Semua Bab Pembalasan Elegan Sang Mantan Istri: Bab 51 - Bab 60
138 Bab
51. Salah Paham
Tok ... Tok ...Tok!!"Tita, ada apa? Kenapa jendelanya pecah?""Ada apa ini?" tanya orang - orang heboh bahkan ada yang sudah merangsek masuk karena Tita yang lupa mengunci pintu"Ada keributan apa ini?" tegur penjaga indekosDean memejamkan matanya sekali lagi kali ini ia benar - benar marah, malu dan tak bisa berkutik, harga dirinya berantakan di marahi oleh lelaki paruh baya rendahan dan disaksikan penghuni indekos."Tolong bawa pria ini keluar dari bangunan ini, Pak." pinta Linar sopan. Mengabaikan tatapan terkejut dari semua orang yang menyaksikan.Dean tertegun 'Linar mengusirnya?' di hadapan semua orang ketika ia sendiri yang merendahkan diri dengan menjemputnya langsung bahkan Dean menekan harga dirinya saat meminta dan akan melupakan perbuatan Linar padanya."Yasudah," seru Pak Wito berjalan lebih masuk dan menggapai lengan Dean setengah menarik."Lepas!" desis Dean menatap nyalang ke arah pak Wito"Brengsek, yang sopan kamu Mas! beliau itu orangtua harusnya kamu yang pergi,
Baca selengkapnya
52. "Anak Hasil Zinah itu?"
"Tapi Lin, aku masih MENGINGINKAN KAMU!" raung Dean frustasi.Linar yang melihat betapa emosionalnya Dean agak gentar ia mengenal Dean cukup baik. Ia pun segera mengambil tas tangan dan satu tote bag besar keluar dari kamarnya dengan langkah besar.Pegangan tangannya mengerat seakan melampiaskan kemarahan, kesedihan dan kekalahan teramat besar."Linar berhenti, aku belum selesai!" Bentak Dean dengan gesit Dean menarik tangan kiri Linar dan membalikkan ke hadapannya."APA?" bentak Linar frustasi"Aku belum selesai bicara," desis Dean menunduk demi mengintimidasi Linar"Dan aku sudah selesai bicara. Semuanya sudah selesai saat kamu dengan sadar menaiki ranjang yang sama dengan jalang mu itu." desis Linar balas mendongak demi melotot pada Dean.Linar menghentakkan tangannya dari Kungkungan Dean tapi di balas cengkraman bermaksud menyakiti. Linar meringis sakit tapi ia menolak mengeluh "Lepas, Mas!" sengit Linar.Dean mengerjap dua kali ia bisa merasakan tatapan kemarahan, kesakitan hing
Baca selengkapnya
53. Cobaan Sebelum Cerai
"Aduh, nggak tahu deh. Rasanya ngga mungkin apalagi hubungan gue sama Mas Dean lagi buruk begini, kali ini lebih banyak yang buat gue tertekan dibanding sebelumnya" seru Linar kembali menyuap es pisang ijo nya. "Lin, yang penting kalau sampai Minggu depan lo belum ada tanda haid, yah lo harus periksa minimal pakai test pack, ok!" "Iya, Lin gue paham kalau lo lagi tertekan dan rasanya hampir nggak mungkin lo hamil di saat lo hampir menyelesaikan persidangan kalian tapi sekali lagi kita nggak pernah tahu kapan doa kita dikabulkan sama Tuhan dan kapanpun itu ya, memang itu yang terbaik." Linar mengangguk pelan kembali memaksa tersenyum ikhlas karena ternyata mengikhlaskan jauh lebih sulit dari bersabar. "Lin, ada telpon masuk, tuh!" seru Listya menunjuk ponsel Linar yang diletakkan tak jauh darinya. "Mami, kenapa ya?" tanya Linar lemah sembari memandang kedua sahabatnya yang dibalas gelengan kepala. "Halo, Mi" sapa Linar sambil bangkit dan berjalan ke balkon kafe mencoba mengambil
Baca selengkapnya
54. Cara Dean Memastikan
Dean memakai arloji di tangan kirinya sembari menatap dalam pada cermin yang memantulkan penampilan dirinya.Dean mematut dirinya dari atas hingga ke bawah tampak puas seperti biasa, Tapi hatinya tak sejalan dengan suasana paginya kosong. Begitu pula dengan esok juga akan kosong tanpa istrinya.Dean berbalik berjalan menghampiri pinggir ranjang dan mendudukkan dirinya di sana dengan tangan saling bertaut di pangkuan pahanya. "Hufthh ..." Ia menghela gusar tak menyangka Linar sekeras kepala itu ingin bercerai darinya.Tok..tokDean menoleh ke belakang dan mengangguk kecil pada Dipta yang bersandar pada pintu kamar yang dibiarkan terbuka kali ini Dipta datang mendampinginya sebagai sahabat sekaligus pengacara yang akan membantunya mempertahankan pernikahannya."Gimana, udah siap berangkat sekarang? Lo tahu kan sidang yang kedua Linar pasti datang karena bisa jadi jadi hari ini keputusan sidangnya?"****Di lain tempatLinar dan Tita berjalan beriringan menuju mobil online yang terparkir
Baca selengkapnya
55. Hasil Keputusan
Jauh dalam lubuk hatinya baik Dean dan Linar tersenyum lega karena mengetahui jika ternyata mereka merasakan hal yang sama, masih saling merindu.****Didalam Ruang Sidang."Baik sebelum Saya menyetujui perceraian antara saudara Dean Sandhoro dan Linar Sandhoro, adakah tuntutan harta dari pihak penggugat?" tanya hakim sambil menoleh pada Linar.Linar tersenyum kecil, kini ia menoleh pada Dean yang masih menatapnya dengan raut tak terbaca. Lalu Linar menoleh pada pengacara yang berada di seberang samping kirinya tengah mengangguk tegas padanya "Iya, yang Mulia client Saya akan menerima sesuai hak nya yang sudah disepakati oleh pihak tergugat yang dituangkan dalam berkas yang akan ditandatangani oleh kedua pihak." jawab Giovanna lantang dan tegas."Bagaimana pihak tergugat?""Benar, yang Mulia. client Saya setuju adanya harta yang akan dibagi atas negosiasi bersama." jawab Dipta tegas selaku pengacara Dean, sembari menatap dalam pada Linar."Baik, silahkan di negosiasi dan disertai saks
Baca selengkapnya
56. Kemarahan Linar
Linar terkesiap, mendengar bentakan Dean yang langsung bungkam. Sekuat hati Linar menenangkan degup jantungnya yang berdetak kencang. Ada rasa takut yang menderanya melihat tatapan nyalang dan kecewa, hingga tak percaya dari Dean.Dean mengusap wajahnya kasar, membuang wajah untuk menggeram, mengeluarkan amarah yang tertahan. "Cukup di sini, Lin! Seperti yang kamu bilang sebelumnya, aku berharap kita bisa berpisah dengan cara baik-baik. Jangan menambah masalah apapun. Harusnya kamu nggak begini, Linar."Linar tersenyum kecut, di detik berikutnya Linar tersenyum pilu. "Aku udah kamu sakitin segini hebatnya dan disaat terakhir pun kamu masih mengharapkan aku seperti apa yang kamu mau? Aku bukan perempuan dengan hati suci seputih kapas, Mas! Aku sakit hati sama kamu! Dera bahkan Mami kamu yang meminta aku untuk menerima kesalahan ini hanya karena aku belum bisa kasih kamu anak, yang sebenarnya itu diluar kuasa aku! Emang dasar kalian aja pezinah!" Sontak Dean meraih tubuh Linar untuk
Baca selengkapnya
57. Terjebak Bertemu
Mbok Jah sedikit linglung, tapi ia kemudian mengangguk kecil tanpa menjelaskan. Dan Linar memilih terus berjalan memasuki area dapur. "Yaudah aku siapkan aja makanannya di dapur," Linar menoleh ke belakang mencari tahu mengapa Mbok Jah tak mengikuti langkahnya, kerutan di dahi Linar semakin dalam saat Mbok Jah dengan canggung masih berdiri di depan pintu membisu tapi sorot matanya terlihat kebingungan."Ada apa, sih Mbok?" tak kunjung dapat balasan Linar mengalihkan perhatiannya ke arah ruang Keluarga yang berbanding lurus ke arah ruang tamu, mencoba mencari tahu."Siapa tamunya, Mbok?" tanya Linar menuntut menoleh kembali pada Mbok Jah masih menatapnya dengan raut meringis."Aku tahu mungkin ini bukan urusanku, tapi apa ada yang Mbok sembunyikan karena permasalahan aku sama Mas Dean kemarin, dan ada kaitannya sama tamu itu, Mbok?" mbok Jah yang mendengarnya malah bertingkah linglung."Mba, bisa ditata aja makanan yang Mba, bawa dan Mbok akan bilang ke Nyonya, Mba datang bawa makana
Baca selengkapnya
58. Pembalasan Epic
Bak sumbu pendek yang disulut api Dean balas melotot dengan kasar ia melepaskan cengkraman Dera dan berbalik berjalan menjauh mengabaikan Dera yang membuntutinya dengan kesal.Melihat keduanya sudah menjauh Gayatri menyentuh lengan Linar lembut walau terlihat raut wajah serba salah "Seharusnya kamu kasih kabar lebih dulu kalau mau datang, tahu begini Mami akan minta mereka datangnya besok, kalau udah begini 'kan Mami jadi bingung," sesal GayatriLinar mengangguk mengerti "Maaf Mi, aku pikir nggak akan secepat ini Mas Dean membawa Dera ke rumah ini, untuk dikenalkan ke Mami secepat ini." seru Linar tersenyum tipis sambil mendudukkan diri pada kursi mencoba berlagak biasa.Gayatri tersindir sekaligus meringis mendengar ungkapan jujur Linar dengan raut wajah yang dipaksakan tersenyum Selama ini ia mengenal Linar sebagai perempuan sederhana yang selalu berhati-hati hingga suasana jadi kikuk tapi Linar adalah perempuan baik yang sopan. Gayatri menyadari usaha Linar mengambil hati hingga ia
Baca selengkapnya
59. Bersiteru
Dean menghela napas kasar menaruh kembali Sosis Solo yang tadinya mau ia gigit, "Sebentar lagi kita menikah 'kan Ra, wajar kalau aku nuntut kamu banyak hal lagipula yang aku tuntut itu bagian dari tugas seorang istri, jadi seharusnya reaksi kamu nggak berlebihan kayak gini!""Berlebihan kamu bilang?! Dan sejak kapan ada tugas mutlak seorang istri itu memasak? setahu aku syarat menikah itu bukan si wanita harus pintar masak kalau itu jadi syarat utama terus kapan istri punya waktu untuk dirinya sendiri dan mempertahankan apa yang udah kami raih? ini ngga adil Dean! bukan cuma lelaki aja yang mau berkembang tapi perempuan yang udah jadi istri juga tanpa direpotkan urusan remeh kayak gini!""Urusan remeh? Ini urusan dasar dalam rumah tangga Dera! pernikahan itu beda sama waktu pacaran!""Aku tahu! tapi urusan memasak dan membereskan rumah bisa ditangani sama pembantu rumah tangga kan? Cuma perlu kita gaji, selesai urusannya! Nggak usah dipersulit, deh,"Dean tersenyum kecut, dalam hati a
Baca selengkapnya
60. Mantan Istri vs Selingkuhan
Sontak membuat semua pasang mata terkejut, Maminya yang pertama dulu merespon "Linar, jangan begini, Nak!" ucap Gayatri yang menangkap cairan bening di lensa mata Linar, tahu jika luka itu kembali menganga Gayatri tersadar luka yang nyata dimiliki oleh Linar berkat kelakuan egois anaknya, pasti ada rasa marah saat mengetahui wanita perusak rumah tangganya telah menang dan kini ada di rumah mantan mertuanya di terima di rumah mantan mertuanya dengan cepat hanya selang dua hari dari hari perceraian.Pasti Sakit!"Brengsek, wanita sial!" raung Dera mendorong tubuh Dean ke samping demi menerjang ke arah Linar tapi segera ditahan oleh Dean yang mencengkram lengan Dera kasar. "Mau apa kamu?""Brengsek! Lepasin aku, Dean! Aku nggak terima di hina begini, wanita sial itu harus aku hajar!" raung Dera.Linar menatap lurus cengkraman Dean pada lengan atas Dera merasa lebih yakin itu akan menahan Dera dengan lebih siap ia mengangkat dagu "Cih! Buang waktu saja, gue bukan lo yang mampu menggoda d
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
45678
...
14
DMCA.com Protection Status