All Chapters of Kaisar Dewa Ling : Chapter 161 - Chapter 170
300 Chapters
Sekte Pedang Malam 9
"Hmm..? Jadi kalian ingin main keroyokan setelah tahu bagaimana tangguhnya aku?" Tian Lin berucap sembari menaikkan sudut bibirnya. Dia melambaikan tangan sedikit sehingga sebuah pusaran angin berwarna putih keemasan tercipta di atasnya dan sosok gadis cantik muncul dari dalam pusaran tersebut.Swoosshhh...Zheep!"Salam, Tuan Muda!" Ucap gadis itu sembari menangkupkan kedua tangannya untuk menunjukkan rasa hormat kepada Tian Lin."Hehe.. Yin-Yin, aku ada sedikit tugas untukmu! Kau lenyapkan semut-semut yang menggunakan pedang ini, sehingga aku dapat bertarung dengan pria tua yang di sana itu!" Ucap Tian Lin sembari menunjuk ke arah Patriark Dou Zhi.Dan benar! Gadis cantik yang tiba-tiba muncul dari pusaran angin berwarna putih keemasan itu tidak lain adalah Yin-Yin, anggota Gerbang Langit Ling!Yin-Yin menatap jijik ke arah Tetua Agung Sekte Pedang Malam dan sembilan lainnya. Mereka hanyalah sampah Ranah Dewa Bumi Tahap Akhir dan Menengah saja. Sedangkan dirinya sendiri telah menero
Read more
Sekte Pedang Malam 10
Patriark Sekte Pedang Malam berteriak keras karena merasakan rasa sakit yang teramat mendalam karena kedua kakinya tertebas akibat melakukan gerakan tidak sengaja karena keterkejutannya dengan Tian Lin yang tiba-tiba menciptakan sebuah Dunia Pedang. Ini melupakan pukulan mental yang sangat mengerikan sekali bagi siapapun pengguna senjata pedang, khususnya mereka yang telah mencapai pemahaman lumayan tinggi dalam berpedang.Rasa sakit yang dirasakan oleh Patriark Dou Zhi tidak hanya di bagian kakinya saja namun juga di hatinya. Bagaimana mungkin tidak demikian? Seorang bocah yang tidak dikenal di kalangan orang-orang atas yang ada di Benua Hitam dan kekuatannya hanya berada di Ranah Dewa Tahap Awal saja tiba-tiba muncul di hadapannya dengan pemahaman tertinggi dalam menggunakan senjata pedang. Ini tentu tidak bisa diterima olehnya."K-kau.. Kau Dewa Pedang.." Ucap Patriark Dou Zhi dengan terbata-bata."Yaa.. Bisa dikatakan aku adalah Dewa Pedang saat ini, karena pemahamanku telah mencap
Read more
Sekte Pedang Malam 11
"Hehehe.. Apa kau akan mengancamku? Bagaimana jika aku telah membunuh gadis kecil itu?" Tiba-tiba Tetua Agung Sekte Pedang Malam tertawa sinis dan memberikan ancaman baik kepada Tian Lin, entah apa tujuannya padahal dia saat ini dalam kondisi yang terdesak."Kau.. Bajingan sialan!" Tian Lin yang awalnya emosi dalam hatinya sudah sedikit mereda kini tiba-tiba menjadi memuncak kembali karena pria tua di hadapannya malah justru memberikan ancaman.Zheep!Pemuda bertopeng separuh wajah atau Tian Lin langsung menghilang dari tempatnya dan muncul dalam satu kedipan mata di hadapan si pria tua atau Tetua Agung Sekte Pedang Malam dan mencengkeram lehernya dengan sangat kuat. Niat membunuhnya yang begitu kelam dan mendalam diarahkan secara langsung ke orang itu sehingga kultivator Ranah Dewa Bumi Tahap Akhir tersebut memuntahkan banyak darah dari mulutnya dan tidak berdaya sama sekali.Tidak hanya sampai di situ saja, Tian Lin juga memberikan serangan elemen kepadanya sehingga orang terkuat ke
Read more
Sekte Pedang Malam 12
Sebelum meleset menuju ke arah di mana Yin-Yin berada, Tian Lin terlebih dahulu mendatangi para pemuda yang melakukan pembantaian terhadap penduduk Desa Mahoni. Dia menguliti keenam pemuda itu menggunakan Niat Pedangnya dan menyiksa jiwa mereka dengan Jiwa Pedangnya.Dia tidak menghiraukan teriakan-teriakan memilukan dari keenam pemuda itu karena untuk memuaskan hati yang begitu mendendam terhadap mereka dia harus bertindak demikian."Aaakkkhh.. Ampuun..""Sakiit! Ampuni aku..""Tolong bunuh saja aku! Bunuh aku..""Bagaimana rasanya di intimidasi oleh orang yang lebih kuat dari kalian, hah? Nikmat bukan? Kalian parah kultivator busuk berani-beraninya menghabisi orang-orang yang telah aku anggap sebagai keluarga! Aku tidak akan memberikan kematian mudah untuk kalian dan akan menyiksa kalian di dalam Dunia Pedangku!" Ujar Tian Lin dengan kejamnya meski dia tahu mereka tidak akan mendengarkan ucapannya karena rasa sakit yang menyiksa tubuh serta jiwa mereka akan menghilangkan fokus pende
Read more
Sudah Terbalaskan
Lin Hua berkata dengan ragu-ragu karena jika ucapan ini sampai terdengar oleh salah satu anggota inti Klan Lin, maka dia akan mendapatkan sebuah hukuman berat karena tidak mematuhi peraturan yang telah ditetapkan oleh para leluhur, yang mana mengharuskan bagi seluruh anggota klan untuk membinasakan siapapun yang berani menyinggung atau menyakiti mereka tanpa terkecuali."Hmm..? Mengapa kamu terdengar begitu ragu, Hua'er?" Tanya Tian Lin sembari mengangkat satu alisnya."Emm.. Itu.." Lin Hua lalu menjelaskan mengenai peraturan yang telah ditetapkan oleh leluhur Klan Lin yang diketahuinya. Namun karena merasa bahwa peraturan itu terlalu mengerikan dan berimbas kepada orang-orang yang tidak bersalah, maka hatinya terdapat sebuah pertentangan.Lin Hua sendiri sebenarnya masih tidak ingin dipanggil seperti itu oleh pemuda bertopeng separuh wajah di hadapannya. Namun setelah mengatakan berulang kali akan ketidaksenangannya dan tidak membawakan hasil sama sekali bahkan justru pemuda itu sema
Read more
Berniat Mengunjungi
Tian Lin tertawa terkekeh-kekeh karena Lin Hua yang begitu menggemaskan. Gadis itu benar-benar terlihat sangat mirip dan bahkan tidak ada bedanya dengan kekasihnya yang juga bernama Hua. Tian Lin ingin sekali mencubit pipinya namun dia menahannya karena tidak ingin gadis itu membencinya, sebab dia kini telah memahami bahwa keduanya merupakan pribadi yang berbeda.Namun satu hal yang mengganjal dalam benak Tian Lin adalah apakah mungkin Lin Hua ini merupakan kloningan yang sama seperti dengan Lian Hua kekasihnya. Dia masih belum bisa mengetahuinya karena kekuatannya saat ini sangatlah rendah untuk dapat memastikannya. Hanya saja satu hal yang membuatnya cukup yakin adalah elemen petir yang dimiliki oleh Lin Hua ini berbeda dengan anggota klan lainnya yang memiliki warna hijau. Lin Hua justru memiliki kandungan berwarna biru yang cerah seperti langit."Mengapa kau malah tertawa?" Kesal Lin Hua."Haha.. Hua'er, apakah kau akan percaya jika aku mengatakan bahwa aku bukan berasal dari duni
Read more
Klan Shandian Lainnya
Lin Hua dan Tian Lin berhenti melesat saat gadis kecil berusia sekitar 7 tahunan di atas gendongan tersebut menanyakan hal tersebut. Ekspresi wajah kedua muda-mudi itu saling berlawanan, Lin Hua kikuk sedangkan Tian malah justru tersenyum lebar.Tian Lin secara tidak langsung harus berterima kasih pada putri kecilnya karena telah memaksa Lin Hua dalam posisi ini, sebab sekarang dapat di lihat ada rona kemerahan di wajah gadis cantik layaknya Dewi tersebut yang menandakan dia mungkin mulai menyukainya.Lin Hua awalnya memang sangat membenci Tian Lin yang merupakan seorang Niao kuat. Namun setelah melihat dengan mata kepalanya sendiri pemuda itu memiliki banyak sekali elemen dan salah satunya adalah elemen petir, meskipun dia tidak dapat melihat dengan jelas warna dari petir tersebut, tapi setidaknya dia juga merupakan golongan orang shandian."I-ibu?" Lin Hua tidak bisa berkata apa-apa lagi karena keterkejutannya."Benar! Kata ayah ibuku itusangat cantik dan kamu juga sangat cantik sek
Read more
Tian Lin Vs 2 Kultivator Shandian
Booommm...Suara ledakan yang disertai dengan hubungan asap tinggi terjadi saat serangan tamparan tangan dari Xiyan Heng menghantam susunan formasi array pelindung yang dibuat oleh Tian Lin.Satu tubuh tampak terbang layaknya layang-layang yang putus lalu menghantam beberapa pepohonan besar hingga merobohkannya karena saat ini mereka sedang berada di atas langit-langit sebuah hutan yang cukup luas."Uhuk!" Pemilik tubuh yang terbang itu terbatuk dan mengeluarkan seteguk darah sembari memegangi dadanya yang terasa sangat sakit."Sial! Array pelindung itu ternyata sangat kuat!" umpatnya dengan kesal. Namun di dalam hatinya dia menjadi waspada serta mempertanyakan keberuntungan hari ini apakah masih ada atau tidak.Ya, orang yang dibuat terbang akibat terkena efek ledakan besar sebelumnya adalah Xiyan Heng dan dia kini terluka dalam namun tidak seberapa."Whoaaa.. Ayah hebat sekali! Hanya dengan diam saja, ayah bisa membuat orang jahat itu terpental dan mengeluarkan darah dari mulut!" Ser
Read more
Lemah!
Laser petir putih keemasan yang tercipta dari teknik bertarung milik Tuan Muda Xiyan Sun menabrak susunan formasi array yang baru saja diciptakan oleh Tian Lin hanya dengan melambaikan tangan sehingga terjadilah sebuah ledakan yang begitu memekakkan telinga namun tidak menimbulkan luka sama sekali.Sebagai seorang ahli dalam susunan mantra dan formasi array, Tian Lin cukup menyusahkan bagi para lawannya yang menggunakan serangan jarak jauh seperti sebelumnya. Hal ini pula yang membuat wajah Xiyan Sun saat ini menjadi sangat muram.'Dia benar-benar seorang ahli mantra dan formasi!' Batinnya dengan kesal.Melihat Tuan Mudanya gagal dalam melakukan serangan yang melukai, Xiyan Heng segera melakukan jurus yang sama yaitu tusukan laser petir.DUAAARRRRR!Akan tetapi hal yang sama didapatkan oleh Xiyan Heng. Lasernya hanya menabrak susunan formasi array pelindung ciptaan pemuda bertopeng separuh wajah sehingga mau tidak mau dia menggerutu di dalam hatinya. Memang suatu hal yang menjengkel d
Read more
Kekalahan Telak Xiyan Sun dan Xiyan Heng
"Hehehe.. Apakah kalian berdua terkejut karena aku ternyata dapat membuat sebuah dongeng dari pemahaman pedangku, bukan?" Ujar Tian Lin sembari tertawa terkekeh-kekeh mengejek kedua idiot dari klan terkuat itu."Tenang saja. Aku akan memberikan kesempatan kepada kalian berdua agar tetap hidup namun itu semua juga tergantung pada diri kalian sendiri..""Jujur saja Aku sedang dalam kondisi mood yang baik sehingga tidak ingin melakukan pembantaian lagi seperti sebelumnya. Terlebih, ada putri kecilku yang saat ini sedang menonton kita..""Jadi langsung to the point saja, jika kalian dapat berhasil melewati 10 serangan pedang dariku maka kalian akan aku bebaskan dari penjara domain pedang ini. Bagaimana? Apakah kalian senang?" Lanjutnya dengan santai.Sreet! Sreet!"Aaakkkhh.."Tiba-tiba tebasan tanpa rupa alias yang berasal dari Niat Pedang mengenai punggung Xiyan Sun dan Xiyan Heng sehingga keduanya menjerit kesakitan secara bersamaan. Keduanya sudah menyadari begitu mengerikannya efek d
Read more
PREV
1
...
1516171819
...
30
DMCA.com Protection Status