Semua Bab Istri Sitaan Sang CEO: Bab 71 - Bab 80
137 Bab
Bab 71. (Bukan) Halusinasi
“Tuan Wilson, sepertinya sudah jelas apa yang dikatakan oleh Nyonya Venus. Jadi kurasa aku tidak bisa memecat Steven─dia tidak bersalah,” ujar NLE Black menegaskan pada Rex Milan.“Apa katamu? Jadi kau pikir aku mengada-ada, iya?” bentak Rex Milan.“Nyonya Venus sudah mengakui apa yang terjadi. Aku kira tidak ada lagi keraguan.” Rex Milan tidak bisa menerima yang diucapkan oleh NLE Black padanya.“Aku tidak mau menerima ini semua. Jangan harap aku akan membiarkan pengawal itu kembali dan menginjakkan kaki di rumahku.” Rex Milan langsung pergi setelah mengancam.NLE Black langsung menyugar rambutnya ke belakang mendengar Rex Milan yang dengan seenaknya memecat anak buahnya yang tidak bersalah. Sementara Venus masih berada di ruang ganti sendirian. Ia duduk bersedekap di sebuah sofa sambil mengingat apa yang ia minta dari Steven sebelum pengawalnya itu pergi.“Aku ingin kamu menuliskan sebuah surat untuk orang tuaku, Steven. Serahkan pada Ayahku, Arjoona. Biarkan dia membaca di depanmu.
Baca selengkapnya
Bab 72. Nyaris Terpagut
Setelah menghubungi Cindy, Dion kemudian menghubungi Ares King, kembaran Jupiter dan Devon Kazuya. Devon adalah ketua kelompok elite Golden Dragon─gangster triad Cina yang dipimpin oleh Ares King. Selama ini, Dion berlindung di balik pertolongan Golden Dragon sekalipun ia tidak bergabung sebagai anggota. Selain itu, Devon juga yang memasukkannya ke dalam tim pengawal NLE Black yang akhirnya bekerja untuk Venus. Sekalipun mereka tahu jika NLE Black adalah orang yang sudah menembak Brema.“Cindy mengatakan jika hubungan Sebastian dan Rex Milan benar-benar buruk. Mereka bertengkar dan nyaris berkelahi. Aku pikir itu adalah sebuah kesempatan bagi kita untuk masuk dan merusak perusahaan tersebut,” ujar Dion sambil mencelupkan kantung teh di cangkirnya.“Apa yang akan kamu lakukan selanjutnya?” tanya Devon.“Kurasa memprovokasi Venus agar terus membenci Rex Milan. Mereka harus bercerai secepatnya.” Dion kembali menyesap tehnya.“Bagaimana jika Venus kembali melarikan diri? Ini sudah yang ke
Baca selengkapnya
Bab 73. Niat Terselubung
NLE Black yang memergoki Sebastian Arson nyaris mencium Cindy langsung menutup pintu ruangan tersebut agar Sebastian tidak lagi masuk ke dalam. Ia tidak suka melihat Sebastian ternyata mencoba mencari kesempatannya dengan hendak mencium Cindy.“Maaf, Tuan Arson. Aku rasa perbuatanmu tadi bisa dianggap melecehkan Nona Cindy jika dia mengetahuinya,” ujar NLE Black menegur Sebastian saat pria itu sedang berjalan menuju salah satu toilet. Sebastian berhenti dan langsung berbalik ke belakang. Ia mengernyit menatap NLE Black yang menatapnya datar.“Apa katamu?” ulang Sebastian tidak percaya. Mungkin ia salah dengar.“Aku melihat apa yang akan kamu lakukan pada Nona Cindy, Tuan. Jika Nona Cindy tahu, dia pasti akan marah.” NLE Black mengulang kalimatnya yang berbeda dengan tujuan yang sama.“Dia tidak akan tahu jika kamu tidak membuka mulutmu. Lagi pula kamu bekerja untuk siapa, Nel? Tugasmu adalah menjagaku dan Rex Milan, bukan untuk mencampuri urusanku dan Cindy!” ucap Sebastian sembari me
Baca selengkapnya
Bab 74. Kehilangan Kekuasaan
Steven dan Seth tiba bersamaan di rumah Rex Milan Wilson. Keith dan Emerson juga datang satu mobil. Keith yang melihat Steven datang kemudian menyindirnya.“Apa kamu tahu bahwa Tuan Wilson sudah memecatmu?” tukasnya menyindir. Emerson menoleh pada Steven yang masih tenang menghadapi sindiran sesama kolega seperti itu.“Aku tahu.” Steven menjawab pelan.“Lalu kenapa kamu masih di sini? Aku pikir kamu sudah tidak akan kembali dari kemarin,” sahut Keith lagi dengan sikap masih menyindir yang sama.“Jangan seperti itu, Steven kan tidak bersalah,” ujar Emerson menyela. Keith terkekeh miris kala melihat Emerson yang terus menerus membela Steven.“Berapa dia membayarmu?”“Sudahlah. Biar urusan pecat memecat ada di tangan Tuan NLE Black saja. Ayo ke dalam.” Seth memotong cepat agar tidak ada diskusi yang menyudutkan Steven. Namun niat Seth untuk menghindari pertengkaran tidak sepenuhnya berhasil. Ternyata di dalam ada pertengkaran yang jauh lebih sengit.“Kau meninggalkan pekerjaan dan tugasm
Baca selengkapnya
Bab 75. Mencari Celah
“Jangan coba-coba mengancamku, Nel. Aku tahu siapa dirimu dan apa yang kau lakukan sebenarnya. Jadi jika masih mau bisnismu berjalan, sebaiknya taruh rasa hormatmu padaku!” ujar Rex Milan balas mengancam NLE Black atas apa yang dilakukannya baru saja.Air muka NLE Black yang semula tersenyum kini kembali tegang. Ia dan Rex Milan memang menyepakati beberapa perjanjian tak tertulis tanpa sepengetahuan Sebastian. Itu termasuk bisnis hitam yang dijalankan NLE di belakang selama ini.“Aku rasa kita harus sepakat tidak melanggar perjanjian masing-masing. Aku tidak akan menuntutmu soal denda pelanggaran kontrak sementara kamu tidak akan memecatku, bagaimana? Kita berdua saling membutuhkan,” ujar NLE Black menawarkan tawaran yang adil bagi keduanya.“Apa menurutmu itu adil buatku? Heh ....”“Aku rasa.”“Kau bahkan tidak mau memecat Steven!” Rex Milan kembali ngotot sambil membesarkan matanya.“Untuk apa memecatnya? Aku berani jamin jika Nyonya Venus tidak akan tertarik pada Steven. Wajahnya r
Baca selengkapnya
Bab 76. Akibat Cemburu Buta
“Nyonya baik-baik saja?” tanya Steven begitu melihat Venus terlihat memegang salah satu sudut meja. Venus tersenyum lalu tak sengaja berpegangan pada lengan Steven.“Aku baik-baik saja,” jawab Venus pelan dan lembut.“Apa tidak sebaiknya Nyonya beristirahat saja di rumah. Atau aku bisa mengantarkanmu ke rumah sakit sekarang,” ujar Steven menawarkan. Tangannya otomatis juga memegang tangan Venus yang memegang lengannya. Venus masih menggelengkan kepalanya.“Aku punya banyak pekerjaan, Steve.” Venus separuh berbisik masih menatap Steven yang juga melakukan hal yang sama. Emerson yang baru muncul, langsung berhenti begitu melihat tatapan mesra Venus dan Steven yang sedang berdekatan.“Ehem!” Emerson mendeham agak keras sehingga mengagetkan keduanya.Steven langsung melepaskan pegangannya pada Venus yang juga melakukan hal yang sama. Venus tersenyum malu-malu dan Steven pun menundukkan wajahnya.“Mobil sudah siap untuk berangkat, Nyonya,” ujar Emerson datang melaporkan pada Venus. Venus t
Baca selengkapnya
Bab 77. Perasaan Yang Tertinggal
Rex Milan yang sedang berhenti untuk mencari posisi mobil Venus yang dikendarai Steven dicegat oleh beberapa orang pria─tiga orang berkulit hitam dan dua orang kulit putih. Salah satunya menggedor kaca pintu cukup keras.“Pergi! Kalian mau apa?!” teriak Rex Milan dari dalam mobilnya. Pria itu tidak peduli, ia tetap menggedor kaca pintu.“Buka pintunya. Ayo keluar!” balasnya memerintah.“Brengsek!” umpat Rex Milan begitu kesal. Ia hendak jalan tapi tak bisa. Rex Milan menekan gasnya tapi lima orang itu mengeroyok mobilnya. Salah satunya mengeluarkan senjata dan menodongkan padanya.“Jangan coba-coba!” ancamnya pada Rex Milan. Rex Milan terpaksa menaikkan kedua tangannya. Ia terpaksa membuka kaca mobil karena diancam menggunakan senjata.“Turun!” Rex Milan pun keluar dari mobil dan ia langsung digeledah. Dompet, ponsel dan uangnya diambil. Mobilnya juga direbut.“Kalian mau apa? Hei!” teriak Rex Milan ingin melawan tapi sayangnya ia tidak bisa berbuat apa pun.“Wah, mobilnya bagus!” uc
Baca selengkapnya
Bab 78. Kenangan Kita
Venus masih menggandeng lengan Steven kala berjalan bersamanya di taman Central Park yang juga ramai dikunjungi. Beberapa anak berlarian bermain di playground yang berada tidak jauh dari mereka.“Mereka lucu,” gumam Venus mendesah pelan sembari tersenyum. Steven ikut mendengar dan tersenyum.“Aku ingin bertemu dengan anak-anakku, Steve. Entah di mana mereka sekarang,” imbuh Venus lagi dengan suara lembut dan melirih sedih. Steven menarik napas panjang serta bungkam. Tidak ada yang ia katakan soal anak-anak mereka. Venus sudah pernah meninggalkan anak-anaknya demi Rex Milan. Bagi Steven alias Dion, ia butuh waktu untuk menerima semua itu.“Bagaimana denganmu, Steve?”“Apanya?” Steven sedikit terkesiap.“Apa kamu sering mengunjungi makam anak-anakmu?” celetuk Venus bertanya seraya menoleh. Steven tertegun sesaat. Nyaris saja ia menepuk jidatnya karena baru ingat jika ia pernah mengatakan pada Venus jika anak dan istrinya meninggal dalam kebakaran yang menimpa rumahnya.“Oh, itu ... iya,
Baca selengkapnya
Bab 79. Melapor Ke Tempat Yang Salah
Dengan wajah marah, Rex Milan masuk ke kantor polisi setelah berjalan jauh dari tempatnya di rampok. Ia terengah kelelahan karena harus berjalan kaki dan tidak bisa naik taksi. Uang dan mobilnya raib dan yang ia miliki hanyalah kakinya untuk berjalan cukup jauh.“Panggil detektif kalian! mana Polisi yang menangani gangster dan preman? Mereka merampokku!” tukas Rex Milan memarahi petugas yang berjaga di depan. Polisi berseragam hitam yang menerima laporan kriminal setiap hari hanya cuek saja menanggapi Rex Milan yang terengah mengatur napas.“Maaf, Anda siapa?” tanya Polisi itu dengan santai. Rex Milan langsung melotot.“Aku sedang melaporkan perampokan. Apa kau tuli?” hardik Rex Milan langsung tersuluh emosi. Polisi itu masih santai menanggapi. Ia sudah terbiasa dengan sikap pelapor yang arogan seperti Rex Milan.“Iya, aku dengar bagian itu. Yang aku tanya adalah Anda siapa? Siapa namamu, Tuan?” Polisi itu memperjelas dan makin membuat Rex Milan kesal.“Aku kehilangan mobil, ponsel da
Baca selengkapnya
Bab 80. Jebakan Tepat Sasaran
Steven dan Venus telah selesai jalan-jalan di taman dan akan kembali. Emerson sudah masuk ke dalam mobil dan sempat tertidur beberapa saat karena menunggu.“Maaf, Em. Kamu jadi ketiduran. Mengapa kamu tidak menyusul kami saja ke taman?” ujar Venus pada Emerson yang keluar dari mobil setelah kaca di pintu di ketuk oleh Steven.“Tidak apa-apa, Nyonya. Aku sedang main games tadi di ponsel lalu ketiduran. Lagi pula aku tidak suka dengan taman,” jawab Emerson menyengir lebar. Venus masih tersenyum lalu mengangguk. Steven yang hendak masuk ke mobil lalu menerima panggilan dari Andrew Miller.“Nyonya Venus, aku harus menerima panggilan ini dulu. Sebaiknya kamu masuk saja ke dalam dulu. Aku tidak akan lama.” Steven membukakan pintu untuk Venus. Venus menurut dan tersenyum pada Steven. Steven ikut mengangguk pada Emerson agar ikut masuk dan menemani Venus di dalam mobil.“Andy?” sapa Steven alias Dion terlebih dulu.“Hei, Dion. Bagaimana kabarmu?” Dion menyunggingkan senyuman lalu berbalik mem
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
14
DMCA.com Protection Status