All Chapters of Istri Cantik CEO: Chapter 41 - Chapter 50
87 Chapters
38. Birthday Party
"Kamu lupa sayang kalau hari ini ulang tahun?" Tanya Leonardo sambil menuntun Elena berdiri di tengah-tengah banyak orang.Elena menggelengkan kepalanya. Memang nyatanya kalau hari ini dirinya lupa dengan hari ulang tahunnya. Elena masih dibuat bingung dengan kejutan tiba-tiba yang diberikan untuknya. Elena dengan muka datarnya melihat orang-orang disekitarnya. "Baik rekan-rekan semua. Istri saya lupa dengan ulang tahunnya sendiri. Jadi sebentar ya saya ingin mengingatkan istri saya dulu. Sayangku, hari ini tanggal sepuluh Maret. Tepat di tanggal ini kamu bertambah usia ke dua puluh tujuh tahun lho sayang. Hari ini, hari kelahiran istri cantikku dan calon ibu untuk anak-anak kita nanti." Ucap Leonardo dengan lembut.Elena melihat layar ponselnya. Dan ia langsung membulatkan matanya. Tahun ini ia melupakan ulang tahunnya sendiri. Elena langsung memeluk Leonardo dengan erat. Ia merasa terharu karena suaminya membuat kejutan di ulang tahunnya kali ini. "Selamat Bu Elena." "Selamat Ele
Read more
39. Obrolan Bersama Jordi
Jordi tengah duduk di ruang tengah rumah Leonardo dan Elena. Setelah, perayaan kejutan ulang tahun untuk Elena, Leonardo mengajak adik ipar sepupunya itu pergi untuk mampir. Karena ia tahu, Elena sudah lama tidak dengan bertemu dengan adiknya itu. "Mas izinin kalian ngobrol, mungkin kalian butuh ngobrol berdua." Ucap Leonardo menuruni anak tangga dengan baju santai."Gak papa mas El sama Jordi dulu?" Tanya Elena memastikan."Gak papa sayang. Tapi ingat, Jordi baru sampai di Indonesia tadi pagi banget. Jadi dia masih capek. Jangan terlalu malam. Jordi nginep sini dulu. Abang mau ajak kamu besok ya." Kata Leonardo."Iya bang. Jordi disini dulu ya. Kangen sama Kak Elena."Balas Jordi."Iya gak papa. Abang juga pengen banyak ngobrol sama kamu. Kalau gitu aku ke atas dulu. Kalau butuh apa-apa telfon ya. Sayang, mas mau main game ya. Mau mabar." Leonardo mengecup puncak kepala Elena."Iya sayang." Elena tersenyum manis ke arah Leo.Elena melangkahkan kakinya untuk kembali ke lantai atas. Ia
Read more
40. Leonardo Sakit
Elena pagi ini tengah menyiapkan makan untuk sarapan pagi. Sebab, hari ini ia libur tidak pergi ke kampus untuk pergi mengajar. Bersama Dona ia menyiapkan makanan untuk sarapan pagi bersama. Hari-hari Elena dan Leonardo mengajak semua pekerjanya untuk makan bersama tanpa terkecuali. "Nona, tuan kok belum turun ya.?" Tanya Dona kepada Elena. Ia menanyakan Leonardo yang belum menampakkan batang hidungnya untuk turun ke bawah."Iya ya Dona. Bentar deh aku cuci tangan. Habis itu aku ke atas dulu." Setelah cuci tangan Elena menaiki anak tangga untuk melihat Leonardo. Ia takut jika suaminya belum bangun tidur. Sehingga membuat telat datang ke kantor. Elena tidak suka jika Leonardo harus telat datang meskipun suaminya seorang CEO. Saat sudah sampai di kamar, Elena terkejut ketika Leonardo masih bergulat dengan selimut tebalnya. Hanya terlihat kepala Leo dan kedua bola matanya masih terpejam. Elena menghampiri suaminya dan langsung menggoyang tubuhnya."Astaga, Mas Leo demam tinggi. Mas, s
Read more
41. Leonardo Kepala Batu
Daniel yang saat ini sudah selesai jam kerjanya praktik di rumah sakit, ia mengernyitkan dahinya karena mendapatkan pesan masuk dari Elena. Pesan dari Elena yang berisikan jika Leonardo demam dan tak kunjung turun juga. Ia bergegas merapihkan ruangannya untuk segera ke rumah sahabatnya itu. Daniel melangkahkan kakinya keluar rumah sakit dengan langkah kaki yang terburu-buru. Orang-orang yang menyapanya, Daniel hanya tersenyum sekilas. Saat, hendak keluar rumah sakit. Panggilan dari seseorang membuat Daniel menghentikan langkahnya."Bang Daniel." Jordi memanggil Daniel.Setelah berbincang waktu itu dengan Elena. Leonardo langsung mengenalkan Daniel dengan adik ipar sepupunya. Karena Jordi sendiri, belum mengenal banyak orang apalagi untuk bekerja di rumah sakit saat ini."Oh iya Jo. Gimana?" Tanya Daniel."Kenapa buru-buru? Jordi lihat abang langkah kakinya cepet banget.." Jordi penasaran."Kamu nggak tau? Si Leo suaminya kakak sepupumu lagi sakit. Elena nyuruh gue kesana. Dari pagi d
Read more
42. Tiba-tiba Bertemu
Setelah selesai mengisi kelas, Elena berniat untuk pergi ke toko kue Maura. Ia ingin membeli kue untuk dirinya sendiri. Nafsu makan Elena semakin meningkat. Terlihat sekarang pipinya semakin chubby, perutnya mulai membuncit karena kandungan Elena sudah memasuki usia empat bulan. Bersama Parjo Elena pergi ke toko kue Maura. Parjo memilih menunggu majikannya di luar daripada harus ikut masuk ke dalam. Karena ia sendiri merasa tidak pantas jika mengikuti majikannya lebih jauh. Elena melangkahkan kakinya untuk segera masuk ke dalam toko kue Maura."Hai Maura." Panggil Elena lalu cipaka-cipiki dengan Maura."Ih kukira kamu gak jadi datang lo. Aku nungguin kamu dari tadi. Ayo duduk disana, sambil makan kue. Akhirnya kamu kesampaian juga buat datang kesini ya. Kamu mau makan apa kue disini?" Tanya Maura."I think, red velvet is not bad Maura." Elena menyebutkan menu kue yang ia mau."Okay. Kamu duduk disana dulu." Elena melangkahkan kakinya untuk duduk di salah satu meja yang sudah disedia
Read more
43. Kerandoman Leonardo
Sore ini, Leo menghembuskan nafasnya kasar. Ia merasa sangat lelah, karena setelah beberapa hari ia sakit. Membuat pekerjannya sedikit menumpuk. Hans sendiri juga sudah membantu banyak untuk Leonardo. Tapi bala bantuan Hans tidak cukup untuk mengurangi beban kerja Leonardo.Menjadi CEO, bukanlah pekerjaan yang mengenakkan. Bahkan sangat berat apalagi harus memimpin banyak orang yang bekerja di bawahnya. Mengamati langsung, menilai pekerjaan karyawan dan harus menstabilkan atau menaikkan pendapatan bisnisnya."Udah pak, jangan dipaksa semuanya. Bapak baru sembuh soalnya." Ucap Hans ketika melihat Leonardo berkali-kali menghela nafasnya kasar."Iya Hans. Saya paham kok. Ini yang bisnis resto di Solo, agak mengalami penurunan jumlah pelanggan ya. Nanti kabari pimpinan disana. Buat cari ide yang menarik untuk menarik pelanggan kembali. Atau bisa adain promo beli satu makanan gratis apa gitu. Suruh perbaiki lagi platingan makanannya." Kata Leo sambil melihat laporan salah satu restoran yan
Read more
44. Berbagi Ke Anak Panti
Tanggal merah ini, Elena meminta Leonardo untuk pergi ke salah satu panti asuhan yang ada di Jakarta. Mereka tidak hanya pergi berdua melainkan bersama Daniel, Maura dan Jordi. Mainan yang tempo hari sudah dibeli Leonardo, tak lupa di bawa untuk dibagikan untuk anak-anak. Daniel dan Jordi yang kesibukannya menjadi seorang dokter, sangat senang untuk pergi ke panti. Mereka juga berinisiatif untuk memeriksa kesehatan anak-anak yang ada disana. "Jo, cepat carikan adik sepupu ipar untukku. Biar kamu kemana-kemana nggak sendirian." Goda Elena ketika mereka keluar masing-masing dari mobil yang mereka kendarai. Mereka berpergian dengan tiga mobil, karena di bagian kursi belakang mereka isi barang-barang yang akan disumbangkan."Apa sih kak? Jo, belum pengen jadi kepala keluarga. Baru aja lulus." Jawab Jordi sewot. "Buset dah sewot amat." Elena terkekeh."Ayang ini, kok godain Jordi. Kasihan lo." Leonardo mengusap rambut Elena"Gapapa mas sesekali." Mereka pun langsung masuk ke dalam panti
Read more
45. Rasa Kasih Sayang
Setelah acara berbagi dengan anak panti, mereka berlima langsung pergi ke rumah sakit. Untuk membawa anak panti yang terkena demam berdardah. Jordi yang sendirian, kini di kursi belakang diisi sang ibu dan anak itu. Jordi mulai panik, karena tiba-tiba sebelum berangkat sang anak demamnya menjadi tiga puluh sembilan derajat. Hampir setengah jam berkendara, kini mereka sudah sampai di rumah sakit tempat Daniel dan Jordi bekerja. Jordi pun langsung menggendong sang anak tanpa banyak kata. Daniel, Maura, Leonardo dan Elena juga bergegas untuk turun dari mobil. "Perawat, perawat siapkan brankar." "Perawat, perawat brankar cepat."Teriak Jordi memanggil para perawat yang berlalu lalang untuk segera membawa brankar. "Jo, tahan bentar bawa adiknya." Ucap Daniel berusaja menenangkan Jordi.Maura dan Elena berusaha menenangkan sang ibu panti. Karena tiba-tiba sang anak tersebut tiba-tiba tak sadarkan diri di gendongan Jordi. Tak lama setelah Jordi berteriak, beberapa perawat datang sambil m
Read more
46. Demi Lala
Pagi harinya tiba, Leo dan Elena tengah bercengkrama di balkon kamar hote, setelah sepakat untuk stay di hotel semalam. Elena tengah menikmati hidangan sarapan paginya bersama Leo sebelum kembali ke rumah sakit untuk menemui Lala. Leo sempat mengajak Elena untuk pulang ke rumah, tapi Elena kekeh untuk kembali ke rumah sakit melihat kondisi Lala. "Mas kenapa senyum-senyum sendiri?" Tanya Elena ketika melihat Leonardo terus memperhatikannya."Mas seneng aja. Lihat ayang pipinya makin gimbul. Gemoy gemoy gitu lah yang." Leo memainkan pipi Elena dengan gemasnya."El makin jelek ya kalau makin bulet gini?" Tanya Elena sambil memanyunkan bibirnya."Enggak lah. Istri mas cantik banget malahan. Ayang sehat sama jagoan kita itu poin pertama. Mas, mau manggil bunda lah sekarang. Persiapan jadi orang tua." Leonardo menaik turunkan alisnya."Mas pengen panggilan apa nantinya?" Tanya Elena."Ayah bunda aja deh. Kayanya adem aja gitu dengernya." Balas Leonardo."Memang sih mas. Elena juga mau gitu
Read more
47. Jika Memang yang Terbaik
Mendengar kabar jika Elena dan Leonardo akan mengangkat anak angkat dari panti asuhan, keluarga Leonardo tidak begitu mudah mengizinkan. Mama Leo begitu ragu jika anaknya memiliki anak angkat. Karena mamanya belum sepenuhnya percaya jika anak dan anak mantunya bisa memberikan kasih sayang kepada Lala seperti anaknya sendiri.Saat ini, mama papa Leonardo berada di rumah sakit begitu juga ibu panti yang sudah merawat Lala sejak kecil. Dari cerita ibu panti, Lala memang sudah berada di panti mulai dari bayi. Ia menemukan di tempat yang tidak wajar untuk dimana bayi tersebut berada. Saat mendengarkan kabar jika Leo akan mengangkat Lala, rasanya berat jika harus melepaskan Lala."Ibu nggak percaya sama saya dan istri saya buat jadi orang tua Lala?" Tanya Leonardo ke ibu panti."Bukan nggak percaya, tapi ibunya Mas Leo juga belum setuju kalau mas jadiin Lala putri kalian." Jawab ibu panti."Kalau saya sih gak masalah bu, tapi cuma gimana caranya saya supaya bisa yakin kalau Lala bakal diber
Read more
PREV
1
...
34567
...
9
DMCA.com Protection Status