All Chapters of Suami Kaya Pilihan Bapak: Chapter 31 - Chapter 40
52 Chapters
31. Enggan
Hilangnya kabar Juna membuat Namira kehilangan semangat untuk terus melanjutkan pekerjaannya. Ingin pulang saja rasanya agar tau bagaimana keadaan suaminya itu. Hampir setiap malam Namira menangis sembari mencoba menghubungi nomor Juna. Meski tau hasilnya sama, Namira tetap berusaha. Tak biasanya pria itu hilang kabar seperti ini. Apa yang telah terjadi pada Juna? Apakah dia baik-baik saja? Namira telah menghubungi kedua orang tuanya, menanyakan kabar Juna pada mereka. Namun mereka juga tak tau sebab kedua orang tua Namira sedang tak berada di rumah. Ayahnya ada pekerjaan di luar kota dan mama ikut menemani. Alhasil, mereka tidak tau menau bagaimana kondisi rumah.Tapi mama telah meminta salah satu anak buah papa untuk mendatangi rumah Juna. Mengecek kondisi pria itu. Sebab mama tidak bisa menghubungi nomor ponsel Juna. Ayahnya juga telah menghubungi Gamandi dan semoga saja mertuanya itu membawa kabar baik mengenai putranya."Ayo, Mir. Kita jalan sekarang," ucap Regi yang tiba-tiba m
Read more
32. Kabar
Juna benar-benar berubah sejak kejadian malam itu. Dia tidak ingin berhubungan lagi dengan Zahira dan keluarganya. Memang, kejadian malam itu tidak berakhir buruk. Tapi apa yang telah dilakukan Kalina terhadap dirinya tak bisa Juna maafkan. Jika saja Juna tidak sadar, mungkin dia telah terjebak dalam sebuah hubungan terlarang yang membuat Namira tersakiti. Juna telah menduga bahwa obat tersebut diberikan agar reaksinya Juna lampiaskan pada Zahira. Kalina ingin Juna menyentuh Zahira. Tapi kenapa? Kenapa harus Juna? Hingga saat ini, Juna belum tau apa motif Kalina melakukan hal itu. Atas dasar apa dia ingin mengorbankan keponakannya. Masih menjadi tanda tanya besar bagi Juna.Usai bersih-bersih dan memasak makan malam, Juna meraih ponsel yang telah lama dia abaikan. Juna rindu Namira. Dia ingin menelvon perempuan itu. Pasti di sana Namira sudah menunggu kabar darinya dan mungkin uring-uringan kala suami tercintanya tak bisa dihubungi.Juna tersenyum kala panggilan telah tersambung. Juna
Read more
33. Kedatangan Gamandi
Gamandi adalah seorang pengusaha sukses yang hidup bersama pundi-pundi uang dan diselimuti kekayaan. Tak seharusnya dia pusing memikirkan apa yang akan dia perbuat karena diam saja uangnya tetap mengalir. Meski demikian, ada saja hal yang membuat hidup Gamandi tidak tenang. Lebih tepatnya sejak kejadian dimana dia harus merelakan orang yang dicintainya menikah dengan lelaki lain. Sudah sekian tahun berlalu, tapi yang namanya merelakan tidak semudah itu. Hingga saat ini, Gamandi masih berharap untuk memiliki perempuan itu. Bahkan ketika dia sudah punya anak dari laki-laki lain, Gamandi masih berharap dirinya dan cinta pertamanya bisa bersama. Kini, Gamandi dan perempuan itu berada dalam jarak yang sangat dekat. Bisa sebetulnya Gamandi gapai, tapi tak bisa untuk Gamandi dekap. Mereka punya hubungan karena keturunan mereka saling memadu kasih. Gamandi terkekeh pelan mengingat dirinya sudah setua ini untuk terus-terusan galau. Seharusnya yang Gamandi pikirkan adalah apa yang harus dia b
Read more
34. Si yang paling tak bisa menerima kenyataan
Gamandi hanya singgah sebentar, tapi perkataan yang keluar dari mulutnya menetap lama di kepala Juna. Hingga pagi ini, Juna belum menemukan maksud dari ucapan yang keluar dari mulut Gamandi. Meninggalkan Namira bila Juna tak mencintainya? Omongan seperti apa itu? Justru Juna akan berusaha mencintainya, bagaimanapun caranya. Pernikahan bukan hanya sekedar pernikahan yang bisa diputus seenaknya. Bagi Juna, pernikahan adalah sakral. Sekali menikah, ya, jaga pernikahan itu hingga maut yang mengakhiri pernikahan mereka. Juna tidak ingin mengulangi janji sakral untuk kesekian kalinya. Cukup satu kali untuk selamanya.Hari ini Juna masih dalam masa cuti. Tidak ke rumah sakit dan sepertinya tidak ada kegiatan yang membuatnya berbaur dengan manusia luar. Namun untuk tetap berada di rumah dari pagi hingga malam juga akan membuatnya bosan. Juna bukan tipikal manusia yang suka berdiam diri. Minimal harus main ke luar rumah untuk beberapa jam atau melakukan kegiatan yang membuat anggota tubuh dan
Read more
35. Para pengganggu
"Wah, ketemu lagi kita, pak dokter."Perdebatan Juna dan Sky terhenti kala suara seorang gadis menengahi. Juna yang sudah sangat kenal dengan suara itu hanya bisa menghela nafas lelah. Kenapa mendadak hidupnya jadi tidak tenang? Kepalanya seakan ingin pecah mengahadapi manusia yang mendadak datang mengganggu.Sky mengalihkan pandangannya dari wajah Juna menjadi menatap seorang gadis yang berdiri tak jauh dari meja mereka. Dia tidak sendirian. Ada seorang perempuan dewasa dengan dandanan macam tante-tante yang berdiri memegangi nampan berisi roti dan minuman."Gue bukan dokter," ucapnya membalas ucapan Zahira."Bukan Om, tapi pak dokter Juna," jelasnya menunjuk Juna yang masih enggan menatap.Sky menaikkan salah satu alisnya. Kemudian menatap Juna yang ternyata juga menatap dirinya. Seketika senyum miring terbit di bibir Sky. "Pak dokter," ujarnya dengan nada meledek."Permisi, boleh kami gabung di sini?" tanya Kalina karena mereka tak kunjung dipersilahkan duduk."Bol--""Kenapa harus
Read more
36. Perselingkuhan kecil?
Hari ini tidak banyak yang Namira kerjakan. Usai mendata luas lahan yang akan digunakan untuk pembangunan pabrik selanjutnya, dia dan timnya segera kembali ke hotel. Kali ini tidak ada agenda mampir sebab mereka sudah terlalu lelah. Sinar matahari cukup terik, membuat mereka cepat lelah ketika berada di bahwa sinar matahari. Bagusnya tidur di lantai kamar. Lagipula ini adalah tugas terakhir mereka. Dan sepertinya Namira akan segera pulang, lebih cepat dari perkiraannya. Sore menjelang dengan cepat. Namira usai beberes dan mandi. Pilihan terakhir adalah menyaksikan sunset dari balkon kamarnya. Ditemani secangkir kopi dan roti isi kelapa pemberian Regi. Langit yang indah mengingatkan Namira pada Juna yang belum dia hubungi sejak panggilan telvon tadi pagi. Jujur saja, Namira bosan berhubungan melalui ponsel. Topik yang dibahas ketika menelvon tidaklah menarik. Lebih garing dan tidak asik. Namira memang bukan manusia yang bisa LDR. Sulit baginya untuk mempertahankan suatu hubungannya ji
Read more
37. Saya bukan lagi dokter kamu
Juna memutuskan untuk mengakhiri masa cutinya yang belum genap satu Minggu. Sebetulnya tinggal satu hari karena hari ini adalah hari keenam dia meliburkan diri dengan alasan sakit. Juna merasa bosan berada di rumah. Dia rindu aroma rumah sakit, rekan-rekannya dan pasien yang tersenyum manis di pagi hari. Juna benci dengan aktivitas monoton yang dia lakukan. Mandi, makan, gym, maraton anime, melamun dan begitu seterusnya. Sangat membosankan.Maka dari itu, pagi ini, Juna telah berada di ruangannya. Duduk menyandarkan tubuhnya pada punggung kursi sembari memejamkan mata. Tadinya dia ingin menelvon Namira, tapi tidak jadi karena takut mengganggu. Mana tau dia sedang sarapan bersama timnya atau meeting. Lagipula ini masih terlalu pagi untuk mengganggu. Alhasil Juna hanya mengirimkan sebait kata yang berisi ucapan selamat pagi dan aktivitas apa yang akan dia lakukan. Pesannya belum di balas karena masih ditandai dengan centang satu."Wah, dokter Juna udah sehat. Kok nggak ngasih kabar kala
Read more
38. Khilaf
Regi dan Namira betulan jalan-jalan. Hanya berdua karena yang lain tidak mau ikut dengan beragam alasan. Namira juga tidak masalah. Toh dia dan Regi saja sudah cukup. Namira juga tidak perlu takut karena tempat yang mereka kunjungi tak jauh dari hotel. Tujuan utama mereka adalah ke pantai. Katanya Regi ingin merasai kembali bagaimana sensasi kala telapak kaki bertemu dengan pasir pantai. Sebab katanya dia sudah lama sekali tidak bermain ke pantai. Sebetulnya Namira juga telah lama tidak mengunjungi tempat dengan deburan ombak menenangkan itu. Terakhir kali ketika menemani Sky bermain papan selancar dan setelah sudah tidak lagi. Bukan karena takut teringat dengan kenangannya dan Sky, melainkan karena tak punya teman untuk berkunjung ke pantai."Enak juga ya ke pantai waktu pagi," ucap Namira. Keduanya berjalan menyusuri tepi pantai. "Iya kan. Pada umumnya orang-orang lebih suka main ke pantai pas sore biar sekalian ngeliat sunset," balas Regi.Namira tersenyum menanggapi. "Habis ini
Read more
39. Saya, suami Namira
Semenjak kejadian itu, Zahira tak lagi mau ke rumah sakit. Obat yang dulu diberikan Juna juga tak lagi dia konsumsi. Seperti remaja yang baru saja diputuskan kekasihnya, seperti itulah Zahira sekarang. Mengurung diri di kamar, tidak mau minum obat, tidak mau makan dan tidak pernah menghiraukan ucapan Kalina. Untung saja dia punya banyak stok sabar. Hingga suatu ketika, Kalina tidak lagi bisa menghadapi Zahira. Juna sialan itu membuat semuanya semakin rumit. Kekanakan sekali. Zahira sedang sakit dan dia dengan seenaknya menyerahkan Zahira pada dokter lain. Dasar manusia tidak bertanggung jawab. Kalina telah memberitahukan perihal Zahira pada kakaknya dan katanya dia akan mencoba menghubungi Juna, menanyakan dengan baik-baik kenapa dia berhenti menjadi dokter Zahira. Namun sayangnya Kalina tidak sesabar itu menunggu kabar dari kakaknya. Zahira sedang sakit parah. Nyawanya bisa melayang hanya karena permasalahan tidak jelas itu. Dari kemarin, Zahira tidak keluar kamar dan tidak mau maka
Read more
40. Maaf...
Setibanya di rumah, Namira langsung mengistirahatkan tubuhnya di kamar. Dia benar-benar lelah, baik hati maupun pikiran. Kejadian buruk ketika berada di pantai masih menghantui kepalanya. Tanpa sadar Namira memukul-mukul kepalanya, berharap ingatan buruk itu hilang dari kepalanya.Juna yang melihat keanehan istrinya hanya bisa mengerutkan dahi heran. Apa yang terjadi dengan Namira? Selama berada di mobil, perempuan itu banyak diam. Setibanya di rumah, masih murung dan malah memukuli kepalanya. Juna ingin bertanya tapi urung. Dia ingin Namira bercerita dengan sendirinya.Meninggalkan Namira yang masih menyalahkan dirinya, Juna beranjak menuju dapur. Membuatkan teh hangat dan roti bakar untuk Namira. Sehabis dari bandara mereka tidak mampir ke manapun. Mereka langsung pulang. Alhasil, mereka harus sarapan di rumah. Kebetulan tadi pagi Juna hanya minum segelas kopi susu.Hari ini Juna memutuskan untuk tidak ke rumah sakit. Lagi-lagi mengambil cuti. Dia ingin menemani Namira dan mendengar
Read more
PREV
123456
DMCA.com Protection Status