Lahat ng Kabanata ng Bangkitnya Menantu Tertindas: Kabanata 191 - Kabanata 200
275 Kabanata
Bab 191 - Pengertian Nadine
"Kalau ditambah dicium dan dipeluk sama kamu setelah ini. Pasti, akan langsung sembuh." Aliando menahan senyum di ujung kalimatnya. Kedua mata Nadine melebar, kemudian mendengus, lantas geleng-geleng kepala sembari berdecak.Astaga. Dengan situasi dan kondisi Aliando saat ini, tapi, suaminya itu masih sempat-sempatnya menggoda dirinya?Kata-kata manis yang keluar dari mulut Aliando memang selalu berhasil membuat moodnya langsung berubah.Akhirnya Nadine pun tak tahan untuk tidak balas tersenyum -namun hanya berlangsung beberapa detik -sebelum ia buru-buru menguasai diri, mengubah ekspresi wajahnya lagi. "Yaudah deh. Bakal aku lakuin kalau itu emang bisa buat lukamu langsung sembuh, Mas." Nadine menyeringai. Akan melakukan hal yang diminta suaminya. Ia juga penasaran. Beneran langsung sembuh atau tidak.Namun Nadine sudah tahu, kalau hal itu, hanya usaha Aliando untuk membuatnya supaya tidak ngambek lagi. Setelah terdiam sebentar, akhirnya Nadine beranjak mengecup pipi dan memelu
Magbasa pa
Bab 192 - Ijin Kepada Mertua
Nadine melirik suaminya sebentar, seakan meminta pendapatnya. Anggukan dagu Aliando membuat Nadine balas mangguk-mangguk, ia telah paham, lantas kembali menatap Ayah dan Ibunya. Nadine menghela napas, memperbaiki posisi duduk. "Jadi gini Ma...Pa...aku mau ngasih tau sama Mama dan Papa...kalau...Mas Al itu baru aja beli rumah baru -"Belum sempat Nadine menyelesaikan kalimatnya, namun kedua mata Kinanti dan Arjuna sudah melebar lebih dulu secara bersamaan seketika itu. Nadine pun memilih menghentikan kalimatnya sejenak, membiarkan kedua orang tuanya. Detik berikutnya, kedua orang tua itu saling pandang satu sama lain, menyamakan frequensi, mencerna ucapan Nadine barusan.Untuk beberapa saat, keduanya termangu. Selang sebentar saja, pandangan Kinanti kemudian beralih menatap Aliando. "B-bener an? K-kamu baru aja beli rumah baru, Al?" Tanya Kinanti dengan suara tergagap seraya menelan ludah susah payah. Hendak memastikan. Kursi yang tengah ia duduki mendadak terasa tidak nyaman.
Magbasa pa
Bab 193 - Mau Pamer
"Aku udah menduga sih kalau sikap dan perlakukan Mama dan Papa akan langsung berubah sama aku setelah Mama dan Papa mengetahui rahasia aku yang bukan anak kandungnya Ayah Damar." Ucap Aliando sambil menggaruk keningnya."Pasti ...Mama dan Papa akan mulai berpihak kepadaku setelah ini, udah menerimaku sepenuhnya, Mama dan Papa akan membelaku di depan saudara-saudara Mama dan Papa ..." Lanjut Aliando, mengangkat kepala, menatap kedua mertuanya. "Tapi ...tidak dengan saudara-saudara Mama dan Papa yang pasti masih akan bersikap mengesalkan sama aku kalau aku tetap tinggal di rumah ini. Lagi pula, aku perlu memberi pelajaran sama mereka. Aku mau menunjukan diriku yang udah enggak bisa ditindas lagi sama mereka." Lanjut Aliando dengan ekspresi wajah dan nada bicara dingin. Hal itu berhasil membuat Kinanti dan Arjuna bergidik ngeri bersamaan begitu mendengar jika Aliando akan memberi pelajaran kepada saudara-saudaranya. Kini Kinanti dan Arjuna terdiam, tidak menimpali perkataan Aliando.
Magbasa pa
Bab 194 - Kinanti Membela Aliando
Mayang mengerutkan kening saat mendapati Kinanti yang langsung terlihat marah, mencerna dalam sepersekian detik, mencoba menerka apa kira-kira yang membuat Kinanti jadi marah seperti itu.Tapi ia merasa tidak salah ngomong barusan. Ia merasa apa yang baru saja ia katakan itu benar adanya ; memang pemandangan seperti itu yang kerap ia dapatkan ketika sedang ada acara makan malam atau acara lainnya di rumah ini. Mayang mengedikan bahu, memilih tak peduli dengan wajah Kinanti yang saat ini sedang mengeras -menatapnya tajam -tetap melanjutkan bicara dengan topik masih membahas Aliando. "Emang bener, kan, Kin? Kalo ada acara makan malam di rumah kamu atau pesta gitu, kamu dan Arjuna pasti selalu menjadikan Aliando sebagai pelayan?!" Tandas Mayang. Kinanti tidak kunjung menjawab, mukanya tambah merah padam. "Tapi, mana ini, kok Aliando malah belum kelihatan batang hidungnya sama sekali?" Mayang melongokan kepala, mengedar pandangan ke sekeliling, mencari keberadaan Aliando. "Nadine
Magbasa pa
Bab 195 - Dimulai
Setelah Arjuna bertanya dimana keberadaan para lelaki kepada para perempuan -memberitahu jika Bapak-Bapak sedang berada di luar. (Katanya mau melihat Lamborghini milik Aliando yang bikin geger itu) Arjuna bergegas keluar rumah untuk menemui mereka. Begitu melihat kemunculan Arjuna, Reno langsung mengintrogasi Arjuna. Reno tidak percaya kalau Aliando bisa membeli Lamborghini seharga 23 miliar. Padahal, ia sudah mendapatkan penjelasan panjang kali lebar dari Dion sebelumnya, tapi, ia masih belum bisa mempercayainya. Ia perlu mendengar penjelasan dari Arjuna dan Aliando secara langsung lebih dulu.Ia juga perlu bukti supaya ia tambah yakin.Dion yang mendapati Reno yang bertanya kepada Arjuna lagi, memutuskan tidak nimbrung percakapan, lebih memilih menyimak. Arjuna yang tak mau suaranya habis karena harus menjelaskan hal yang telah ia jelaskan berkali-kali, maka, ia pun langsung mengeluarkan surat-surat mobil tersebut dan menunjukannya kepada Reno. Supaya Reno langsung bung
Magbasa pa
Bab 196 - Acara Syukuran
Reno kembali menatap Arjuna setelah menatap Pak Damar sesaat. Dion juga ikut melebarkan matanya, menoleh, lantas menatap Arjuna dan Pak Damar bergantian. "Jangan ngada-ngada kamu, ya, Jun! Mana mungkin dia tiba-tiba jadi orang kaya mendadak! Ngaco sekali kamu! Ck!" Reno berseru tertahan dengan gigi yang gemeretak. Mendengus. Begitu juga dengan Dion. Tentu Reno dan Dion tidak percaya begitu saja dengan apa yang baru saja Arjuna itu katakan.Arjuna menghela napas. Jadi geram dengan Reno dan Dion yang masih saja kolot.Tapi ia tahan emosinya supaya tidak meledak saja saat ini juga. "Aku tidak berbohong, Bang. Lihat lah. Lihat! Abang bisa melihat dan menilai sendiri kan bagimana penampilan Pak Damar sekarang yang udah beda sekali dari yang dulu dan mobil itu, Bang. Mobil mahal yang Pak Damar kendarai ke sini itu ...itu adalah milik Pak Damar sendiri!" Jelas Arjuna dengan nada berapi-api sembari menunjuk ke arah mobil sedan milik Pak Damar.Reno mengerjap, tidak kunjung menjawab.
Magbasa pa
Bab 197 - Peringatan Untuk Anggota Keluarga Sadewa
Kinanti melirik Nadine dan Aliando sebentar sebelum kemudian beralih menatap ke depan lagi, senang rasanya saat mendapati wajah-wajah yang tampak sedang menunggu. "Aliando. Menantu idaman di keluarga kami, baru aja membeli rumah untuk tempat tinggal bersama Nadine nantinya ...seharga ..." Kinanti sengaja mengantungkan kalimatnya. Senyumnya tertahan seraya menatap semua orang bergantian. Hal itu membuat mereka kompak berdecak, meremas jari jemari, gusar, jadi semakin penasaran saja. Tak sabar ingin segera mendengar harga rumah yang dibeli Aliando tersebut. Kinanti mengembangkan senyum, masih bersidekap. "500 miliar." Jawab Kinanti setelah terdiam sebentar.Semua orang refleks terhenyak, melotot, kemudian berseru-seru. APA?! 500 MILIAR?! Beberapa detik kemudian, mulut-mulut terbuka lebar, tubuh mereka menegang dan kemudian diam mematung. Termangu. Atmosfer ruang makan pun menjadi hening -seketika. Kepala-kepala lalu tertoleh pelan ke arah Aliando. Hendak memastikan kepada
Magbasa pa
Bab 198 - Terkuak Satu Persatu
Semua orang tengah merasakan kepalanya nyut-nyutan tak karuan. Nyaris saja mau meledak.Apa kata Nadine barusan? Aliando adalah orang kaya?Butuh waktu agak lama untuk mereka dapat mempercayai hal rancu tersebut, pasalnya mereka sudah sangat paham betul siapa Aliando selama dua tahun yang tinggal menumpang di rumah istrinya itu. Mereka juga sudah sangat paham dengan latar belakang keluarganya Aliando yang miskin.Tapi meskipun mereka tidak langsung percaya, malah secara otomatis kepikiran soal kejadian yang berhasil mengejutkan mereka berkali-kali yang telah dilakukan oleh Aliando belakangan ini. Serta penampilan baru Pak Damar (yang katanya juga sudah jadi orang kaya sekarang) -hal itu membuat mereka jadi memikirkan apa yang baru saja Nadine dan kedua orang tuanya itu katakan.ARGHGG!!!Mereka benar-benar jadi semakin setres saja. Rasa-rasanya mereka mau gila saja. Nadine masih menatap mereka lurus dengan sinis, mengangkat dagu tinggi-tinggi, lantas melanjutkan bicara setelah t
Magbasa pa
Bab 199 - Memberitahu Rahasia Besar
Nadine tergelak, kemudian melambaikan tangan. "Nanti kalian juga pasti akan segera tahu kok. Jadi, sabar dulu aja ya." Jawab Nadine dengan senyuman yang terkesan dipaksakan. Rahang Nadine lalu terkatup rapat, pandangannya memicing. "Karna sebentar lagi Mas Al akan segera membongkar identitas dia yang asli kepada kita semua. Jadi, lebih baik, kita tunggu saja." Kata Nadine lagi. Mengedikan bahu. Mendengar jawaban Nadine tak ayal membuat semua orang kompak menghembuskan napas berat. Beberapa detik kemudian, semua orang saling mendecakan lidah, jantung mereka semakin berpacu cepat, sekujur tubuhnya gemetaran hebat. "Tapi aku saranin sih ...kalau kalian enggak mau menyesal nantinya ...enggak mau mendapat pelajaran dari Mas Al ...sebelum semuanya terlambat ...lebih baik ...mending kalian semua menerima Mas Al di keluarga kita saat ini juga!" "Jangan mengatai dan menghina Mas Al lagi sebagai suami dan menantu yang bisanya hanya menumpang hidup di rumah keluarga istrinya saja kalau
Magbasa pa
Bab 200 - Sekalian
Nadine, Arjuna dan Kinanti mangguk-mangguk. Mereka bertiga sudah menebak jika Pak Damar pasti membicarakan tentang rahasia Aliando yang bukan putra kandungnya kepada Aliando tadi. Mereka bertiga lalu kompak menghembuskan napas, memilih menunggu kalimat Pak Damar selanjutnya. Meskipun saat ini mereka bertiga juga tengah merasa deg-deg an tak karuan (terlebih Arjuna dan Kinanti) -yang selalu merasa was-was -setiap teringat jika mereka berdua juga pernah memperlakukan Aliando bak sampah.Tapi mereka berdua sudah pasrah dengan apa yang akan Aliando lakukan kepadanya, mereka siap menerima hukuman dari Aliando. Namun terlepas dari itu, mereka berdua akan terus berusaha mengambil hatinya Aliando didetik-detik dia yang akan mengungkapkan identitas aslinya kepada semua orang. Kini Aliando terlihat sedang menatap wajah-wajah yang tampak pucat pasi dengan seringaian lebar yang menghiasi bibirnya. Bersidekap. Tadi Ayahnya bertanya kepada dirinya, meminta ijin, untuk memberitahu rahasia t
Magbasa pa
PREV
1
...
1819202122
...
28
DMCA.com Protection Status