Semua Bab My Perfect Stranger: Bab 101 - Bab 110
120 Bab
Chapter 101: Bukti Penting
Eleanor terkejut mendapatkan sebuah video rekaman CCTV tiba-tiba dari seorang anonim entah bagaimana bisa mendapatkan nomor ponselnya dengan mudah. Apalagi Eleanor semakin penasaran bagaimana anonim ini bisa memiliki video rekaman CCTV sedangkan saat penyelidikan waktu itu tidak ditemukan jejak pembunuhan sama sekali. Tangan Eleanor mulai gemetar padahal video itu sama sekali belum diputar. Melihat sang istri merinding ketakutan, lengan kekar Cedric mendekap tubuh istri tercinta sambil menepuk punggung berirama. “Kamu takut?”  “Melihat gambar sampul video saja sudah membuatku takut.”  “Kalau kamu tidak sanggup melihat video itu, biar aku saja yang menyaksikannya.”
Baca selengkapnya
Chapter 102: Penyusunan Strategi
Video bukti insiden pembunuhan sudah dapat. Saat pulang kerja, Cedric dan Eleanor bersama semua anggota timnya berkumpul di restoran langganan mereka membahas persoalan video itu. Sebelum membahas pada topik utama, semua pasangan tertuju pada sepasang teman semakin lama semakin terlihat mesra seiring berjalannya waktu, yaitu Austin dan Natalie. Sejak Austin sengaja berbohong  mengenai soal ketertarikan dengan Natalie, entah kenapa setiap berada di dekat Natalie, ia sedikit canggung membayangkan perkataannya saat itu terkesan agresif seolah-olah memang memiliki perasaan istimewa terhadap Natalie. Begitu juga Natalie canggung membayangkan Austin sungguh mengatakannya dengan lantang. Ia juga sedikit teringat seketika mengungkapkan perkataan manis tidak sengaja diungkapkan saat di bar. Semua orang
Baca selengkapnya
Chapter 103: Menjalankan Misi
Video insiden pembunuhan Marisa berhasil disebarluaskan reporter andalan Eleanor sampai berita itu menjadi trending topic di semua media sosial. Terutama di Fitter ramai membicarakan persoalan kasus bunuh diri sebenarnya merupakan kasus pembunuhan membuat semua orang penasaran siapa pelaku sebenarnya. Tebakan Eleanor dan Cedric sebelumnya tepat. Sekarang pria misterius semakin mengamuk melihat video itu menampakkan dirinya membunuh Marisa terang-terangan, meski video itu tidak berkualitas tinggi. Semua barang di mejanya berserakan di lantai sampai asistennya tidak bisa berbuat apa pun selain melihat atasannya mengamuk seperti dirasuki setan di siang bolong. Pria misterius itu mengambil selembar foto Cedric, kemudian mengucek foto itu sampai mengerut dan melemparnya ke lantai. 
Baca selengkapnya
Chapter 104: Semakin Terkuak
Di tengah momen mesra sepasang teman ini, batas kesabaran Jessica mulai habis menyadari sekarang ia menjadi obat nyamuk sudah berlangsung selama beberapa menit. Jessica membiarkan sepasang teman itu terus bermesraan sampai ia sudah muak mengharapkan William juga mendampinginya. Namun, sangat disayangkan William harus bekerja.Natalie sudah terlanjur nyaman diperlakukan hangat oleh temannya yang spesial. Awalnya hubungan mereka selalu bertengkar, sedangkan sekarang situasi berbanding terbalik. Begitu juga Austin bisa membedakan antara Eleanor dan Natalie. Entah kenapa ia merasa sangat nyaman memeluk Natalie sampai sulit melepaskannya. Akhirnya Austin dan Natalie baru menyadari misi mereka sempat tertunda. Dengan sigap mereka melepas pelukan kembali bersikap canggung dan menatap Jessica dari tadi sedang tertawa ledek. 
Baca selengkapnya
Chapter 105: Merayakan Kelajangan
Sebelum berpisah, entah kenapa Cedric merasa masih tidak rela melepas istrinya bersenang-senang di saat situasi tidak kondusif. Terutama kedua wanita ini pergi menaiki kendaraan umum tanpa diantar pasangan masing-masing. Namun, Cedric berusaha menutup kegelisahannya dengan menampakkan senyuman manis dan memeluk istrinya dengan penuh kasih sayang sambil mengusap rambut indah lambat laun. Mendapatkan perlakuan ekstra manis dari sang suami, Eleanor jadi sedikit malas berjalan-jalan bersama Alice. Namun, apa boleh buat janji yang sudah direncanakan tidak bisa dibatalkan. Apalagi nanti Alice akan mengambek karena tidak menepati janji. Apalagi saat mereka berciuman tadi, ia merasa suaminya seperti tidak mengizinkannya sebenarnya. Hanya saja tidak berani mengucapkannya secara langsung. “Kamu harus selalu berwaspada ke mana pun kamu pergi.” Nada
Baca selengkapnya
Chapter 106: Penyekapan
Sedangkan Cedric masih berkumpul bersama semua temannya di restoran tertutup. Usai puas berdiskusi persoalan penangkapan pembunuh utama dalam kasus ini, akhirnya mereka berbincang santai untuk merayakan kemenangan mereka yang akan datang dalam waktu dekat ini. Namun, entah kenapa Cedric merasa dadanya mulai sesak hingga ekspresi wajahnya dari ceria menjadi murung. Tangan kanannya terus menepuk-nepuk dadanya terasa sakit dan matanya sedikit memerah membuat semua temannya bingung dengan tingkahnya sangat aneh tiba-tiba. “Kamu kenapa?” Samuel menyentuh punggung Cedric. “Aku juga tidak tahu kenapa dadaku sakit tiba-tiba.” Cedric merespons gelagapan, air mata sedikit membasahi kelopak mata. “Tidak biasanya kamu bersikap se
Baca selengkapnya
Chapter 107: Aksi Penyelamatan
Akhirnya Cedric dan Samuel tiba di gedung terbengkalai lebih awal dari tim lainnya. Dengan sigap Cedric dan Samuel menelusuri bangunan tua ini mencari keberadaan pasangan mereka sedang disandera di suatu tempat. Cedric terfokus mengamati layar ponselnya mengikuti arahan GPS keberadaan sang istri. Sebenarnya Samuel sedikit bingung bagaimana bisa Cedric bisa melacak dengan mudah sedangkan ponsel Eleanor dimatikan terakhir kali. Namun, ia lebih fokus menyelamatkan kekasihnya dulu, urusan itu belakangan. Melihat sebuah pintu tepat di hadapan mereka, para pria langsung mendobrak pintu itu sampai hancur menerobos masuk ke ruangan itu. Sorot mata mereka terfokus melihat pasangan mereka terluka akibat disiksa Garrus. “Eleanor!” Cedric berteriak dari kejauhan. 
Baca selengkapnya
Chapter 108: Kembalilah Padaku
Eleanor berjalan perlahan menghampiri tubuh suaminya dilumuri darah dalam kondisi tidak sadarkan diri akibat ditabrak Garrus. Tangisannya semakin pecah mengetahui suaminya yang mengorbankan nyawa demi menyelamatkannya sampai dadanya sangat sesak sekarang. Perlahan Eleanor berjongkok lemas di sebelah sang suami, kemudian mengangkat kepala suaminya berceceran darah akibat darah mengalir deras tanpa hentinya membuat tangisannya terisak-isak. “TIDAK!!”Sepasang asisten yang menyaksikan insiden itu dari kejauhan sampai syok. Mereka berlari menghampiri Eleanor dan membantu menahan aliran darah yang terus mengalir dari kepala Cedric. Petugas kepolisian berhamburan mengepung seluruh tempat ini. Tim paramedis mengangkat tubuh Cedric menempati ranjang
Baca selengkapnya
Chapter 109: Rahasia Terakhir
Kepala Eleanor terangkat ringan merasakan sentuhan hangat tangan suaminya sedang mengelus kepalanya. Bola matanya terbelalak mengamati suaminya telah sadar setelah menunggu belasan jam.  Dengan cepat Eleanor menghapus air mata terus membasahi pipinya. Namun, karena sudah terlanjur menangis terisak, terpaksa ia membiarkan saja daripada menampilkan senyuman palsu lalu dimarahi suaminya.  “Sayang, akhirnya kamu sadar!” Eleanor menyambut girang.  “Maaf, aku membuatmu menunggu lama.” Eleanor menggeleng cepat langsung memeluk suaminya erat dengan tangisan bahagia. “Aku takut kehilanganmu. Insiden kemarin membuatku takut sampai sekarang. Aku takut kamu terbaring koma hanya karena menyelamatkan nyawaku.” Cedric te
Baca selengkapnya
Chapter 110: Pasangan Berbahagia
Seminggu kemudian, Cedric sudah diperbolehkan pulang ke rumah jika dilihat kondisinya cepat pulih berkat istrinya selalu merawatnya penuh kasih sayang di rumah sakit. Di penthouse, Eleanor langsung membereskan semua barang bawaannya dan milik suaminya selama menginap di rumah sakit. Namun, aksinya langsung dicegah suaminya dengan pelukan erat yang membuatnya sulit bergerak. “Sayang, aku mau beres-beres barang dulu.” Eleanor menegur dengan lirih. “Nanti saja. Aku ingin bermain bersamamu, bolehkah?” Cedric mengecup lekukan leher sang istri. “Pikiranmu main saja! Kamu tidak lihat banyak barang yang harus aku bereskan?”“Haruskah aku membantumu membereskan barang s
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
789101112
DMCA.com Protection Status