All Chapters of Bangkitnya Menantu Tertindas: Chapter 101 - Chapter 110
275 Chapters
Bab 101 - Banyak Berubah
Aliando berdecih, memasukan kedua tangannya ke dalam saku celana.Mendongakan kepala tinggi-tinggi, menatap orang-orang yang ada di hadapannya tanpa terlihat gentar sedikit pun. "Kenapa aku yang harus meminta maaf sama dia, Pa?" Aliando malah balik bertanya. Melirik ke arah Dimas sebentar sebelum kembali menatap Arjuna dengan ekspresi wajah datar. Arjuna melotot begitu mendengarnya. Juga Kinanti. Kini mereka berdua semakin heran dengan Aliando karena dia sudah mulai berani membangkang sekarang. Berbeda dengan dirinya yang dulu."Tinggal nurut dengan perintah Papamu apa susahnya sih, Al. Tinggal melakukan apa yang diperintah sama Papamu kenapa sih? Tidak usah membangkang. Jangan buat kesabaran kami habis ya!" Kinanti berseru sambil menuding muka Aliando. "Kamu sudah mengacaukan semuanya tadi. Jadi jangan banyak tingkah. Lakukan perintah Papa sekarang. Cepat!" Tambah Arjuna. Masih mendesak Aliando. Aliando mendecakan lidahnya, tidak sudi dia meminta maaf kepada Dimas, karena dia t
Read more
Bab 102 - Benar-Benar Tulus
Kemudian, Aliando merogoh saku celana dan mengeluarkan kunci mobilnya Dimas dari dalam sana."Oh ya ...ini kunci mobilmu, Dim ...makasih ya karna kamu udah mau meminjamkan mobil untukku ..." Aliando menyeringai sambil melemparkan kunci mobil itu dengan sembarang ke arah Dimas. Kunci mobil itu terjatuh di samping Dimas. Dimas langsung menggeram. Sikap Aliando kini jadi semakin menjadi-jadi. Tidak ada takut-takutnya sama sekali. Arjuna dan Kinanti melotot. Tidak seharusnya Aliando bersikap demikian kepada Dimas.Mereka berdua sedang berusaha mati-mati an, supaya hatinya Dimas melunak, tapi Aliando malah menyulut emosi Dimas lagi. ARG! Terserah si sampah itu lah! Mereka sudah capek! Mereka sudah tidak urus! Mereka sudah capek dan setres! "Oh ya ...aku enggak takut kok kalau seandainya kamu mau adukan hal ini sama Papa kamu, Dim. Adukan saja. Silahkan saja. Aku tunggu ya." Aliando kembali menyeringai.Hal itu membuat Dimas mengerjap. Mencerna dalam waktu sepersekian detik. Kemudia
Read more
Bab 102 - Nadine Diculik
Aliando menggeram, ekspresi wajahnya mendadak jadi serius, seketika itu otot-ototnya juga langsung menegang. Aliando langsung merasa tak karuan, dia memutuskan menghubungi nomor baru itu dengan tidak sabaran. Tak butuh waktu lama untuk sang pemilik nomor baru itu mengangkat panggilannya. "Jangan coba bermain-main denganku kau ya. Jangan coba-coba kau sentuh istriku barang sehelai rambut sedikit pun! Atau ...aku akan menghabisimu!""Tenang-tenang, Bung. Jangan emosi dulu. Tahan dulu. Kita ...bisa bicara baik-baik."Kedua alis Aliando bertaut saat mendengarnya. Si berengsek ini menyuruhnya untuk tenang? Saat mengetahui istrinya diculik? Aliando mendecakan lidahnya. Tenang-tenang pala kau peang! Jelas saja dia akan gelisah, bergerak dengan cepat untuk menyelamatkan sang istri, dia juga tidak akan kasih ampun pada orang yang telah menculik istrinya, apalagi jika sampai terjadi apa-apa dengannya. "Jika kau ingin istrimu tidak kami apa-apakan...datang lah ke lokasi yang akan aku ki
Read more
Bab 104 - Raisa
"Cepat juga ya kau datang." Kata salah satu dari mereka sambil tergelak. Aliando menoleh ke arah lelaki yang baru saja bicara itu. Menatapnya dengan tajam. Dia ingat betul dengan suara itu. Suaranya orang itu sangat mirip dengan yang tadi menelfon dirinya. Sepertinya orang itu lah yang tadi menelfon dirinya.Aliando juga bergantian menatap yang lainnya, dengan emosi yang secara perlahan mulai bangkit. Pasti dari mereka semua yang telah membuat Nadine seperti itu. Tapi Aliando tidak mempedulikan mereka, perhatiannya kini terfokus pada Nadine yang tengah mengisyaratkan kalau dirinya minta segera dilepaskan dari tali yang tengah mengikat tubuhnya dan lakban yang membekap mulutnya. Tanpa pikir panjang, Aliando bergegas menghampiri Nadine. Aliando agak waspada dengan enam laki-laki itu, tapi dari mereka tidak ada yang bergerak sama sekali saat dirinya sedang berjalan menghampiri Nadine. Ah, bagus lah. Sepertinya mereka memang hanya mau menggunakan Nadine sebagai umpan. Jelas dalang
Read more
Bab 105 - Menyerah
Aliando menghembuskan nafas kasar. "Bukan begitu ...aku mengakui ...kalau Nona memiliki kemampuan bela diri yang bagus...aku tahu betul sejak kecil pasti Nona sudah berlatih bagimana caranya menjadi wanita tangguh."Bukannya senang mendapat pujian dari Aliando, Raisa malah jadi tambah kesal. Karena Raisa sudah terlanjur benci dengan Aliando.Itu sebabnya, apa pun yang dikatakan oleh lelaki itu, akan selalu salah di matanya. Mungkin sampai dirinya berhasil membalaskan perbuatan Aliando yang dilakukan kepada Ayahnya dulu, baru, dia akan melunak. "Cih. Aku enggak butuh pujian darimu!" Aliando mengedikan bahunya. Juga tidak peduli melihat respon Raisa. Yang penting, dia sudah bicara apa adanya. Jujur. "Seharusnya kita itu udah impas bukan, Nona? Bahkan, Ayah Nona yang lebih duluan memukuli Ayahku sampai masuk rumah sakit." "Itu karna Ayahmu berhutang sama Ayahku! Kalau enggak, mana mungkin Ayahku menyuruh anak buahnya untuk mengajar Ayahmu!" Sela Raisa. "Tapi, aku tidak terima
Read more
Bab 106 - Hal Mengejutkan
Disaat Raisa tengah dilanda kegelisahan dikarenakan sehabis menerima panggilan dari Ayahnya, Aliando memutuskan balik badan dan berjalan menghampiri Nadine. "Kamu...beneran enggak apa-apa, sayang?" Aliando mengamati Nadine dari atas sampai bawah. "Sebelum aku datang ke sini, mereka enggak ngapa-ngapain kamu, kan?" Tanya Aliando lagi. Hendak memastikan.Nadine menggeleng. Tersenyum. "Aku enggak apa-apa kok. Mereka cuma nyekap aku, terus mereka membawa aku ke sini, terus tubuhku diikat dan mulutku ditempelin lakban. Udah. Hanya itu aja. Mereka enggak sampai ngapa-ngapain aku yang gimana-gimana sih." Jelas Nadine. Aliando boleh merasa lega sebab Nadine tidak sampai diapakan-apakan oleh mereka. Ternyata ucapan Raisa memang benar adanya jika dia hanya menggunakan Nadine sebagai pancingan agar dirinya datang ke sini. Kalau seandainya sampai ada luka atau pun terjadi sesuatu pada Nadine, maka, Aliando tidak akan segan-segan membereskan orang-orang yang terlibat dalam penculikan Nadin
Read more
Bab 107 - Mulai Terkuak
Raisa menatap Nadine. Dahinya langsung berkerut. Tertarik setelah mendengar ucapannya barusan."Maaf. Kamu belum tahu kalau suami kamu itu punya black card? Bagimana mungkin? Kamu kan ...istrinya..." Tanya Raisa. Heran. Tapi lagi-lagi intonasi suara di ujung kalimatnya jadi lirih. Tentu saja karena dia sudah agak mulai takut jika Aliando ternyata beneran bukan orang sembarangan. Nadine terdiam sebentar. Mendengus. Tak kunjung langsung menjawab.Dia agak merasa kurang nyaman mendapat pertanyaan seperti itu dari perempuan asing yang berani sekali mencari gara-gara dengan suaminya.Sebenarnya Nadine juga masih shock karena perempuan itu main menyerang Aliando begitu saja tadi."Iya. Aku belum tahu." Jawab Nadine setelah terdiam untuk beberapa saat dengan nada agak ogah-ogah an. Aliando memilin keningnya, berfikir dengan keras, tapi sepertinya dia harus berkata jujur kepada Nadine.Dia tidak bisa menyembunyikan identitasnya lagi kepada Nadine. Sudah saatnya Nadine tahu. Ya. Dia harus s
Read more
Bab 108 - Sudah Tidak Ada Urusan Lagi
"Tuan Aliando...tolong jangan pergi dulu ya...saya mohon...karena Ayah saya meminta saya untuk menahan Tuan Aliando supaya tidak pergi dulu...Ayah saya sedang dalam perjalanan menuju ke mari dan sebentar lagi akan sampai...mohon ditunggu sebentar..." Kata Raisa. Raisa boleh merasa lega sekarang sebab ternyata Aliando belum pergi dari sini. Dia kira, Aliando beserta istrinya sudah pergi tadi. Aliando mengerutkan kening. Terdiam sejenak. Mau apa Pak Harry ke sini? Ada perlu apa dia dengan dirinya? "Ada perlu apa Ayahmu itu datang ke sini? Dan mau bertemu denganku?" Tanya Aliando. Raisa menggeleng. "Saya juga kurang tahu, Tuan. Ayah saya hanya berpesan seperti itu kepada saya." Aliando mengeraskan rahangnya, lantas mangguk-mangguk. "Baik lah. Aku akan menunggunya.""Terima kasih, Tuan."Aliando mendadak teringat sesuatu. Dia kembali menatap Raisa. Dia sampai melupakan soal ucapannya di atas tadi. "Nona mengenal Pak Irawan, bukan?" Tanya Aliando sambil menuding muka Raisa. R
Read more
Bab 108 - Mengungkapkan Semuanya Kepada Nadine
"Siapa Aliando sebenarnya, Vid? Seperti apa yang tadi kamu bilang sama Raisa itu, kamu mengancam Raisa dengan bilang gini, kalau kamu tahu Al yang sebenarnya, maka, habis lah kamu." Nadine memperagakan apa yang dikatakan David kepada Raisa tadi. Yang jelas, Nadine telah menduga sekarang, kalau Aliando bukan lah orang sembarangan.Bukti Aliando mempunyai black card, sikap hormat dan sopan yang ditunjukan Raisa dan Ayahnya tadi, mengenai identitas Aliando yang ternyata bukan putra kandungnya Pak Damar, semakin menambah keyakinan Nadine. Ditambah Aliando yang berubah drastis sejak dua tahun yang lalu, dia tambah berani sekarang, jadi tidak takut menghadapi kedua orang tuanya, keluarganya, kerabatanya, serta beberapa orang penting dan kaya raya. Belakangan ini Aliando juga mampu melakukan hal-hal yang luar biasa, tidak bisa dipercaya, terkesan aneh, ganjil dan tidak masuk akal. Nadine menghentikan kalimatnya sejenak. Menarik nafas dalam lebih dulu sebelum kemudian melanjutkan kali
Read more
Bab 110 - Shock Berat
Aliando lalu menceritakan alasan lainnya yang membuatnya menunda memberitahu soal identitas dirinya yang sebenarnya kepada Nadine karena dia ingin membuat mertua, keluarga dan kerabatnya Nadine kaget, terkejut, bertanya-tanya, tidak menyangka kalau ternyata menantu yang selama ini mereka anggap sampah itu ternyata bisa melakukan hal-hal yang menurut mereka tidak bisa dirinya lakukan. Aliando ingin membalaskan rasa sakitnya yang dia terima selama dua tahun belakangan ini. Dia akan mulai membalas perbuatan mereka secara perlahan, tapi pasti. Aliando juga menjelaskan jika dia tidak bekerja di rumah makan milik David karena ya...dia sudah jadi orang kaya sekarang...dia adalah pewaris harta kekayaan keluarga Aryaprasaja yang merupakan salah satu orang terkaya di Indonesia...yang tentu saja tidak perlu bekerja dengan mengandalkan tenaga keras bagai kuda lagi...karena dia telah dipersiapkan untuk memimpin perusahaan kedua orang tuanya dimasa mendatang. Bahkan, Aliando juga sudah diberi u
Read more
PREV
1
...
910111213
...
28
DMCA.com Protection Status