All Chapters of Terjebak Gairah Si Bos Mesum: Chapter 161 - Chapter 170
248 Chapters
Mobil Hitam Yang Mencurigakan
Hari ini Revanno menghentikan mobilnya tepat di halaman rumah besar milik sahabatnya—Daniel. Revanno akui, ia memang sudah jarang sekali datang ke rumah Daniel. Apalagi saat ini Revanno sudah memiliki kesibukan sendiri bersama dengan orang yang ia cintai. Jadi ia tidak sempat untuk pergi dan menghabiskan waktu bersama dengan teman-temannya. Dan ini adalah momen pertama kali Revanno kembali menginjakkan kaki di halaman rumah Daniel.“Sebenarnya aku malas sekali menerima tamu yang nggak tahu diri sepertimu, Rev,” celetuk Daniel yang memang sudah sengaja menunggu kedatangan Revanno di depan rumahnya.“Nggak tahu diri?” Nathan yang kebetulan berdiri di samping Daniel langsung menyahut. Ya, pria itu tentu juga tidak ingin ketinggalan untuk berkumpul di rumah Daniel.“Ya kamu tahu sendirilah. Orang yang suka menghilang ketika sedang senang, lalu tiba-tiba datang ketika sedang membutuhkan. Bukankah itu namanya nggak tahu diri?” Kata Daniel yang langsung berhasil membuat Nathan terkekeh.Seme
Read more
Mobil Yang Terus Mengikuti
Revanno, Nathan dan Daniel segera melangkah keluar dari mobil begitu mereka sampai di halaman parkir sebuah restoran. Tadinya Revanno dan kedua temannya ingin mendekati dan mencari tahu siapa orang yang ada di dalam mobil hitam yang sejak tadi terus mengikuti mereka. Tapi ternyata begitu sampai di restoran mobil hitam itu sudah tidak terlihat mengikuti Revanno lagi. Bahkan saat Daniel berusaha memeriksa keadaan di sekitar jalanpun tetap saja ia tidak menemukan keberadaan mobil hitam tadi.“Sial! Sepertinya dia kabur.” Kata Daniel seraya melangkah mendekati Revanno.“Ya sudah kalau begitu. Kita masuk saja. Siapa tahu mobil tadi hanya nggak sengaja mengikuti kita,” sahut Revanno yang masih berusaha berpikir positif.“Nggak mungkin, Rev. Aku benar-benar melihat saat mobil tadi mengikuti kita. Buktinya selama perjalanan mobil tadi juga nggak menyalip mobilmu. Padahal jalanan sepi sejak tadi,” ujar Nathan menjelaskan.“Masuk akal juga. Sepertin
Read more
Cheryl Bangun Dari Koma
Semua pasti percaya jika mukjizat itu ada dan nyata. Asal terus berdoa dan berusaha niscaya Tuhan akan mengabulkan apa yang di minta oleh setiap hamba-Nya. Dan mukjizat itu juga yang di harapkan oleh sepasang orang tua yang sedang menanti anaknya terbangun dari koma. Selama sebulan lebih kedua orang tua itu menunggu dan berdoa, akhirnya Tuhan memberikan mukjizat-Nya. Anak semata wayang mereka akhirnya bisa terbangun dari komanya. Sonia—Mami Cheryl tidak berhentinya menangis ketika melihat anaknya yang kini sudah kembali membuka kedua matanya.“Cheryl.” Sonia langsung memeluk putrinya.Sonia terisak sembari mengusap punggung sang putri. Oh, bahkan rasanya tubuh sang putri terlihat lebih kurus dari sebulan yang lalu. Belum lagi wajahnya yang juga tampak pucat dan kehilangan cahaya. Benar-benar membuat Sonia semakin terisak di pelukan sang putri.“Cheryl, Mami merindukanmu.” Sonia kembali bersuara. Namun, sang putri sejak tadi belum merespon
Read more
Kehilangan Sebagian Memori
Kini Cheryl tengah terlelap setelah Dokter memberikan obat penenang untuk meredakan sakit kepalanya. Sedangkan kedua orang tua Cheryl hanya bisa diam sampai Dokter menyelesaikan pemeriksaan.“Bagaimana, Dok?” Sonia bertanya cepat.Dokter itu tersenyum tipis. “Sepertinya memang benar. Sebagian memori yang hilang adalah kejadian beberapa waktu sebelum terjadinya kecelakaan. Tapi jangan khawatir. Itu tidak akan bersifat permanen. Seiring berjalannya waktu, dan dengan di bantu oleh penanganan yang tepat pasti Nona Cheryl bisa segera sembuh.”“Tapi, Dok. Untuk sementara ini apa yang harus kami lakukan? Kami tidak bisa memaksa anak kami untuk mengingat kejadian itu secara paksa kan, Dok?” Kali ini giliran Ramos yang bertanya.“Benar, Pak. Kita memang tidak boleh memaksa pasien untuk mengingat memori yang hilang tersebut secara paksa. Harus bertahap agar tidak menyakiti si pasien. Jika kita paksakan imbasnya akan mengenai pada sarafnya. Dan jika
Read more
Pertemuan Revanno Dan Papi Cheryl
Ramos segera masuk ke sebuah mobil hitam yang sudah menunggunya di depan rumah sakit. Mobil itu berisi dua anak buahnya yang tadi ia suruh untuk memata-matai Revanno. Tanpa banyak bicara, begitu Ramos masuk, anak buah yang bertugas menyetir kemudi itu langsung kembali melajukan mobilnya meninggalkan area rumah sakit.“Sekarang Revanno sedang ada di dimana?” Ramos mulai membuka suara.“Sebentar, Bos.” Anak buahnya yang duduk di sebelah kursi kemudi langsung mengeluarkan ponsel dan menghubungi nomor seseorang. “Bos menanyakan posisi target,” ujarnya begitu sambungan terhubung.“ .... “Anak buah Ramos itu hanya mengangguk-angguk sebelum akhirnya memutuskan sambungan telepon. Pria itu lalu menoleh ke belakang, dimana Ramos tengah duduk sembari menatap jalanan.“Target tampaknya sedang menuju ke jalan Jenderal Sudirman , Bos,” jawab anak buahnya. “Jalan ke sebuah kawasan apartemen.”“Apartemen?” Ramos mengernyit.“Iya, Bos.”Ramos terdiam. Tampaknya Revanno sedang menuju ke apartemennya s
Read more
Memberitahu Soal Kondisi Cheryl
“Cheryl ingin bertemu denganmu.”Revanno hanya diam ketika Ramos mengatakan hal itu padanya. Ia merasa bingung reaksi seperti apa yang harus Revanno tunjukkan di hadapan Papi Cheryl sekarang? Jika tadi Revanno masih bisa bersikap biasa. Namun, kali ini tampaknya sudah tidak lagi. Revanno benar-benar menganggap kalau ia dan Cheryl sudah tidak memiliki urusan apa-apa. Lalu kenapa Ramos rela menemuinya hanya untuk mengatakan kalau Cheryl sudah terbangun dari koma? Dan yang lebih anehnya lagi kini wanita itu ingin bertemu dengannya. Oh, lelucon macam apa ini? Apa setelahnya nanti Papi Cheryl juga akan mengatakan kalau anaknya sudah menjadi gila? Ck! Revanno benar-benar ingin tertawa. ‘Dasar keluarga nggak tahu malu,' gumam Revanno dalam hati.“Ternyata Om punya selera humor yang lumayan juga, ya,” ujar Revanno sambil terkekeh.“Apa maksud kamu?” Ramos bertanya bingung.Revanno tersenyum. “Seharusnya Om tahu, kan? Kalau
Read more
Tidak Ada Kabar Dari Revanno
Selama perjalanan pulang Starla terus berusaha menghubungi nomor Revanno. Namun, hasilnya sama saja. Nomor Revanno tetap tidak bisa ia hubungi. Kemana Revanno? Berbagai pertanyaan mulai muncul dalam benak Starla. Kenapa di saat seperti ini pria itu suka sekali menghilang? Hal ini mengingatkan Starla dengan kejadian pahit yang dulu pernah ia rasakan. Pahitnya berharap dan pahitnya menunggu.Tidak.Starla segera menyadarkan dirinya. Efek membaiknya hubungan Starla dengan Revanno belum lama ini benar-benar berhasil membuat Starla menjadi sedikit berlebihan. Ah, bukan berlebihan lebih tepatnya ketakutan. Starla benar-benar takut akan hal yang tidak ia inginkan kembali terulang ... Lagi.“Kamu kemana sih, Revanno?” Gumam Starla sembari menggigit ibu jari tangannya.“Masih belum tersambung juga?” Saga yang sejak tadi fokus mengemudi langsung menoleh ke arah Starla.Starla menggeleng. “Aku takut, Kak. Aku
Read more
Mencari Revanno
Entah sudah berapa lama Starla duduk termenung di dalam kamar Revanno. Pikirannya terlalu kosong. Starla tidak tahu apa yang harus ia lakukan sekarang? Siapa yang kemungkinan tahu dimana keberadaan Revanno saat ini? Siapa yang harus Starla hubungi? Tunggu dulu ... Tiba-tiba Starla teringat sesuatu. Starla langsung menepuk kening sampai beberapa kali. “Kenapa aku baru kepikiran sekarang, sih? Astaga. Aku kan bisa bertanya ke Nathan atau ke Daniel.” Baru kali ini Starla merasa begitu bodoh. Mungkin itu karena ia terlalu panik dan juga kebingungan sejak tadi. Ah, Starla tidak ingin membuang-buang waktu untuk mencari jawabannya. Yang jelas ia segera mengeluarkan ponselnya dari dalam tas. Dan orang pertama yang Starla hubungi adalah Daniel. Selama ini yang Starla tahu Daniel adalah orang yang selalu saja mau di buat susah oleh Revanno. Jadi tidak akan ada salahnya, jika Starla menghubungi Daniel terlebih dahulu. Siapa tahu saat ini Revanno sedang bersama Daniel, karena mungkin Revanno
Read more
Antara Percaya Dan Tidak Percaya
“Revanno, aku kan sudah bilang kalau nggak lapar. Kenapa kamu tetap memesan makanan, sih?” Starla terus menggerutu ketika Revanno tampak sibuk menata makanan ke atas meja. “Mana banyak sekali makanannya,” imbuh Starla.Jelas saja. Revanno memesan Korean grill pan lengkap seperti orang yang ingin mengadakan pesta. Padahal jelas di apartemen ini hanya ada Starla dan Revanno saja. Di tambah Starla yang tidak merasa begitu lapar. Starla lalu mendesah ketika melihat meja yang ada di ruang TV kini sudah penuh dengan makanan.“Tenang saja. Kalau kamu nggak mau, aku yang akan menghabiskan semuanya,” ujar Revanno sembari menyengir ke arah Starla.Dasar!Starla hanya bisa mendengus saat Revanno menariknya agar duduk tepat di sebelah pria itu. Sejujurnya Revanno masih berhutang penjelasan pada Starla. Tadi Revanno belum sempat menjelaskan apapun ke Starla. Justru tiba-tiba saja Revanno berkata kalau ia lapar dan ingin memesan
Read more
Tidurlah Di Sini Malam Ini
“Kamu tidur di sini, kan?”“Hah?”Revanno tersenyum. “Malam ini kamu tidur di sini, kan?” Revanno mengulang pertanyaannya sembari menggigit daun telinga Starla.Tentu saja hal itu langsung membuat Starla merasa begitu risih dan merinding. Starla yakin sekali kalau Revanno saat ini masih merasa terangsang meski adegan film yang ia tonton tadi sudah berakhir hampir satu jam yang lalu. Memang dasar otak kotor!“Sebenarnya kamu itu berpura-pura nggak mendengar ucapanku atau memang nggak mendengarnya, heh?” Revanno lagi-lagi kembali menggoda telinga Starla. Kali ini dengan sedikit menjilatnya.“Emh, a-aku benar-benar nggak mendengarnya, Revanno. Lagipula kenapa juga aku harus berpura-pura?” Sahut Starla.Revanno tersenyum miring. “Siapa tahu kamu sengaja melakukannya supaya aku bisa menggodamu seperti ini.”“Ck! Bilang saja kalau sebenarnya kamu sendiri yang ingin menggodaku!” Ketus Starla.Revanno ha
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
25
DMCA.com Protection Status