All Chapters of Kembalinya Sang Pewaris Yang Terbuang: Chapter 31 - Chapter 40
46 Chapters
Bab 31 "Mungkinkah mereka kembar?"
"Kau yakin kalau mereka adalah orang yang sama, Athena?" Carol seakan tak percaya saat Athena mengatakan tentang peristiwa yang menimpanya di Malvarrosa. "Aku juga bingung, tapi mereka memiliki wajah dan bentuk tubuh yang sama, Carol. Mungkinkah ada dua orang yang berasal dari tempat berbeda memiliki kemiripan seperti itu?""Tapi kalau itu benar apa tujuannya? Kenapa Thanos harus melakukan itu. Terdengar aneh, sih, apalagi dia sendiri yang menginginkan lahan di sana, bukan?"Athena mengangguk, "Ya, karena itulah aku sangat bingung dan tidak bisa berpikir. Hanya pikiran negatif yang masuk ke dalam kepalaku, Carol. Thanos membenciku. Dia butuh alasan untuk bisa membuatku dipecat dari perusahaan itu!" Athena mengatakan itu dengan mata membulat, merasa sangat yakin dengan alibinya sendiri."Ehm, itu sedikit aneh. Tapi masih bisa diterima. Memang perusahaan tidak bisa memecat pegawainya tanpa alasan yang jelas, apalagi perusahaan besar sekelas De Aluna. Namun, kalau dia memang ingin memec
Read more
Bab 32 kecemburuan Reya
"Itu siapa, Wilson? Sejak tadi ponselmu terus berbunyi." Reya bertanya kesal karena terlihat Wilson mengabaikan suara itu. "Carol. Itu Carol," jawab Wilson yang seolah tak ingin membahas soal Carol di depan kekasihnya. Mengingat kondisi kehamilan Reya yang semakin membesar."Kenapa kau tak menjawabnya?""Nanti saja, aku terus memikirkan bagaimana saat kau melahirkan nanti. Apakah kau sudah mencoba menghubungi ibumu?" Wilson bertanya cemas."Wilson, dia bahkan tak mau menerima teleponku. Ibuku sudah membuangku, Wilson." Kata Reya sedih. Wilson menoleh, meraih Reya ke dalam pelukannya. "Tidak apa-apa. Aku nanti yang akan bicara dengannya.""Aku tidak tahu kenapa dia begitu membencimu, Wilson. Padahal kau lebih memilihku ketimbang Carol. Seharusnya dia tahu kalau cinta kita begitu kuat,kan?""Suatu saat nanti, dia akan mengerti, Reya. Apakah dia tidak akan jatuh hati kepada cucunya sendiri? Itu keterlaluan." Wilson mengecup puncak kepala Reya, rambut wanita itu masih basah dan menguark
Read more
Bab 33 Rasanya berbagi lelaki
"Apa katamu! Kau ingin memberikan dia padaku?"Suara wanita di seberang telepon terdengar. Ia terlihat marah dengan ucapan Wilson. "Bukan memberikan, hanya untuk sementara sampai Reya melahirkan bayinya. Setelah itu aku akan membawanya lagi. Aku mohon padamu, Ibu." Pinta Wilson kepada wanita yang telah melahirkan Reya. "Kenapa? Kau tidak sanggup merawat putriku sampai ia melahirkan? Haruskah aku menerima dia yang sudah melukai hati ibunya dengan menjadi simpanan lelaki, hah?! Kau ini tidak tahu malu, Wilson! Aku tidak pernah mengakui dia sebagai putriku lagi semenjak memilih untuk hidup di jalan yang salah!""Aku minta maaf, Ibu. Tapi hubungan anak dan ibunya tidak akan terputus sampai mati. Reya, aku sangat mencintai dia. Dan, semua itu salahku." Kata Wilson. "Menjijikkan! Kau membawa putriku, menjadikannya simpanan dan sekarang kau membuatnya mengandung. Masih berani kau minta maaf padaku! Wilson, aku tidak akan pernah menerima Reya kembali selama dia masih bersamamu!""Bu, aku mo
Read more
Bab 34 Carol....
"Kau sudah pulang, Wilson? Bagaimana pekerjaanmu, pasti sangat melelahkan, bukan? Kau pasti lapar, aku sudah memesan tempat di sebuah restoran yang bagus. Mereka akan memasak hidangan yang kupesan dengan cepat. Bagaimana kalau kau mandi lebih dulu?" Carol mengeluarkan semua kalimatnya begitu melihat Wilson di muka pintu. Wanita itu tersenyum, menatap suaminya dengan lembut. "Baiklah, aku akan bersiap-siap lalu kita berangkat." Kata Wilson yang lantas masuk dan melewati Carol tanpa memeluknya sama sekali. "Wilson." Carol memanggil, membuat lelaki itu kembali menoleh."Ya?""Kau tidak rindu padaku?" Pertanyaan itu membuat Wilson terhenyak. Ia menatap Carol lebih lama. Tanpa Wilson sadari, Carol berdandan lebih cantik dari biasanya. Wanita itu merias wajah dan menata rambut tak seperti biasanya. Ia juga memakai gaun satin maroon yang membalut tubuh rampingnya itu. Wilson kini berjalan mendekati Carol, dan mengecup pipi istrinya itu. "Kau cantik sekali malam ini, Carol. Maafkan aku kar
Read more
BAB 35 Kebohongan Wilson
"Hai, Carol? Oh, dia suamimu?" Wanita berparas elegan itu menatap Wilson, tatapannya terlihat tak menyenangkan."Ya, ini Wilson, suamiku." Kata Carol yang tak menduga akan bertemu rekan kerjanya di restoran ini."Oh, jadi dia lelaki yang pernah menceraikanmu itu dan kalian rujuk kembali. Aku tak menyangka kau bisa rujuk lagi setelah apa yang terjadi." Wanita itu tersenyum sinis, kembali menatap Wilson yang duduk di depan Carol. Wilson seketika meletakkan garpunya, selera makannya hilang begitu saja. Lelaki itu berdiri, tepat di depan wanita tersebut."Wilson, jangan dengarkan dia," kata Carol yang memilih untuk mendekati suaminya itu dan memegang lengannya."Tidak, Carol. Dia begitu merendahkan aku. Memangnya apa urusanmu? Kita bahkan tak pernah saling mengenal." Wilson mengatakan itu sambil menatap dengan penuh kemarahan. Wanita itu tersenyum kecil, ia tak membalas tatapan Wilson sama sekali."Carol, aku harus pergi. Temanku sudah menunggu di sana. Sampai jumpa di kantor, oke?" Setel
Read more
Bab 36 Tentang Cal
Megan menggebrak meja di hadapannya, lelaki itu terlihat marah ketika Cal datang dengan tangan hampa. Sesuatu yang ia harapkan sejak lama, sampai saat ini belum terjadi juga. "Memangnya apa yang kau dan Thanos lakukan, heh? Membebaskan tanah saja tidak bisa. Haruskah aku turun tangan sendiri, Cal?"Cal menunduk, lelaki itu bahkan tak berani menatap Megan. "Memangnya apa yang terjadi, Cal?" Megan merendahkan suaranya berusaha untuk tenang."Mereka tidak berniat menjual lahannya, meskipun kita sudah memberikan harga yang pantas." Jawab Cal."Mereka bersikeras?""Ya, Tuan. Tempat itu memang sangat indah dan selalu ramai dengan wisatawan, itulah mengapa orang - orang di sana memilih untuk bertahan. Saya sendiri tidak tahu lagi bagaimana cara untuk membuat mereka mau melepaskan tanahnya.""Baiklah, bagaimana kalau kita naikkan menjadi dua kali lipat?""Apa?" Cal terkejut saat mendengar itu dari Megan. "Tapi, bagaimana dengan Thanos? Uang sebanyak itu akan mengurangi anggaran perusahaan te
Read more
Bab 37 Siapa sebenarnya mereka
Thanos menatap Athena dengan alis terangkat, wanita itu sudah berada di hadapannya tanpa dipanggil sekalipun. Bibir lelaki itu tersenyum tipis, dan bola matanya terlihat mengikuti lekuk tubuh Athena yang ramping."Kau datang menemuiku, Athena? Tak seperti biasanya." Ucap Thanos. "Apakah Anda memiliki waktu, Tuan? Ada hal yang ingin saya sampaikan." "Duduklah, aku memiliki banyak waktu untukmu." Athena mendekat, meskipun ada rasa canggung tapi ia harus mengatakan ini kepada Thanos. "Saya bertemu dengan pemilik kedai kopi di Malvarossa." Athena menatap Thanos, ingin tahu reaksi lelaki itu.Thanos menautkan alisnya, "Lalu? Bukankah Cal juga bertemu dengan pemiliknya?""Apa? Cal bertemu dengannya?" Athena terkejut."Ada apa ini? Aku hanya berpikir begitu, tapi kau terkejut dengan hal sepele seperti ini. Cal pergi ke sana untuk bertemu dengan para pemilik lahan, bukan?" Thanos meluruskan kalimatnya itu."Oh, saya pikir Cal sudah bertemu dengan pemiliknya langsung. Tapi, apakah Anda sen
Read more
Bab 38 Tak bisa mengatakan itu
"Aku akan pergi ke sana, Cal. Apakah kau mau ikut denganku?" Athena menawarkan saat ia berpapasan dengan Cal di koridor gedung."Maksudmu ke Malvarossa?" Tegas Cal dengan alis menyatu."Ya, aku ingin mencobanya lagi.""Athena, kenapa kau tidak menyerah saja?"Athena menatap CaL heran, kalimat itu terdengar aneh di telinganya. "Menyerah? Kau benar - benar ingin agar aku tidak terlibat dengan proyek itu?"Kali ini Cal mengangguk tegas, "Ya, aku tidak ingin kau bergabung dengan timku. Proyek ini tidak cocok denganmu, Athena. Kau harus berhadapan dengan orang - orang keras kepala di luar sana. Sedangkan kau adalah wanita dengan kelembutan."Athena tertawa kecil, "Aku bukan wanita seperti itu, Cal. Dan aku terbiasa menghadapi orang - orang seperti itu.""Athena, aku tidak sedang memberimu pilihan." Cal menatap lurus ke arah Athena. Mata yang biasanya menatap lembut dirinya, kini berubah tajam dan Athena cukup terkejut dengan perubahan sikap lelaki itu."Kenapa? Apakah ada alasan sehingga a
Read more
Bab 39 Bertemu Ansel lagi
"Aku senang kau kembali, Athena. Bagaimana apakah mereka masih bersikeras?" Ansel bertanya saat ia menemui Athena di kedai kopi miliknya itu. Lelaki itu tersenyum lembut, tatapan matanya begitu teduh dan hangat. Cukup lama Athena menatap Ansel, wanita itu terlihat mengamati dengan begitu jeli. Ansel melambaikan tangannya di depan wajah Athena, membuat wanita itu berkedip. "Oh, ya. Aku belum tahu soal itu," kata Athena terkejut."Oh, aku kira kau membawa kabar baik, Athena. Sejujurnya aku juga cemas memikirkan tentang itu." Ansel menatap ke luar kedainya, di mana dari sana terlihat beberapa kedai yang menjual aneka makanan khas. "Aku mencemaskan mereka, Athena. Tidak mudah untuk memulai semua itu.""Aku tahu, sebenarnya aku juga sudah berusaha, namun belum ada jawaban." Athena kembali menatap Ansel, sepertinya ia mulai yakin kalau mereka orang yang berbeda. Thanos tak akan bicara selembut itu, apalagi sampai memikirkan nasib orang lain."Ansel, apakah kau memiliki saudara kembar?"Pe
Read more
Bab 40 Mereka berbeda
"Maafkan sikap Ciara, Athena. Aku tidak menduga dia akan seperti itu. Biasanya dia bersikap manis, kuharap kau tidak membencinya." Ansel mengatakan itu dengan menyesal.Athena menggeleng sembari tersenyum kecil, "Aku tidak masalah dengan itu, jangan khawatir. Mungkin dia tidak terbiasa dengan tamu wanita di rumah. Lagipula ini memang terkesan aneh. Kita baru saja saling mengenal dan kau mengundangku untuk makan siang di sana. Seharusnya aku lebih tahu diri. Aku minta maaf, Ansel.""Tidak, jangan begitu. Ciara...entahlah apa yang ada di dalam kepalanya sampai ia mengatakan hal seperti itu. Tapi sebenarnya dia gadis yang menyenangkan, Athena. Aku benar-benar tidak enak hati karena ini. Kuharap kau tidak keberatan untuk makan siang denganku lagi." Ansel menatap Athena dan wanita itu cukup terkejut dengan tawaran Ansel. makan siang dengannya lagi? "Kau mau, kan?" kata Ansel lagi. "Ehm, itu...""Katakan saja di mana kau tinggal, aku yang akan mengunjungimu. Itu kalau kau tidak keberatan.
Read more
PREV
12345
DMCA.com Protection Status