa sakit hati? Ataukah memang dengan tujuan untuk mendapatkan keuntungan dari Jeffry dan Emily? “Kau tidak perlu melakukan apa pun seolah kau adalah pahlawannya di sini, McKennel! Aku sudah mengerahkan anak buahku untuk mencarinya
Read more
96. Kecurigaan
Jason mencium ada yang tidak beres dengan Tamara. Ada bau aneh yang tercium olehnya kala Tamara mendekat. Aroma yang tak pernah ia hidu dari wanita itu selama mereka bersama.Ini bukanlah aroma khas Tamara yang Jason sudah sangat kenali. Namun, bau apa ini?“Apakah kau mabuk?” tanya Jason, berusaha mengorek wanita itu tanpa ketahuan tujuan di hal pertanyaannya. Jason tak akan semudah itu percaya bahwa Tamara tak lagi bersama Jared. Dan bayi itu ... mengapa Jason ingin bertemu dengan bayi Tamara?Bagaimana pun, Jason pernah mengira bahwa bayi itu adalah miliknya. Jadi tak ada salahnya jika ia berusaha mengenal keponakannya itu, bukan?“Apakah kau yakin kalau kau sudah tidak bersama Jared? Bagaimana dengan Thomas?” pancing Jason.Tamara menggeleng.“Kami masih tetap bersama tetapi tidak begitu intens. Aku sudah kembali ke rumah yang dulu, Jase. Dan apartemen di dekat kantormu itu sudah kujual sejak lama.”Jason hanya mengangguk berusaha memahami penjelasan Tamara yang tetap tak membuatn
Read more
97. Sebuah Rahasia
Untuk pertama kalinya Jason melihat malaikat kecil berwujud bayi yang begitu lucu. Liam yang sebelumnya terus menangis kini tenang setelah Tamara memberinya sebotol susu yang berhasil ia habiskan.Jason begitu takjub, lantas mengangkat bayi itu dalam gendongannya. Ia memandangi wajah Liam yang tertidur pulas, dalam batinnya Jason rasakan getaran yang tak bisa ia jelaskan meski dengan kata.Ada sesuatu dalam diri bayi itu yang membuatnya merasa terikat.“Siapa namanya?” tanya Jason pada wanita yang kijni tengah bergelayut di lengannya.“Namanya?” Tamara menggeleng. “Oh, Tuhan. Saking kacaunya aku sampai lupa memberinya nama. Apakah kau punya ide? Pastinya ia akan menyandang nama McKennel di belakang namanya.”Kening Jason berkerut. Ia tentu saja senang jika diperbolehkan memberi nama bayi mungil itu. Namun, bayi itu adalah milik Jared.“Ayolah, Jase. Kau boleh memberi nama keponakanmu.” Tamara memutar tubuh menghadap pria yang masih menggendong Liam. “Lagi pula, jika kita kembali bersa
Read more
98. Berdiri Sendiri
Jason termangu di sebuah bar, di lokasi yang sama yang ia datangi saat mencari Liam. Ia mengawasi Emily dari kejauhan dan tak menemukan wanita itu di kediaman Jeffry.Ke mana Emily pergi? Bahkan ketika menghubunginya berulang kali, tak ada jawaban sama sekali.Jason hanya ingin memastikan kalau mantan istrinya itu dalam kondisi baik-baik saja, meski sampai sekarang Liam belum juga ditemukan.Jason duduk seorang diri menikmati minuman dalam gelasnya sembari memerhatikan pelayan yang lalu lalang dan bartender yang tengah sibuk menyiapkan minuman bagi tamu lain.Ada beberapa pelayan yang tampak muram dan tengah berbicara dengan pria bersetelan jas di hadapannya.“Hey, apa yang terjadi pada mereka? Apakah itu manajermu?” tanya Jason pada sang bartender yang sudah selesai melayani pesanan.Laki-laki yang tampak berusia dua puluhan itu mengangguk kemudian menyandarkan siku pada meja bar dan mulai bicara dengan volume yang h
Read more
99. Abusive (TRIGGER WARNING!)
Emily tak perlu meminta izin pada siapa pun untuk bertemu dengan siapa pun. Terlebih setelah semalam Jeffry pergi begitu saja dan baru pulang dini hari, akan lebih baik bagi Emily untuk pergi seorang diri saja menemui Alex.Alex yang telah lama menghilang, karena merasa harus memberi ruang bagi Emily agar biasa berbahagia, akhirnya setuju kala Emily mengutarakan maksud dan tujuan atas ajakannya bertemu.Pria itu tentu saja sudah tahu mengenai pernikahan Emily dengan pengusaha sesukses Jeffry, dan baru saja melahirkan bayi laki-laki yang lucu. Satu hal yang membuat Alex terkejut dan tak percaya; Emily lagi-lagi mendapatkan ujian hidup yang tidak main-main.Ujian percintaan sudah menyesakkan bagi Emily, kini ia harus kehilangan putranya dan itu bukanlah hal yang mudah.“Maafkan aku karena menghilang bagai ditelan bumi. Aku hanya tak ingin mengganggu kebahagiaanmu, Em. Aku tidak mungkin bisa tahan melihat pria lain menjadi alasan kau tersenyu
Read more
100. Naif (TRIGGER WARNING)
Emily terbangun dengan sekujur tubuh yang remuk redam seperti dihantam godam. Setelah menghajarnya dengan bengis, semalaman, Jeffry kemudian melampiaskan nafsunya terhadap wanita itu, saat itu juga.Tak masalah sebenarnya bagi Emily, karena ia pun sesungguhnya ingin bercinta dengan Jeffry sejak lama. Namun sayang, segalanya dimulai dengan hal yang tidak baik dan diakhiri dengan cara yang tidak pantas.Bagaimana mungkin ia bisa melayani dan menikmati hubungan seksual dengan Jeffry sementara sebelumnya pria itu telah menghajar mental dan fisiknya dengan sangat brutal. Lantas kemudian setelah ia puas, ia begitu saja melucuti pakaian Emily dan melakukan tanpa permisi.Tak ada pemanasan tak ada kenikmatan yang bisa Emily rasakan. Hanya sakit yang menyergap tubuh dan batinnya.Dan pagi ini, lagi-lagi ia tidak melihat keberadaan Jeffry di sofa di mana mereka melakukannya malam tadi.Bukan kebahagiaan yang Emily rasakan melainkan sesak
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status