All Chapters of Aku Bukan Lagi Sugar Baby-Mu: Chapter 311 - Chapter 320
337 Chapters
JANGAN TEMUI DIA
"Papa, apa tidak sebaiknya Papa biarkan Mama bersama dengan tante Rein dulu?"Khawatir papanya akan sakit hati jika mendekati mamanya, Alila memberanikan diri melarang.Tapi apakah memang lebih baik kalau Reza pergi?"Tidak. Ayo kita mendekat pada Mamamu!"Cuma Reza memiliki pemikirannya sendiri, dia tetap mengajak putrinya yang masih enggan untuk menghampiri Rania karena merasa dirinya tidak pernah dianggap, akhirnya terpaksa mengikuti keinginan papanya dan Reza membiarkan Alila duduk di sebelah kanan Rania. Rein berada di sebelah kirinya dan sekarang masih memeluk Rania yang masih menangis dan memikirkan tentang masa lalunya bersama dengan Marsha."Sweet J-"Reza hanya memanggil nama itu sambil dia berlutut dan menaruh kedua tangannya di pangkuan Rania."Pergilah! Aku tidak tahu apa yang ingin kukatakan padamu dan aku hanya marah saja setiap kali aku berada di dekatmu."Rania sudah melepaskan pelukannya dari Rein. Dia tetap ingin mengusir Reza tapi pria itu justru memegang kedua tan
Read more
CERMIN
"Iya Tuan tapi dokter melarang saya untuk memberitahukan pada pasien karena kondisi pasien sepertinya masih terpengaruh dengan kondisi putrinya yang masih kritis. Jadi saya diminta untuk menjelaskan pada keluarganya dan tolong tenangkan beliau.""Ya tentu saja. Aku akan melakukannya."Reza masih kikuk dan masih tidak percaya dengan yang didengarnya.Dipikirnya tidak mungkin lagi dia memiliki anak. Apalagi dia tahu usia Rania tiga tahun lagi sudah setengah abad. Betapa beresiko kehamilan di usianya sekarang.Tapi memang istrinya sudah mengandung. Mereka memang belum tahu sudah berapa usia kandungannya."Reza."Dirinya belum terlalu yakin dengan berita ini ditambah lagi Reza yang baru diambil darah kondisi pikirannya belum terlalu jernih.Tapi kini ada seseorang yang sudah memanggilnya lagi yang terpaksa membuatnya menengok ke sumber suara."Selamat ya."Pria itu bahkan mengulurkan tangan padanya."Kau akan punya anggota keluarga baru. Selamat untukmu.""Ehem." Reza sebenarnya malas men
Read more
BEBAN YANG TAK DIBAGI
"Sweet J-"Sementara beberapa saat sebelumnya saat Reza sudah masuk ke dalam satu ruangan dan dia melihat seorang wanita masih terkulai lemas di tempat tidurnya nama itu dipanggil olehnya di saat yang bersamaan langkah kakinya juga mendekat ke samping tempat tidur wanita itu."Aku tidak apa-apa kau bisa keluar!""Sweet J, aku tahu kau masih marah padaku."Reza bicara lirih sambil berusaha memegang tangan wanita yang tadi hampir menolaknya. Bukan hanya itu Reza juga mendekatkan bibirnya dan mengecup dahi wanita kesayangannya itu."Tinggalkan aku. Aku ingin sendiri!""Aku minta maaf Sweet J. Aku salah karena aku gegabah. Kumohon. Jangan begini. Kasihan bayi di dalam kandunganmu jika kau tertekan begini." "Apa?"Perawat dan dokter memang belum memberitahukan apapun padanya tentang kondisinya. Dan sekarang jawaban Reza membuat matanya menatap pria itu dengan tangannya yang satu lagi memegang perutnya."Bagaimana mungkin?""Kau masih subur. Sejak kapan kau lepas minum obat?""Aku? Sejak A
Read more
PENAWARAN
Beberapa jam sebelum kejadian di rumah sakit."Tuan ada tamu yang ingin bicara dengan Anda dan dia memberikan ini."Di ruang kerja seseorang yang cukup berkuasa, asistennya datang dengan wajah terlihat cemas sambil menunjukkan sesuatu yang membuat pria itu juga kaget sekali melihatnya. Tapi dia cukup pintar dan berpengalaman."Biarkan dia masuk!"Makanya meski tahu kalau ada sesuatu yang tidak beres dari data yang diterimanya, dia tetap menyuruh seseorang yang tidak diinginkannya itu masuk."Apa Anda tahu mengirimkan black mail seperti ini hukumannya bisa sangat berat?""Bos saya mengatakan pada saya untuk menanyakan pada Anda, apa Anda tahu jika menyembunyikan seorang pembunuh itu hukumannya juga sangat berat Tuan Tony Walsh?"Tak aneh jika sekarang Tony justru tersenyum mendengarnya."Caca yang diselamatkan oleh putraku. Apa itu menjadi incaran kalian sampai kalian mengirimkan ini padaku? Dan siapa bosmu? Hubungkan aku dengan Giyan atau seseorang diatasnya sekalian. Atau kalian suru
Read more
KEPUTUSAN
"Jadi, apa yang kau mau?""Kirim pesan pada anakmu. Katakan padanya kalau kau sudah menyiapkan semua rencana menjatuhkan Reza Clarke sekarang!"Dan setelah komunikasi yang agak alot itu akhirnya Tony setuju. Dia menghubungi putranya dan mengirimkan sesuai dengan yang diperintahkan oleh Giyan.Di saat yang bersamaan Arthur juga masih mendengar obrolan antara Rania dan Reza."Marsha tidak akan kenapa-napa. Aku jamin itu.""Tapi sekarang yang dikenalinya cuma Arthur. Sedangkan Alila sangat mencintai Arthur. Aku khawatir Caca akan sakit hati. Cuma aku juga tidak mau dia bersama dengan Arthur karena Amar lebih baik untuknya. Dia juga sedang mengandung. Bagaimana anak dikandungannya Reza? Kondisinya begitu, apa perlu kita gugurkan?""Sweet J, dia mengandung anak Amar. Tidak mungkin juga aku harus menyuruh Arthur menjaganya. Kita harus membuatnya mengingat Amar.""Kau setuju putriku dengan Amar?""Hm. Aku tidak setuju dan aku masih berat cuma Marsha seperti mencintai Amar saat bersama Amar d
Read more
KECURIGAAN YANG MENDASAR
"Reza, kurasa kita tidak mungkin bisa memperingatkan Alila soal Arthur karena dia sangat mencintai pria itu.""Makanya biar aku memikirkan ini Sweet J. Kau tenang saja, pikirkan kandunganmu saja. Biar aku yang mengurusnya. Kau tidak perlu pusing-pusing soal ini.""Tapi Reza--""Sst, sudah istirahat saja. Mau aku mengantarmu pulang dulu? Nanti setelah kau pulang aku akan kembali lagi ke sini dan menemani putri kita Marsha. Yang penting kau dan Alila pulang dulu ke rumah.""Hm, baiklah. Lebih baik begitu karena aku ingin bicara dengan Alila. Dan apa kau punya bukti yang bisa kutunjukkan pada Alila soal Arthur?"Bagaimana ini?Arthur menelan salivanya dan merasa khawatir sekali kalau Reza menunjukkan sesuatu yang menggiring opini Alila tentang dirinya.Tapi di satu sisi dia tidak bisa menunjukkan dirinya karena kalau dia keluar Reza akan semakin tidak percaya padanya.Apalagi Arthur sudah tahu tentang rencananya dengan Rania.Ini membuatnya bingung. Saat dia menatap Caca dia juga tidak b
Read more
REKAMAN
"Alila, aku pikir kau pulang."Baru saja keluar dari ruang tunggu operasi, Arthur senang sekali melihat Alila masih duduk di ruang tunggu bersama dengan seseorang yang memang ingin ditemuinya.Mereka berdua tapi tidak ada rasa cemburu di dalam hati Arthur seperti dia cemburu pada Shaun."Eh iya. Papa tadi mengajakku pulang dulu. Tapi aku tidak mau. Jadinya tante Rein yang menemani mama. Dan Shaun dia juga ikut pulang karena dia harus menjaga tokonya."Sebenarnya bukan penjelasan itu yang diinginkan oleh Arthur. Dia merasa lega ada Alila di sana dan dengan cepat dia mendekat lalu mendekap wanita itu."Aku khawatir aku tidak bisa bertemu denganmu lagi." Itu adalah jawaban jujur dari Arthur dan rasa takutnya ini sesuatu yang wajar karena Amar paham apa yang membuat pria itu cemas."Ada apa dengan Rich kau tahu sesuatu tentang dia? Papa tadi sepertinya marah sekali dengannya.""Memang kau sedang membicarakan apa sampai bawa-bawa Rich?""Aku bilang suruh saja dia pulang biar menemani mama.
Read more
LEBIH KONDUSIF
"Kau yakin ini akan berhasil?""Aku tidak tahu Amar tapi kita coba saja dulu."Saat setelah memasuki ruangan keduanya masih saling berbisik. Mereka belum menemui David yang ada di dalam bilik tempat Caca berada."Hey david.""Oh kalian berdua kemari?""Ya. Kami sudah membuat sesuatu untuk mengetes Caca.""Mengetes?""Iya mengecek ingatannya. Apakah yang kami lakukan ini berguna atau tidak. Coba kau lihatlah di handphonenya Amar itu."Caca sudah tidur selama sejam. Kondisinya sudah agak tenang bahkan kalau Amar dan Arthur masuk ke dalam ruangan itu mungkin sekarang David sudah tertidur karena sangking heningnya."Maksud kalian membuat ini untuk mengingatkan apa yang sudah terjadi dan dilupakannya?”“Ya. Untuk mengingatkan itu. Dia bisa mengingatnya berkali-kali kalau dia menggunakan ini. Dan aku akan pikirkan juga bagaimana membuat robotnya"Robot?"David masih belum paham maksud dari Arthur"Maksudku begini. Saat dia bangun dan dia tidak sadarkan diri seperti suara elektronik asisten
Read more
SEBAGAI KENANG-KENANGAN
"Kita harus cepat karena kurasa dia tidak akan lama sendirian di sana!"Seseorang berbisik pada temannya yang mengerti dan dia mulai mendorong kursi roda itu.Mereka berjalan mendekat ke arah seorang wanita yang sedang duduk sendiri dan pria yang ada di kursi roda itu menjatuhkan sesuatu dekat dengan posisi wanita itu."Hei tunggu." "Oh maaf kakekku sudah agak tua dan dia sering tidur sembarangan."Seseorang yang mendorong kursi roda itu pun mulai bicara dia terlihat manis dan tidak menyeramkan.“Tidak apa-apa ini kuambilkan!”"Kakek itu fotonya jatuh.""Oh maaf. Kakek tadi tertidur. Mana foto mana? Sedang apa kita ada di sini? Bukankah tadi kita sedang ada di London?""Maaf kakekku punya penyakit demensia dia sering lupa."Kata-kata pria itu membuat wanita tadi terlihat cemas dan dia mengingat seseorang yang membuat hatinya terluka lagi." Tidak apa-apa kakakku juga punya masalah hampir sama seperti ini, gara-gara aku dia tidak bisa mengingat banyak hal," ucapnya yang kini berjalan
Read more
HANYA TRIK
"Amar sudah menemaninya. Dia sudah sadar dan bisa berkomunikasi dengan suaminya karena ide dari Arthur.""Apa yang kau buat?" Reza melirik tak suka."Hanya kompilasi foto tentang mereka berdua dan membuat Caca percaya kalau dia memang mengenal Amar dan hubungan mereka sudah cukup jauh.”Sejujurnya Arthur tidak mau membahas masalah ini. Tapi karena Reza sudah bertanya dia terpaksa harus menjelaskan dulu padahal pikirannya tadi mengarah pada Alila."Aku tidak menginginkan dia mengenali Amar!"Cuma lagi-lagi Arthur terdistraksi dengan jawaban dari Reza."Apa maksudmu?""Kau pasti menguping pembicaraanku dengan istriku bukan di dalam sana?" sindir Reza."Itu semua hanya untuk menyenangkan dirinya saja, hanya trik. Aku tidak menginginkan Amar dekat dengan putriku. Apa kau berusaha untuk mewujudkan keinginanku supaya aku percaya padamu kalau kau orang baik setelah bukti-bukti yang kudapatkan kau ingin menghancurkan bisnisku?"Arthur sebenarnya tidak tahu kalau Reza menyadari keberadaannya d
Read more
PREV
1
...
293031323334
DMCA.com Protection Status