All Chapters of Dibuang Mantan, Dikejar CEO Sultan: Chapter 211 - Chapter 220
317 Chapters
Extra Part 2
Aruna mengangguk. Lalu matanya yang telah sayu menatap Brahmana yang bergeser dan kian merapatkan diri pada tubuh Aruna. Ia juga merasakan kaki Brahmana yang mendorong kedua kaki miliknya untuk membuka lebar. Brahmana merunduk dan kembali mengecup dan menggigit kecil telinga Aruna. Istri Brahmana itu mengerutkan kening menahan satu benda asing yang menempel di area tubuh bawahnya. “Rileks Sayang…” Aruna menarik napas dalam untuk mematuhi perkataan Brahmana dan mencoba tenang. “Bukan!” pekiknya spontan tiba-tiba. “Hm?” “Bukan yang itu lubangnya…” “Oh?” Brahmana menarik kepalanya menjauh. “Maafkan suamimu yang tidak berpengalaman ini..” Aruna menatap sang suami hingga sesaat kemudian pecah tergelak, diikuti Brahmana yang menggigit gemas bahu sang istri. “Kau suka sekali merusak suasana, Agha!” “Benarkah?” Brahmana mencium sekilas bibir Aruna lalu bergerak turun dengan cepat dan mendorong tungkai kaki mulus istrinya untuk membuka lebar. “Ahh!!” Pria itu membenamkan kepalany
Read more
S2 BAB 1 : Penolakan Shanti
DUAAGG!! BRUKK! “Agh..!” Shanti menahan rasa nyeri ketika hantaman kaki salah satu penjaga Katrina mendarat di perutnya. Ia terhuyung mundur. Pandangannya mulai berbayang dan tertutup tetesan peluh dari kening. Ia berusaha menegakkan tubuh, namun matanya menangkap si penjaga yang tadi menendangnya telah mengangkat tangan hendak melayangkan pukulan ke arah wajahnya. Pasrah. Shanti sungguh pasrah. Ia memejamkan mata kuat dengan tangan yang bahkan terasa sangat berat untuk ia angkat demi menangkis pukulan mendatang itu. BUGG! DUAAGG! Shanti bergeming. Telinganya menangkap suara benturan itu, namun tidak terjadi apa-apa pada wajahnya ataupun anggota tubuhnya yang lain. Segera ia membuka mata. Dan di situlah ia melihat sosok bertubuh tinggi dan pemilik wajah serius yang beberapa kali ia lihat, tengah menghajar dua penjaga Katrina yang semula mengeroyok dirinya. “Astaga, kerennya…” Shanti tercengang. Ia bergumam di antara rasa kaget, sakit di perut dan rasa takjub. Matanya le
Read more
S2 BAB 2 : Direktur Di Bawah Manajer
“Ba-baik Pak! Segera saya lakukan, Pak!” Direktur PT Niskala mengangguk, bahkan membungkuk memberi hormat, padahal seseorang di seberang sana --yang tengah berbicara di telepon padanya, tidak bisa melihat. Sambungan telepon yang terhubung itu tampaknya selesai, karena Direktur dengan tergopoh-gopoh keluar dari ruangannya dan bergegas menuju lift. Tangan masih memegang ponsel, tatkala sekretaris Direktur menyapanya terkejut. “Pak, apa terjadi sesuatu?” tanya sekretaris itu saat melihat raut wajah Direktur yang sangat serius. “Urgent.” Hanya itu yang sempat dikatakan sang Direktur, lalu pintu lift membuka, ia pun segera masuk ke dalamnya. Meninggalkan sang sekretaris yang masih bingung di sana. Pria di akhir usia lima puluhan itu berjalan tergopoh dengan tujuan terarah, begitu pintu lift membuka. Tidak ia hiraukan sapaan hormat dari semua pegawai yang tengah sibuk di dalam kubikel masing-masing dan hanya menatap lurus ke arah satu ruang dengan raut wajah serius. Tentu saja itu me
Read more
S2 BAB 3 : Ke Gap
Aruna turun dari mobil, setelah seorang pekerja di kediaman Brahmana --yang juga menjadi tempatnya tinggal sekarang-- membukakan pintu untuknya. Aruna menganggukkan kepala untuk membalas salam hormat pekerja itu padanya dan melangkah dengan tenang menuju teras depan. Pelayan membukakan pintu dan menyapa hormat padanya, tatkala langkah kaki jenjang milik Aruna melewati pintu itu dan menuju anak tangga besar. Ia harus bergegas membersihkan diri, sebelum sang suami pulang. Tangannya mendorong pintu kamar mereka lalu masuk, tanpa prasangka apa-apa. “Aah!!” Aruna terpekik kaget. Tubuhnya ditarik paksa oleh satu lengan kekar yang melingkari pinggangnya dengan posesif. “Kenapa baru pulang, hm?” Brahmana menaikkan lengan lainnya di pinggang Aruna dengan kepala merunduk dan mengendus tengkuk Aruna. “Kau bikin aku kaget, Agha!” omel Aruna. Ia mencubit tangan sang suami yang melingkar di pinggangnya. “Geli! Lepasin dulu.” “Hm…” Brahmana tak menggubris ucapan istrinya dan terus memainkan
Read more
S2 BAB 4 : Wanita Berpakaian Lusuh
Di satu sudut emperan toko, seorang wanita paruh baya berpakaian lusuh, tengah duduk sambil memegang kaleng bekas susu kental manis yang telah dibersihkan. Bagian tutup kaleng susu itu telah terbuka penuh dan terlihat ada beberapa koin serta lembaran uang nominal dua ribu rupiah ada di dalamnya. “Hah! Apa ini?!” gerutu wanita itu kesal. Ia membalikkan kaleng itu dan mengeluarkan semua isinya. “Lagi-lagi hasilnya cuman segini doang,” keluhnya dengan raut wajah masam. “Kapan bisa makan enak?” Dengan kesal ia menghitung lembaran demi lembaran uang dua ribu rupiah dan juga koin recehan itu. “Cuman sekali doang dapat uang gede banget. Gak tau mimpi apa, bisa dikasih tujuh ratus ribu ama orang dalam mobil Bentley itu…” Wanita itu berdecak. “Kapan lagi ya mobil itu lewat… Siapa tau ntar dia ngasih lebih gede dari itu.” Wanita itu menggaruk kepalanya lalu mengambil dompet kain yang ada di balik blus lusuhnya. Ia lalu berdiri dan berjalan menyusuri emperan toko yang ia singgahi dan ter
Read more
S2 BAB 5 : Keributan Depan Kantor
Tidak membutuhkan waktu lama bagi Lisa untuk mengetahui lebih lanjut tentang pernikahan mantan putri tirinya itu dengan CEO Dananjaya Group. Saat ini hampir seluruh media baik online maupun media cetak dan siaran tunda, menayangkan tentang pernikahan akbar sang CEO Dananjaya Group --Brahmana Agha Dananjaya. Pemberitaan yang tampaknya memang baru diizinkan pihak Dananjaya Group, untuk ditayangkan setelah beberapa hari pernikahan itu terlaksana. Tentu saja itu dilakukan untuk memberikan waktu tenang bagi sepasang pengantin itu dari sorotan massa. Kembali ke Lisa. Wanita yang masih berpakaian lusuh itu berdiri di pinggir seorang pengemudi ojek untuk menuju satu tempat yang ia yakini merupakan tempat kerja milik CEO tersebut. “Bang, ke kantor Dananjaya Group ya.” Pengemudi ojek itu memperhatikan sekilas penampilan Lisa, namun ia tetap mengangguk. Lisa segera naik di belakangnya, setelah tawar menawar harga terjadi dan disepakati. “Bu, kalau mau kerja mending ke deket taman di bund
Read more
S2 BAB 6 : Masa Lalu Pahit
“Tuan.” Fathan menghampiri Brahmana yang baru saja keluar dari pintu lift khusus. “Mr. Smith menghubungi dan mengatakan ketertarikan untuk kerjasama dengan DG.” “Smith? Smith dari The Grid Corp?” Fathan mengangguk. “Benar Tuan.” Langkah Brahmana tidak terhenti atas pembicaraan itu. Kini dirinya masuk ke dalam ruangan, setelah Fathan membukakan pintu dengan cepat untuknya. “Hubungi kembali dan jadwalkan pertemuan dengan pihak mereka.” Brahmana meletakkan tas kerja di atas meja kecil di belakang kursi kebesarannya. Biasanya Fathan yang membawakan tas kerja Brahmana begitu tiba di basement Dananjaya Group, namun sudah beberapa hari ini --tepatnya setelah menikah dengan Aruna-- Brahmana tidak mengizinkan siapapun membawakan tas kerjanya. Alasannya sederhana. Di dalam tas kerja itu, selalu tersemat catatan kecil berisi penyemangat penuh cinta dari sang istri. Hari pertama ia kerja, ia benar-benar dikejutkan dengan surprise manis kecil tersebut --ya meskipun orang pertama yang menem
Read more
S2 BAB 7 : Sulit Memaafkan
Tatapan tajam Aruna terhunus pada wanita berpakaian lusuh yang masih dipegangi dua petugas security dan satu orang yang berjaga waspada. Wanita muda istri CEO Dananjaya Group itu kemudian terhenti di depan Lisa dengan sorot yang dipenuhi bara. “Jangan sekali-kali kamu menyebut nama ibuku dengan mulut kotormu, bu Lisa!” Wanita berpakaian lusuh itu melepaskan tawa sinis. “Ada apa memang dengan itu? Kamu anak durhaka yang mengabaikan ibumu sendiri setelah menjadi kaya! Jadi, memang benar wanita yang kamu sebut ibu itu, tidak becus menjadi seorang ibu! Bagus dia mati lebih awal, kalau tidak, kamu mungkin akan jadi--” PLAKK!! “Tutup mulut busukmu!” desis Aruna menahan murka. “Ka-kamu!! Kamu berani memukulku, anak durhaka?!” Lisa menatap nyalang pada Aruna. Ia bergerak hendak maju, namun tertahan kuat oleh dua petugas di kiri dan kanannya. Aruna bergeming, namun tubuhnya sedikit bergetar menahan amarah yang membuncah akibat perkataan yang dilontarkan oleh Lisa. “Dengar baik-baik, ibu
Read more
S2 BAB 8 : Mantan Ibu Dan Adik Tiri
Aruna mengembus napas pelan dan bergumam.“Apakah aku berdosa, jika masih belum memiliki maaf untuk wanita itu dan juga anaknya?”Brahmana terdiam sepersekian detik.“Meminta maaf adalah satu hal yang berat, tapi lebih berat lagi adalah memberikan maaf.” Suami Aruna itu memberikan pembuka kalimat.“Karena itu, aku tidak bisa menghakimi mengenai hati. Apa yang kau alami saat bersama ibu tiri dan saudara tirimu saat itu, pasti berat. Tapi aku tidak berani mengatakan ‘aku mengerti’, karena aku tidak pernah berdiri di kakimu dan mengalami apa yang kau alami. Jadi..” Brahmana mengusap penuh kasih sisi kepala Aruna.“Bebaskan dulu dirimu dari segala sesuatu yang mengganggumu. Setelah kau sungguh-sungguh bisa melepaskannya, kau bisa memaafkan mereka.”“Terima kasih, Agha…”“Aku yang terima kasih,” balas Brahmana.“Mengapa?”&l
Read more
S2 BAB 9 : Wanita Di Cafe
“Apa maksudmu Bu?!” Ferliana mengempas kasar bokongnya di depan sang ibu dengan mata membesar tidak percaya. “Seperti yang kau dengar. Dia menikah dengan pewaris DG.” “Tidak,” geleng Ferliana. “Tidak mungkin! Mana mungkin wanita sialan itu menikah dengan--” Lisa menaikkan bahu. “Itu kenyataan.” Tidak mempercayai itu, Ferliana mengeluarkan ponselnya dan mengetik kata kunci tentang pernikahan Aruna di kolom pencarian. Tidak butuh waktu lama, berita tentang pernikahan akbar Aruna dan Brahmana muncul dan telah menjadi trending topic. Mata Ferliana liar menatap tajuk utama setiap berita dengan mata memerah dan rahang mengeras. [Heboh!! Pewaris Dananjaya Group Melepas Masa Lajangnya!] [Pernikahan Termegah Abad Ini; CEO Dananjaya Group Menikahi Manager] [Pewaris Tunggal Dananjaya Group Menikahi Wanita Cantik Sederhana] [Siapa Wanita Penakluk CEO Dananjaya Group?] Dan judul-judul bertema serupa, berderet memenuhi layar ponsel Ferliana. Ia mengetuk salah satunya dan membaca dengan t
Read more
PREV
1
...
2021222324
...
32
DMCA.com Protection Status