All Chapters of Istriku Ayo Kita Menikah Lagi!: Chapter 81 - Chapter 90
98 Chapters
Bab 81 - Semuanya Menangis
"Aku mau disuapi," ucap Austin.Oma Emma langsung membuka ice cream yang tadi sudah diambil oleh cucunya tersebut. "Disuapi Oma atau Mama?" tanya Oma Emma pula."Oma saja," sahut Zoya tiba-tiba, meski rasanya canggung sekali untuk bicara tapi dia tetap buka suara. Jika bukan dia yang memulai lebih dulu untuk memperbaiki hubungan ini maka oma Emma akan terus merasa bahwa dia belum memaafkan."Baiklah, kalau begitu biar Oma yang menyuapi cucu tampan Oma ini," jawab Oma Emma dengan antusias, dan Austin pun mengangguk antusias juga.Rasa manis ice cream itu membuat Austin bahagia. Austin juga meminta sang nenek untuk menyuapi mamanya, ingin mama Zoya juga rasakan ice cream yang sangat enak itu.Oma Emma tentu sangat ragu untuk menawarkannya kepada Zoya, tapi kemudian Zoya justru membuka mulutnya minta disuap."A," ucap Zoya.Dan melihat sikap Zoya yang seperti ini justru membuat Oma Emma merasa terharu sendiri. Kedua matanya sampai berkaca-kaca, dia lantas menyuapi ice cream tersebut
Read more
Bab 82 - Seperti Oasis
"Maafkan aku Zoy, pasti sakit sekali rasanya saat kamu memutuskan untuk operasi plastik," ucap Prisila. kini mereka bertiga sudah saling melepaskan pelukan itu, namun tangan mereka masih saling berparut.Prisila mungkin adalah yang paling tahu bagaimana penderitaan Zoya dulu pasca operasi, karena dia adalah seorang dokter."Sudah ah Kak, jangan dibahas lagi tentang hal itu. Aku juga bersyukur sekarang karena mama dan kak Prisila bersedia menerima aku kembali," jawab Zoya."Selamanya kamu adalah Zara bagi kakak, Zoy. Bagaimanapun kamu sekarang, kamu tetaplah Zara Audienya Aland," balas kak Prisila kemudian.Saking harunya mereka berdua jadi saling memeluk lagi, sementara Oma Emma cukup melihat dengan tangis yang masih mengalir deras.Selalu saja ada rasa penyesalan di dalam hatinya, andai dulu dia dan Prisila langsung menerima Zara seperti ini pasti tak akan ada penderitaan mereka semua selama 7 tahun. Masalahnya memang ada pada Oma dan Prisila sendiri, selalu menganggap bahwa Zara tid
Read more
Bab 83 - Kartu As
Pagi datang. Hari ini Zoya dan Aland akan ikut kak Prisila untuk menyiapkan tentang pesta pernikahan. Erile nanti juga akan bergabung bersama mereka.Karena hubungan keluarga sudah semakin membaik jadi sekarang semuanya diselesaikan secara bersama-sama. Zoya malah merasa tak enak hati sendiri jika dia tidak ikut turun tangan, tak ingin kak Prisila repot sendirian, padahal pesta ini adalah keinginannya.Mereka semua jadi tidak tahu jika pagi itu, Adeline mendatangi rumah. Wanita cantik tersebut jadi hanya bertemu dengan Oma Emma."Adeline," sapa Oma Emma, dia pun begitu terkejut ketika melihat mantan kekasih sang anak mendatangi rumah tanpa ada pemberitahuan sebelumnya.Jantung Oma Emma bahkan berdegup lebih cepat daripada biasanya, dia benar-benar gugup, sangat takut jika Zoya sampai marah lagi jika tahu tentang hal ini. Padahal hubungan mereka sudah sangat membaik.Oma Emma belum mempersilahkan tamunya untuk duduk, tapi Adeline sudah lebih dulu mendudukkan dirinya sendiri di sofa ru
Read more
Bab 84 - Sudut Hati Yang Paling Dalam
"Aku suka yang ini," ucap Zoya dengan malu-malu saat dia memilih cincin pernikahannya dengan Aland. Saking malunya Zoya bahkan mengucapkan kalimat tersebut dengan berbisik-bisik pada sang suami. Jangan sampai ucapannya itu didengar oleh Prisila dan Erile yang sedang menemaninya. Tapi meskipun ucapannya tidak bisa didengar, namun gelagat Zoya sudah sangat diketahui oleh Prisila dan Erile. Prisila mengulum senyum, sementara Erile pilih untuk pura-pura tidak tahu saja. "Aku juga menyukainya," bisik Aland, dia kemudian mengambil salah satu cincin itu dan coba untuk memasangkannya di jari manis sang istri. Cincin yang jadi terlihat begitu indah ketika sudah terpasang. kilaunya mampu membuat hati Zoya jadi berbunga-bunga. Meski sudah sangat terlambat tapi akhirnya Zoya merasa dia bisa mendapatkan pernikahan impiannya. Cincin pernikahannya sudah di dapat, gaun pengantin juga sudah Zoya dan Aland pilih. Mereka juga melakukan fitting baju. Saking sibuknya mereka semua baru bisa kembali ke
Read more
Bab 85 - Mati Kutu
"Selamat beristirahat," ucap Ressa, sebelum akhirnya dia memutuskan untuk keluar dari dalam kamar tersebut dan memberikan waktu kepada sepasang suami istri ini untuk segera istirahat, tidur malam.Aland lantas mengunci pintu kamar mereka. Sebelum datang ke sini dia juga sudah memastikan lebih dulu kepada sang anak ingin tidur di mana dan ternyata Austin pilih untuk tidur bersama dengan Elea. Kata Austin ia tidak memiliki banyak waktu untuk dihabiskan bersama sang sahabat, karena besok pun mereka harus kembali lagi ke kota.Jadi hanya malam ini dia bisa bersama dengan Elea."Bagaimana dengan Austin?" tanya Zoya, seraya berjalan mendekati sang suami dan berakhir berhenti dipelukan Aland."Dia tidak mau tidur bersama kita, katanya masih ingin bersama dengan Elea," jujur Aland.Zoya mengangguk tanda mengerti, suasana malam ditempat ini terasa cukup dingin. Angin laut seolah mampu menyentuh tubuh keduanya.Suasana baru dalam kebersamaan itu menciptakan gairrah yang tak terbendung, sampai
Read more
Bab 86 - Ingin Memberikannya Padamu
"Aku harus bagaimana lagi," gumam Adeline ketika dia sudah keluar dari dalam ruang kerja kak Prisila. Sungguh, penolakan demi penolakan seperti ini tidak pernah terbayang di dalam benaknya.Dalam rencananya semua berjalan dengan mulus, mulai dari mama Emma lalu kak Prisila.Adeline sebelumnya masih sangat yakin jika kedua orang itu akan tetap mendukungnya. Apalagi setelah anak kandung Aland ditemukan, harusnya mereka berdua meminta Adeline untuk jadi ibu sambung. bukannya menikahi Zara lagi, apa lagi wanita itu kini sekarang sudah mengganti identitasnya.Huh! Adeline membuang nafasnya dengan kasar. Meski terasa berat sekali tapi akhirnya dia melangkahkan kaki keluar dari rumah sakit tersebut.Syok setiap kali ingat bagaimana kak Prisila mengancamnya. Bagaimana bisa kata-kata kasar seperti itu kak Prisila lontarkan.Takdir seperti ini terasa tidak adil bagi Adeline. Harusnya Aland dan Zara tidak boleh bahagia di atas penderitaannya.Tapi harus cara seperti apa lagi yang dia gunakan unt
Read more
Bab 87 - Buktikanlah Sendiri
"Austin, Elea, minum dulu sayang," ucap Zoya, dia dan Aland telah menghampiri anak-anaknya lagi. Kini mereka datang tidak hanya dengan tangan kosong, melainkan dengan dua buah kelapa muda di tangan mereka masing-masing."Mau mau!" sahut Elea dengan antusias. Dia meminum buah kepala muda tersebut dari tangan mama Zoya."Setelah ini kita pulang ya, hari ini juga kita harus kembali ke kota," ucap Zoya.Sebuah kalimat yang akhirnya membuat semangat Austin dan Elea jadi menghilang. Karena kalimat tersebut mengartikan bahwa mereka akan berpisah lagi."Hei, Kenapa kalian jadi murung seperti ini? 10 hari lagi kan kita akan bertemu," ucap Zoya, Dia mengingatkan kembali pada dua anak tersebut bahwa 10 hari lagi pesta pernikahan akan diadakan, nanti om Erile akan datang ke pesisir untuk menjemput Elea dan kedua orang tuanya.Penjelasan itu cukup menenangkan bagi Austin dan Elea, akhirnya kedua bocah tersebut mengangguk setuju untuk mereka pulang sekarang.Dan Aland hanya tersenyum saja melihat
Read more
Bab 88 - Iri
Setelah makan siang bersama, akhirnya Aland mengajak anak dan istrinya untuk kembali melanjutkan perjalanan.Perjalanan panjang yang kini terasa indah karena ada cinta diantara mereka bertiga.Ketiganya saling mencintai dalam porsi yang sama banyak, hanya Zoya yang kadang masih malu untuk menunjukkan semuanya.**Di Servo.Adeline pun tau jika saat ini Aland dan Zoya sedang pergi ke pesisir. Informasi seperti itu tentu bisa dia dapatkan dengan mudah. Perjalanan yang seperti menggoreskan luka di dalam hatinya, karena selalu terbayang kebersamaan antara Aland dan Zoya di daerah pesisir tersebut. Deru ombak pantai, angin yang berhembus dengan kencang. Tiap kali membayangkan hal-hal tersebut membuat dada Adeline jadi semakin sesak.Perginya Zoya juga membuatnya tidak bisa bicara berdua dengan wanita itu. Seperti saran Risa kemarin.Karena tidak ingin menunggu jadi Adeline putuskan untuk menemui Rama Elmer lebih dulu. Bicara pada pria tersebut, karena mereka berdua sama-sama korban dari
Read more
Bab 89 - Hari Pernikahan
Sebanyak apapun Adeline berusaha, nyatanya dia tetap gagal untuk mencari sekutu demi memisahkan Aland dan Zoya.Sementara waktu terus berjalan hingga tiba di hari pernikahan kedua sepasang suami istri tersebut.Pernikahan mewah itu di adakan di sebuah ballroom hotel bintang 5 di kota Servo. Sekarang tamu mulai berdatangan untuk menyaksikan acara sakral pengucapan janji suci. Sementara pengantin pria dan wanita masih berada di ruang tunggu yang terpisah. Zoya ditemani oleh Oma Emma, Ressa dan dokter Kania. Sementara Kak Prisila sudah bersama dengan Austin dan Elea di depan sana. Oma Emma menyentuh tangan Zoya dengan lembut, menatap tulus penuh rasa syukur. "Terima kasih sayang, karena kamu sudah bersedia kembali pada keluarga ini," ucap Oma Emma, jadi merasa haru sendiri jika ingat tentang masa lalu.Dia pun mengelus puncak kepala Zoya, hati-hati agar tatanan rambutnya yang tapi tidak sampai rusak. "Ma, aku juga berterima kasih, karena mama kini bersedia menerima ku apa adanya."O
Read more
Bab 90 - Kebohongan Terakhir
Tepat jam 9 pagi akhirnya pengantin dipanggil untuk keluar menuju tempat pengucapan janji suci. Ballroom yang awalnya terasa cukup bising kini seketika jadi hening ketika Zoya dan Aland berjalan bersama melewati taburan kelopak bunga berwarna putih."Mama!" pekik Austin yang duduk di kursi paling depan bersama dengan Elea dan kak Prisila, kebahagiaan bocah itu tidak bisa dikendalikan.Namun Zoya hanya bisa bisa tersenyum ke arah sang anak, senyum tanda bahwa dia pun juga merasa sangat bahagia pada hari ini.Zoya cantik sekali dengan gaun pengantinnya yang menjuntai panjang. Begitu serasi dengan Aland yang berada di sampingnya.Pernikahan itu banyak dihadiri orang-orang, sebagian Zoya mengetahuinya sebab dulu dia pun bekerja di perusahaan Aland. Sebagian lagi dia tidak mengenal dan cukup tau bahwa semuanya adalah kenalan keluarga Floyd.Pernikahan itu pun disiarkan oleh satu stasiun televisi, hingga siapapun bisa melihatnya. Termasuk Sofia yang terduduk di ruang tengah rumah keluarga E
Read more
PREV
1
...
5678910
DMCA.com Protection Status