All Chapters of Kontrak dengan CEO: Memiliki Anak Dalam Semalam : Chapter 41 - Chapter 50
100 Chapters
Chapter 41 Tidakkah Kau Menginginkannya?
"Aku merindukanmu." Suara yang lembut terdengar dari bibirnya. Regina tersentuh dan memeluknya erat. "Aku juga merindukanmu."Kevin melepaskan pelukannya. "Mama, papa juga merindukanmu. Sekarang giliran Papa untuk memeluk Mama. Aku tahu kalian lebih saling merindukan daripada aku." Kevin memundurkan tubuhnya untuk memberi ruang pada Henry. Regina dan Henry hanya saling berhadapan dengan canggung. Kevin tidak tahan melihat, tidak bisa untuk tidak mendorong Henry. "Papa, kenapa hanya diam saja? Tidak perlu malu. Hanya aku yang akan melihat." Henry melangkah maju dan memeluk Regina. Belum sempat Henry mengatakan apapun, Regina langsung mendorong suaminya. Regina merasa canggung melihat Henry. "Papa, kenapa hanya diam saja?" Henry melangkah maju dan memeluk Regina. Belum sempat Henry mengatakan apapun, Regina langsung mendorong suaminya, "Aku lelah, hari ini, aku tidak memiliki mood yang bagus untuk berakting," bisik Regina. "Eh? Kenapa hanya sebenar, apa kalian merasa malu? Aku akan
Read more
Chapter 42 Menghancurkan Orang yang Menentang
Regina langsung bangun. Dia mengenggam selimut dengan erat. Dia tidak melakukan kontak mata dengan Henry, "Apa kau tidak tahu malu mengatakan hal yang tidak pantas seperti itu?" Henry tertawa kecil, bangun dan duduk di samping istrinya, "Hal yang tidak pantas? Apa kau memikirkan bahwa kita akan.....yang aku maksudkan bukan itu, tapi jika kau mau maka--Regina menoleh ke arah Henry. "Tidak aku tidak menginginkannya. Berhentilah menggodaku, aku sangat lelah hari ini." Henry turun dari tempat tidur. "Aku sudah memesankan minuman khusus untukmu. Aku akan meminta mereka mengantarnya." "Kau tidak memesan wine atau alkohol lainnya kan? Aku sedang tidak ingin minum," ucap Regina. "Tidak. Ini bukan alkohol." Henry mengobrol dengan seseorang menggunakan telepon untuk memesan layanan room service. Dia dapat mendengar apa yang dikatakan Henry dengan jelas. "Kenapa kau meminta mengantar ke sana?""Kita tidak mungkinkan mengobrol di suasana gelap seperti ini. Sesuatu yang lain akan terjadi ji
Read more
Chapter 43 Musuh Lebih Berbahaya
"Maaf, aku harus pergi." Regina merasa tidak nyaman dengan suasana yang menjadi penuh ketegangan. Langkahnya tergesa-gesa meninggalkan ruangan, menarik tangan Henry yang mengikuti langkahnya, memaksanya untuk keluar. "Kenapa kau datang ke sini? Apa kau sengaja menguping pembicaraan dan mempermalukanku?" Reguna menadang dengan kesal. "Aku tidak percaya restoran ini punya kedap suara yang buruk." Regina membuka pintu mobil. Henry mengikutinya masuk. "Mempermalukanmu? Aku justru membantumu keluar dari situasi yang tidak menguntungkan." Henry tidak kalah marah. "Aku bisa mengatasinya sendiri tanpa perlu kau ikut campur!" Regina menegaskan. Henry mencibirnya, "Benarkah? Tapi, yang aku lihat kau justru berasa di posisi terdesak. Hei, tawaranku masih berlaku. Dibandingkan dengan mereka, aku akan mendapatkan tim ahli yang lebih kompeten." "Kau pasti akan menggunakan orang yang kau bawa untuk menjadi mata-matamu? Lalu kau akhirnya menghancurkan apa yang telah berhasil aku raih," cibir Reg
Read more
Chapter 44 Apa Seperti Ini Sudah Cukup?
Regina dan Henry tiba di hotel. Kevin begitu bahagia mendengar apa yang dikatakan Henry. "Jadi, apa Mama sungguh akan ikut kita pergi bersama? Apa Mama tidak lelah setelah bekerja?" Kevin merasa senang dan juga khawatir. Regina tersenyum, "Tidak apa-apa. Pergi bersamamu sama saja dengan beristirahat untukku." Henry mengambilkan mantel tambahan, memakaikan pada Kevin. "Papa, ini terkait berlebihan, aku merasa tidak nyaman." "Kau harus menggunakannya, udara sangat dingin. Jika kau sakit saat kembali ke rumah bagaimana? Kau tidak bisa ke sekolah dan hanya akan tidur sendirian di rumah. Kau tidak mau kan?"Kevin cemberut, tapi dia tidak menolaknya lagi, membiarkan Henry membantunya menggunakan mantelnya. Henry beralih ke arah Regina. "Kau juga, gunakan tambahan pakaian yang hangat. Tubuhmu lemah bukan?" "Aku tahu, aku akan mengambilnya di kamarku dan bersiap. Kita bertemu di lobi saja 20 menit dari sekarang.""20 menit terlalu lama. 10 menit!" Henry memberikan penawaran lainnya. "Bai
Read more
Chapter 45 Papa yang Tidak Bertanggung Jawab
Regina panik, dia bergerak ke arah Kevin yang jatuh ditangkap oleh seseorang. "Terima kasih, kau telah menyelamatkan putraku."Pria yang awalnya menunduk itu, mengangkat wajahnya. Regina menatapnya dengan ekspresi terkejut. "Evan?""Guru?" Kevin juga merasa terkejut. Evan tersenyum, "Kebetulan sekali kita bertemu. Kevin, kau harus berhati-hati lain kali, apa kau terluka?""Tidak. Berkat guru, aku tidak terluka." "Evan, aku benar-benar berterima kasih padamu. Apa kau datang bersama anak dan istrimu?" tanya Regina. "Tidak. Aku datang untuk pekerjaan." "Pekerjaan apa di tempat seperti ini? Apa kau pelatih Ski?" tanya Regina. "Tidak. Aku memang guru, tapi aku memilki pekerjaan lain." Henry datang mendekat. Dia menatap tajam ke arah Evan. "Apa yang kau lakukan? Meninggalkanku untuk pria lain?" "Henry, kenapa kau bersikap kasar?. Evan telah menyelamatkan Kevin. Seharusnya kau memperlakukannya dengan baik," tegur Regina pada suaminya. "Regina, tidakkah kau merasa aneh melihatnya ad
Read more
Chapter 46 Itulah yang Aku Suka Darimu
"Apa kau membahas tentang janjiku untuk mentraktirmu makan? Bukankah kau saat ini sudah kembali ke ibu kota? Aku akan menghubungimu ketika aku--"o"Tidak. Bukan tentang itu," bantah pria itu dengan cepat. "Lalu, apa ini tentang Kevin? Apa ada sesuatu yang terjadi pada Kevin di sekolah?" "Tidak. Sebenarnya aku ingin kita membahas tentang bisnis. Seorang teman mengatakan padaku bahwa kau mencari patner untuk bekerja sama. Aku memiliki kemampuan yang kau butuh kan." Regina terdiam sejenak, "Tapi, bukankah kau seorang guru?" "Sebenarnya itu bukan pekerjaan utamaku. Aku bekerja di perusahaan. Bagaimana jika membahas detilnya secara langsung? Kebetulan, aku masih di kota A." "Baiklah. Bolehkah aku yang menentukan lokasinya dan kita bertemu nanti saat makan siang." "Baiklah, Kirimi aku pesan jika kau sudah menentukan tempatnya. Sampai bertemu nanti," ucap Evan mengakhiri panggilannya. Regina mengirim pesan meminta sekertarisnya untuk melakukan reservasi."Regina Tan, apa kau akan mem
Read more
Chapter 47 Tuduhan Henry
"Kenapa mereka melihatku seperti itu?" Regina yang sedang membeli sesuatu di sebuah toko mainan, menatap heran pada orang-orang yang memandanginya dengan tatapan yang berbeda. Regina pura-pura tidak peduli, dia sangat lelah, tapi masih menyempatkan waktu membeli mainan sebelum melanjutkan perjalanan ke Apartemen. "Bukankah dia wanita yang berselingkuh dengan suami orang? Aku merasa kasihan pada Henry Jian yang perhatian pada istrinya." "Ssst, jangan keras-keras. Kita bisa dituntut olehnya. Kau tahukan seperti apa karakter dari Nona Tan." Regina menoleh ke arah dua wanita muda yang sedang bergosip. Mereka dengan terburu-buru melangkah pergi, bertindak tidak pernah mengatakan apapun. Regina meletakkan mainan yang sebelumnya dia pilih, tangannya merogoh tas untuk mengambil ponselnya. Regina melihat berita apa yang sedang Trend. Betapa terkejutnya dia saat melihat apa dibaca. Ponselnya berdering, nama Henry tertera di layarnya. Regina tanpa ragu menjawab. Suara teriakan Henry begitu
Read more
Chapter 48 Gara-Gara Mabuk
Kevin menggeleng pelan, "Bukan begitu, maaf, aku sungguh tidak bermaksud untuk menuduh Mama, tolong jangan marah. Regina menatap Kevin dengan penuh penyesalan. "Kevin, maafkan aku karena telah membentakmu. Aku hanya merasa merasa lebih emosional karena pertengkaran tadi..""Ya, Mama. Aku mengerti. Mama yang sekarang tidak akan memperlakukanku buruk, berbeda dengan saat itu." Regina mengelus kepala Kevin lembut. "Apa kau membicarakan saat pertama kali kita pertama bertemu atau kau memiliki ibu yang lain sebelum aku?" Kevin menutup rapat bibirnya, tindakannya selalu seperti ini, setiap kali disinggung tentang hal itu. Regina merasa penasaran, tapi sampai kapan dia harus menunggu anak ini bicara? Regina meminta orang menyelidiki tentang latar belakang Kevin, tapi tidak menemukan apapun. "Mama, tapi kenapa Mama dan Papa bertengkar lagi? Kali ini, Papa terlihat lebih marah dari biasanya," tanya Kevin mengalihkan pembicaraan. "Kevin, tidak perlu memikirkan masalah orang dewasa. Apa kau
Read more
Chapter 49 Pembatalan Secara Mendadak
Regina mendorong Henry dengan keras dan menamparnya. "Hentikan, Henry! Jangan kau pikir bisa menjadikanku pelampiasan!" seru Regina dengan wajah dan mata merah Tamparan Regina membuat kesadaran Henry sedikit kembali. "Regina, kau! Beraninya kau menamparku!" "Henry, aku susah bilang padamu, aku bukan wanita gampangan seperti para gadis yang akan menerima tindakan kurang ajarmu itu!" Regina menatapnya tajam. "Kau bisa gunakan kamar sesuai dengan keinginanmu, aku akan tidur di kamar Kevin." "Hei, Regina. Apa yang sebenarnya terjadi? Kenapa kau begitu marah? Bukankah aku yang seharusnya marah?" Henry meraih tangan Regina, tetapi langsung ditepis dengan kasar. "Apa kau tidak sadar apa yang kau lakukan? Henry, kau pria brengsek!" makin Regina dengan penuh emosi. "Kau berani memaki suamimu?!" Henry menatapnya tajam. Regina tidak menghiraukannya. Dia meninggalkan Henry begitu saja, dan masuk ke kamar Kevin. "Kevin, apa kau sudah tidur? Bolehkah mama tidur di sini?" Kevin dengan mata yan
Read more
Chapter 50 Tidak Akan Memilihmu
"CEO Tan maaf, anda tidak bisa bertemu CEO perusahaan kami tanpa mengatur pertemuan dan juga CEO kami mengatakan telah menolak pertemuan dengan perusahaan Anda," ucap Resepsionis menyampaikan dengan sopan. Regina memandang resepsionis dengan tatapan tajam. "Tolong sampaikan pada CEO perusahaan Anda bahwa Regina Grace Tan tidak akan menyerah begitu saja. Saya bersedia menunggu di sini hingga mereka memberikan kesempatan untuk berbicara." "CEO Tan, tolong jangan mempersulit pekerjaan kami. CEO tidak akan senang dengan sikap Anda yang terlalu pemaksa seperti ini. Bisakah Anda kembali saja?" Resepsionis itu mendesaknya. "Apa kau tidak dengar apa yang aku katakan? Aku akan menunggu di sini sampai CEO kalian datang!" Regina menegaskan. "CEO Tan, ternyata kau lebih tidak beradab dari yang aku kira." Reguna menoleh ke arah seorang pria yang lebih tua darinya. "CEO Jung, maaf untuk ketidaknyamanannya, tapi izinkan saya untuk berbicara dengan Anda tentang proyek itu." Regina berjalan mendek
Read more
PREV
1
...
34567
...
10
DMCA.com Protection Status