All Chapters of Mantan Istri CEO Tertindas itu Ternyata Pewaris Kaya!: Chapter 71 - Chapter 80
430 Chapters
Bab 71 Pengkhianat
Lydia terdiam dan kemudian dengan riang menunduk dan menggendong harimau itu.“Harimau Kecil? Kamu lagi?”Harimau itu melompat di bahunya dan dengan lucu berkata, “Aku nggak kecil, aku ini harimau besar yang garang!”Lydia terbahak dan dia menoleh ke arah Kevin sambil bertanya, “Dia ingat denganku?”“Ingatannya memang sangat bagus. Dia nggak sama dengan harimau yang sungguhan. Kecilkan suaramu, jangan sampai dia dengar,” ujar Kevin sambil berbisik.“Aku sudah dengar! Nggak suka kamu lagi! cih!” kata harimau itu sambil membuang muka marah.Kevin mengusap hidungnya bingung. Pemuda dengan rambut gelombang itu mendekat dan berkata, “Kamu cewek cantik yang dia maksud?”Pemuda itu mengenakan kacamata hitam dan terlihat orang cerdas. Usianya yang baru 20 tahun membuatnya terlihat sangat dewasa.“Pengkhianat ini sombong sama kami katanya dia melihat perempuan yang cantik. Seleranya selalu tinggi sampai kami ingin lihat sendiri. Tiba-tiba kamu sudah datang saja.” Lydia tersenyum dan mengelus k
Read more
Bab 72 Kamu Punyaku
Di sana adalah foto kakaknya yang sedang mengambil medali. Ketika berusia 17 tahun, dia mendapatkan medali emas tertinggi di dunia bisnis. Mendadak kakaknya menjadi ilmuwan cerdas yang diperebutkan berbagai negara. Di foto tersebut dia terlihat sangat segar dan tertawa ceria.“Kamu kenal juga dengan dia?” tanya Amel dengan antusias. Kedua matanya tampak berbinar dan berkata, “Dia itu idolaku. Aku suka sekali dengan dia. Aku bisa bersyukur sekali kalau bisa langsung ketemu dengan orangnya!”Lydia diam sesaat. Kakak keduanya memang cukup terkenal di dunia bisnis. Akan tetapi sifatnya sedikit aneh dan tidak suka didekati oleh perempuan. Bahkan Rizal saja khawatir kakaknya itu akan menjadi perjaka tua.Amel terlihat bersemangat membagikan kelebihan Kenny pada Lydia. Dia menggandeng lengan Lydia dan berkata, “Kamu nggak merasa dia tampan? Jauh lebih tampan dari artis! Kira-kira bagaimana bentuknya waktu nggak pakai baju ya?”“Biasa saja,” gumam Lydia dengan suara kecil.Waktu kecil dia seri
Read more
Bab 73 Tiger
Setelah menyimpan nomor Amel, Lydia menggendong harimau kecil keluar. Melihat perempuan itu keluar dengan begitu cepat membuat Kevin terlihat aneh. Lydia tertawa sambil mengangkat harimau kecil yang ada di tangannya.“Amel kasih dia ke aku, aku boleh bawa dia pergi?”Kevin terlihat terkejut kemudian tertawa dan berkata, “Tentu saja, itu barang pribadi dia dan nggak ada hubungannya dengan perusahaan. Kalau dia kasih ke kamu, kamu boleh membawanya pergi.”Lelaki itu mendekat dan mengelus harimau kecil sambil berkata, “Sampai jumpa lagi pengkhianat, nggak boleh nakal.”“Cih! Akhirnya aku pergi dengan cewek cantik.”Kevin tertawa dan berkata, “Ayo, aku antar kamu pulang.”Begitu tiba di rumah, Lydia ingin menjalin hubungan lebih dekat dengan harimau kecil. Akan tetapi ponselnya berdering dan terlihat telepon video dari Liam.Harimau kecil tersebut langsung melihat ke sekitar saat baru masuk rumah. Melihat semua perabot rumahnya yang mewah membuat dia berdecak kagum sambil menggoyangkan eko
Read more
Bab 74 Kekasih Baru dan Mantan
Lydia tengah bermain ponsel dan senyumannya tersungging tanpa bisa ditahan. Tiba-tiba terdengar orang yang berseru, “Dylan!”Perempuan itu mendongak tanpa sadar dan menatap ke arah sumber suara. Senyumannya berubah kaku karena terlihat sosok Olivia di sana. Dylan membawa Tony datang untuk menjemput perempuan itu. Olivia langsung memeluk tubuh Dylan dengan mata memerah. Punggung kedua orang itu membuat tatapan Lydia terasa tertusuk.Hati Lydia terasa perih tanpa sadar. Rasa tersebut timbul tanpa bisa dia tahan. Waktu di dunianya seperti berhenti berputar. Tiba-tiba sebuah tangan memeluk punggungnya dari belakang dan membawanya dalam pelukan. Aroma familiar tersebut membuatnya tersadar dan dia melihat ke arah sosok tersebut sambil berkata, “Kak! Sudah umur berapa masih suka kagetin orang saja.”Wajah tampan Liam ada di hadapannya. Dia mengenakan kacamata hitam dan mengangkat alisnya sambil berkata, “Sudah berani kamu! Kenapa baru datang setelah aku menunggu begitu lama?”“Wah! Itu Liam!
Read more
Bab 75 Gagal Menghasut
Liam langsung bertanya ketika masuk ke mobil. Dia tadi melihat dengan jelas kalau Dylan ada di bandara juga.Lydia mengangguk dengan raut datar dan menjawab, “Iya, kekasihnya pulang.”Keberadaan Dylan tidak bisa diabaikan oleh orang lain. Liam yang begitu cerdas juga pasti akan menyadarinya.“Cih, perempuan yang di sampingnya itu? Benar-benar sudah buta!”“Seleranya nggak sama. Oh iya, foto di bandara  pasti akan tersebar di internet. Kakak perlu cari koneksi untuk urus?”Liam mendengus malas dan berkata, “Nggak perlu, aku mau orang liat seberapa laku adikku ini!”Kalau bukan karena Dylan yang mendadak muncul, dia masih belum bersedia mempublikasikan Lydia. Namun karena lelaki itu sudah muncul, maka tidak boleh membuat Dylan merasa Lydia tidak menarik.“Kakakku, Kakak tahu akhir-akhir ini aku seberapa banyak gosip? Aku sudah nyaris menyaingi artis-artis seperti kalian!” kata Lydia sambil tersenyum pasrah. Kemungkinan akan ada banyak artis yang iri dengannya.“Ya sudah, selama ada Kakak
Read more
Bab 76 Tidak Sudi
Dylan menatapnya dingin dan berkata, “Apa yang sudah pernah dilakukan nggak pernah akan bisa berlalu. Aku nggak berhak menggantikan dia memaafkan kamu. Lydia nggak sudi mendapatkan permintaan maaf darimu.”Dylan mengabaikan sorot terkejut perempuan itu dan berkata, “Tunggu apa lagi?! Jalan!”“Baik, Pak.” Sopir lelaki itu langsung melajukan mobilnya meninggalkan Olivia yang berdiri kaku di tempat. Melihat mobil yang perlahan menjauh dan hilang, sorot sedih di mata Olivia perlahan berubah menjadi marah. Dia baru pergi sebentar, sifat Dylan sudah berubah begitu dingin?Lelaki itu membela Lydia! Perempuan itu sungguh hebat sekali!Olivia mengeluarkan ponselnya dan menghubungi sebuah nomor. Suara hangat terdengar dari mulutnya dan berkata, “Monika? Aku sudah kembali.”***Rizal masih di luar negeri dan Nixon juga sedang dinas. Liam ngotot ingin ikut Lydia pulang ke rumah. Keduanya tampak saling dorong-dorongan di depan pintu. Lydia terlihat tidak rela sambil berkata, “Om Liman sudah membere
Read more
Bab 77 Bertemu Teman Serumah
Setelah itu Lydia langsung memutuskan sambungan telepon dan mengelus kepala harimau kecil dengan sayang sambil berkata, “Sayang, yang sabar, ya.”Setelah toko tersebut melihat nomornya, dia memeriksa histori toko dan terkejut. Setelah itu dia berseru, “Bu Lydia!”Sesaat kemudian Liam telah selesai mandi. Dia tidak sabar ingin melihat harimau kecil itu. Namun baru saja keluar, sudah terdengar suara bel rumah.“Syal yang aku pesan sudah sampai, Kak Liam ingat bayar.”Lydia tengkurap di atas sofa sambil bermain dengan harimau kecil. Dia tidak ada niat untuk membuka pintu. Liam terlihat pasrah dan akhirnya membuka pintu dengan bertelanjang dada. Hanya selembar handuk yang melingkar di pinggangnya. Sambil tertawa dia berkata,“Enak kalau ikut Kakak, kalau nggak Kakak hidupi aku saja.”Pintu terbuka dan kening Liam seketika berkerut. Dengan dingin dia bertaya, “Kenapa kamu datang?”Semua perasaan baiknya hilang tak tersisa. Dylan juga tidak menyangka akan melihat lelaki itu di sini. Wajahnya
Read more
Bab 78 Ada Kekayaan dan Ketampanan
Ketiga orang tersebut tercenung. Lydia merasa marah dan seperti dikhianati. Pantas saja orang di ruang laboratorium menyebut harimau kecil ini pengkhianat. Detik itu juga dia menyetujui para karyawan laboratorium.“Tiger!” seru Lydia. Nanti dia akan mengembalikan semua syal yang dia pesankan tadi.Dylan menunduk dengan kening berkerut dan mengangkat Tiger sambil bertanya, “Kenapa kamu di sini?”Tiger menggerakkan kakinya dan berkata, “Amel kasih aku ke Mama. Aku suka sekali dengan dia. Papa dan Mama sangat serasi, kalian jangan berantem lagi.”Dylan seperti memikirkan ucapan Tiger, sedangkan Liam langsung merebut Tiger dari tangan lelaki itu. Dia melemparkannya ke pelukan Lydia dan langsung menutup pintu.“Jangan pernah kasih dia sentuh barang yang ada di rumah kita!” kata Liam dengan raut datar. Dia menatap Tiger yang ada dalam gendongan Lydia sambil berkata, “Perlu Kakak bantu kamu ajari dia selama beberapa hari?”Tiger memeluk lengan Lydia dengan erat dan dengan memelas berkata, “Ma
Read more
Bab 79 Rumor Tersebar
“Jangan bilang apa-apa lagi, ganti kembali! Aku nggak suka dengar panggilan dia.”Amel terlihat memainkan jarinya dalam diam.“Nggak bisa ganti?” tanya Lydia. Karena Tiger dirancang oleh manusia, tidak mungkin tidak bisa diganti.“Bukan, pengkhianat itu sudah sampai tahap mengakui ketampanan Dylan. Kalau mau ganti, bisa dengan cara paksa yaitu dengan mengganti pandangannya terhadap Dylan. Contohnya dengan mencari orang yang bisa menggantikan keberadaan lelaki itu.”Keadaan mereka dikelilingi kesunyian secara tiba-tiba. Amel mengakui kecerobohannya yang kala itu tidak berpikir panjang dan langsung merancang pengkhianat itu menjadi robot yang memiliki pendapat sendiri.Melihat Lydia diam tidak berbicara, Amel berdeham dan berkata, “Bagaimana kalau ganti jadi Liam saja?”Lydia terlihat bingung kenapa harus Liam? Amel mengeluarkan ponselnya dan berkata, “Lihat, di berita bertebaran foto dan gosip kalian. Semua orang tunggu publikasi dari kalian. Dia tampan dan nggak kalah dari Dylan. Bagai
Read more
Bab 80 Keluar!
Shinta terdiam dan berkata, “Sebenarnya Pak Nixon berencana memberikan mereka pelajaran setelah kembali. Tapi kalau Ibu mau turun tangan sendiri, saya bisa siapkan semuanya.”Di tangannya ada bukti dan tinggal diserahkan ke Humas perusahaan. Maka Lauren akan mendapat ganjarannya.Pintu lift terbuka dan orang yang berlalu lalang menyapa Lydia. Perempuan itu tersenyum dan menyapa mereka kembali sambil masuk ke ruang kerjanya.“Periksa kegiatan dia akhir-akhir ini. Aku mau dia dapat pelajaran!”“Akhir-akhir ini dia sering keluar dengan ibu-ibu kaya dan juga perempuan sepantarannya. Katanya malam ini ada acara pesta.”Alis Lydia terangkat ke atas dan berkata, “Nanti kirim alamatnya ke saya, saya juga mau pergi.”“Baik,” kata Shinta. Tidak sulit untuk mencari tahu informasi tersebut.“Kamu sudah boleh keluar, bilang sama Kak Nixon kalau saya sendiri yang mau turun tangan.”“Baik, Bu Lydia.”Perempupan itu duduk sebentar dan menghubungi Damian.“Bu Lydia sudah mau debut di media?” goda Damia
Read more
PREV
1
...
678910
...
43
DMCA.com Protection Status