All Chapters of My Perfect Stranger: Chapter 81 - Chapter 90
120 Chapters
Chapter 81: Dilengserkan
Sekarang bukan waktunya bersenang-senang bagi sepasang suami istri ini. Satu permasalahan baru terselesaikan, kini muncul masalah baru lagi berkaitan dengan masa depan. Cedric marah besar mendengar para direksi yang selama ini selalu memihaknya, sekarang ingin menjatuhkannya. Eleanor juga ikut marah dan bahkan ingin membentak para direksi satu per satu karena semakin menyulitkan keadaan suaminya. Eleanor menghembuskan napasnya lesu sambil memainkan kuku jari, awalnya ia ingin berkencan dengan suaminya seharian penuh besok, lagi-lagi harus ditunda karena ada kaitannya dengan perkara yang sama. “Sayang, kamu kenapa?”   “Besok kencan kita ditunda lagi.”Cedric tertawa kec
Read more
Chapter 82: Mulai Menerima
Benar perkiraan Cedric dan Eleanor saat menyusun strategi untuk konferensi pers. Pelaku misterius sedang menyaksikan berita itu langsung mengamuk melempar gelas kaca sehingga serpihan kaca berserakan di lantai. Lalu, pelaku misterius menekan tombol power remote TV dan membanting remote kasar di meja dan menyapu bersih meja kerjanya seperti orang tidak waras sambil berteriak. “Sial! Rencanaku hancur hanya karena celah kecil!”“Sekarang kita harus bagaimana?”  Pelaku misterius langsung mencengkeram kerah kemeja asistennya secara brutal. “Bukankah waktu itu kamu sudah memastikan rekaman CCTV sudah dihapus? Bagaimana Cedric bisa mendapatkan rekamannya?!”“Aku juga t
Read more
Chapter 83: Aksi Penangkapan
Sekarang saatnya Eleanor dan Cedric memantau pergerakan mata-mata di kantor. Sepanjang hari, mereka bersikap seperti biasa, terkadang mengunjungi area para pegawai untuk memantau kinerja masing-masing pegawai. Sedangkan tujuan mereka kali ini adalah memantau pergerakan seorang pegawai yang terlihat mencurigakan diduga merupakan mata-mata pelaku misterius. Alice dan Samuel tidak hanya berdiam di tempat. Terkadang mereka melakukan penyamarannya seperti berpura-pura akrab dengan karyawan lainnya supaya bisa menggali informasi lebih dalam lagi mengenai kegiatan yang biasa dilakukan para pegawai. Masih pagi semua orang masih terlihat seperti orang normal. Eleanor dan Cedric berkumpul di ruangan direktur pemasaran menunggu kabar baik dari para asisten mengenai keberhasilan misi mereka. Sambil menunggu kabar baik itu dan bersantai sebelum rapat, seperti bi
Read more
Chapter 84: Mata-mata
Eleanor dan Cedric menyekap Adam di sebuah gedung kosong dekat dengan gudang milik Violette Star Company Limited. Eleanor terkagum dengan aksi keren yang dilakukan suaminya seperti ada di adegan drama favoritnya. Seketika Samuel dan Alice berhasil menyeret Adam dalam kondisi tidak sadarkan diri. Mereka berempat tinggal menunggu Adam sadar. Samuel tidak menyangka pukulannya itu berhasil membuat tersangka sampai tidak sadarkan diri dalam durasi lumayan lama, meski ia selama ini tidak pernah bertengkar dengan orang lain menggunakan kekuatan andalannya. Akhirnya Adam sadarkan diri juga mengamati sekelilingnya dengan pandangan sedikit buram. Lalu, tatapannya menyoroti sepasang direktur terlihat seperti penjahat sekarang, sedangkan ia menjadi korban. Cedric tersenyum licik melepas lakban yang membungkam
Read more
Chapter 85: Rahasia Belum Terungkap
Karena hari ini agenda sepasang direktur tidak terlalu sibuk di kantor, mereka mengunjungi stasiun kereta bersama para asisten. Pertama yang mereka lakukan adalah memeriksa loker tempat penyimpanan pelaku meninggalkan uang tunai di sana. Menggunakan sarung tangan plastik, Cedric memasukkan kode akses loker kemudian melakukan pengecekan isi loker, tidak ada benda apa pun ditinggalkan di sana. Cedric menutup kembali loker itu, kemudian mengajak semua orang ke ruang pengendalian CCTV untuk memantau pergerakan pelaku selama ini. Cedric memerintahkan petugas keamanan stasiun memperlihatkan rekaman CCTV saat Adam mengunjungi stasiun kereta hanya untuk mengambil uang tunai ditinggalkan dalam loker. Di tengah penayangan rekaman CCTV, tiba-tiba terlihat sosok pria misterius berjalan menuju area loker kemudi
Read more
Chapter 86: Masa Lalu Terungkap
Cedric semakin panik mengetahui kabar kedua asistennya juga ditargetkan. Keringat dingin terus bercucuran dan tangannya terkepal kuat memukul pahanya untuk melampiaskan kekesalannya. Membayangkan kedua asistennya ikut membantu menyelidiki kasus ini, ia merasa bersalah. Bisa dikatakan karena dirinya, sekarang nyawa orang-orang terdekatnya jadi celaka. Eleanor menenangkan suaminya dengan menyentuh punggung tangan kanan suaminya, lalu mendaratkan kecupan sekilas. Ia cemas mungkin suaminya akan semakin stress karena permasalahannya menjadi rumit sekarang. “Cedric.”“Aku sudah tidak tahan lagi. Sekarang nyawa teman kita juga terancam karena aku! Seharusnya aku tidak melibatkan mereka ikut membantu kita.”“Ini bukan salahmu. Aku juga m
Read more
Chapter 87: Ditakdirkan Sejak Awal
Dengan cepat Cedric berlari menghampiri tubuh Marisa sudah tidak berdaya dilumuri darah. Cedric menangis pecah menahan aliran darah terus mengalir dari kepala Marisa. Ia menghubungi polisi dan ambulans untuk segera membawa Marisa ke rumah sakit terdekat. Sambil menunggu kedatangan polisi, Cedric penasaran kenapa temannya tiba-tiba ditemukan terluka parah padahal ingin bertemu dengan seseorang. Maka dari itu, Cedric merasa ada yang janggal dengan insiden ini. Sejenak ia meletakkan tubuh Marisa perlahan di tanah, kemudian ia berhamburan berlari memasuki hotel terlihat tidak ada pengunjung. Padahal hotel ini lumayan ternama, kenapa terlihat sepi? Lalu, siapa yang mendorong Marisa tiba-tiba? Seketika Cedric berlarian menuju lift, tanpa sengaja ia berpapasan dengan seseorang berpenampilan tertutup sedang berjalan menuju pintu lobby. Sangat disayangkan ia
Read more
Chapter 88: Bergabung dengan Tim
Jantung Eleanor berdebar kuat mendengar ungkapan hati sang suami tercinta sangat manis membuat pipinya sedikit hangat. Ditambah perlakuan suaminya terhadapnya saat ini mengelus kepalanya membuat Eleanor ingin bermanja sepanjang hari. Ia semakin jatuh cinta pada suaminya karena suaminya sudah tidak merahasiakan apa pun darinya lagi.Drrt…drrt… Tiba-tiba ponsel miliknya bergetar di meja. Eleanor hendak mengangkat panggilan telepon, namun Cedric mencegahnya cepat. Tetap saja, Eleanor berusaha melawannya secara halus, kemudian mengangkat panggilan telepon dari Austin. Meski sebenarnya ia malas bertengkar dengan Austin hanya karena permasalahan yang sama sejak dulu tiada akhir. “Austin, ada apa kamu menghubungiku?”“Bolehkah kit
Read more
Chapter 89: Penjahat Utama
Sebelum tidur, Cedric sibuk memikirkan persoalan luka memar yang membekas di tubuh Marisa sempat diperbincangkan Eleanor sebelumnya. Apalagi Cedric semakin yakin Marisa memang sengaja dibunuh jika dilihat kondisi yang dialami Marisa. Selain itu, Marisa sempat ingin memutus hubungan dengan pria misterius itu, sudah pasti itu alasan utama Marisa dibunuh secara kejam kemudian memanfaatkan Cedric sebagai pelaku yang memfitnah Marisa melakukan bunuh diri. Mengetahui suaminya sedang duduk sendirian di ranjang seperti sedang memikirkan kasus jika dilihat melalui pantulan cermin, Eleanor mengeringkan rambut panjangnya dengan lincah kemudian langsung menghampiri suaminya dan menyentuh punggung tangan kiri suaminya. “Sayang, kamu sedang memikirkan apa?”“Aku merasa ada yang aneh saja dengan insid
Read more
Chapter 90: Tuduhan Pembunuhan
Eleanor membaca berita panas itu sampai syok. Berita itu menjelaskan direktur wanita VSC mengompori korban untuk melakukan bunuh diri. Eleanor membaca berita itu sampai matanya berkaca-kaca, terutama Cedric yang membaca berita itu di ponselnya sampai marah besar. Terutama berita itu baru dirilis sekitar beberapa menit lalu dan sudah trending. Napas Eleanor sedikit tersengal-sengal, spontan Cedric langsung mendekapnya sangat erat menenangkan pikiran istrinya sangat tertekan karena skandal aneh ini jauh lebih menyakitkan dari sebelumnya. “Sayang, soal berita itu ….” “Kamu jangan mudah memercayai berita itu! Mustahil kamu melakukan perbuatan kotor sedangkan selama ini kamu adalah orang baik di mataku!” “Cedric ….” “Aku tahu pasti Garrus adalah pelakunya! Dia sengaja mendatangimu tadi tiba-tiba untuk memperingatkanmu, dia sudah merencanakan hal lain menjatuhkanmu!” Eleanor tidak bisa berkata-kata. Kepalanya terasa sangat sakit sampai pandangannya sedikit buram mengamati sekelilin
Read more
PREV
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status