Semua Bab Kontrak Pernikahan sang Pewaris: Bab 41 - Bab 50
172 Bab
Bab 41
Aturan yang sudah dibuatnya sendiri, membuat pria itu tidak pernah salah. Sebesar apapun kesalahan yang telah dilakukannya, tetaplah Cinta yang dianggapnya salah. Seperti sekarang, kesalahan Cinta karena tidak ada di apartemen.Dengan rasa marah dan juga kesal, Dia membuka pakaian dan kemudian masuk ke kamar mandi, guna untuk membersihkan tubuhnya. Setelah mandi beberapa menit Rafasya keluar kemudian memakai pakaian dan duduk di atas tempat tidur. "Kau lihat, apa yang akan kulakukan kepadamu," geram Rafasya. Walau bagaimanapun Cinta masih istrinya dan tidak selayaknya seorang wanita pergi sesuka hati seperti ini. "Ternyata dia sangat merdeka setelah aku tinggalkan." Pikiran negatif kini menumpuk di otaknya. Dia sudah bisa membayangkan seperti apa liarnya Cinta dibelakangnya. Hingga sampai jam 11 malam Cinta tidak juga pulang. Ini yang membuat Rafasya semakin marah. Pria itu memilih tidur untuk menghilangkan rasa lelah dan menenangkan pikirannya.Mencari Cinta, sudah pasti tidak ak
Baca selengkapnya
Bab 42
Seorang wanita cantik duduk di depan meja bar. Sedangkan seorang bartender pria menuangkan minuman ke dalam gelas wine.Wanita cantik itu tersenyum dan kemudian meneguk minuman itu dengan satu kali tegukan.Minuman beralkohol bukanlah suatu hal yang harus dijauhinya Karena wanita itu merupakan salah seorang pecandu minuman yang memabukkan tersebut.Karin selalu mencuri-curi waktu untuk datang ke tempat ini, karena kekasihnya tidak pernah mengizinkannya untuk ke klub malam. Sebenarnya Karin merupakan wanita yang mencintai kebebasan namun dia tunduk dan patuh terhadap kekasihnya itu. Mungkin karena cintanya yang begitu besar untuk si lelaki.Disaat pikiran lagi kacau, maka dia beranggapan bahwa hanya minuman lah yang dapat menenangkan pikiran yang semrawut seperti sekarang.Karin frustasi dan juga marah. Apa yang telah direncanakannya dengan matang, tidak berjalan dengan semestinya. Dia juga sudah tidak membeli alat tes kehamilan. Karena setelah mengecek pagi dan ternyata siangnya dia
Baca selengkapnya
Bab 43
Setelah menghabiskan secangkir kopi, Rafasya kembali ke kamarnya. "Mengapa rasanya sepi seperti ini," keluhnya sambil merebahkan tubuh di atas tempat tidur. Pria berhati batu itu memandang ke kiri, di mana tempat Cinta membaringkan tubuhnya. Dirabahnya tempat yang selalu di tiduri sang istri dengan mata yang terpejam.Entah apa yang membuat pria yang berstatus kekasih Karin itu seperti orang bodoh. Dia meraba tempat tidur sambil membayangkan saat ini sedang meraba tubuh istrinya."Mengapa aku bisa seperti ini." Hidup pria itu terasa hampa dan kosong. Padahal dia belum lama berada di dalam apartemen. Selama menikah dengan Cinta, dia selalu meninggalkan istrinya itu sendiri. Pulang di saat hari sangat larut malam dan berangkat pagi-pagi sekali. Bahkan untuk berbicara saja, Rafasya menghindar. Namun mengapa istrinya itu bisa betah sendiri tinggal di sini. Pria itu mulai menebak-nebak perasaan sang istri."Apa selama ini dia kesepian jika aku tinggalkan sendiri? Tapi sepertinya tidak.
Baca selengkapnya
Bab 44
[Saya tidak percaya, foto seperti ini bisa di dapatkan di internet.]Cinta mengerutkan keningnya dan bingung ketika membaca pesan chat yang dikirimkan suaminya. "Iya sih foto seperti ini banyak di internet." Cinta membenarkan apa yang dikatakan oleh suaminya. Namun dia tidak mengerti apa yang diinginkan oleh pria tersebut.Cinta kembali membaca pesan yang masuk. [Saya tidak percaya jika kamu berada di Perancis. Apa kamu berniat untuk meniup saya? Ingat status kamu, istri saya, jadi jangan bermain-main.]"Bagaimana cara meyakinkannya." Istri Rafasya itu panik dan bingung. Beberapa bulan ini hidup bersama dengan sang suami, dia sudah mulai memahami sifat dan karakter Rafasya. [Bagaimana cara Cinta meyakinkan kalau Cinta beneran di Prancis?] Daripada menebak-nebak dan takut apa yang dilakukannya salah, maka Cinta memberanikan diri untuk bertanya. Jujur saja, ini untuk pertama kalinya wanita itu bertukar pesan dengan sang suami. Rasanya bercampur aduk gugup, takut namun juga senang. B
Baca selengkapnya
Bab 45
Kelakuannya tidak ubahnya dengan seorang remaja yang sedang jatuh cinta. Senyum tidak pernah hilang dari wajah tampannya. Tatapan matanya terus saja memandang foto wanita yang merupakan istrinya. Cinta mengirimkan begitu banyak foto, hingga membuat Rafasya tidak henti-hentinya menggulir galeri fotonya satu persatu sambil mengamati wajah cantik sang istri. Dibilang terlambat mungkin ia, karena pria itu baru menyadari bahwa istrinya sangat cantik. Untuk pertama kalinya dia memperhatikan setiap garis wajah sang istri. Mata lebar dan bulat, bibir kecil namun tebal, hidung mancung dan bulu mata yang lentik. Wajahnya terlihat semakin sempurna dengan alis mata yang tebal, hitam dan tertata rapi. Apa selama ini matanya bermasalah, sehingga tidak bisa melihat dengan baik. Bagaimana mungkin dia tidak menyadari bahwa ternyata wanita pilihan dari kedua orang tuanya begitu cantik, imut dan juga menggemaskan. Rafasya mengambil ponselnya dan pria itu mulai mengetik pesan. Namun belum pesan itu
Baca selengkapnya
Bab 46
Karin berada di dalam kamar apartemennya. Sudah berulang kali dia menghubungi nomor ponsel milik Rafasya, namun panggilan telepon yang dilakukannya tidak juga diangkat oleh pria tersebut."Kamu kenapa sih bang, kenapa telepon aku tidak kamu angkat-angkat." Karin mengirimkan Voicemail ke nomor ponsel kekasihnya itu.Melihat pesan yang dikirimnya tidak dibuka, Wanita cantik yang berprofesi artis dan model itu, sangat marah dan tidak terima ketika Rafasya mengabaikannya seperti ini. Diambilnya satu botol wine dari dalam lemari. Tanpa memakai gelas, wanita itu langsung meneguk minuman yang memberikan sensasi rasa panas di dada tersebut. Dia bukan jenis wanita yang sabar untuk menunggu. Seakan tak ada lelahnya, Karin terus saja memanggil nomor ponsel kekasihnya. "Jika kamu tidak angkat telepon aku, aku akan datang ke kantor kamu bang." Karin kembali mengirimkan pesan Voicemail yang berisi ancaman untuk Rafasya. Melihat pesan yang di kirimnya tidak juga di buka, kemarahan Karin semakin
Baca selengkapnya
Bab 47
Cinta sudah berada di ballroom Crillon Hotel, tempat dilakukannya fashion show. Wanita itu sudah cantik dengan riasan make up hasil karya sahabatnya sendiri.Gaun yang melekat di tubuhnya, tampak cantik dan mempesona meskipun gaun berwarna gold itu terkesan sederhana."Cinta, Cahaya, persiapkan model-model dan berikan mereka busana yang akan dikenakan. Ingat acara akan dimulai jam 07.00." Miss Eva memberikan perintah kepada kedua mahasiswanya. "Iya Miss," jawab Cinta dan juga Cahaya.Miss Eva tidak ada hentinya mengingatkan kepada kedua mahasiswanya, agar bisa membantu kelancaran acara malam ini. "Hai sweet heart." Sapa seorang pria tampan dengan tubuh tinggi dan tegap. Namun nada bicaranya lembah lembut. "Hai juga Arlan." Miss Eva tersenyum dan memeluk tubuh tegap Arlan. Lama hidup di Inggris membuat wanita cantik itu tidak merasa canggung ketika memeluk, dan ciuman pipi kiri dan kanan pria tersebut. "Kamu sangat cantik sekali," puji pria itu dan kemudian lirikan matanya berpind
Baca selengkapnya
Bab 48
"Miss Eva saya tidak bisa." Cinta sungguh sangat panik saat ini. Dia tidak memiliki kemampuan untuk menjadi seorang modeling. Apalagi tampil tanpa ada persiapan apapun. "Kamu harus bisa." Monika berkata dengan tegas. Cinta tidak bisa membayangkan seperti apa nanti orang-orang menertawakannya karena kesalahan demi kesalahan yang dilakukannya ketika melenggang-lenggok di atas catwalk. Ini bukan acara modeling sekolah seperti yang dulu diikutinya, setelah kali ada lomba fashion show di sekolahnya. Ini merupakan acara besar. Bahkan dia akan berjumpa dengan model-model ternama dari berbagai negara. "Kamu harus membantu saya cinta." Suara Miss Eva bergetar sambil memegang tangan. Meskipun kalimat yang dikeluarkannya merupakan kalimat paksaan namun tetap terselip permohonan dalam kalimat tersebut.Cinta diam dia memandang Cahaya yang sedang sibuk dengan pekerjaannya."Miss, Saya tidak punya pengalaman apapun." Cinta meringis. Tidak bisa dibayangkannya seperti apa nanti ketika dia menj
Baca selengkapnya
Bab 49
Meskipun yakin bahwa model cantik yang berjalan di atas catwalk itu bukanlah istri dari kekasihnya, namun tetap saja Karin penasaran dan mencari tahu. Tidak ada informasi yang bisa didapatkan secara instan. Karena itu dia harus menggerakkan seseorang untuk mencari tahu biodata setiap model yang ada di sana.Karin menghubungi salah seorang wartawan asal Indonesia yang saat ini berada di tempat penyelenggaraan acara. Karin meminta kepada temannya itu untuk mengirimkan biodata model yang ada di sana." Mana mungkin, dia hanya wanita miskin yang bermimpi menjadi Cinderella. Gadis miskin yang berharap menikah dengan seorang pangeran." Karin tertawa terbahak-bahak. Matanya terus saja menatap layar televisi dan menunggu informasi yang diberikan temannya.Senyum di wajah wanita itu mengembang ketika melihat notif yang masuk di pesan chatnya.Si pengirim pesan mengirimkan semua informasi mengenai model yang ikut serta dalam pergelaran busana terbesar di dunia tersebut.Karin mulai melihat fo
Baca selengkapnya
Bab 50
"Cinta, kamu beneran keren. Aku sungguh bangga lihat kamu." Cahaya memeluk sahabatnya. Gadis berwajah manis itu sempat gugup dan ragu ketika melihat Cinta tampil. Apalagi ketika mengingat adegan memalukan seorang model yang terjatuh ketika berjalan di atas catwalk. Dia sungguh berharap hal itu tidak terjadi terhadap sahabat baiknya."Cahaya, aku beneran gugup." Cinta mengusap keringat di pelipis keningnya dengan memakai tisu."Tapi kamu beneran keren, aku yakin kalau si Karin akan malu dan kesal karena melihat kamu bisa berada di sini. Performance kamu juga luar biasa. pokoknya aku bangga sekaligus kagum sama kamu." Cahaya berulang kali memeluk serta mencium pipi sahabatnya."Tapi aku masih gemetar sampai sekarang." Cinta meringis pelan. Dia tidak sedang berbohong, terbukti kaki dan tangannya yang masih bergetar. Belum lagi telapak tangan yang terasa dingin sekali."Manusiawi, jadi ini wajar. Andaikan Miss Eva meminta aku untuk tampil, mungkin aku sudah pipis ketika berdiri di depan s
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
18
DMCA.com Protection Status