All Chapters of Istri Sitaan Sang CEO: Chapter 111 - Chapter 120
137 Chapters
Bab 111. Melarikan Diri
Beberapa saat sebelumnya ...“Peter!” Jasman memanggil Peter dengan suara tertahan. Peter sedang sangat sibuk melayani pembeli dan nyaris tidak mendengar panggilan Jasman. Peter lalu berjalan keluar dari kafe tempat Jasman menunggu.“Ngapain lo di sini?” tanya Peter dengan kening mengernyit.“Ganti pakaian lo. Kita ke atas, ke ruangannya Dek Cindy.” Peter langsung curiga dan cemas.“Mau ngapain?” pekiknya tertahan.“Buat ngebersihin barang bukti. Cepetan!” Jasman mendorong Peter untuk mengganti pakaiannya segera. Peter tidak sempat bertanya apa-apa. Peter pun berlari ke ruang ganti di dalam kafe dan mengganti pakaiannya. Sebuah seragam petugas kebersihan sama seperti yang dikenakan oleh Jasman juga dikenakan oleh Peter. Ia bergegas keluar dari jalur darurat dan bertemu Jasman di pintu samping.Keduanya memakai topi dan mendorong kereta berisi alat-alat kebersihan. Tidak lupa Jasman dan Peter memakai tanda pengenal palsu. Mereka masuk ke dalam lift dan keluar di lantai atas.“Kita puny
Read more
Bab 112. Nasi Rawon Kenangan
“Kenapa dia belum kembali, Em?” cecar Venus dengan rasa cemas mencari Dion. Emerson hanya bisa menyengir aneh lalu terkekeh.“Maaf, Nyonya. Steven tidak mengatakan apa pun soal tujuannya. Dia hanya bilang jika dia harus mengerjakan sesuatu di luar dan aku diminta datang kemari,” jawab Emerson lagi.“Tapi ini sudah hampir sore!” Venus separuh merengek. Emerson hanya bisa meringis saja tanpa bisa berbuat apa pun. Venus yang mengambek kemudian masuk ke kamarnya. Sedangkan Emerson hanya bisa manyun. Ia tidak tahu harus berbuat apa.“Ah, semua jadi serba salah. Mereka seperti orang sedang jatuh cinta dan aku adalah nyamuknya,” gerutu Emerson lalu cemberut. Ia duduk di salah satu sofa dan mulai melihat ke sekitarnya.“Sebenarnya Nyonya Venus itu kaya raya, lalu untuk apa dia bertahan dengan Rex Milan Wilson jika ia bisa punya rumah sendiri?” ujar Emerson bermonolog.Tak lama kemudian, pintu depan terbuka dan Steven pun masuk. Ia membawa sebuah paper bag bersamanya.“Oh Steve. Dari mana saja
Read more
Bab 113. Menolak Lamaran
Steven membeku kala melihat tangan Venus menarik ujung kulit sintetis dari topeng yang dikenakan olehnya. Sebelum ia menarik lebih jauh, Steven langsung memegang tangan Venus.“Ah, apa yang kamu lakukan?”“Ini ...”“Jangan. Itu kulit bekas operasi. Itu ...” Steven mengelak.“Apa sakit? maaf, aku tidak tahu. Habis kelihatan seperti karet atau ...”“Tidak apa-apa. Habiskan saja makanannya.” Steven langsung mengelak. Ia tersenyum pada Venus disertai degup jantung yang nyaris meledak. Venus pun tersenyum lalu menghabiskan kembali makanannya.Venus sedikit melirik pada Steven. Ia merasa jika yang ditariknya tadi bukanlah kulit melainkan memang karet. Namun, Venus tidak mau mempermasalahkannya dulu.Selesai makan, Venus mengajak Steven berbicara berdua di kamar. Ia ingin membicarakan soal perceraiannya dan Rex Milan. Steven menanggapinya dengan baik terutama saat ia diminta mencarikan pengacara.“Aku punya kenalan teman seorang pengacara. Mungkin kamu juga mengenalnya?” ujar Steven menawark
Read more
Bab 114. Tidak Ada Yang Sepertimu
Cindy beberapa kali terus memperhatikan ponselnya yang bergetar. Sebastian menghubunginya tanpa henti selesai ia pergi begitu saja dari Moulson Enterprise. Dengan wajah murung, Cindy kembali mematikan ponselnya. Ibunya Dewi kemudian masuk ke kamar Cindy menghampiri putrinya. Cindy sudah tidak keluar kamar semenjak ia pulang.“Kamu kenapa toh, Nduk? Apa ada masalah?” tanya Budhe Dewi menegur Cindy. Cindy mengangkat pandangannya lalu menggeleng.“Gak ada, Ma. Aku ndak apa-apa.” Cindy menjawab dengan nada pelan.“Sedari pulang tadi, kamu ndak keluar kamar. Apa ada masalah sama kantor kamu? Kamu beneran sudah berhenti?” Cindy mengangguk pelan dan menunduk lagi.“Ada apa kok kamu malah berhenti?” Budhe Dewi bertanya dengan nada lembut.“Aku mau fokus kuliah saja, Ma.” Cindy beralasan. Budhe Dewi mengangguk lalu meluruskan pandangan.“Memang sebaiknya begitu. Kamu kan datang kemari untuk kuliah. Bukan Mama gak setuju kamu bekerja, tapi nanti kalau kuliahmu keteteran bagaimana? Mama sudah da
Read more
Bab 115. Sedang Ingin Bercinta
Steven mengindahkan semuanya. Kini ia adalah Dion yang merasa masih memiliki Venus sebagai istrinya. Sekalipun topeng yang membuat bekas gurat luka di separuh wajahnya masih tertempel, ia tak peduli.“Apa yang sudah kamu lakukan padaku, Venus?” gumam Steven alias Dion melenguh pelan. Venus tersenyum dan menggelengkan kepalanya. Sikap manja Venus keluar begitu saja seakan ia menikmati sentuhan Dion padanya.“Aku gak bersalah ...” kedua alis Steven naik bersamaan.“Oh ya?” Steven menyindir lembut lalu menaikkan pipi Venus dan mencumbu lembut bibirnya. Senyuman Venus perlahan memudar saat Steven makin mendesah lembut saat mencumbu. Lidah Steven perlahan masuk untuk membelai lidah hangat Venus yang meremas kaos di depan dada Steven. Tubuhnya pun makin menekan Venus yang semakin memasrahkan dirinya.Lama kelamaan, Steven menarik lalu mengaitkan jemarinya pada Venus yang diletakkan di sebelah tanpa melepaskan ciumannya sama sekali. Ranjang hangat itu pernah menghiasi cinta mereka dulunya.
Read more
Bab 116. Kau Bukan Temanku
Rex Milan resmi dipanggil oleh para pemegang saham atas laporan Sebastian Arson. Sebastian menuding Rex Milan sudah tidak lagi profesional atas pekerjaannya sebagai CEO sehingga tidak lagi dianggap mampu melakukannya pekerjaannya dengan baik.Dengan pengawalan NLE Black dan beberapa orangnya, Rex Milan datang ke Moulson Enterprise memenuhi undangan tersebut. Rex Milan tidak menyangka jika dirinya sedang dipertanyakan oleh para pemegang saham.“Aku sudah menjalankan semuanya dengan baik. Jika kalian tidak percaya, kaliab boleh mengauditku!” tantang Rex Milan tanpa takut.“Tuan Wilson, kami hanya ingin memastikan jika kinerja perusahaan tidak terganggu dengan urusan pribadimu. Proses tender proyek stadion sudah ditunda karena ketidakmampuanmu memimpin dengan baik!” sahut salah satu pengacara yang mewakili pemegang saham.“Itu jauh lebih baik dari pada kita kalah tender. Artinya kita masih punya banyak waktu untuk melobi,” sanggah Rex Milan membela diri.“Tuan Wilson, ini bukan hal yang
Read more
Bab 117. Jebakan Pertama Untuk Rex Milan
“Tuan Wilson?” pengacara yang memeriksa ruangan Rex Milan lantas masuk ke ruangan Sebastian. Rex Milan berbalik dengan sikap angkuh serta percaya diri yang tinggi.“Bagaimana? Apa sudah siap menerima tuntutanku?” sahut Rex Milan dengan angkuhnya. Pengacara itu lantas meletakkan bungkusan tas yang ia temukan di dalam laci. Rex Milan dan Sebastian sama-sama tercengang.“Apa ini?” tanya Sebastian mengernyit kaget.“Kokain ... dalam jumlah besar.”Rex Milan dan Sebastian sama-sama kaget. Wajah Rex Milan langsung berubah. Ia menggeleng cepat dan menghardik.“Tidak mungkin! Aku bukan pengguna, kalian bisa periksa darahku!” Sebastian langsung mengalihkan pandangan pada Rex Milan. Ternyata fitnahannya menjadi kenyataan─Rex Milan memang pemakai obat-obatan.“Sudah jangan berbohong lagi─” Sebastian balas berteriak.“Aku menemukan ini di dalam laci paling bawah tersimpan dengan baik. Ini bukan untuk pengguna, yang biasa memilikinya adalah bandar narkoba!” tukas pengacara itu ikut emosi menghadap
Read more
Bab 118. Lebih Dekat Dari Yang Sesungguhnya
“Sepertinya kamu memang bukan orang asing, Tuan Caesar. Apa kita pernah saling mengenal sebelumnya?” tanya Venus memandang Aldrich yang mengulum senyuman padanya.“Tidak penting. Bagiku kita lebih dekat dari yang kamu pikirkan.” Aldrich menjawab dengan sikap netral. Venus makin mengernyitkan keningnya. Ia terus memandang Aldrich dan yakin jika memang mengenalnya. Perlahan ia mulai ingat jika dirinya pernah melihat Aldrich dalam mimpinya.“Aku tahu dirimu. Aku pernah melihatmu dalam mimpiku.” Aldrich tertegun menatap Venus yang tiba-tiba memegang tangannya.“Kamu adalah Aldrich yang menyelamatkanku saat Gareth Moultens akan membawaku pergi kan? Kamu yang membawaku pergi, kamu bilang saat itu jika aku akan bertemu suamiku, Mas Dion!” sahut Venus dengan antusias.Aldrich membuka mulutnya perlahan. Ia tersenyum dan langsung memeluk Venus. Venus pun memekik bahagia seperti baru saja menemukan jackpot dari semua kegelisahannya.“Oh Tuhan, akhirnya kamu mengingatku!” Aldrich ikut memekik bah
Read more
Bab 119. Terbeban Rahasia
“Aku serius ingin menemukan makam Dion dan keluargaku kembali, Steve!” tukas Venus sepulang Aldrich. Steven tidak mengangguk karena ia memang belum mati sebagai Dion.“Aku tidak bisa melakukannya sekarang. Ada hal yang harus aku lakukan dulu,” jawab Steven.“Apa?”“Mengawalmu. Kamu akan segera bercerai dan bisa saja media mencium berita ini lalu mereka akan mengejarmu.” Steven memberikan alasan. Venus menggelengkan kepalanya. Ia tampak kecewa karena Steven seperti menolak permintaannya.“Aku pikir kamu akan melakukan yang aku inginkan.” Venus sedikit merajuk dengan sikap yang menggemaskan. Steven nyaris meledak tersenyum kala melihatnya. Ia mendekat lalu memegang tangan Venus dan mengecupnya lembut.“Tentu saja aku akan melakukan apa pun yang kamu inginkan, Dewiku. Tapi aku butuh waktu.”Venus kembali tersenyum tapi tidak mengangguk. Ia ingin Steven menepati janjinya. Venus tidak perlu bicara hanya harus menatap lekat pada Steven saja. Steven pun menarik napas panjang dan akhirnya men
Read more
Bab 120. Perpisahan Menyakitkan
Rasanya seperti ada batu yang menghantam kepala Dion kala mendengar pernyataan Aldrich tentang Venus. Pernikahan yang dikira oleh semua orang sudah pernah dilakukan ternyata adalah palsu semata.“A-Apa katamu?” tanya Dion terbata-bata.“Maafkan aku. Kurasa kita memang sudah ditipu mentah-mentah oleh Rex Milan. Dia memalsukan semuanya ....”“Bagaimana dia bisa melakukan itu? Venus pergi dengannya begitu saja? Semua media bahkan mengatakan jika mereka sudah menikah!” sahut Dion meninggikan suaranya. Ia sudah ingin meledak marah.“Aku rasa dia membayar banyak orang. Dion, ada kemungkinan besar jika Venus diculik sebelum berpisah denganmu. Apa kamu ingat jika Gareth Moultens pernah melakukan hal yang sama?” Dion terdiam lalu menatap Ares yang juga ikut mengernyit melihatnya.“Iya ....”“Aku akan memeriksa latar belakang Rex Milan Wilson. Mungkin saja nama dan identitasnya juga palsu. Dia punya masalah dengan kita atau Venus.” Dion masih diam sekaligus mengeraskan rahangnya. Rasanya sepert
Read more
PREV
1
...
91011121314
DMCA.com Protection Status