All Chapters of Terjebak Gairah Si Bos Mesum: Chapter 131 - Chapter 140
248 Chapters
Malam Paling Menyebalkan
Revanno baru saja terbangun dari tidurnya setelah hampir semalaman ia di buat kesal dengan suara aneh dari kamar sebelahnya. Bahkan semalam Revanno juga harus terpaksa mengocok miliknya sendiri agar juniornya bisa berhenti memberontak saat mendengar suara desahan wanita tersebut. Ck! Malam yang paling menyebalkan bagi Revanno. Untuk ke depannya Revanno tidak akan pernah sudi lagi jika di suruh tidur di penginapan murahan seperti yang ia tempati sekarang. Lebih baik membayar mahal tapi mendapat fasilitas dan pelayanan yang bagus. Daripada murah tapi justru membuatnya tersiksa. Baiklah. Sekarang saatnya Revanno beranjak bangun dari tempat tidurnya lalu segera mandi. Meskipun di penginapan tersebut Revanno mendapat malam yang menyebalkan. Tapi setidaknya pagi ini Revanno memiliki harapan baik yang semoga saja bisa terwujud. Setelah mengganti pakaian dan membereskan barang-barangnya, Revanno langsung bersiap untuk keluar dari kamarnya. Begitu sampai di l
Read more
Siap Untuk Bertemu Revanno
Kebetulan pagi ini ada pekerjaan yang harus segera Saga periksa melalui email. Dan tempat yang paling nyaman untuk melakukan pekerjaan paginya itu tentu saja adalah ruang keluarga. Tapi begitu sampai di ruang keluarga, Saga lupa kalau ponselnya masih tertinggal di dalam kamar. Tidak perlu berpikir lama, Saga segera kembali berlari menaiki anak tangga lalu masuk ke dalam kamarnya. Dan saat ia hendak kembali turun, tiba-tiba saja Saga berkeinginan untuk membangunkan Papanya. Meskipun Saga tahu kalau Papanya pasti sudah bangun sejak tadi. Langkah Saga terhenti saat ia hampir membuka pintu kamar Papanya. Samar-samar Saga bisa mendengar suara dua orang yang sedang mengobrol dari dalam kamar Papanya tersebut. Dan Saga yakin kalau itu adalah suara Papanya dan juga ... Starla. Saga menaikkan sebelah alisnya. Rupanya adiknya itu sudah bangun dan tengah asyik mengobrol dengan sang Papa. Awalnya Saga berniat ingin ikut bergabung ke dalam obrolan yang sedang mereka bicarak
Read more
Re-Star Hills
Saga langsung kembali masuk ke dalam rumah begitu ia selesai menemui Revanno. Bahkan tadi Saga juga langsung menutup pintu gerbang rumahnya lagi, meski Revanno sempat merengek padanya untuk meminta air minum. Tentu saja seorang Saga tidak akan peduli dengan alasan klise semacam itu. Memangnya Revanno pikir Saga sebaik itu? Ck! Ketika masuk ke ruang tamu, Saga merasa terkejut karena ternyata kedatangannya sudah di tunggu oleh Starla. Adiknya itu bahkan sudah berdandan rapi seraya duduk manis di atas kursi.Saga mendengus. “Apa kamu benar-benar harus seniat ini untuk bertemu dengan, Revanno?” Cibirnya sambil mendekat.“Hah? Maksud Kak Saga?” Starla menatap Saga bingung.Saga hanya menghela napas. Kemudian balas menatap adiknya dengan tatapan datar. “Make-up kamu, alis kamu, bulu mata kamu, bibir kamu, rambut kamu, pakaian kamu, sepatu kamu, semuanya. Apa harus setotalitas itu persiapanmu untuk bertemu dengan Revanno?”Starla melo
Read more
Pertemuan Dan Penjelasan
“Sudah siap berangkat sekarang, Non?” Tanya Pak Agus—sopir pribadi keluarga Starla.Starla mengangguk. “Tadi Kak Saga sudah bilang ke Pak Agus katanya.” Pak Agus tersenyum. “Iya, Non. Silakan masuk.” Pria paruh baya itu langsung membukakan pintu mobil untuk Starla.“Memangnya tempatnya dimana sih, Pak? Pak Agus tahu?” Starla bertanya lagi saat Pak Agus mulai menjalankan mobilnya.“Tempatnya cukup jauh, Non. Tapi tenang saja. Non Starla nanti pasti juga tahu,” terang Pak Agus.“Jauh?” Starla mengernyit.“Iya, Non. Tapi di sana pemandangannya sangat bagus. Saya jamin Non Starla pasti suka,” ujar Pak Agus.Starla hanya mengangguk. Tidak ingin terlalu memikirkan kenapa Kakaknya memilihkan tempat yang jauh dan bagus sebagai tempat pertemuannya dengan Revanno. Jika di pikir memang sedikit aneh. Tapi ya sudahlah. Toh, Saga kan memang seperti itu. Suka tidak tertebak orangnya.“Nanti setelah sampai, di
Read more
Memulai Lembaran Baru
“Dia sedang koma sekarang.”Starla masih tidak percaya dengan apa yang di katakan oleh Revanno. Bagaimana Cheryl bisa koma? Dan apa yang membuat wanita itu bisa mengalami koma? Astaga, hal apalagi yang tidak di ketahui oleh Starla? Kini Starla benar-benar merasa seperti orang ketinggalan jaman yang tidak tahu apa-apa. “Cheryl koma?” Starla menatap ke arah Revanno. “Bagaimana bisa?” Tanyanya lagi.Revanno diam sejenak, sebelum akhirnya mulai menceritakan kejadian pada hari dimana Cheryl mengalami kecelakaan. “Semua terjadi pada hari yang sama. Di saat aku selesai membongkar kebohongan Cheryl. Dia langsung merasa tidak terima karena kebohongannya terungkap. Dia mengamuk seperti orang gila di depan banyak orang. Dia terus menuduhku berbohong dan bukti yang aku bawa itu adalah palsu.”Sampai di sini Starla bisa membayangkan seperti apa tingkah Cheryl saat mengamuk waktu itu.“Karena nggak tahan melihat tingkah Cheryl, aku pun memutuskan untuk segera pergi dari tempat acara konferensi p
Read more
Starla Tidak Akan Menyesali Keputusannya
Revanno dan Starla kini tengah duduk di tepi bukit. Di bawah sebuah pohon rindang sambil menatap pemandangan yang ada di depan mereka. Revanno memeluk Starla dari belakang, sedangkan Starla bersandar manja di tubuh Revanno.“Aku rindu saat-saat seperti ini,” bisik Revanno sambil memainkan ujung rambut milik Starla.“Aku juga.” Starla langsung mendongak dan mengecup rahang Revanno, hingga membuat pria itu tersenyum.“Jangan pernah pergi lagi dariku, Starla,” pinta Revanno sambil membelai lembut pipi Starla.Starla yang masih mendongak tentu langsung mengangguk. Ia lalu sedikit memiringkan tubuhnya agar bisa menghadap ke arah Revanno dengan nyaman.“Aku senang karena kamu mau berjuang untuk menemuiku di sini,” ucap Starla.Revanno tersenyum. “Tentu saja. Kalau aku nggak berjuang, aku takut kamu akan di ambil orang.” “Memangnya siapa yang ingin mengambilku? Nggak ada.” “Ada. Banyak malah. Kamu saja yang nggak tahu.”Starla terkekeh. “Masa, sih? Tahu begitu aku nggak perlu mengharapkan
Read more
Rumah Starla
“Papa sudah bangun?” Saga bertanya ketika melihat Papanya—Andra yang hendak dari keluar kamar. Ia segera mendekat dan membantu Papanya.“Papa sudah bangun sejak tadi. Oh iya,Saga. Apa Starla sudah pulang?” Andra balas bertanya.“Sudah.” Saga menjawab singkat.Andra yang tengah melangkah seketika langsung berhenti. Lalu ia menatap ke arah putranya. “Kenapa kamu menjawab seperti itu?”“Seperti itu bagaimana? Bukankah sudah jelas. Papa bertanya, Starla sudah pulang belum? Lalu aku menjawab sudah. Nggak ada yang aneh perasaan.” Kata Saga sedikit bingung.“Ada. Wajah kamu yang aneh,” sahut Andra sambil tertawa sedangkan Saga langsung cemberut. “Kalau Papa boleh tahu, kenapa wajahmu terlihat kesal seperti itu?”Saga mendengus. “Papa lihat saja sendiri. Ada siapa di bawah sana,” ujarnya malas.Andra mengernyit. “Siapa? Jangan bilang kalau ada Revanno di bawah,” tebaknya.Saga tidak men
Read more
Sebentar Saja
Revanno segera menjauhkan dirinya dari Starla, begitu menyadari kalau suara tadi bersumber dari mulut Saga sialan. Bahkan bukan hanya itu yang membuat Revanno menjadi panik. Rupanya Saga tidak datang sendirian, melainkan bersama seorang pria paruh baya yang Revanno yakini adalah Papa Starla dan juga Saga. Sial. Revanno kembali mengumpat dan merutuk dalam hati. Kesan baik yang ingin ia tampilkan di depan orang tua Starla justru menjadi gagal total gara-gara ia sendiri yang tidak bisa menahan hawa nafsu. Kini Revanno hanya bisa menunduk dengan tubuh kaku saat sekilas ia melihat Saga dan Papanya berjalan mendekat ke arahnya.“Ini yang namanya Revanno, ya?”Revanno segera mendongak dan menatap Papa Starla yang tengah tersenyum ke arahnya. “Iya, Om. Saya Revanno,” ujarRevanno seraya mengulurkan tangan ke arah Andra.Andra tentu saja langsung menyambut uluran tangan Revanno dengan senang hati. Anak yang tampan. Itu yang terlintas pertama kali di kepala Andra. “Duduk di sini saja, Om.”
Read more
Kamu Sudah Basah
“Please, Starla. Sebentar saja.” Starla tidak mampu melawan ketika Revanno mulai menggiring tubuhnya masuk ke dalam kamar mandi. Jantung Starla benar-benar berdebar kencang saat ini. Sudah lama sentuhan Revanno itu tidak ia rasakan di tubuhnya. Sentuhan yang masih terasa sama, hangat dan mendamba. “Aku berjanji hanya sebentar,” ujar Revanno sembari menarik pinggang ramping Starla. Starla langsung tersentak saat tiba-tiba Revanno menghapus jarak di antara mereka. Pria itu perlahan mulai menundukkan tubuhnya. Hidung mancung Revanno menempel pada pipi Starla dan menggeseknya lembut. Starla memejamkan mata saat Revanno terus melakukan hal itu untuk beberapa saat. “Kamu tahu, Starla. Aku begitu merindukan dirimu. Semua yang ada pada dirimu.” Revanno berbisik lembut sambil terus menggesekkan hidungnya di pipi Starla. “Aku sudah menahannya sangat lama, Starla. Aku mohon, jangan menolakku.” “Revanno, tapi aku—“ Ucapan Starla terpotong k
Read more
Restu Dari Andra
Acara makan malam di rumah Starla kali ini terasa sedikit berbeda. Sebab hari ini Starla kedatangan tamu spesial yang sejak seharian tadi tidak berhenti membuat bibirnya untuk tersenyum bahagia. Siapa lagi tamu itu kalau bukan Revanno—kekasih hatinya.Hari ini Andra duduk di samping Saga, sedangkan Revanno duduk di samping Starla. Hal itu membuat tempat duduk antara Saga dan Revanno menjadi saling berhadapan. Bahkan sejak menempatkan diri di kursi mereka tadi, keduanya tidak berhenti-hentinya saling melempar tatapan tajam.“Ayo, Revanno. Silakan di makan. Jangan sungkan.” Kata Andra sambil tersenyum. Tidak hanya menyuruh Revanno saja. Tetapi Andra juga menyuruh Saga dan Starla untuk memulai aktivitas makan malam mereka.“Iya, Om,” sahut Revanno yang mengangguk.Starla tersenyum sejenak sambil menatap Revanno, sebelum akhirnya berdiri dan mengambilkan nasi ke piring Papanya. Ya, Starla memang sering melakukan hal itu kepada Andra.“Sudah jangan banyak-banyak.” Kata Andra saat Starla me
Read more
PREV
1
...
1213141516
...
25
DMCA.com Protection Status