All Chapters of Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu: Chapter 321 - Chapter 330
337 Chapters
SESUAI DENGAN RENCANA KITA
"Alila, kau ada dimana?"Sementara itu setelah menjauh dari Reza, Arthur sudah sibuk dengan handphonenya dan mencoba menghubungi orang-orangnya.Arthur: Cari Alila. Aku tidak yakin dia baik-baik saja. Berikan kabar padaku secepatnya.Perintah sudah diberikan. Arthur segera mungkin menutup teleponnya setelah orang di ujung sana mengerti apa yang diperintahkannya.Dia lalu mengetik di handphonenya menjelaskan kronologisnya tentang di mana keberadaan Alila dan kemungkinan Alila dibawa pergi.Ini untuk mempermudah timnya mencari di CCTV di jalan di mana Alila berada.Setelah itu dia kembali menghubungi seseorang via telepon.Arthur: Siapkan mobilku. Aku menunggu di lobi rumah sakit. Kau keluar dari parkiran.Hanya kalimat itu yang terurai sebelum dia menutup teleponnya.Arthur memang bekerja efisien. Dan sebetulnya yang dilakukan ini bisa dilakukan juga oleh Reza. Dia punya lebih banyak orang dan dia lebih punya power ketimbang Arthur.Tapi Reza masih belum aware sedangkan Arthur tidak ma
Read more
BAWA AKU PERGI
BUG!"Aish, sakit sekali Reza."Sementara itu setelah Arthur pergi Reza yang baru saja memukul perut David membuat asistennya itu meringis kesakitan.Dia tidak tanggung-tanggung. Dia mengepalkan tangannya cukup kuat dan menumpahkan semua tenaganya di ujung kepalanya itu bagaimana tidak sakit perut david?"Bagus aku memilih memukul di bagian ususmu yang kosong. Kau belum makan kan? Jika aku memukul di lambungmu sudah berdarah-darah kau sekarang Dave."Yah, Reza kalau sudah kesal dan tersinggung dia memang tidak main-main. David sudah sering terkena pukulannya seperti ini.Tapi Reza sangat pandai sekali dia tahu di mana dia harus memukul. Dan seberapa kencang itu.Pukul aja memang menyakitkan tapi dia masih tahu batasan."Tetap saja kalau lama-lama bisa membuat ususku bermasalah. Aish, menyesal aku punya teman sepertimu. Kau tahu sudah berapa lama aku bersama denganmu?""Hem, sudah jangan lagi kau mulai dramamu itu. Cepat cari anakku ada di mana!""Aish, mana kutahu? Kita harus cek CCTV
Read more
SETIAP MENIT
Kurang ajar! Sebelum kau membawa putriku pergi maka kau duluan yang akan angkat kaki dari tempat ini.Ada pikiran seperti ini di dalam hati Reza saat mendengar permintaan wanita dari dalam bilik itu."Tidak Caca. Jangan berpikir seperti itu."Di sini Reza sempat melirik dan dia tahu kalau Amar dalam posisi membelakanginya dan tidak melihat keberadaannya saat sedang bicara."Papamu tidak tahu kalau kau adalah anaknya. Kau tahu? Saat dia tahu kalau kau adalah putrinya dia sangat khawatir padamu. Bahkan dia memberikan darahnya padamu sampai kau bisa bertahan seperti sekarang ini semua karena papamu. Aku tidak mungkin bisa bertemu lagi denganmu kalau papamu tidak mau memberikan darahnya, Caca. Papamu menyelamatkanmu dua kali. Saat kau kecil juga kau terjatuh dan saat itu papamu juga memberikan darahnya.""Papaku? Memberikan darah-- sssh.""Hey, kenapa lagi?"Reza sebenarnya ingin bergerak masuk saat dia melihat Caca memegang kepalanya dan seperti merasakan sakit. Tapi keburu Amar berdiri
Read more
DIKALAHKAN OLEH PRIA YANG SAMA
"Caca--""Aduuuh, Sssh."Amar baru mau menenangkan tapi kepala Caca sudah kesakitan lagi dan di sini kondisi di luar dugaan dan apa yang baru dikatakan Caca itu juga berpengaruh luar biasa kuat pada Reza. Dia tidak berani melangkah mendekat.Hatinya merasa perih dan sakit saat melihat bagaimana tatapan putrinya dan kehisterisan Caca yang membencinya.Dari wajahnya bisa terlihat kalau Caca seperti marah besar padanya. Dia takut. Ketakutan itu tidak bisa dibohongi. Bahkan membuatnya bertambah stress."Hei tenang.""Siapa kau? Dan di mana aku?"Lagi dan lagi seperti ini.Reza tak tahan"Suster!"Dia meminta perawat mendekat sambil menggeser sedikit bilik supaya wanita itu bisa melihat apa yang diinginkannya."Berikan putriku penenang.""Tidak Reza. Jangan. Dia sedang mengandung dan ini akan berbahaya untuknya. Aku bisa menghandlenya kok."Tapi tanpa menatap Reza, Amar sudah bicara lagi dan kini senyum sinis pun muncul di wajah Reza."Mau sampai kapan kau bisa menghandlenya? Kau tidak aka
Read more
TETAP LICIK
"Apa yang terjadi?"Dan Amar yang mendengar pernyataan Reza dia jadi ikut penasaran.Sebetulnya dia tidak ingin ikut campur hanya saja mendengar nama Tony Walsh, ada sesuatu yang aneh apalagi dari cara Reza bicara yang sedikit mengejek. Bukankah dari tadi tidak ada Tony di depan?"Bukan urusanmu. Lakukan saja apa yang menjadi urusanmu!" sinis Reza.Memang Reza bukan orang yang suka dicampuri permasalahan hidupnya. Semua orang terdekat Reza pasti tahu tentang ini termasuk musuh-musuh Reza dan orang yang pernah menjadi saingan Reza seperti Amar. "Ya aku tahu. Tapi kenapa Alila bisa ada di sana? Apa kau ada masalah dengan Arthur?" suami Caca itu berusaha untuk bersabar dengan temperamen Reza."Yang pasti aku akan membunuhnya!"Dan Reza tidak ingin menjelaskan apapun lagi pada Amar. Matanya sudah mengarah pada David."Siapkan kendaraan tercepat supaya aku bisa sampai di tempatnya berada!""Reza, benar putrimu bersama dengan ayahnya Arthur tapi anaknya tidak pergi bersama dengan ayahnya.
Read more
SELAMA INI HANYA DITIPU?
"Jadi sekarang apa kau sudah keluar dari mimpimu kalau putraku mencintaimu?"Selepas menutup teleponnya, Tony menyeringai menatap Alila seakan-akan mengejek wanita yang sedang sakit hati dan kini masih antara percaya dan tidak percaya kalau yang dikatakan mertuanya itu benar.Semua tampak nyata kalau Arthur mencintainya. Alila sendiri bisa merasakan kalau pria itu begitu baik padanya. Setiap sentuhan dan caranya bicara juga tatapan matanya itu tidak menunjukkan kalau Arthur berbohong.Alila yakin sekali kalau dia memang benar-benar mencintai Alila. Tapi kenapa dia bisa berada di tempat itu kalau Arthur benar-benar mencintainya?"Jadi kalian hanya ingin menghancurkan papa?""Memang apalagi yang menurutmu yang ingin kami lakukan?"Ada lagi seringai tawa dari Tony yang seakan tidak peduli dengan air mata Alila dan dia malah menceritakan sebuah kebohongan baru."Kau tahu? Sebenarnya sandiwaramu ingin menjebak Caca di kampus itu sangat bagus sekali. Itu mempermudah kami untuk mendapatkanny
Read more
SERANGAN
"Akh, kepalaku!"Pengaruh obat bius masih terasa di kepala Arthur tapi dia mencoba untuk bangun karena ingatannya yang sudah pulih.Perlahan tapi pasti. Dia membuka matanya dan menuju ke arah pintu."Di mana aku? Kamar ini- aish, ayah, kau kenapa membawaku ke sini?"Arthur mencoba mencerna dulu sampai ingatannya benar-benar kembali."Ayah, Kenapa pula kau menangkap Alila? Dan apa Alila ada di sini?"Dia mencoba mengumpulkan informasi dan mencari handphonenya juga yang memang tidak ada di kantongnya."Sial. Di mana handphoneku?"Arthur segera turun untuk mencari siapa saja yang bisa ditanya olehnya."Di mana ayahku?"Dan syukurlah ada anak buah ayahnya yang bisa ditanya olehnya.Di villa itu Arthur tidak sendirian dia bersama dengan beberapa penjaga dan sepertinya ada pelayan juga, cuma dia belum bertemu dengan mereka."Di gudang luar Tuan.""Hm. Baiklah. Dan kau. Apa kau orang baru? Kenapa aku tidak mengenalimu?"Ini juga membuat Arthur penasaran berapa banyak ayahnya merekrut orang b
Read more
TINGGAL SATU PEMBUKTIAN
David: Reza apa yang kau katakan? Kau sudah membuat kesalahan yang fatal!Suara David terdengar gelisah tapi Reza dengan tenangnya justru bersandar di sandaran tempat duduk helikopter yang kini sudah balik arah menuju rumah sakit.Urusannya dengan Arthur sudah selesai.Reza: Aku salah paham? Dari mana aku salah paham? Yang kulakukan sudah yang paling benar. Bagaimana Alila? Sudah kau bawa ke rumah sakit?Pria itu tetap tidak peduli dan hanya mempedulikan tentang urusannya sendiri terutama putrinya.David: Sudah. Kami sudah ada di helikopter dia masih pingsan. Dia masih ditangani khusus oleh perawat.Sekarang David bersama dengan Alila berada di helikopter rumah sakit. Itu seperti ambulans dan di dalamnya sudah ada perawat terlatih yang memberikan pertolongan pada Alila.Putri Reza itu memang baik-baik saja. David yakin sekali karena tidak ada luka serius dan dia hanya belum sadarkan diri saja.Justru yang dikawatirkannya bagaimana nanti setelah Alila bangun.David: Reza, kau menghancu
Read more
CINTA DALAM SETIAP KONDISI
"Tuan pasien sudah bisa dibawa ke ruangan opname. Dan kami akan membawanya sekarang."Melihat kondisi Caca yang sedang tertidur sudah mulai stabil lagi, perawat menginfokan. Lagi pula dia sudah ada di dalam ruang observasi lebih dari dua jam.Mereka tidak bisa melakukan apapun untuk ingatannya agar kembali pulih seperti dulu. Tapi dari luka fisiknya tidak ada yang bermasalah. Luka di kepalanya juga stabil dan ini jadi pertimbangan dokter untuk memindahkan Caca ke kamar pasien.Dan kejadian ini berlangsung setelah kepergian Reza sekitar setengah jam."Baik. Kalau begitu silakan dipindahkan sekarang."Amar mengizinkan. Dan selama proses pemindahan dia tidak pergi ke manapun. Dia tetap menemani Caca di samping tempat tidurnya yang didorong oleh perawat ke ruangan opname.Amar juga hanya menunggu Caca di dalam ruangan itu sambil sesekali dia melihat handphonenya dan mengirim pesan untuk mengurus masalah bisnisnya juga.Bukan hanya masalah bisnis, ibunya yang ingin pamit pulang ke Indonesi
Read more
SEBULAN BERLALU
"Tidak Amar kau salah jika berpikir kalau Arthur adalah orang baik. Justru semua masalah ini diawali darinya!"Tapi saat itu juga Alila menepis semua pikiran Amar tentang kebaikan Arthur. Dia mencoba memblok dirinya dan tidak mau terbuai dengan perasaannya lagi.Dia yakin sekali Arthur adalah sumber permasalahannya. Pria itu sangat jahat padanya dan keluarganya. Alila hanya ingin memperingati dirinya untuk membenci Arthur."Alila, apa maksudmu?" tapi sebetulnya Amar tidak setuju"Lagipula dia sudah tidak ada lagi di dunia ini. Dia sudah mendapatkan karmanya. Dia sudah mati. Jadi tak perlu dibahas lagi Amar."Reza kau berhasil menyingkirkan Arthur berarti sebentar lagi kau juga berusaha untuk menyingkirkanku karena keegoisanmu dan merasa dirimu yang paling benar. Tapi aku tidak akan pernah menyerah dan aku tidak akan pernah membiarkan Caca pergi dari hidupku. Apapun yang kau akan lakukan padaku, aku akan bertahan demi istriku.Cuma saat itu juga pikiran Amar memperingatkan dirinya kala
Read more
PREV
1
...
293031323334
DMCA.com Protection Status