Semua Bab Terjebak Gairah Si Bos Mesum: Bab 71 - Bab 80
248 Bab
Sikap Manis Revanno
Sudah menjadi kebiasaan Starla untuk menyiapkan segala keperluan Revanno. Mulai dari makan, pakaian kerja dan lain-lain. Em, tapi pagi ini pria itu sudah menyiapkan pakaiannya sendiri. Jadi, Starla hanya perlu menyiapkan sarapannya saja. Sejak awal Revanno bukanlah orang yang banyak maunya dalam hal sarapan. Pria itu bisa sarapan apa saja. Tapi tetap menu favoritnya adalah omelete dan pancake. Kini Starla sudah berdiri di dapurnya, membuatkan Revanno segelas jus jeruk kemudian meracik omelet telur. Menu sarapan favorit Revanno. “Kalau aku pergi bekerja, kamu ingin melakukan apa di rumah nanti?” Tanya Revanno. Pria itu menunggu Starla yang tengah membuatkan omelet kesukaannya. Wanita yang belum mandi tapi tetap terlihat cantik itu menoleh sambil mengangkat bahu. “Nggak tahu. Semoga saja Saga datang ke sini.” Revanno berdecak. “Untuk apa sih menyebut namanya segala? Lagipula kenapa juga kamu harus dekat sekali dengannya?” “Loh, me
Baca selengkapnya
Masih Merasa Bimbang
Saat ini Revanno tengah berada di ruangannya, duduk dengan tenang di kursi kebesarannya. Sementara Nathan duduk di kursi milik Starla. Nathan terlihat sibuk dengan pekerjaannya sendiri. Dan Revanno pun secara sekilas juga terlihat seperti orang yang sedang sibuk bekerja. Tapi kenyataannya pria itu tidak memikirkan pekerjaannya sama sekali. Pikirannya justru sibuk memikirkan Starla. Revanno juga merasa bingung dengan dirinya sendiri. Seumur-umur baru pertama kali ini Revanno merasakan suatu perasaan aneh yang terus saja mengusik hatinya. Sejauh ini belum pernah ada seorang wanita yang bisa mengganggu pikirannya. Tapi semenjak bersama dengan Starla semuanya terasa berubah begitu saja. Terlebih akhir-akhir ini. Entah kenapa Revanno merasa perasaannya ke Starla bisa menjadi lebih kuat. Dan hal itu benar-benar sangat mengganggunya. Setiap kali mengingat wajah Starla yang tengah tersenyum saja langsung membuat dadanya bergemuruh tidak karuan. Sial. Apa benar ia telah jatuh cinta dengan
Baca selengkapnya
Lolos Dari Jebakan Cheryl
Revanno mendatangi sebuah klub yang sebelumnya sudah di sebutkan Cheryl lewat panggilan telepon tadi. Langkahnya terlihat begitu terburu-buru. Ia mencari ruangan VIP yang sudah di pesan oleh Cheryl. Begitu Revanno menemukan ruangan tersebut, pria itu tampak menghela napas sejenak sebelum kemudian memutuskan untuk membuka pintunya. Hal pertama yang Revanno lihat adalah beberapa botol minuman beralkohol yang berada di atas meja dan juga tubuh Cheryl yang tergeletak di atas sofa. Sepertinya wanita itu sudah sangat mabuk. Cheryl yang sejak tadi menunggu kedatangan Revanno akhirnya bisa tersenyum lebar saat pria itu benar-benar datang. Ia segera bangkit dan berjalan mendekati Revanno. “Aku senang karena akhirnya kamu datang juga.” Cheryl memeluk tubuh Revanno begitu saja, hingga membuat Revanno sedikit terkejut dengan pelukan tersebut. Cheryl sangat merindukan Revanno. Aromanya, lengan berototnya, dada bidangnya yang terasa nyaman sebagai tempat bersandar dan hangatnya tubuh pria itu.
Baca selengkapnya
Maaf, Aku Terlambat
Revanno melempar amplop coklat itu ke dalam mobilnya dengan gerakan kasar. Namun, setelah di pikir-pikir lebih baik kalau ia simpan saja amplop itu ke dalam tas, supaya lebih aman. Revanno lalu mendengus. Kalau sampai Starla melihat foto itu, Revanno benar-benar akan membuat perhitungan dengan Cheryl. Rasa kesal itu masih saja menyerang kepala Revanno. Ia tidak habis pikir kalau Cheryl bisa menjadi lebih menyebalkan seperti ini. Kenapa wanita itu tidak lenyap saja? Haruskah tangan Revanno sendiri yang mencekik leher wanita itu? Tidak akan. Revanno jelas tidak akan sudi mengotori tangannya sendiri. Revanno lalu menghempaskan punggungnya ke kursi mobil, memejamkan mata sejenak sambil memijat lembut pangkal hidungnya. Sekilas ia melirik jam pada arloji yang melingkar di pergelangan tangannya. Saat itu juga matanya langsung memelotot. Dengan cepat Revanno menyalakan mesin mobilnya kemudian menginjak gas, dan melaju secepat yang ia bisa. “Sial! Aku terlambat.” Revanno terus merutuki
Baca selengkapnya
Starla, Be Mine
Starla melangkah sejajar dengan Revanno. Bergandengan tangan menyusuri tepi pantai. Deru ombak laut terus mengiringi langkah mereka. Matahari semakin condong ke barat, menimbulkan semburat cahaya berwarna jingga yang begitu indah di atas langit. Sudah sangat romantis kan suasananya?“Oh iya, aku hampir lupa. Ini untukmu.” Starla menyerahkan empat tangkai bunga mawar yang sejak tadi ia bawa kepada Revanno.Revanno menatap bunga mawar itu dan Starla secara bergantian. “Serius bunga ini untukku?”Starla mengangguk. “Tadi ada yang menjual bunga ini padaku. Dan karena bunganya cantik jadi aku membelinya.”“Tapi kamu jauh lebih cantik, Starla. Apa aku juga boleh membelimu?” Goda Revanno.“Revanno!” Starla memekik dan hal itu membuat Revanno tertawa. “Kamu ingin menerimanya atau nggak? Kalau nggak biar aku buang saja bunganya.”“Eh, jangan di buang.” Revanno segera merebut bunga itu dari tangan Starla, sebelum wa
Baca selengkapnya
Say Yes Or Not
“Be mine, please.” Sekali lagi Revanno mengatakan hal tersebut. Kali ini setengah berbisik sambil menatap lekat wajah Starla yang ada di depannya.Starla masih membeku. Ia berusaha membuat tubuhnya beradaptasi setelah mendengar Revanno mengatakan hal spontan seperti itu. Rasanya sulit di percaya. Revanno benar-benar mengatakan hal tersebut.“Please ...” Pria itu memohon lagi.Oh, Ya Tuhan ... jantung Starla rasanya hampir meledak. Apakah ini berarti semua perasaan cinta yang ia rasakan ke Revanno akhirnya terbalas? Starla masih sulit untuk mempercayainya. Meskipun ini jauh dari kata romantis, tapi tetap saja mampu membuat Starla kehilangan seluruh kata-katanya. “Revanno, aku–” Ucapan Starla terhenti ketika Revanno meletakkan jari telunjuk ke atas bibirnya.“Say yes or not. Aku tahu, aku bukanlah pria romantis. Aku nggak bisa mengungkapkan perasaanku padamu dengan cara romantis seperti yang di lakukan pria-pria lain di luar sana. Tapi, aku nggak bisa untuk menunda mengatakan ini ke k
Baca selengkapnya
Status Hubungan Baru
Cheryl mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh, membelah sepinya jalan raya pada malam hari itu. Kepalanya benar-benar pusing saat ini. Bahkan alkohol yang ia minum tadi sama sekali tidak membuat pusingnya menghilang. “Arrrggghh!” Cheryl memukul stir mobilnya kesal.Sejak Revanno meninggalkannya dengan posisi terikat seperti tadi, suasana hatinya memang menjadi sedikit kurang baik. Cheryl merasa kesal dan marah. Rencananya untuk memiliki Revanno ternyata gagal lagi kali ini. Ia kembali memukul stir mobilnya.Revanno berani sekali melakukan hal itu padanya. Untung saja anak buah Cheryl tadi masuk ke dalam ruangan untuk mengecek keadaannya. Kalau tidak, mungkin akan sampai besok pagi Cheryl masih dalam kondisi terikat di sofa seperti tadi.“Sial! Lihat saja, Revanno. Apapun yang terjadi aku pasti akan mendapatkanmu,” gumam Cheryl sembari mencengkeram kuat stir kemudinya. Cheryl terpaksa membuang rencananya yang sudah gagal.
Baca selengkapnya
Starla Itu Kekasihku
Starla terbangun pukul enam pagi. Rasanya seperti baru saja matanya bisa terpejam tapi sekarang sudah harus bangun lagi. Ia menggeliat kecil, seluruh tubuhnya terasa pegal dan remuk. Semua itu karena aktivitas panasnya yang ia lakukan dengan Revanno semalam. Starla lalu menoleh ke samping. Dimana Revanno masih tertidur pulas dengan suara dengkuran halus yang keluar dari hidungnya.“Aku tinggal dulu ya, Sayang,” bisik Starla sambil mencium kening Revanno. Ia tersenyum setelahnya. Merasa malu dengan kelakuannya sendiri.Dasar seperti anak ABG saja!Starla kemudian turun dari ranjang, mencari pakaiannya yang berserakan di lantai kamar Revanno. Dan bahkan celananya saja masih tertinggal di balkon apartemen karena semalam Revanno melepas dan meninggalkannya di sana.Starla segera melangkah keluar dari apartemen Revanno. Wajahnya terus berseri dengan senyum yang mengembang di bibirnya. Namun, tiba-tiba senyum dan seri di wajahnya menghilang begitu saja setelah Starla keluar dari pintu apart
Baca selengkapnya
Mengonfirmasi Soal Hubungan Starla Dan Revanno
Sesuai dengan janji Saga pagi tadi. Ia benar-benar menjemput Starla ke kantor tepat di jam makan siang. Mobil Saga sudah terparkir di depan kantor milik Revanno. Ia membuka ponsel dan mengetik balasan untuk Starla.Saga :Aku sudah sampai di depan kantor.Starla membuka pesan yang masuk ke dalam ponselnya dengan wajah ceria. “Ck! Nggak usah senyum-senyum seperti itu. Kamu ini ingin bertemu dengan pria lain. Tapi kenapa harus seceria itu, sih?!” Revanno yang sejak tadi mengamati Starla merasa kebakaran jenggot sendiri.Starla justru terkekeh. “Tapi pria lain yang kamu maksud adalah Saga. Jadi nggak ada salahnya kalau aku seceria ini.”Revanno mendengus. “Terserah!” Ketusnya kesal.“Sejak kapan kamu jadi posesif seperti ini?” Starla menaikkan sebelah alisnya sambil menatap Revanno.“Apa?! Aku? Posesif?” Revanno lalu tertawa sarkas. “Aku biasa saja,” elaknya.Starla kembali tersenyum. “Iya deh kamu memang biasa saja.” Ia berjalan mendekati Revanno. “Biasa posesif, kan?” Godanya sambil
Baca selengkapnya
Mana Yang Benar?
“Hei, si anjing!” Revanno yang masih fokus bekerja langsung terkejut begitu melihat Daniel datang sambil mengatainya anjing.Sialan sekali temannya itu.“Nggak salah kamu berbicara seperti itu? Masa anjing teriak anjing,” cibir Revanno santai.Daniel mendengus. “Kamu itu memang anjing ya, Rev. Kamu juga teman sialan!” Revanno mengernyit, tidak paham dengan apa yang di maksud Daniel. Temannya itu tiba-tiba saja datang ke kantornya di siang hari. Lalu setelah itu mengatai dan memaki-maki Revanno. Apa maksudnya? Apa Daniel sudah bosan hidup?“Kamu dan Starla sudah resmi menjadi sepasang kekasih, kan?” Tanya Daniel kemudian.“Iya,” jawab Revanno santai. Pria itu masih sibuk menatap layar komputernya.“Berengesek!” Daniel langsung mematikan layar komputer Revanno begitu saja. Ia tidak peduli dengan mata Revanno yang langsung memelotot tajam padanya. “Kamu itu ibarat kata seperti kacang yang lupa dengan kulitnya!” Tuding Daniel.“Tunggu dulu. Apa nggak ada kata-kata yang sedikit lebih ker
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
678910
...
25
DMCA.com Protection Status