All Chapters of Suamiku Nikah Lagi Saat Aku Jadi TKW: Chapter 11 - Chapter 20
28 Chapters
Bab 11
“Gak mau! Enak saja aku disuruh bantuin bikin cilok. Ibu aja yang bantu, kan Ibu yang dapat tiga puluh persen dari hasil penjualan rumah ini!” Aku tersenyum mendengar jawaban Vera. Cerdas juga dia. Tapi, aku harus lebih cerdas. Gak boleh kalah sama mereka. Aku harus mencari tahu keberadaan surat-surat itu sekarang. Pembicaraan mereka tampaknya masih lama. Pintu dapur kukunci. Membiarkan mereka ada di halaman belakang. Paling tidak sampai sore nanti. Tak lupa, mengunci jendela supaya mereka tidak bisa masuk ke dalam rumah. Setelahnya masuk ke dalam kamar yang biasa ditempati Bang Dino. Mencari surat-surat tersebut. Seingatku, Bang Dino selalu menyimpan barang-barang yang menurutnya berharga di bawah tempat tidur. Tidak berpikir lama, mtersebu ke kolong ranjang. Benar, ada tas kantor yang berada di sana. Merayap masuk ke dalam kolong ranjang, mengambil tas tersebut. Tas ini harus dipindahkan ke dalam kamarku. Setelah itu, mengunci pintu kamar. Bergegas keluar rumah, mengunci pintu de
Read more
Bab 12
“Aku juga gak tahu, Ren. Berarti selama ini suami kamu udah dijebak sama si Vera. Ih, aku gak nyangka kalau Vera sejahat itu.”Sepemikiran denganku. Aku juga gak nyangka kalau Vera tega berbohong pada Bang Dino. “Kalau Bang Dino sudah mau tanggung jawab apalagi sampai menikahinya, ya berarti dia sudah melakukan hubungan suami istri. Makanya Bang Dino merasa menghamili si Vera.”Meskipun ingin menggugat cerai Bang Dino, tetapi jujur saja masih ada rasa cemburu. Ah, aku ini apa? Sudah disakiti masih saja bucin. Aku harus berpikir jernih. Lelaki yang telah mengkhianati cintaku tak sepantasnya dipertahankan.“Sabar, Ren. Suatu saat kamu pasti akan menemukan kebahagiaanmu. Terus, rencana kamu selanjutnya bagaimana?”Windy mengelus punggungku, aku menganggukkan kepala.“Ya itu, Win. Aku ingin mencari pengacara yang mau membantuku mengubah nama kepemilikan sertifikat rumah dan tanah. Paling gak, kalau aku sudah resmi jadi janda nanti, aku masih punya aset yang nantinya bisa dijual buat modal
Read more
Bab 13
“Kamu jahat banget sih, Ren? Masa aku tinggal di kontrakan petak? Aku kan lagi hamil ....” Idih, memangnya aku peduli? Mengingat kehamilan Vera, aku jadi penasaran sebenarnya siapa laki-laki yang menghamilinya? Bang Dino jelas bukan! karena ia sudah divonis mandul. Kalau begitu, kemungkinan besar lelaki lain, Bang Dino hanya jadi tumbalnya saja. Kasihan .... “Itu urusanmu! Bukan urusanku!” kataku membuka pintu rumah, masuk lebih dulu dari mereka.“Sayang, memangnya kamu mau beli apartemen di mana? Nanti kalau uangnya masih ada sisa, kita beli mobil, ya?” Percaya diri sekali si Dinosaurus. Dia pikir, aku masih mau menjadi istrinya? Oh tidak. Aku tak Sudi menjalani rumah tangga yang dipenuhi kebohongan.“Gimana nanti aja, Bang!” jawabku sambil membuka kunci pintu kamar, lalu menutupnya kembali.Brukh!Aku menghela napas berat, melihat ketiga manusia tak tahu diri itu masih ada di rumah ini. Aku pikir, Ibu akan pulang. Ternyata ....Sudahlah, lebih baik sekarang aku mandi, lalu memerik
Read more
Bab 14
“Gak mungkin, Sayang ... gak mungkin Abang melakukan itu. Cinta Abang Cuma buat kamu, sayang Abang Cuma buat kamu, istri Abang ya Cuma kamu, Sayang ....”Ck, dasar buaya! Pembohong! Mulut ini rasanya sudah sangat gatal ingin memberitahu mereka kalau aku sudah tahu pengkhianatan Dinosaurus dan si Vera.“Sorry, Bang. Aku gak percaya. Oh ya, Bu ... Ibu malam ini mau nginap di sini? Mau tidur di mana? Mau tidur di kamar pembantu bareng si Vera?” Kedua tangan Vera mengepal kuat. Sorot matanya dipenuhi kemarahan. Aku tahu, dia pasti sangat marah mendengar gombalan cinta Dinosaurus. Ditambah aku yang sengaja menyindirnya.“Ibu gak akan pulang kalau kamu belum memberikan jatah bulanan ibu tiga juta!” tandas ibu tanpa tahu malu. Aku mencebik, memalingkan muka."Tiga juta? Tiga ratus ribu saja gak akan aku berikan! Kalau Ibu mau minta uang, minta saja sama Bang Dino!”“Sayang, Abang uang dari mana? Uang dan ATM Abang kan udah diambil kamu.”Aku memutar bola mata malas, mendengar alasan yang dik
Read more
Bab 15
“Bukti apa, Sayang? Abang sama Vera gak punya hubungan khusus apalagi sampai menikah. Kamu pasti becanda nih! Pokonya Abang dan Vera gak ada hubungan apa-apa. Lagian kan ... Si Vera sudah punya suami. Eh, Ver! Kamu jangan diam saja dong! Ngomong ke Reni, kalau kita gak ada hubungan khusus apalagi sampai menikah!” Bang Dino mengelak sekaligus menyentak si Verek. Ups, maksudku si Vera. Ya mau bagaimana, kelakuan si Vera memang seperti wanita murahan. Sekarang saja aku tidak yakin kalau lelaki yang menghamili Vera adalah Bang Dino.Mungkin benar, mereka pernah melakukan hubungan suami istri tetapi kalau benih yang dikandung Vera, seratus persen aku yakin itu bukanlah anak biologis Bang Dino.“I-iya benar, Ren. Aku dan Mas Dino gak ada hubungan apa-apa. Ah, lagian ... Mas Dino bukan lelaki idaman aku! CK, dia kan ... lelaki yang gak berguna! Gak bisa kerja apa-apa! Bisanya Cuma ngojek doang! Apaan ngojek? Duitnya aja gak seberapa!”Astaghfirullah, si Vera berani juga menghina Bang Dino. H
Read more
Bab 16
Aku merasa menjadi istri yang sangat bodoh! Tidak menaruh curiga sedikit pun kalau Bang Dino dan sahabatku berselingkuh. Sudahlah, percuma juga menyesali diri. Aku harus kuat, harus ikhlas melepas Bang Dino. Lelaki culas dan pembohong itu tidak perlu dikasih hati! Biarkan saja dia hidup bersama Vera. Aku yakin, setiap perbuatan pasti ada balasannya. Perbuatan baik, akan dibalas dengan kebaikan.Perbuatan buruk, akan dibalas dengan keburukan.Tidak akan pernah tertukar.Aku pun yakin Allah Maha Adil. Tidak apa-apa, saat ini aku disakiti, dikhianati mereka. Kedepannya, aku berharap Allah menyiapkan kebahagiaan untukku. Aamiin.“Hotel Melati? Mana ada hotel namanya Melati? Motel atau penginapan kali! Lagian mana mungkin, si Dino mau bayar hotel mahal-mahal Cuma buat ....”Aku mengulum senyum mendengar tanggapan Ibu Dewi. “Iya, Bu. Maksudku Motel Melati. Sama ajalah! Sama-sama penginapan!” Vera masih saja bersikukuh merasa benar. Dari dulu tabiatnya tidak berubah. Selalu ingin menang s
Read more
Bab 17
“Jadi, benar ... Kalau kamu udah dinikahi Bang Dino?” tanyaku sekadar memastikan.Akhirnya pengakuan yang ingin kudengar dari salah satu mulut mereka terjadi juga. Berusaha tetap tenang, tidak boleh tersulut emosi. Aku tidak ingin membuat kegaduhan karena pengakuan Vera. Kalau Vera sudah mengaku, apakah Bang Dino dan Ibu Dewi mengaku juga?“Benar, Reni ... Aku minta maaf telah ... Telah mengkhianatimu. Aku telah berselingkuh dengan suamimu, Ren ....”Ah, syukurlah Vera sadar. Paling tidak dia sadar kalau perbuatannya suatu pengkhianatan. Kulirik Bang Dino dan Ibunya. Mereka sangat terkejut. Mungkin tidak menyangka kalau Vera berkata jujur soal perselingkuhannya.“Jaga bicaramu, Vera! Kapan kamu menikah dengan anakku, heuh? Ngarang saja! Reni, jangan percaya perempuan murahan itu! Dia hanya mengarang!”Oh rupanya, masih ada yang berusaha mengelak. Aku tersenyum simpul, menghela napas dalam. Kembali duduk di kursi yang sebelumnya kutempati.“Benar, Sayang ... Si Vera berbohong! Abang ma
Read more
Bab 18
“Gugat cerai? Aku gak mau cerai sama kamu, Sayang!” Bodo amat! Mau atau tidak aku akan tetap menggugat cerai Bang Doni.“Reni, kamu jangan kurang ajar! Tidak baik seorang istri menggugat cerai suaminya! Kualat nanti kamu!”Kualat? Ibu Dewi ada-ada saja. Kalau Bang Dino tidak berselingkuh, aku juga tidak akan menggugat cerai. Semuanya kan karena dia dulu yang bermain api. Bukan aku tidak mau memaafkan kesalahannya. Aku sudah memaafkannya tetapi tidak melupakan perbuatannya.“Reni, Dino sudah menceraikan si Vera. Kenapa kamu malah menggugat cerai? Harusnya kamu bersyukur karena sudah dipilih Dino!” Kulirik Ibu yang semakin geram.Aku tetap diam. Tidak ingin menanggapi ucapan Bang Dino dan Ibunya.“Bu, istri manapun akan kecewa kalau dikhianati suaminya! Harusnya Ibu itu mikir, bagaimana kalau yang menimpa Reni, menimpa Ibu!” Kali ini Vera yang menyela. aku tersenyum miring, menggelengkan kepala. Bicaranya kayak orang benar saja. Dia juga tidak memikirkan perasaanku. Berselingkuh sampa
Read more
Bab 19
“Kamu ikutan si Reni mau gugat cerai suamimu?”Weh, kedua mata Ibu Dewi melotot tajam. Ternyata rumah tangga Mbak Sarah dan Bang Dodi juga direcokin Ibu. Tidak menyangka juga kalau Mbak Sarah sangat sabar menghadapi ibu mertuanya. Beruntung, Mbak Sarah memiliki kedua orang tua yang baik dan kaya raya. Untungnya lagi, suami Mbak Sarah mau kerja. Kerja di salah satu pabrik swasta. Masih mending dikasih nafkah walaupun nafkahnya sedikit dibandingkan Ibu Dewi.“Bukan ikutan, Bu! Selama ini aku sudah sabar! Sudah mau mengalah sama Ibu! Bang Dodi ngasih uang banyak ke Ibu dari pada ke aku, gak masalah! Tetapi, karena Ibu tadi bicara seperti itu, lebih baik kami bercerai!” Omongan Ibu tadi memang menyakitkan. Sebaiknya sekarang aku pergi dari sini. Dari pada nanti ketahuan Mbak Sarah mengintip dan menguping, gak enak juga. Aku pun bergegas ke depan, duduk di kursi teras. Ngomong-ngomong Bang Dino dan si Vera kemana? Apa mereka sedang ....Astaghfirullah ... Jangan sampai mereka melakukan h
Read more
Bab 20
Selepas pulang dari cafe, kulihat Ibu duduk sendirian di kursi depan teras. “Kamu dari mana, Ren?” “Dari luar, Bu.”Langsung masuk ke dalam rumah, malas beramah-tamah tamah dengan Ibu mertua yang sudah kuketahui kebusukannya. Melihat jam dinding sudah jam satu siang.Dari ruang tengah, kulihat Bang Dino dan Vera sedang bertengkar di dapur. Suaranya tidak terlalu jelas didengar. Kenapa lagi mereka?“Mas, aku mohon jangan ceraikan aku! Aku mencintaimu, Mas!” Samar-samar kudengar suara Vera yang memohon. Aku enggan menghampiri, memilih masuk ke dalam kamar. “Sayang! Ren! Reni!”Ya ampun, ada apa lagi Bang Dino? Kenapa pula dia memanggilku?“Ada apa?” tanyaku, Bang Dino berdiri di depanku. Ia hendak meraih kedua telapak tangan ini, namun segera kutepis. Aku tak mau disentuh olehnya lagi.“Sayang, Abang mohon jangan gugat cerai. Abang akan berubah. Vera sudah Abang ceraikan. Abang gak mau sama dia lagi, Sayang. Beri Abang kesempatan satu kali lagi.”Memalingkan muka, malas menatap waja
Read more
PREV
123
DMCA.com Protection Status