All Chapters of Pembalasan untuk Suamiku dan Selingkuhannya: Chapter 101 - Chapter 110
120 Chapters
Resep Rahasia
Indah mencoba menghubungi Sandy untuk menceritakan tentang paket misterius itu. Namun Sandy tidak menjawab panggilannya. Indah berpikir, mungkin Sandy masih dalam perjalanan ke kantor."Bi, saya harus ke restoran. Bibi hati-hati di rumah, ya! Selalu kunci pintu! Saya akan berpesan pada petugas keamanan di pintu gerbang untuk lebih berhati-hati menerima pengunjung yang belum dikenal." kata Indah."Neng juga hati-hati! Jangan melamun waktu menyetir! Tenangkan diri dan jangan takut, Neng!" ujar Bi Ijah."Iya, Bi."Indah harus tetap datang ke restoran, dalam kondisi seperti sekarang ini, ia dan semua karyawan harus bersatu dan tetap kuat. Seperti biasanya, Indah mengantarkan Charles ke rumah ibunya. Indah belum menceritakan mengenai kondisi restoran dan tentang paket yang ia terima pada ibunya. Kondisi kesehatan Ibu Indah memang sedang kurang baik. Beberapa hari ini ibu sering mengeluh pusing dan kelelahan. Indah tidak mau membuat ibunya semakin banyak berpikir dan cemas.Sesampainya di r
Read more
Menemui Pemilik Restoran
Indah dan Ika menyeberang jalan dan masuk ke restoran baru itu. Suasana restoran cukup ramai, berbanding terbalik dengan restoran milik Indah saat ini. Didi yang sedang melayani pembeli terkejut dan segera berpaling karena merasa canggung.Seorang wanita yang seusia dengan Indah menyambut mereka dengan senyum."Wah, ada tamu istimewa sepertinya. Selamat datang di restoran kami.""Pagi, apa anda pemilik restoran ini? Saya Indah, pemilik restoran di depan sana," kata Indah."Saya sudah tahu, Mbak Indah," jawabnya sambil tersenyum."Bisa kita bicara sebentar?" tanya Indah."Baik, ayo ikuti saya!" jawab wanita itu.Indah dan Ika mengikuti langkah wanita itu dan masuk ke ruangan yang digunakan sebagai kantor. Ia duduk berhadapan dengan wanita itu."Ada apa? Mbak penasaran dan mau mencoba makanan kami?" tanya pemilik restoran itu."Sebelumnya, saya senang karena ada restoran baru di sini. Saya berharap kita bisa membuat suasana lebih ramai, menyerap lebih banyak tenaga kerja, dan memberikan
Read more
Restoran ditutup
Konflik antara Indah dan pemilik restoran baru itu terus berlanjut. Walaupun Indah berusaha diam dan tidak menanggapi, tapi ada saja ulah pemilik restoran atau karyawannya yang dengan sengaja memancing kemarahan Indah.Siang itu, seorang karyawan Indah masuk sambil mengomel karena kesal."Ada apa?" tanya Indah."Mbak, karyawan restoran depan itu dengan sengaja membuang sampah dan sisa makanan di depan restoran kita. Pantas saja bau busuk dan gak sedap tercium di halaman kita, ternyata di sudut ada plastik sampah mereka," jawab karyawan itu."Entah kenapa mereka sengaja mencari gara-gara dan memancing kemarahan kita. Rasanya aku juga ga sabar dengan ulah mereka," kata Indah."Iya, Mbak, itu namanya mengganggu ketertiban umum. Kalau halaman kita berbau dan kotor, pengunjung pasti semakin malas datang kemari.""Sudahlah, nanti kita cari cara untuk melawan mereka." Indah melangkah ke dapur untuk mengambil minuman.Menjelang sore, Indah dikejutkan dengan kedatangan beberapa orang. Namun da
Read more
Sandy pulang
"Sayang, aku pulang akhir pekan ini." Sandy menyampaikan berita bahagia itu pada istrinya.Namun kali ini Sandy merasa Indah tidak antusias menyambutnya. Indah hanya menjawab singkat dan mengakhiri panggilan telepon itu."Ada apa dengan istriku? Aku merasa dia berbeda, ada kesedihan mendalam yang ingin ia sembunyikan dariku. Namun aku tahu dari suara dan sorot matanya, bahwa ia sedang menahan tangisnya." Sandy berbicara sendiri setelah telepon itu ditutup.'Sayang, aku tahu kamu sedang menghadapi masalah yang gak mudah. Sabar sebentar dan tunggu aku pulang, Sayang. Aku akan menggenggam tanganmu dan gak akan melepasnya,' ucap Sandy dalam hatinya.Sandy lebih bersemangat mengerjakan semua tugasnya di Medan. Ia tahu bahwa istri dan anak-anaknya sangat membutuhkan kehadirannya. Sebaliknya, Sandy juga sangat merindukan dan membutuhkan Indah. ___Akhir pekan akhirnya tiba. Sore itu Indah mengajak Arinna dan Charles menyambut Sandy di bandara. Arinna dan Charles sangat antusias. Mereka mand
Read more
Kondisi Papa Sandy
Sandy membuka matanya yang masih mengantuk dan menatap Indah di hadapannya."A-ada apa, Sayang? Siapa yang di rumah sakit?" tanya Sandy dengan suara parau."Papa, Mas. Mama mengirim pesan dan memberi tahu kalau Papa kritis," jawab Indah."Apa?! Tunggu sebentar, aku ganti baju dulu." Sandy bergegas masuk ke kamar mandi. Indah juga mengganti pakaiannya dan mengikat rambutnya.Indah merasa kasihan melihat wajah Sandy yang lelah, ia nyaris belum beristirahat setelah melakukan perjalanan jauh."Sudah siap, Sayang?" Sandy keluar dari kamar mandi dengan terburu-buru."Sudah," jawab Indah.Indah dan Sandy keluar dari kamar."Ini masih tengah malam, aku beri tahu Bi Ijah dulu untuk menjaga anak-anak." Indah menuju kamar Bi Ijah dan mengetuk pintunya.Bi Ijah membuka pintu dengan mata yang masih mengantuk. "Ada apa, Neng?""Bi, kami harus ke rumah sakit. Papa Mas Sandy kritis. Tolong titip anak-anak, ya Bi!" kata Indah.Bi Ijah sangat terkejut dan spontan menutup mulutnya dengan kedua tangan. "
Read more
Kemarahan Bu Ratna
Sandy mengambil ponsel dari tangan mamanya. Tak jauh berbeda dengan respon Bu Ratna, Sandy terkejut dan menatap Indah dengan ekspresi nyaris tak percaya."Kenapa bisa jadi seperti ini, Sayang?" tanya Sandy."Aku juga sangat kaget, Mas. Ada beberapa orang datang ke restoran dan meluapkan amarah. Mereka mengatakan bahwa selama ini restoran kita memakai bahan-bahan yang gak segar dan bahkan bisa membahayakan kesehatan," jawab Indah."Lalu? Itu fitnah kan?" "Iya, Mas. Aku mengerjakan semuanya dengan sepenuh hati. Aku gak menyangka ada yang berani menyebarkan berita seperti itu. Mereka bahkan memberikan bukti, ada seorang yang masuk rumah sakit setelah makan di restoran kita." Indah merasa sangat bersalah."Tapi itu bukan berarti karena makanan kita, bisa saja orang itu memang sudah sakit sebelumnya, atau memakan makanan lain.""Aku sudah mencoba menjelaskannya, Mas. Tapi mereka marah dan meminta polisi menutup restoran kita.""Lalu kenapa kamu diam saja, gak memberi tahu Sandy atau Mama?
Read more
Klarifikasi
"Sa-saya gak ngerti apa maksud anda?" Pria itu masih berusaha mengelak. Istrinya juga mendekat karena suara keras Sandy. Wanita itu terlihat cemas, melihat suaminya yang masih sakit menerima tekanan dari Sandy."Apa-apaan ini? Kenapa Bapak memarahi suami saya? Suami saya saat ini sedang sakit," tanya wanita itu pada Sandy.Sandy membuka ponselnya dan menunjukkan sebuah gambar pada suami istri itu. Indah juga tercengang, karena ia juga belum mengerti situasi ini."Saya mendapatkan hasil pemeriksaan Bapak, bahwa Bapak kemarin menjalani operasi usus buntu, bukan keracunan makanan," ujar Sandy."Ke-keracunan? Apa yang sebenarnya terjadi?" Istri pria itu menatap suaminya dengan bingung.Pria itu menunduk dalam dan tidak langsung memberi jawaban. Indah mengambil ponsel Sandy dan melihat sebuah catatan medis yang Sandy dapatkan dari anak buahnya. Indah menggelengkan kepalanya dan tidak percaya kalau pria itu bisa menipu semua orang."Coba Bapak jelaskan dengan jujur pada saya! Satu lagi, ana
Read more
Daisy menemui Aryo
Penolakan Sandy membuat Daisy merasa sakit hati dan kecewa. Daisy merasa kesal, karena sikap Sandy yang dulu selalu memuja dirinya kini bertolak belakang. Sandy seolah menganggap tidak pernah ada kenangan berarti di antara dirinya dengan mantan kekasihnya, Daisy. Sebagai gadis muda ambisius, Daisy tidak pernah mengalami penolakan menyakitkan seperti ini dalam hidupnya.Beberapa hari lamanya Daisy tidak berselera makan dan menjadi uring-uringan. Semangat kerjanya juga hilang dan membuat asistennya merasa bingung. Daisy menunda beberapa pertemuan penting dengan klien dan hanya mengurung diri di kamar.Pagi itu Daisy teringat sesuatu dan langsung menghubungi petugas keamanan yang berjaga di gerbang rumahnya. Daisy meminta nomor ponsel Aryo yang ditinggalkannya saat menjumpai dirinya.Setelah mendapatkan nomor itu, Daisy berpikir sejenak. 'Apa aku harus menghubungi dia? Aku sangat penasaran dengan wanita yang sudah membuat Sandy jatuh cinta dan tidak lagi menginginkan diriku. Aku akan mem
Read more
Kematian Papa Sandy
Setelah melewati beberapa tahapan proses mediasi antara Indah dan Sandy dengan pemilik restoran baru itu, akhirnya Indah membuka hatinya untuk memaafkan orang tersebut.Wanita itu dan pria yang membuat pengakuan bohong itu memohon maaf dengan sepenuh hati pada Indah. Indah merasa iba dan memikirkan dampak persoalan itu pada keluarga mereka. Setelah menandatangani surat perjanjian damai, pemilik restoran itu mendekati Indah dan memegang tangannya. Segala keangkuhannya hilang dan kini berganti dengan senyum di bibirnya. "Terimakasih karena Mbak Indah mau memaafkan saya. Terimakasih juga Ini perbuatan bodoh seperti itu lagi," kata pemilik restoran itu."Iya, Mbak. Saya harap kita bisa bersaing secara sehat mulai dari saat ini." Indah tersenyum ramah. Mereka saling berpelukan dan berusaha menghilangkan rasa sakit hati yang pernah ada.Setelah ada video klarifikasi yang diedarkan melalui media sosial, restoran Indah kembali ramai. Pelanggan lama mereka mulai datang kembali."Mbak Indah,
Read more
Kedatangan Daisy
Sandy terdiam beberapa saat, lalu menarik Indah ke pelukannya. Mereka berpelukan dan hanya diam tanpa bicara lagi. Indah mengusap-usap punggung Sandy untuk membuatnya lebih tenang.Ibu Indah, Bi Ijah, Arinna, dan Charles tiba di rumah duka itu. Bi Ijah langsung menangis saat menginjakkan kaki di rumah majikannya itu. Apalagi saat ia melihat sang tuan disemayamkan.Bi Ijah memeluk Indah dan bertanya, "Dimana Nyonya?""Di kamar, Bi. Mama baru saja jatuh pingsan," jawab Indah."Ya ampun, kasihan Nyonya. Bibi ke dalam dulu, Neng." Bi Ijah bergegas masuk ke dalam kamar.Ibu Indah menatap Sandy prihatin. "Nak Sandy, Ibu turut berdukacita.""Terimakasih, Bu." Lirih Sandy.Arinna dan Charles langsung memeluk Sandy dan Indah. Salah satu Tante Sandy mendekat dan membisikkan sesuatu pada Sandy. Mereka sangat serius membicarakan rencana pemakaman Papa Sandy.Sandy menelepon untuk meminta anak buahnya mengatur semua hal yang diperlukan. Setelah itu ia kembali memasukkan ponsel ke dalam sakunya."M
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status