Semua Bab Tuan Muda Jenius: Bab 261 - Bab 270
305 Bab
Bab 261
Pada saat Park bersama Hanz pergi ke kota untuk mencari keperluan dan perbekalan mereka di sebuah super market, tiba-tiba saja Park berpapasan dengan seorang wanita yang sangat mirip dengan kekasihnya, Kim So Hyun.Wajah dan tubuh mereka hampir sama persis.Kebetulan, wanita itu menanyakan sesuatu kepada Park. “Aku bukan orang sini. Bisakah kalian menunjukkan arah jalan? Oh ya, perkenalkan, namaku Jun Ji Hyun. Senang bisa bertemu kalian berdua.”Park tersenyum hangat. Seketika rindu untuk bertemu Kim lantas pupus saat menatap wajah Jun. “Namaku Park Seo Min. Dan ini temanku, Hanz.”Jun membalas senyuman hangat itu dengan senyuman hangat pula.Tapi, tidak bagi Hanz. Karena sekarang mereka sedang menjadi buronan, Hanz harus menjaga jarak terhadap siapa pun terlebih dahulu, termasuk orang yang baru mereka kenal, tidak terkecuali bagi wanita ini.Hanya saja Park tidak bisa mengontrol diri. Dia benar-benar seperti bertemu dengan Kim.
Baca selengkapnya
Bab 262
“Aku tidak tahu harus ke mana. Aku tidak punya teman sekarang. Bisakah kau mengantarku pulang ke hotel?”Park tidak menolaknya. “Tentu aku bisa mengantar mu ke sana.”Setelah menempuh perjalanan dengan hanya berjalan kaki berdua saja, akhirnya mereka pun sampai di hotel tersebut.Sempat tadi Park menanyakan kembali tentang bersama siapakah Jun ke sini. Jawaban Jun tetap sama seperti sebelumnya. Sejatinya Park tidak menginginkan terjadi suatu hal yang tidak diharapkan terjadi, Jun rupanya bersama kekasihnya, misalnya.Akan tetapi, Jun pun menegaskan bahwa saat ini dia tidak punya kekasih. “Aku masih sendirian.”Mereka telah tiba di depan pintu kamar hotel.“Terima kasih telah menemani aku. Soal rencana, aku mau pulang kembali ke tempat ku sore ini,” sambung Jun. “Sebenarnya aku punya rencana di daerah ini tapi tidak jadi.”Park sengaja tidak mau tahu apa sebenarnya urusan Jun di sini, tapi terpenting baginya bisa dekat da
Baca selengkapnya
Bab 263
Di tempat persembunyian White Peace.Yoo Ji berjalan mondar-mandir, pikirannya cukup kalut, memikirkan apa yang sedang dilakukan oleh adiknya.Hanz duduk dengan tenang, meskipun kembali berusaha menghubungi Park berkali-kali, tapi telepon darinya tetap tidak tersambung.Mereka semua khawatir bakal terjadi sesuatu terhadap Park. Dan orang yang paling khawatir adalah Nara. Wanita yang masih setia berada dalam tempat persembunyian dikarenakan takut kalau menjadi buronan itu lantas meminta kepada Hanz dan lainnya untuk dipertemukan dengan Park sekarang juga.“Aku punya firasat buruk sama Park. Sebaiknya kita melakukan sesuatu.” Nara tidak bisa menyembunyikan kecemasannya, tampak wajahnya ketar-ketir tentang apa yang sedang terjadi dengan Park.Karena tidak ingin terjadi sesuatu hal yang buruk, akhirnya Yoo Ji memutuskan untuk mencari tahu di mana keberadaan Park. “Hanz, lakukan sesuatu. Cepat lacak di mana sekarang Park berada!”
Baca selengkapnya
Bab 264
Betapa terkejutnya saat Hanz dan Nara mendapati Park dan Jun sedang bercinta di atas kasur. Sudah hampir satu jam sejak pertama Park masuk ke sini, mereka masih melakukan hal yang sama. Itulah alasan kenapa tadi Park dan Jun tidak mempedulikan suara gedoran pintu. Mereka masih sibuk menikmati satu sama lain.Tubuh Park dan Nara tidak dilapisi satu helai kain pun, kecuali mereka hanya menutupi tubuh mereka berdua dengan selimut.Sebagai seorang lelaki normal, Hanz langsung membalik badan dan segera keluar dari kamar. “Park, segera pakai baju mu!” Hanz bernapas lega karena rupanya tidak terjadi sesuatu yang membahayakan Park. Ternyata beragam asumsi tadi keliru. Justru Hanz menyayangkan kenapa Park tidak memberi kabar sebab seandainya Park bilang sedang bercinta dengan Jun, tentu dia tidak mungkin datang ke sini.Namun, tidak untuk Nara. Dia sangat mengutuk perbuatan keji itu. “Astaga!”Nara murka tapi bukan kepada Park, melainkan pada Jun. “Dasar j
Baca selengkapnya
Bab 265
Hanz mencurigai Nara bukan tentang perasaannya terhadap Park, tapi sesuatu yang lain dan hal tersebut masih belum bisa dipastikan. Bisa jadi Hanz berpikir terlalu jauh tentang sosok Nara dikarenakan kecemburuan Nara yang terlampau besar tadi itu. Hingga saat ini, wanita memang terkadang sulit dimengerti.Ketika Hanz dan Park telah sampai di tempat persembunyian White Peace, di waktu yang bersamaan, Nara sudah berada di bandara dan akan terbang kembali ke negaranya, Korea Utara. Begitu telah sampai di Pyongyang, lebih tepatnya di kediaman milik Lee Jung, akhirnya Nara benar-benar membuktikan omongannya.“Aku tahu siapa orang di balik pembunuhan Kim So, Hyun, putrimu, Tuan Lee Jung!” Nara membuka pembicaraan dengan Lee Jung dengan penuh amarah di dadanya.Ya, ada kecemburuan di hati Nara terhadap Jun, itu artinya ada cinta di hati Nara terhadap Park.Nara tidak terima ketika pria yang dia cintai ternyata bercinta dengan wanita lain, apalagi wanita lain tersebut baru dikenal oleh Park. Wa
Baca selengkapnya
Bab 266
Sebelum masuk ke mobil pribadi miliknya yang terparkir di depan kantor, Jun Ji Hyun membuang Kartu Anggota-nya ke kotak sampah, itu tandanya mulai saat ini dia berhenti bertugas.Itulah kata hatinya.Pertemuan antara dirinya dan Park selama beberapa jam itu menghadirkan nuansa baru di dalam hidupnya. Ketika sedang bercumbu dengan Park di kamar hotel, Park bukan menceritakan tentang keanggotaan dan keberadaan White Peace, melainkan bercerita tentang perdamaian dan kemanusiaan.Selama itu otak Jun terus tercuci dengan beragam kebaikan dan nilai luhur tentang kehidupan sehingga pola pikir dan pandangannya terhadap dunia pun berubah. Jika awalnya dia berniat ingin memberantas satu kelompok yang dianggap teroris yakni White Peace, maka sekarang dia berubah haluan, menilai bahwa White Peace rupanya bukanlah teroris, melainkan organisasi yang punya tujuan mulai demi perdamaian abadi.Saat mengendarai mobilnya, dia menghubungi Park dan ingin segera bertemu sekarang juga untuk membahas perkara
Baca selengkapnya
Bab 267
Jun berhasil melepaskan diri dari logika umum yang keliru. Park pernah menasehatinya tentang mayoritas manusia terkadang tersesat dengan pola pikir yang dipakai oleh orang kebanyakan yang padahal hal tersebut jelas menyimpang. Kini, dia berada di jalan yang benar.Terkait Nara Kwon, sontak Jun memastikan kepada White Peace bahwa Nara pasti membocorkan rahasia keberadaan White Peace. Jun punya kemampuan inteligen yang baik, terbukti dia bisa dengan mudahnya bertemu dengan Park di supermarket.“Sebelum pasukan Korut dan Anti-teror menuju ke sini, sebaiknya kita semua pergi dan mencari tempat persembunyian lain!” tegas Jun.Hanz memberikan masukan pada Yoo Ji, “Ketua, kita sebaiknya menuruti apa kata Jun. Dia benar.” Lalu, Hanz teringat dengan perkataan Nara sewaktu wanita itu minta diturunkan dari mobil. “Nara akan membuat balasan kepada Park karena telah membuatnya sakit hati. Ya, Nara cemburu buta. Karena itulah dia pasti buat perhitungan terhadap mu, Park.”Jika demikian, berarti rah
Baca selengkapnya
Bab 268
Dalam waktu dekat ini, Jun Ji Hyun bakalan cukup sibuk tidak hanya mempersiapkan konsumsi bagi White Peace, tetapi juga turut memberikan bantuan sebab dia punya kemampuan inteligen yang baik. Selain dari pada itu, Jun secara bertahap mengubah kesehariannya yang biasa menyibukkan diri dalam segenap tugas, namun kini dia memikirkan tentang cinta dan masa depan.Di tempat persembunyian White Peace, ada perbincangan antara Jun dan Park. Dia berkisah kalau dia punya kakak laki-laki yang beberapa tahun lalu terbunuh oleh pasukan Korsel lantaran dituduh sebagai musuh mereka.“Kakakku, Hee Chan, hilang entah ke mana, tapi setelah dilakukan investigasi, sepertinya dia diculik dan dibunuh oleh pasukan khusus dari militer Korsel,” ungkap Jun bersedih. “Park, wajahnya sangat mirip dengan wajah mu. Dia bukan aktivis, pejuang, atau semacamnya, tapi dia telah difitnah. Dia korban.”“Hee Chan? Sepertinya aku pernah mendengar nama itu. Apa dia termasuk satu dari sepuluh orang yang difitnah?”“Ya, betu
Baca selengkapnya
Bab 269
Sambil memasukkan tangannya ke saku celana, Hanz berkata dengan dingin, “Dia adalah Nara Kwon!”Park tercengang. “Nara? Dia yang merencanakan pembunuhan terhadap Kim? Dia adalah sahabat dekat Kim sejak kecil. Tidak mungkin.”Hanz menyampaikan statement itu bukan tanpa alasan. Pertama, kecurigaannya pada Nara sudah ada sejak waktu pesta tunangan waktu itu.“Tidak ada di antara para tamu undangan mu yang berani membocorkan rahasia keberadaan Kim di sana kepada orang lain, kecuali Nara!” beber Hanz tanpa ragu. “Nara secara diam-diam melaporkan kepada pihak militer bahwa ada satu aktivis berbahaya asal Korut yang sedang berada di sana. Jadi karena itulah lima orang pasukan khusus pergi ke lokasi lalu menghabisi nyawa Kim.”Kedua, kecurigaan pada Nara ketika wanita itu sedang mengobrol berdua saja dengan Park. Saat itu Hanz sengaja menguping pembicaraan dua orang tersebut.Hanz menggeleng-gelengkan kepala, memberikan gestur tidak menyangka. “Nara cinta pada mu, Park! Aku menilai dia sudah
Baca selengkapnya
Bab 270
Semua mata tertuju pada Yoo Ji, menunggu apa jawaban darinya.Hanz menatap Yoo Ji penuh curiga. “Apa mungkin ada yang kau rahasiakan dari kami, Ketua? Seandainya kau memberi tahu siapa satu dari empat pelaku yang belum tertangkap, bisa jadi kita yang akan mencari orang tersebut lalu menyerahkannya kepada pihak Korut.”Meskipun, Lee Jung belum juga bisa tenang sepenuhnya seandainya orang tersebut tertangkap, tapi setidaknya semua orang akhirnya pada tahu siapa pelaku penembakan terhadap Kim.Informasi tersebut sangat dijaga oleh pihak militer Korsel dan lagipula mereka tidak akan membeberkannya kalau tahu.Nara? Apa dia tahu?Tidak, Nara cuma menyerahkan laporan kepada militer, bukan kepada lima orang yang dimaksud. Jadi, Nara tidak kenal dengan lima orang tersebut, termasuk sisa satu itu.Hanz dan Park sangat penasaran, dan heran, kenapa hingga saat ini Yoo Ji masih saja tidak mau buka suara terkait hal itu.Yoo Ji melengos begitu saja dari pandangan mereka. “Sudahlah! Tugas kita masi
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
2526272829
...
31
DMCA.com Protection Status