All Chapters of Selir Pangeran Murong : Chapter 71 - Chapter 80
200 Chapters
SPM - Part 35c. Memetik Bunga Krisan Dewa
Gadis itu menoleh. Wajah pria itu penuh harap ingin mendapatkan jawaban. Dia menghela napas tak berdaya. Tak punya pilihan lain kecuali memberitahu. "Aku akan mencoba menghipnotis buaya itu." Xin Qian menjawab seraya menatap Xuan Yuan. "Hipnotis?" Ilmu ini sudah biasa digunakan sejak zaman kuno. Seharusnya mereka mempunyai nama lain yang berbeda. "Aku akan bicara dengannya." Xin Qian tidak mempunyai kesabaran menjelaskan dengan pembicaraan panjang lebar. Dia hanya bisa mengatakan secara singkat."Nona Xin Qian, Anda juga bisa bicara dengan binatang? Waaah, ini sangat hebat sekali!" Xue melonjak girang. Semua kemampuan yang dimiliki wanita ini sangat mencengangkannya.Semakin mengenal Xin Qian, semakin banyak kejutan yang mereka dapatkan. Dulu, mereka hanya tahu bahwa gadis ini bisa membuat senjata surgawi. Lalu, dia bisa menyembuhkan Pangeran Ketiga yang terinfeksi racun kutukan serigala. Sekarang, dia bisa bicara dengan binatang. Yunxi hanya melirik Xin Qian dengan wajah rumit. D
Read more
SPM - Part 36a. Penyergapan
Di balik topeng perak, Ye Tian melirik Xuan Yuan acuh tak acuh. Tak peduli dengan kemarahan Xuan Yuan yang sudah di ubun-ubun. Dia malah berkata dingin."Memangnya aku salah apa? Apa tidak boleh jika aku membalas budi Qian'er yang sudah memberiku penawar racun? Bisa dibilang, hidupku hari ini berkat pemberiannya. Aku sedang bernasib sial atau tidak, itu sama sekali tidak ada hubungannya denganmu!" Xuan Yuan menggerakkan gigi penuh amarah. Bagaimana bisa dia berjumpa dengan seorang pria tidak tahu malu seperti ini? Sudah tahu bahwa Xin Qian adalah wanitanya, dia masih saja merayunya. Benar-benar cari mati.Tanpa banyak bicara, Xuan Yuan bergerak untuk menyerang Ye Tian. Pertarungan sengit tak bisa dihindari. Dalam waktu singkat, mereka telah bertukar jurus. Tubuh keduanya berkedip-kedip saling serang dan menghindar. Baik Ye Tian maupun Xuan Yuan, keduanya bertarung dengan sekuat tenaga dan mendominasi.Sejenak, Xin Qian menatap keduanya dengan linglung."Apa kalian berdua sangat bodoh
Read more
SPM - Part 36b. Penyergapan
SPM - Part 36b. PenyergapanDewa Perang Da Liang yang begitu mendominasi di medan perang, bisa begitu patuh di depan Xin Qian. Jangan-jangan, gadis itu juga menguasai ilmu menjinakkan manusia galak.Meski merasa sangat aneh, Xue dan Yunxi hanya bisa menonton tanpa berani ikut campur. Lagipula, mereka hanya pengawal pribadi.Ye Tian merasa kesal menonton pemandangan itu. Sejak kebersamaan malam itu dengan Xin Qian, wajah cantik Xin Qian selalu terbayang di pelupuk mata.Sekarang, dia malah harus menyaksikan gadis favoritnya dipeluk oleh orang lain. Mana mungkin dia bisa menahan rasa cemburu."Qian'er, aku akan pergi dulu. Kelak, saat kita berjumpa lagi. Aku akan membawamu pergi dari orang itu. Ha-ha-ha." Setelah mengatakannya, Ye Tian telah menghilang dari pandangan mata.Xuan Yuan hanya bisa menggertakkan gigi penuh amarah. Jika bukan karena Xin Qian yang menahannya, dia akan membunuhnya hari ini."Baiklah, mari kita kembali!" ajak Xin Qian bersemangat. Entah kenapa dia merasa tidak
Read more
SPM - Part 36c. Penyergapan
"QianQian, kalau begitu aku ucapkan selamat, karena kamu berhasil mendapatkan Bunga Krisan Dewa. Kelak, tidak ada yang bisa meracunimu." Xuan Yuan tersenyum puas. "A Yuan, aku tidak menginginkannya. Bunga ini akan lebih bermanfaat jika kamu yang mengkonsumsinya." Xin Qian menatap Xuan Yuan antusias."Baiklah, kalau begitu kita akan memakannya bersama." Mana mungkin Xuan Yuan tega mengambil keuntungan dari Xin Qian. Wanita ini telah kelemahannya. "Aku menyimpannya di sini supaya tetap segar." Xin Qian menunjukkan sebuah tabung pada Xuan Yuan. Xin Qian menyimpan Bunga Krisan Dewa ke dalam sebuah tabung kedap udara yang dibawa oleh Xin Qian dari dunia modern. Di mata tiga pria itu, botol yang dibawa Xin Qian ini sangat unik."QianQian sangat pintar. Aku bangga padamu." Xin Qian tersenyum manis."Kamu harus hidup dengan baik, aku baru akan puas." Xin Qian berkata penuh perhatian. Sudah bersama sekian lama dan menghadapi hidup dan mati bersama, Xin Qian merasa tidak rela jika pria ini cel
Read more
SPM - Part 37a. Siapa Mereka?
Di antara belasan pria berbaju hitam itu, hanya ada tiga pria yang tidak menutupi wajahnya. Wajah dua di antaranya sangat familier bagi Xin Qian.Tanpa sadar, dia mengungkapkan peristiwa di malam itu. Dua pria itu seketika memperhatikan Xin Qian dengan seksama. "Tidak disangka, bisa berjumpa lagi dengan Nona Xin Qian di sini. Namun, kali ini kamu tidak akan bisa melepaskan diri dari kami." Salah satu pemuda itu tersenyum miring ketika melihat Xin Qian.Samar-samar, dia mengingat kejadian di malam itu. Jika bukan karena diselamatkan oleh seorang pendekar bertopeng perak, Xin Qian sudah pasti mati di tangannya."Yihan, apa kamu mengingatnya?" Pria yang dipanggil Chen Yihan seketika berbinar saat mengenali Xin Qian. Malam itu dia mengira Xin Qian adalah seorang tuan muda. Jika bukan karena Ye Tian mengatakan bahwa dia adalah seorang gadis, mereka tidak menyadarinya."Xiaoming, dia ... dia orang yang di malam itu. Aku mengingatnya," sahut Chen Yihan.Wang Xiaoming mengangguk. Meskipun m
Read more
SPM - Part 37b. Siapa Mereka?
Dia menatap Xuan Yuan dengan tatapan rumit. Xuan Yuan menyipitkan matanya penasaran."Dia memakai topeng, salah satu teknik mengubah wajah." Xin Qian tidak yakin apakah di zaman ini sudah ada kebudayaan atau teknik seperti ini. Namun, ini adalah salah satu kemungkinan. Dia hanya secara asal mengatakannya.Xuan Yuan jatuh dalam pemikiran yang dalam. Sepanjang perjalanan keluar dari hutan, pangeran tampan itu masih memikirkan ucapan Xin Qian. Samar-samar, dia juga merasa apa yang diucapkan Xin Qian ini mungkin saja terjadi.Siapa sesungguhnya Tuan Pemimpin ini? Xuan Yuan mendengus kasar. Sebelumnya, dia masih bertanya-tanya tentang Ye Tian dan latar belakangnya. Sekarang bertambah satu lagi pekerjaan yang harus diselidiki.Tian Jie dan Tian Wu menyambut kedatangan mereka di pinggiran hutan. Mereka melanjutkan perjalanan dengan kuda menuju Hangzhou. Tak peduli dengan rasa lelah dan lapar yang mendera. Mereka hanya ingin segera sampai di Istana Xi Wei. Beberapa hari berpetualang di alam
Read more
SPM - Part 37c. Siapa Mereka?
Xin Qian mengangguk mengerti. Namun, jika harus menempuh cara itu. Itu akan menghabiskan waktu lama. Mereka harus membaca semua buku yang berkaitan dengan tanaman langka, entah di buku ke berapa mereka baru akan menemukan pembahasan Bunga Krisan Dewa."Bagaimana jika kamu memanggil Tabib Yang saja. Jika terlalu lama dibiarkan, takutnya Bunga Krisan Dewa ini akan kehilangan manfaatnya." Xin Qian berkata pelan.Di zaman ini, belum ada teknologi untuk sterilisasi ruang penyimpanan. Xin Qian menghela napas panjang memikirkan hal ini. Akan sangat disayangkan jika Krisan Dewa ini layu sementara dia belum bisa menemukan cara mengolahnya."Baiklah, kalau begitu panggil Tabib Yang saja." Xuan Yuan menyetujui. Tabib Yang adalah tabib yang hidup di zaman sekarang. Seharusnya dia mempunyai pemahaman yang lebih baik tentang tanaman herbal yang tersedia di zaman kuno."Yunxi, panggil Tabib Yang!" "Baik." Yunxi bergegas meninggalkan Aula utama untuk memanggil Tabib Yang. Tak berapa lama kemudian,
Read more
SPM - Part 38a. Parfum Pemikat Kupu-kupu
"QianQian, Shu Ling sudah menyiapkan bubur bergizi untukmu. Makanlah!" Keduanya sudah duduk di Aula utama Paviliun Xing He. Xuan Yuan meminta Shu Ling untuk menyiapkan bubur bergizi. Akhir-akhir ini tenaga gadis cantik itu terkuras. Semalam masih tidak tidur untuk membantu Tabib Yang memurnikan Bunga Krisan Dewa. Xuan Yuan merasa tidak tega.Apa yang disebut oleh Xuan Yuan sebagai bubur bergizi itu adalah semangkuk bubur nasi yang dimasak dengan kaldu tulang dicampur dengan daging, jahe, cinnamon dan diatasnya ada daun ketumbar dan urugula yang menyebarkan aroma menyegarkan."A Yuan, kamu sangat perhatian." Xin Qian tidak bisa menahan bahagia. Di zaman modern, dia hidup sebatang kara dan tidak mempunyai keluarga yang memperhatikannya. Di tempat bobrok ini, Xuan Yuan sangat memperhatikannya. Xin Qian merasa tersentuh.Saat ini dia memang sangat lapar. Selain membantu Tabib Yang memurnikan obat, Xin Qian juga mempunyai pekerjaan lain. Dia mengolah batang dan akar tanaman Krisan Dewa ya
Read more
SPM - Part 38b. Parfum Pemikat Kupu-kupu
"QianQian, dia terlihat sangat serasi denganmu.""Aku menyukainya.""Bagaimana denganku, apa kamu tidak menyukaiku, hmm?" keluh Xuan Yuan. Bahkan dia merasa cemburu pada sebuah cambuk. Benar-benar tidak masuk akal.Pria itu sudah mendorong Xin Qian pada dinding ruangan. Dia tidak suka mendengar gadis ini berkata menyukai sesuatu selain dirinya. Tak sempat mengelak, Xuan Yuan sudah menyambar bibir Xin Qian. Kali ini tidak seperti biasanya. Gadis cantik itu sudah sedikit terlatih. Mendapatkan balasan yang diinginkan, pihak lain semakin mendominasi. Keduanya baru menyelesaikan kegiatan itu setelah kehabisan napas."QianQian, mari kita menikah," ajaknya setelah menstabilkan napasnya yang masih sedikit terengah."Ya." Xin Qian seakan berubah menjadi orang lain. Biasanya akan ada begitu banyak alasan di dalam hatinya untuk pergi. Sekarang, dia merasa berada di sisi Xuan Yuan adalah tempat paling nyaman untuknya. "Aku akan menahan diri sampai kita menikah," bisiknya lembut di telinga Xin
Read more
SPM - Part 38c. Parfum Pemikat Kupu-kupu
Huantian membalas lirikan adiknya dengan senyum manis."Sudah setua ini masih menolak menikah, apa kamu benar-benar bukan seorang pria?" ejek Huantian pada Ying Lan. "Kakak Pertama berlidah tajam," keluhnya.Setelah itu, Kaisar sudah berpidato memberi sambutan untuk semua orang. Acara pemilihan selir sudah dimulai."Baiklah, karena semua orang sudah berkumpul. Acara ini silakan dimulai!" Kaisar sudah membuka acara. Satu persatu Semua gadis calon telah hadir. Dua puluh gadis cantik berjajar di aula. Mereka telah bersiap untuk menampilkan kemampuannya. Xin Qian duduk di sisi Selir Hui dengan tenang. "Nona Xin Qian, tolong Anda pimpin para calon selir untuk memberi hormat pada Kaisar." Selir Hui berkata dengan tenang. Dia ingin menunjukkan bahwa Xin Qian paling menonjol dibandingkan mereka semua. Lagipula, Xuan Yuan juga sudah memilihnya. "Baik, Ibunda Selir Hui." Meski dia merasa kesal dengan acara ini, akan tetapi hari ini memang harus ada. Ada begitu banyak pejabat dan keluarga ca
Read more
PREV
1
...
678910
...
20
DMCA.com Protection Status