All Chapters of Pria Simpanan Ternyata Sang Pewaris: Chapter 91 - Chapter 100
125 Chapters
91. Bermesraan Dengan Angeline
Siska saat itu tidak real melibst Raffa dengan Angeline. Raffa mendorong Siska. Raffa mengajak Angelin ke sebuah villa pribadi milik Raffa. Siska begitu menyesal karena selama ini dia tidak menyangka Raffa bisa memperlakukan dirinya dengan sanga kejam."Dia sudah bencit ke aku dan aku menyesal karena balas dendam ke dia. Raffa saat ini sudah kejam dan mau hanya musuhnya bagi dia," kata Siska.Raffa sebenarnya masih kecewa karena sampai sekarang dia masih belum bisa menemukan Edward yang membunuh neneknya. Semua anak buahnya dia kerahkan untuk mencari Edward itu tapi sampai sekarang belum juga dirinya dapatkan. Sementara itu dari balik pintu Angeline menatap ke arah Raffa, dirinya melihat Rafa yang hanya diam saja sembari duduk di atas kasur. Sebenarnya Angeline ingin menghampiri Raffa tapi dirinya takut mengganggu laki-laki itu. Takutnya Rafa membutuhkan waktu seorang diri, tapi entah kenapa dirinya lagi kita sekarang rasa memiliki sesuatu yang sengaja disembunyikan dari dirinya.Raff
Read more
92. Angeline Hamil
"Aku tidak tahu apa mau Edward, tetap akan awasi semuanya. Aku tidak mau Angeline dan mertuaku bahaya," suruh Raffa ke semua anak buahnya yang saat itu melihat tulisan berdarah di depan di pintu rumahnya."Berani sekali mereka masuk ke rumahku," sahut Angeline.Raffa dan Angeline saat itu menyuruh anak buahnya lebih waspada. Mereka juga menyirih untuk menghilangkan tulisan darah itu. Satu bulan telah berlalu tapir tidak ada tanda-tanda Edward menyerang.Pagi hari sewaktu di kamar Angeline langsung pergi ke kamar mandi dan dia muntah-muntah. Tentu saja Raffa begitu panik dan sebisa mungkin dirinya memberikan pertolongan kepada Angeline berupa memijat tengkuk kepala perempuan itu.Angeline masih saja muntah-muntah di wastafel, lalu setelah dirasa lega Angeline dituntun oleh Raffa untuk berjalan ke arah kasur.Raffa membaringkan Angeline ke kasur, lalu menyuruh dia untuk memejamkan matanya. Apalagi dia bisa merasakan jika suhu badan Angeline cukup tinggi panasnya. Raffa menyelimuti Ang
Read more
93. PT. Anggara Pratama Bangkit Lagi
Raffa mendengar kalau Siska saya itu mencoba bunuh dengan cara mengantungkan lehernya ke sebuah tali. Raffa panik karena dia belum mau Siska mati dengan mudah. Raffa Mama itu langsung pamit ke Angeline dan hanya bilang kalau ada urusan mendadak.Raffa masuk mobil dan menuju tempat penangkaran buaya itu. Raffa langsung masuk dan membawa Siska ke rumah sakit keluarga Anggara dulu. Raffa harap Siska hidup karena dendam dalam hatinya belum padam. Dokter menangani Siska dnegan cepat dan akhirnya Sisam yang kesulitan bernapas itu sudah bisa melewati masa kristisnya."Siska kamu tidak bisa bunuh diri. Bekas Bali di leher kamu begitu parah. Hidup-lah untukku karena balas dendamku belum selesai untukmu," Raffa memegang tangan Siska yang saat itu sudah ada di kamar rawat."Raffa, biarkan aku mati saja. Aku telah kamu Kuring bersama dengan Cristian dan aku tidak mau jadi budak seks dia. Aku ingin keluar dari penangkaran buaya itu," pinta Siska."Baiklah! Kamu akan aku pisahkan ruangan kalian," j
Read more
94. Cristian dan Siska Melarikan Diri
"Tuan Raffa, mereka berdua melarikan diri atas bantuan dari Tuan Edward. Semua anak buah kita dilumpuhkan dan hampir sama kita meninggal," akta anak buah Raffa."Tunggu aku, akan kesana dan aku akan panggilan Dokter juga. Gawat mereka kuat karena bisa melawan anak buahku yang ada di penangkaran buaya itu. Sial sekali, Cristian dan Siska kabur ceroboh sekali," jawab Raffa.Raffa hari itu langsung pergi ke tempat penangkaran karena Sisak dan Cristian melarikan diri. Saat akan ke penangkaran buaya atua Markas itu, ada satu mobil yang mengejar Raffa dan menembak kaca mobil Raffa tapi tidak kena karena kaca mobil Raffa anti peluru. Raffa saat itu dengan cepat mengambil jalan lain dan bisa kabur lalu baru sampai di tempat penangkaran buaya itu."Mana CCTV-nya? Apa yang kalian lakukan hingga Siska dan Cristian bisa melarikan diri?" tanya Raffa yang emosi."Kita dibius dan obat bius itu berupa asap. Kota di serang dan dipikul kepala kita juga. Hingga ada yang terluka," jawab anak buah Raffa.
Read more
95. Raffa Anggara Dengan Wajah Yang Baru
Raffa dengan secepat kilat telah ke perusahaan hari itu juga. Febri saat itu telah menunjukkan kalau saham PT. Anggara Pratama ada yang berusaha membelinya dengan paksa karena dikirsnya perusahaan itu masih akan bangkrut. Raffa mulai mengatur siasat dan dia ingin mengumumkan ke media kalau dirinya masih hidup dan telah berubah dengan wajah yang baru karena insiden kecelakaan."Febri ini karena kita tidak memanggil media dan mereka tidak tahu aku masih hidup. Aku akan tampil di media dan mengumumkan aku dengan wajah baru Alfonso ini," kata Raffa.Besoknya Raffa dan Angeline berada di perusahaan mereka dan berdiri dengan di sekeliling terdapat banyak sekali wartawan. Kamera mengarah kepada mereka juga mikrofon yang seolah-olah hendak menodong berbagai soal Perusahana dan pemiliknya yang baru bernama Alfonso itu dan istri Raffa Anggara dulu.Hari ini adalah hari di mana Raffa memberikan suatu pengumuman untuk media. Tentu saja media begitu senang dengan berita mahal yang akan dikatakan
Read more
96. Pesta Perayaan Mewah
"Kamu senangkan dia terpancing emosinya? Raffa Anggara ternyata punya masa lalu kelam denganmu ya istri Cristian?" tanya Edward."Iya Tuan Edward, dia membenci dan hampir membunuhku tapi dia tidak akan tega. Aku ibu dari anak pertamanya," jawab Siska."Baguslah! Tunggu dia senang-senang dulu, baru kita akan menyerangnya," jawab Edward yang saat itu membelikan Siska berlian mahal karena punya rahasia Raffa di masa lalu.Sebulan telah berlalu Raffa telah mendapatkan perusahaannya kembali dan semua bisnisnya lancar dan PT. Anggara Pratama telah menjadi perusahaan nomor satu yang merajai bisnis-bisnis di Asia dan di luar negri. Perusahaan mengalami kenaikkan untung yang besar dan Raffa akan mengadakan pesta perayaan yang mewah.Peringatan puncak kejayaan Raffa Perusahana yang telah membangkitkan perusahaan hingga sukses telah di selenggarakan besok hari. Raffa mengundang semua pebisnis, dewan rakyat dan pejabat penting baik luar negeri dan dalam negri di pesta perayaan itu.. Mereka hadir
Read more
97. Penculikan Angeline
Siska telah menyelinap masuk tanpa sepengetahuan siapapun. Pada saat pesta masih berlangsung dengan meriah, Angeline pamit ke Raffa untuk pergi ke toilet. Raffa rencana untuk menemani Angeline ke toilet, tapi istrinya itu menolak dan menyuruhnya tetap ada di sini sebab para tamu masih banyak dan harus dirinya temani untuk berbincang-bincang. Angeline pun pergi ke toilet sendiri atas persetujuan dari Rafa.Sesampainya di toilet, dia langsung muntah-muntah. Memang dari tadi dirinya menahan sebisa mungkin untuk tidak muntah atau menunjukkan gerakan aneh di hadapan Raffa dan juga para tamu undangan. Angeline muntah karena dia memang sedang hamil muda.Angeline menatap dirinya dari pantulan cermin, dia mengelap bibirnya yang kosong dan berkumur-kumur. Jangan sampai dirinya tumbang hanya karena muntah-muntah, dia harus bisa menemani Rafa sampai acara pesta ini selesai.Tiba-tiba pintu toilet dibuka secara paksa, Angeline melihat ke belakang dan mendapati seorang pelayan masuk. Pelayan itu l
Read more
98. Pencarian Angeline
"Kamu bawa kemana istriku?" tanya Raffa melalui ponselnya."Jika mau istri kamu selamat, siapkan uang dan undur diri dari kursi keluarga Anggara. Kamu jangan lagi menambah kekuasaan menjadi pemimpin Mafia," jawab pria misterius itu."Aku akan turuti kemauanmu. Lepaskan dulu istriku, kamu ada dimana dan aku akan jemput istriku?" tanya Raffa."Lihatlah ke dinding tengah rumah kamu. Aku telah memberi petunjuk," jawab pria itu langsung menutup ponselnya.Raffa saat itu berlari ruangan tengah rumah Anggara. Dia melihat di dinding tulisan dengan daraha. Ancaman agar tidak menjadi mafia dan tidak memimpin kerluarg Anggara lagi. Papa Angeline juga melihat tulisan yang terbentuk dari darah di dinding itu."Raffa, ternyata dia memiliki dendam dengan kamu. Segera pikirkan solusi untuk mengatasi masalah ini, Papa tidak mau anak Papa disakiti oleh mereka Walau hanya seujung kuku pun," ucap Papa Angeline saat itu."Baik pa, Aku akan temukan istriku segera," sahut Rafa.Raffa mengambil ponselnya lal
Read more
99. Baku Tembak
"Ayo cepat ke lokasi itu. Jika kamu tahu, itu dimana?" tanya Raffa."Sepetinya itu dekat pelabuhan dan itu bangunan terbengkalai Tuan," jawab anak buah Raffa.Raffa sudah dalam perjalanan menuju tempat dimana lokasi Angeline berada. Ternyata salah satu penculik yang menculik Angline meninggalkan ponsel dan ponsel itu ditemukan oleh anak buah Raffa. Raffa melacak percakapan di ponsel itu dan memang benar lokasi mereka tidak jauh dari arah pelabuhan yang dekat dengan Kota Jakarta.Tentu saja kabar ini sangat membuat Raffa merasa lega, karena sebelumnya dirinya sangat stress memikirkan di mana keberadaan Angeline. Mereka langsung menuju ke tempat itu lewat jalur laut. Jika jalur darat akan sulit sebab posisi Angeline berada di pelabuhan yang jaraknya begitu dekat dengan kota Jakarta. Raffa menggunakan kapal pribadi yang hanya muat untuk 20 orang. Anak buah Raffa juga ikut di kapal lain. "Pastikan mereka tidak kabur dari tempat itu," ucap Rafa kepada asistennya."Tuan, anak buah anda yan
Read more
100. Tertembak Mati
Baku tembak terjadi begitu lama bahkan saat Raffa berada di kapal. Mereka juga menyerang saat baru turun dari kapal. Lali saya akan masuk ke tempat gedung tua sebelah pelabuhan. Cristian saat itu menghadang Raffa dan dia melawan Raffa dengan senjata api nuklir."Kamu mau melawanku? Raffa selamat datang, balas dendam kita belum selesai," Cristian saat itu menembak Raffa dengan senjata apik nuklir dan Raffa tidak bisa menghindarinya "Kurang ajar! Aku kehabisan peluru," kata Raffa."Turuti kemaunku, jika tidak kamu akan mati disini. Kamu juga akan di temani oleh Angeline istrimu," ancam Cristian dan dia sudah menangkap Raffa.Raffa menurut saja ke Cristian, sebab peluru di pistolnya memang sudah habis. Dirinya melempar rencana menambah peluru di pistolnya. Lengan Raffa memang sedikit terluka karena tadi peluru telah mengenai lengannya. DorDor"Kamu sangat hebat, Raffa. Cristian lepaskan dia, kamu pergilah mengurusi anak buahku yang gugur," suruh Edward yang saat itu dia membuka topeng
Read more
PREV
1
...
8910111213
DMCA.com Protection Status