All Chapters of Bangkitnya Menantu Tertindas: Chapter 51 - Chapter 60
275 Chapters
Bab 51 - Harry Berakhir
Pak Harry terkejut bukan main saat melihat Aliando dapat melumpuhkannya, serta anak buahnya.Kini Pak Harry terlihat berusaha berdiri sambil masih merintih kesakitan. Dia ingin kembali menyerang Aliando dan menghabisi pemuda itu sampai tinggal nama. Namun dia sudah merasa tak berdaya. Pandangannya jadi berkunang-kunang. Kepalanya juga terasa berat.Dia juga merasa harga dirinya telah dicabik-cabik oleh Aliando. Dia merasakan malu yang amat teramat sangat.Bagimana mungkin dirinya yang merupakan salah satu orang yang disegani dan dihormati bisa dikalahkan dengan mudah oleh pemuda yang tak memiliki nama sama sekali? Bagimana mungkin dirinya yang merupakan pemilik tempat judi terkenal bisa dikalahkan oleh bocah kemarin sore? Apa kata orang-orang nantinya? Mukanya mau ditaruh dimana?Pak Harry menggeram marah. Tapi dia sudah kepalang janji. Dia akan melepaskan Aliando dan tidak akan menganggu pemuda itu lagi, jika pemuda itu bisa mengalahkannya dalam duel. Maka, mau tak mau, ia harus mele
Read more
Bab 52 -Bertemu Dengan Kedua Orang Tua Kandung
Aliando menghela nafas lega. Akhirnya dia bisa terbebas dari bayang-bayang Pak Harry. Beruntung saja Pak Irawan datang ke sini dan membuat Pak Harry semakin tidak berkutik.Namun jika seandainya Pak Irawan tidak datang pun, dia masih bisa lolos dari Pak Harry, tapi mungkin saja Pak Harry akan kembali membayang-bayanginya karena belum tahu siapa dirinya.Aliando lalu balik badan dan berjalan meninggalkan Pak Harry yang masih bersimpuh di lantai dengan posisi kepala tertunduk ke bawah. Tengah merutuki diri dan mengatai dirinya bodoh berkali-kali.Setelah itu, gantian Pak Irawan yang menghampiri Pak Harry dengan aura kemarahan yang mendadak muncul dari dalam tubuhnya dan seketika itu langsung melayangkan tamparan keras di pipi Pak Harry. Berkali-kali.Tidak hanya tamparan yang Pak Harry dapatkan, melainkan pukulan dan tendangan juga.Jelas saja penderitaan Pak Harry semakin bertambah, tadi dia sudah mendapat pukulan dan tendangan telak dari Aliando, kini harus mendapatkannya lagi dari P
Read more
Bab 53 - Masih Terasa Seperti Mimpi
Aliando mengangguk pelan sebagai balasan. Tidak terlalu yakin. Tentunya dia belum bisa memanggil mereka berdua dengan panggilan 'Mama dan Papa' detik itu juga. Karena rasanya masih terasa sangat-sangat canggung bagi Aliando. Mungkin butuh waktu untuk dapat memanggil mereka berdua dengan panggilan itu.Menyadari bahwa sepertinya sudah lama mereka menumpahkan rasa rindu yang telah lama dipendam selama puluhan tahun di halaman rumah, membiarkan Aliando berdiri dengan keterbengongannya. Sementara kedua orang kaya raya itu mengoceh ke ke sana ke mari. Akhirnya mereka mengajak Aliando masuk ke dalam rumah mewah bak istana itu.Aliando kembali dibuat kagum, seperti tersihir, oleh interior rumah itu begitu tiba di dalam. Tuan Arya dan Nyonya Kartika membiarkan Aliando sibuk dengan apa yang dia temui di dalam rumahnya.Sementara mereka berdua masih merasakan haru yang tak terhingga atas pertemuannya dengan anak mereka satu-satunya.Selang beberapa saat, kemudian mereka membawa Aliando ke meja
Read more
Bab 54 - Kaya Mendadak
Dulu, Aliando sempat hilang sewaktu masih kecil, mereka sudah mencarinya ke mana-mana. Sampai melapor ke polisi segala. Namun hasilnya nihil. Sia-sia. Polisi juga tidak berhasil menemukan Aliando.Mereka tidak bisa berbuat banyak untuk dapat menemukan Aliando. Keterbatasan ekonomi yang menjadi faktor utama, serta jaman yang belum secanggih seperti saat ini, membuat peluang ditemukannya kecil dan usaha yang dilakukannya juga jadi terbatas. Saat itu, kondisi ekonomi keluarga Aryaprasaja juga pas-pas san, jangan kira Tuan Arya adalah pewaris keluarga konglomerat, dia benar-benar berjuang dari nol untuk mencapai kekayaan bernilai triliunan.Bahkan, bisa dikatakan, masih hidup dalam garis kemiskinan. Serba kekurangan. Belum jadi sekaya seperti sekarang ini. Mereka mencapai kesuksesan seperti saat ini juga melalui proses yang tidak mudah dan usaha yang tidak main-main.Karena adanya berita yang simpang siur pula tentang anak mereka yang hilang, ada yang mengatakan jika Aliando sudah me
Read more
Bab 55 - Misi Balas Dendam
"Papa tidak terima, Al. Papa tidak rela melihat anak Papa satu-satunya diperlakukan dengan buruk! Berani sekali mereka melakukan hal itu sama kamu?! Cih! Mereka belum tahu saja siapa kamu sebenarnya. Mereka belum tahu saja kalau kamu itu adalah anaknya Papa? Pemilik Prasaja Group?!" Tuan Arya berseru kesal. Nafasnya memburu sambil berkacak pinggang."Sebenarnya Papa sudah sangat ingin menghancurkan keluarga mereka dari sejak kamu tinggal di keluarga itu, Al! Tapi, Papa tahan! Dan sekarang, saatnya Papa akan buat mereka hancur lebur tak tersisa! Kita balaskan perbuatan mereka kepadamu secepatnya!" Lanjut Tuan Arya dengan emosi yang masih meluap-luap.Untuk beberapa saat, Aliando masih terbengong karena melihat Papanya yang sedang marah-marah, dia cukup kaget, agak mengerikan. Bahkan, dia sampai menelan ludah untuk membasahi tenggorokannya yang terasa kering.Aliando memang berencana akan membalas perbuatan mereka. Namun dia ingin membalasnya secara perlahan, namun pasti.Pasalnya Al
Read more
Bab 56 - Berangkat Ke Acara Reuni
"Aku dengar...jika kau menjadi menantu yang dicap sampah oleh semua orang? Kau selalu dihina-hina dan direndahkan? Kau dianggap sebagai suami yang enggak berguna oleh mertua dan keluarga istrimu?" Tanya David. Dia mendengar hal itu dari Sang Ayah. Pak Irawan. David sudah mulai bicara informal dengan Aliando karena permintaan dari Aliando secara langsung.Sehabis bertanya, David langsung meminta maaf, takut akan membuat Aliando marah.Namun Aliando segera melambaikan tangan, tidak masalah dengan hal itu."Iya. Dua tahun aku dicap sebagai menantu sampah karena aku dianggap hanya numpang hidup di rumah istriku. Aku juga melakukan semua pekerjaan rumah. Dihina dan direndahkan, itu sudah menjadi makanan sehari-hariku." Aliando mulai bercerita. Membenarkan pertanyaan David. Karena memang kenyataannya demikian.David terpelongo, berdecak, geleng-geleng kepala, juga menggeram. Tak menyangka jika Tuan Muda keluarga Aryaprasaja akan ditindas seperti itu!Kemudian, David mengusap muka, nafasn
Read more
Bab 57 - Rencana Busuk Marchel
Beberapa hari sebelum Elsa datang ke rumah Nadine untuk menyampaikan undangan reuni. Elsa yang merupakan temannya Nadine sewaktu kuliah dulu saat ini tengah berjalan mengikuti punggung seorang pria yang merupakan direktur di perusahaannya tempat bekerja. Elsa diliputi rasa penasaran. Perasaanya jadi tak karuan. Mendadak cemas. Kalau-kalau dia berbuat salah. Tadi direktur memanggilnya dan bilang kalau dia disuruh mengikutinya tanpa mengatakan alasan dibaliknya.Ternyata direktur itu membawa Elsa ke ruangan Boss Besar. Elsa tambah cemas setelah mengetahui hal itu. Namun dia berusaha tetap tenang. Setelah direktur itu mengatakan kepada Boss Besar, dia keluar dari ruangan tersebut. Kini tinggal mereka berdua saja di ruangan itu. Boss Besar dan Elsa. Kemudian, Boss Besar yang umurnya kelihatan masih muda menunjuk kursi di hadapannya, menyuruh Elsa duduk. Elsa pun mengangguk, lalu duduk di kursi di hadapan Boss Besar bernama Marchel. "Ada apa ya Pak Marchel ingin bertemu dengan saya
Read more
Bab 58 - Mengesalkan
Sesampainya di restoran, ternyata sudah banyak teman-temannya Nadine yang datang. Namun hanya sebagian saja. Sedangkan yang lainnya sudah ada yang langsung menuju hotel.Firasat Nadine jadi tidak enak ketika mendapati hal itu. Namun dia buru-buru mengabaikannya karena dia langsung disambut heboh oleh teman-temannya dulu. Maklum, sudah lama mereka tidak bertemu dan ngobrol. Ada Elsa juga di sana. Sementara Aliando tidak disapa, bahkan, dilirik pun tidak, keberadaanya di sana seperti tidak berarti apa-apa. Namun Aliando tidak peduli. "Hai, Nad...apa kabar?" "Ya ampun udah lama banget ya kita enggak ketemu..." "Kami kangen banget tauk sama kamu, Nad!" Kemudian, mereka langsung asik ngobrol ke sana ke mari."Kamu naik apa ke sini, Nad?" Tanya Elsa.Belum sempat Nadine menjawab, namun Elsa sudah bicara lagi. "Jangan bilang kamu naik motor buntut punya suami keremu itu?" Elsa menunjuk Aliando yang berdiri di sebelah Nadine dengan tatapan sinis. "Enggak kok. Kami naik taksi.""Cih
Read more
Bab 59 - Tidak Salah Lihat?
Kali ini Nadine bersikap seperti yang lainnya setelah mendengar perkataan Aliando yang menurutnya ngawur. "Kamu ngomong apa sih, Al! Enggak usah ngaco deh! Apa maksudnya coba?" Dengus Nadine yang jadi agak kesal. Nadine lalu beralih menatap Marchel. Walau dia kesal dengan suaminya, tapi, bukan berarti dia mau ikut dengan Marchel. Dia mau menjaga perasaan Aliando. "Maaf, ya, Chel. Aku minta maaf banget. Aku enggak bisa ikut sama kamu."Marchel tersentak mendengarnya, menatap Nadine untuk beberapa detik. "Aku mau bareng Aliando aja. Bareng suamiku. Kami mau naik taksi." Lanjutnya.Seharusnya Marchel sadar kalau dirinya punya suami. Mungkin jika statusnya dirinya single, seorang janda, lain lagi ceritanya. Aliando ingin mengoreksi jika mereka berdua akan naik Lamborghini, tapi pasti, hal itu akan jadi bahan tertawaan lagi setidaknya sebelum Lamborghini yang sedang dibawa David datang dan mungkin Nadine akan semakin kesal dengannya karena hal itu. Maka dari itu, lebih baik diam dulu
Read more
Bab 60 - Mempermalukan Aliando
Kini mulut semua orang kompak tengah ternganga untuk beberapa saat, geleng-geleng kepala, kasak-kusuk, masih belum mempercayai apa yang barusan mereka lihat.Aliando menyembunyikan klakson, menyuruh Nadine untuk segera masuk ke dalam mobil. David yang tahu maksud Aliando dan juga ingin membantu Aliando. Apalagi setelah melihat Nadine yang nampak ragu, cemas, buru-buru berkata. "Nona Nadine...jangan takut. Aliando udah jago nyetir Lamborghini itu kok. Beberapa hari yang lalu, dia sudah berlatih bersamaku." Ucap David. Meyakinkan Nadine. Nadine menatap David untuk beberapa detik sebelum kemudian memutuskan ikut bersama Aliando. Dia agak lega saat tahu jika Aliando sudah belajar menyetir sport car bersama David. Tapi kalau dipikir-pikir, hal itu tak masalah, malah bagus, Aliando jadi tidak terlalu buruk di mata teman-temannya karena bisa menyetir sport car. Meskipun sport car itu bukan milik Aliando.Akhirnya Nadine berjalan menghampiri Lamborghini itu tanpa mempedulikan larangan da
Read more
PREV
1
...
45678
...
28
DMCA.com Protection Status