All Chapters of Terjebak Gairah Si Bos Mesum: Chapter 151 - Chapter 160
248 Chapters
Nomor Yang Mendadak Tidak Aktif
Seharian ini Revanno di sibukkan dengan berbagai macam pekerjaan yang selama beberapa hari lalu sudah ia tinggalkan. Meski tidak terlalu banyak karena sebagian sudah di selesaikan oleh Nathan, tapi tetap saja, pekerjaan itu berhasil menyita hampir seluruh waktunya selama berada di kantor. Sampai Revanno tidak menyadari kalau sejak tadi ada sebuah pesan yang masuk ke dalam ponselnya.Bagaimana Revanno menyadarinya kalau sejak tadi ia terus saja sibuk dengan berbagai laporan yang ada di depan matanya? Bahkan ponselnya pun sampai tidak terlihat karena tertimbun oleh laporan-laporan yang ada di atas meja kerjanya.“Rev, meeting di lantai tiga puluh.”Revanno sedikit terkejut karena tiba-tiba pintu ruangannya terbuka dan Nathan muncul dari sana. “Apa nggak bisa kamu saja yang berangkat meeting? Aku sedang sibuk,” sahut Revanno sambil terus meneliti setiap dokumen yang sedang ia baca.“Ini penting, Rev. Ada Pak Dion juga di meeting kali ini. Tapi baiklah, jangan salahkan aku kalau dalam wa
Read more
Musibah Tidak Terduga
Keesokan paginya saat Starla terbangun, hal pertama yang ia cari adalah keberadaan ponselnya. Meskipun semalam Starla ketiduran. Tapi Starla berharap pagi ini ia sudah menerima balasan pesan yang ia kirimkan kepada Revanno. Namun, lagi-lagi harapannya harus pupus ketika ia tidak melihat notif apapun yang ada pada layar ponselnya. Bahkan pesan yang ia kirim ke Revanno saja juga belum pria itu baca sama sekali hingga pagi ini.“Sialan. Revanno kemana, sih?!” Starla segera beranjak duduk.Starla berniat untuk menghubungi nomor Revanno saat tiba-tiba ia mendengar pintu kamarnya di ketuk dari arah luar.“Starla, kamu sudah bangun?” Suara itu terdengar beriringan dengan suara ketukan di pintu kamarnya. “Belum!” Teriak Starla malas.Bukanya berhenti justru suara ketukan pintu itu terdengar semakin keras saja.“Sialan!” Starla akhirnya beranjak turun dari atas tempat tidurnya. Wanita itu berjalan dengan langkah m
Read more
Ikutlah Bersama Kakakmu
Starla masih merasa begitu kesal. Meskipun tadi Saga—Kakaknya sudah berjanji akan mengganti dan mengembalikan semua data yang ada di ponselnya. Tapi tetap saja Starla masih merasa kesal. Starla lalu mengambil ponselnya yang sudah rusak dan menatapnya sedih. “Bagaimana kalau nanti Revanno menghubungiku?” Pikir Starla. Namun, sedetik kemudian ia langsung menggeleng. “Nggak mungkin. Sejak tadi saja panggilanku sama sekali nggak dia angkat. Tapi bagaimana kalau Revanno tadi memang sedang sibuk dan baru sempat mengecek ponselnya sekarang?” Starla langsung menepuk keningnya. Memikirkan kemungkinan itu justru hanya akan membuat kepalanya terasa semakin pusing. “Biarkan saja deh. Biar gantian dia yang kebingungan karena nggak bisa menghubungiku,” gumam Starla sembari melempar kembali ponselnya ke atas meja.Starla melirik jam yang ada di dinding kamarnya. Pukul lima sore. Tidak terasa kalau sudah hampir setengah hari Starla mendekam di dalam ka
Read more
Tiba Di Jakarta
Saga yang tadinya sedang membereskan barang-barangnya terpaksa harus berhenti dan berjalan mendekati Andra. Terlebih setelah Papanya itu terus membujuknya agar ia bersedia mengajak Starla pergi ke Jakarta malam ini. “Apa Papa benar-benar serius menyuruhku untuk mengajak Starla pergi ke Jakarta dan bertemu dengan Revanno lagi? Percayalah padaku, Pa. Itu adalah ide yang sangat buruk.” Kata Saga begitu ia dan Papanya sudah duduk di atas ranjang tempat tidurnya.“Ide buruk apanya? Adikmu ingin bertemu dengan calon suaminya. Papa rasa itu bukanlah ide yang buruk,” sahut Andra santai.Calon suami?Saga nyaris terbahak ketika mendengar kata-kata tersebut. Oh astaga, jadi Papanya benar-benar sudah menganggap Revanno sebagai calon suami Starla. Ck! Saga diam-diam berdecak kesal. Apa itu berarti kini sudah tidak ada yang berada di pihaknya? Apa ini adalah kekalahannya? “Mereka bahkan belum bertunangan, Pa. Bagaimana bisa Papa menyebut Revanno sebagai calon suami Starla?” Tanya Saga kemudian.
Read more
Kejutan Untuk Revanno
Jam sudah hampir menunjukkan pukul tengah malam saat mobil Saga sampai di perbatasan kota. Lelah dan mengantuk itu pasti, terlebih saat Saga terus melajukan mobilnya dengan kecepatan penuh agar bisa segera sampai di rumahnya.“Starla,” panggil Saga pelan. Adiknya itu kini tengah tertidur pulas bahkan sejak dua jam yang lalu. “Bangun, Starla. Kita sudah hampir sampai.”Saga terus memanggil Starla pelan sembari sesekali menggoyangkan bahu sang adik.“Hmm.” Starla hanya bergumam sambil terus memejamkan matanya.Saga mendesah. “Bangunlah, Starla. Aku nggak mau kalau harus menggendongmu.” Starla kembali bergumam tidak jelas. Wanita itu tampak berusaha keras untuk membuka kedua matanya, lalu ia menoleh ke arah Saga.“Memangnya sudah sampai mana?” Tanya Starla dengan suara khas orang bangun tidur.“Pokoknya sebentar lagi kita akan sampai di rumah. Awas jangan tidur lagi. Kalau nekat tidur, aku akan meninggalkanmu di dalam mobil,” ujar Saga mengingatkan.Starla hanya mampu berdecih pelan. Ia
Read more
Tapi Aku Sudah Mandi
Starla melangkah cepat memasuki Lobi apartemen yang sudah lama sekali ia tinggalkan. Entah kapan terakhir kali Starla menginjakkan kakinya di apartemen tersebut. Starla sendiri tidak mengingatnya. Kini Starla tengah berdiri sembari menunggu pintu lift terbuka untuknya. Tiba-tiba saja kenangan mengerikan yang pernah Starla alami di apartemen ini datang dan mengganggu benaknya. Starla sempat merasa ketakutan. Namun, ia langsung menggeleng dan berusaha mengusir kenangan mengerikan itu jauh-jauh dari kepalanya. Untuk saat ini tujuan Starla hanya satu, yaitu bertemu dengan Revanno. Ia tidak ingin lagi mengingat ataupun memikirkan kejadian yang sudah berlalu itu.Tidak akan pernah.Pintu lift terbuka dan Starla segera masuk ke dalamnya. Ia menekan tombol lantai tujuannya dan menunggu lift itu membawanya naik dengan sangat tidak sabaran. Saat pintu terbuka di lantai tujuan. Starla kembali melangkah tergesa. Bahkan kali ini sedikit berlari agar ia bisa segera sampai ke kamar Revanno. Satu-sa
Read more
Kamu Harus Mandi Lagi
“Sudah nggak sabar, heuh?” Revanno menyeringai seraya mendekati Starla. Sementara Starla hanya bisa menelan ludahnya saat melihat Revanno hanya mengenakan celana boxer tanpa atasan. Tubuh bagian atas itu di biarkan terbuka, memperlihatkan bentuk atletis yang Starla yakin akan membuat setiap wanita yang melihatnya langsung mimisan. Termasuk dirinya. Starla sudah sering melihat tubuh Revanno, bahkan dalam keadaan telanjang sekalipun. Yang benar saja ia ingin mimisan. Memalukan!“T-tunggu dulu.” Starla segera berdiri begitu Revanno berhenti di depannya.“Apalagi, hm? Aku sudah menggosok gigi dan mencuci wajahku,” ujar Revanno seraya mengusap lembut pipi Starla yang langsung saja berubah kemerahan.“S-sebaiknya jangan sekarang. Aku akan berada lama di sini. Papa sudah memberiku izin untuk tinggal di sini.” Revanno terus memperhatikan ucapan Starla. Lebih tepatnya pada gerakan bibirnya. Bibir ranum itu justru membuat Revanno semakin menginginkannya. “Awalnya aku memang nggak mau meningga
Read more
Tidak Ada Sisa Tenaga
Revanno benar-benar mengurung Starla di kamarnya seharian penuh. Bahkan Revanno juga tidak peduli meski ponselnya sejak pagi hingga petang ini terus saja berbunyi dan mengganggu aktivitasnya. Yeah, aktivitas bercinta maksudnya. Revanno seolah tidak ingin memberi Starla jeda barang sedetikpun. Seharian penuh wanita itu Revanno hujam tanpa ampun. Dan aktivitas panas itu harus terpaksa Revanno hentikan ketika Starla mulai merengek karena lapar.Revanno tahu kalau tenaga Starla pasti sudah sangat terkuras habis karena kelakuannya. Karena Revanno sendiri juga merasakan hal yang serupa. Dan akhirnya karena tidak ingin kekasihnya itu pingsan kelelahan dan juga kelaparan. Revanno lalu memutuskan untuk memesan makanan sebagai amunisi untuk mengembalikan tenaga mereka lagi. “Kamu ingin memesan apa?” Tanya Revanno sambil menscroll layar ponselnya.“Terserah kamu saja. Apapun yang penting aku bisa makan,” jawab Starla dengan suara lelah.
Read more
Sesuatu Yang Harus Di Pertanggungjawabkan
“Akhirnya kenyang juga,” ujar Starla setelah berhasil menghabiskan makanannya hingga tidak tersisa.Sementara Revanno yang duduk di hadapan Starla hanya bisa terkekeh melihat tingkah kekasihnya itu. “Jadi sudah siap untuk bertempur lagi?” Celetuk Revanno sengaja.Revanno pikir Starla akan langsung marah dan kesal atas perkataannya. Namun, apa yang di lakukan wanita itu justru berhasil membuat Revanno bingung tujuh keliling. Starla tersenyum dengan cara yang begitu menggoda ke arahnya.“Tapi sepertinya aku ingin mandi terlebih dahulu,” ujar Starla dengan nada manja.“Sekarang?” Revanno menaikkan sebelah alisnya.Starla langsung mengangguk. Berdiri dari tempat duduknya lalu berjalan mendekati Revanno dan langsung mendudukkan tubuhnya di pangkuan pria tersebut. Tentu saja hal itu berhasil membuat Revanno merasa begitu tersentak. Starla duduk tepat di atas miliknya. Revanno yang sejak tadi berusaha untuk mengendalikan diri, kali ini sudah tidak bisa melakukannya lagi. Terlebih saat boko
Read more
Masih Menginginkannya
Starla tahu, meyakinkan Saga memang bukanlah perkara yang mudah. Kakaknya itu pasti akan memiliki segudang kecurigaan yang akan muncul jika ia sampai salah berbicara barang satu kata saja. Starla berbohong kepada Saga kalau ia memiliki banyak pekerjaan hari ini. Dan karena tidak ingin merepotkan Saga jadi Starla meminta Kakaknya itu untuk tidak menjemputnya ke kantor.Namun, sepertinya Saga masih belum bisa percaya. Dan yang lebih menjengkelkan lagi, Saga justru meledek Starla.“Ih, kak Saga. Aku serius! Aku nggak ingin merepotkanmu.” Starla berujar dengan nada kesal. Setiap yang di katakan Saga itu memang benar. Tapi kebanyakan selalu terdengar menyebalkan. Dan Starla benci dengan hal itu.“Starla—““Pokoknya nggak usah menjemputku. Aku ingin tidur di apartemenku saja malam ini. Titik!” Starla kembali membentak kesal.Di sisi lain Revanno yang sejak tadi mendengarkan obrolan Starla dan juga Saga hanya bisa terkekeh
Read more
PREV
1
...
1415161718
...
25
DMCA.com Protection Status