Semua Bab Istri Cantik CEO: Bab 61 - Bab 70
87 Bab
58. Obat Lelah
Setelah menempuh jarak yang cukup jauh dan harus pergi dengan kereta api, Leonardo merasakan tubuhnya tidak bertulang. Rasa lelahnya sudah tidak bisa didefiniskan lagi. Ia juga meminta Hans untuk libur beberapa hari guna menghilangkan rasa lelah padanya. Karena selama perjalanan menggunakan kereta, Hans banyak terjaga selama perjalanan. Pagi ini setelah sampai Jakarta, Parjo sudah siap menjemputnya di stasiun. Ia sudah tidak sabar untuk pulang ke rumah. Rasa rindunya ke putrinya dan yang pasti ke istrinya sudah tidak tertahankan lagi. Wajahnya yang sudah acak-acak an, membuat Leonardo merasa dirinya sangat tidak baik-baik saja."Ayah.." Teriak Lala ketika melihat Leonardo masuk ke dalam rumah.Leonardo langsung menggendong Lala yang berlari menghampirinya. Ia benar-benar sangat rindu. Tidak bisa didefinisikan lagi rasa yang kini menyelimutinya. Air matanya tak terasa menetes begitu saja membasahi pipinya."Ayah, kakak rindu banget lo. Ayah gak pulang-pulang lo..Tiap hari kakak di ant
Baca selengkapnya
59. Roda Kehidupan
Seorang wanita berpakaian serba hitam tengah duduk dengan gayanya di kursi. Dengan setelan hitam ia tengah berbincang dengan para laki-laki kekar yang entah darimana dikenalnya. Pikirannya sudah tidak pernah bersih lagi untuk saat ini. Hanya tertuju ke arah ke jurang kehancuran orang yang dibencinya."Bos, kapan bos kita bisa lakukan rencana ini?" Tanya salah satu pesuruhnya berkepala botak."Iya secepatnya lah pastinya. Jangan buang-buang waktu aja. Soalnya kesempatan tidak datang dua kali." Wanita itu melipat tangannya di depan dada."Tapi bos yakin apa tidak untuk mencelakai saudara boss sendiri?" Tanyanya lagi."Jelas yakin lah. Dia itu seperti hama buat gue. Gue pengen singkirin dia secepatnya anjing." Teriak wanita itu."Oke boss. Tinggal atur dimana aja tempatnya. Kita pasti bisa jalanin semuanya.""Bagus, kerja bagus kalau mau dapat gaji gede." Disisi lain, Leonardo tengah bersama Jordan duduk santai di salah resto yang ada di mall. Mereka tidak sengaja bertemu tanpa ada janj
Baca selengkapnya
60. Ancaman
Setelah beristirahat selama beberapa hari, kini Leonardo sudah kembali lagi untuk bekerja. Ia sendiri tidak bisa berlama-lama untuk libur dari kantornya. Bahkan masa cutinya, kerjannya tidak semakin sedikit. The power off numpuk itu sudah pasti. Untung saja, Hans juga sudah kembali ke kantor sehingga dirinya tidak begitu bermumet ria memikirkan pekerjaan. "Pak, kayanya saya mau mundur aja deh dari sekretaris bapak. Saya sampai lupa cari jodoh lo pak." Celutuk Hans yang sedang mengatur ulang jadwal Leonardo."Mulutmu Hans. Gak usah mundur lah. Saya bingung nanti cari sekretaris model gimana lagi." Leo memijat kepalanya. Kepalanya Leo sudah di tempel koyo untuk meringangkan sakit kepalanya memikirkan pekerjaan."Ya itu derita lo Leonardo." Ucap Hans alay yang membuat Leonardo mendelik."Anjir lo Hans. Minggat lo sana. Gak usah disini. Lo makin bikin gue stress aja. Gini orang-orang ngomong jadi CEO enak. Enak matamu." Leo sudah tidak bisa mengontrol lagi ucapannya. Benar-benar stress k
Baca selengkapnya
61. Teror
Leo langsung memeluk Elena yang hampir pingsan. Tiba-tiba istrinya langsung saja lemas, karena melihat boneka yang penuh dengan noda merah. Semua orang yang berlalu lalang di depan, langsung menghampiri bos dan istrinya itu. Begitu shock mereka semua karena boneka yang penuh dengan noda merah ditambah dengan pisau kecil yang menancap di boneka tersebut."Bayi kembarmu tidak akan selamat." Seseorang membaca isi surat dari boneka teror yang baru saja Leo terima."Pak mending, Bu Elena dibawa ke dalam lagi saja. Ibu shock di ajak pergi juga gak baik." Saran salah satu pegawai Leonardo.Elena masih berada di dekapan Leonardo. Matanya memejam tapi ia masih sadar. Hanya saja Elena begitu shock dengan semuanya. Leo mengikuti apa saran dari pegawainya. Ia sendiri tidak mau jika keluarganya tahu dengan masalah yang tiba-tiba terjadi. Hans yang kebetulan saat itu sedang menuju ke lantai pertama, ia begitu shock karena melihat Leo yang membopong Elena masuk ke dalam kembali. Ia bergegas berlari
Baca selengkapnya
62. Acara keluarga
Suasana di rumah opah dan oma sangat ramai orang-orang. Karena hari ini mereka merayakan anniversary pernikahan yang ke 50 tahun. Masih romantis bukan opah dan oma? Tentu jelas. Sebelum menikah pun, mereka sudah berpacaran mulai dari SMP. Sampai akhirnya mempunyai anak papa dari Angela dan Kiren. Elena terus menggandeng Leonardo sampai masuk ke dalam rumah kakek nenek mereka. Saat opah melihat cucu-cucunya sudah datang, langsung saja acara anniversary pernikahan dimulai. Nampak banyak orang yang berdatangan di acara. Bahkan opah membuat garden party untuk menyenangkan para tamu undangan."Kok kalian baru datang?" Tanya Papa Leonardo."Ada something dikit pa." Ucap Leonardo."Something apa?" Papa sedikit penasaran."Ini tadi Elena tiba-tiba minta dijemput Jordi. Katanya ngidam Jordi yang nyetir mobil. Padahal Jordi udah mau sampai tadi. Sama ada something di kantor pa. Ya biasalah, kerjaan CEO." Jawab Leonardo setengah jujur dan setengah berbohong."Oalah kirain ada apa. Yaudah kalau
Baca selengkapnya
63. Sebuah Rencana
Sore ini, Leo mengajak Hans dan Jordi untuk berdikusi tentang kejadian teror beberapa hari yang lalu. Karena mereka dua orang terdekat yang sudah tau masalah ini, Leo hanya bisa meminta tolong kepada mereka. Leo hanya berusaha bagaimana menjaga dua buah hatinya yang ada di dalam kandungan istrinya. Tinggal menunggu dua bulan lagi, sang cabanh bayi akan lahir ke dunia. Tapi kini nyawanya sedang dalam taruhan nasib yang Leo sendiri tidak tahu itu terjadi karena ulah siapa."Bang, Kak El kapan mengundurkan diri dari kampus?" Tanya Jordi ke Leonardo. Pasalnya jika berada di kampus mereka bertiga tidak bisa menjaga dengan jarak dekat."Minggu depan Elena udah mengajukan surat resign. Katanya minggu depan udah pertemuan terakhir. Abang udah ngomong ke rektor kampus, katanya diusahakan untuk tetap menuntaskan sampai pertemuan minggu ke lima belas mata kuliah. Abang udah gak bisa lagi negosiasi, tapi pihak kampus juga akan berusaha untuk menjaga Elena disana." Jelas Leo dengan detail."Mendin
Baca selengkapnya
64. Akhirnya Tahu Juga
Leonardo masih bingung bagaimana menjelaskan ke orang tuanya. Sejak dari dulu, Leonardo apa-apa selalu mandiri dan tidak pernah melibatkan masalah apapun dalam hidupnya sejak ia menjadi CEO. Tapi kali ini, saat sudah membina rumah tangga, teror yang datang dan buah hatinya terancam membuat Leonardo tetap tidak tenang."Nggak ada pa. Hans cuma bantu Leo buat kira-kira memperkirakan dimana letak cctv yang tepat. Sekarang kan rawan penculikan. Jadi Leo sama Elena mempertimbangkan keselamatan Lala." Alibi Leo yang langsung keluar dari mulutnya."Kamu nggak bohong kan, Le? Mama tahu kamu apa-apa jarang bahkan nggak pernah minta bantuan ke papa sama mama. Tapi kalau ada masalah apapun jangan sungkan buat minta solusi ke kita." Ujar mama yang khawatir dengan Leo. "Leo bakal kasih tau mama sama papa kalau ada apa-apa. Mama sama papa darimana?" Tanya Leonardo berusaha untuk mengalihkan pembicaraan. "Papa sama mama kebetulan habis pulang hajatan. Nah di hotel deket komplek rumah kamu sama Ele
Baca selengkapnya
65. Suami Siaga
Pagi ini Leo memilih untuk datang terlambat ke kantor. Ia ingin melihat istrinya berangkat terlebih dahulu mengajar dan aman sampai kampus. Setelah mama papanya tau masalah mereka, Leo memutuskan untuk mengawal Elena dua puluh empat jam. Ia ingin menjadi suami siaga untuk Elena dan keluarganya."Sayang, sayang gapapa deh berangkat dulu. Elena gak papa sama Parjo aja ke kampusnya. Sayang gak usah khawatir ya." Ucap Elena sambil memakai sneakersnya. "Nggak sayang. Keselamatan kamu sekarang nomer satu. Ada Hans yang bisa handel pekerjaan aku." Leo berjongkok di depan Elena sambil mengikat tali sepatu istrinya. Perutnya yang besar akan kesusahan juga untuk Elena yang mau menunduk."Makasih ya mas. Kamu udah bersusah payah untuk semuanya." Elena mengecup bibir Leo singkat."Kok bentar doang? Yang lama dong sayang." Rengek Leonardo tak terima karena Elena hanya mengecupnya sebentar saja."No, nanti belepotan. Nanti malam saja. Yaudak yuk! Parjo pasti udah nungguin." Elena menggenggam tangan
Baca selengkapnya
66. Tentang Teror Pertama
Leo baru saja menyelesaikan pertemuannya dengan klien dan kini ia melangkahkan kakinya untuk kembali lagi ke kantornya. Sebelumnya, Leo sudah menegur bagian keamanan untuk membetulkan cctv bagian pintu belakang dan kini langkah kakinya menuju ke belakang kantor untuk mengecek kembali kondisi disana. Nampak Hans yang masih memantau pekerjaan mereka agar bisa tepat waktu sesuai yang Leonardo minta. "Sudah selesai, Hans?" Tanya Leonardo langsung to the point."Belum boss. Lelet mereka kerjanya. Mentingin ngops ngops dulu sama nyebat sebelum kerja." Sindir Hans."Ah gitu ya. Baguslah kerjaan mereka. Makin cinta saya sama pegawai yang seperti itu. Lanjutkan dan setelah selesai datang ke kantor saya!" Perintah Hans ke salah satu bagian kemanan."Baik pak. Maafkan kami pak atas kelalaiaannya." Ucap sang pegawai sambil terus membetulkan kamera cctv."Saya santai saja. Tapi kalau ada apa-apa, kalian harus siap tanggung jawab." Leonardo melangkahkan kakinya menuju ke bagian kantor gedung. Ia
Baca selengkapnya
67. Mata-mata
Malam ini derasnya hujan sedang mengguyur ibu kota . Leonardo yang tengah duduk bertiga di atas kasur bersama Lala dan istrinya cukup menikmati dinginnya malam karena hampir setiap hari selalu merasakan panasnya ibu kota. Dengan setelan piyama tidur couple, mereka terlihat seperti keluarga berencana yang bahagia. "Ayah ayah, memang benar ya kalau hujan itu aslinya dimulai dari air laut yang menguap ke udara. Terus bentuk awan. Habis itu dari awan jatuh lagi ke bumi. Iya kan ayah?" Tanya Lala sambil memeluk boneka teddy bearnya."Bener sayang. Ya kalau mudahnya seperti itu terbentuknya hujan. Kakak di sekolah sudah belajar soal hujan sayang?" Tanya Leonardo menatap bangga putrinya."Sudah yah. Bu guru ngasih tugas buat gambar proses terjadinya hujan juga. Nanti ayah bantuin ya! Please ya ayah." Lala menangkupkan tangannya di depan dadanya memohon ke Leonardo. "Iya nanti ayah bantu. Apasih yang enggak buat kakak. Nanti kalau kakak bingung masalah tugas dari guru. Bisa minta tolong ke
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
456789
DMCA.com Protection Status