All Chapters of Istri yang Disia-siakan Ternyata Pewaris Kesayangan : Chapter 41 - Chapter 50
181 Chapters
Menyesal itu sekarang
Beni pulang ke rumahnya, dirinya sangat kesal karena kejadian tadi benar-benar membuatnya tidak emosi. Tidak menyangka jika Anggita akan membalasnya dengan menjadi istri Caraka sang bos. "Agh, kenapa aku sekesal ini. Dulu saat membuangnya tak sama sekali menyesal." Beni bergumam sendiri.Tak habis pikir juga bagaimana wanita itu bisa kenal dengan Caraka padahal selama menjadi istrinya Anggita tidak pernah pergi keluar rumah ataupun bersosialisasi dengan teman-temannya yang dahulu karena pekerjaan rumah yang tiada hentinya. Bagaimana Baru beberapa bulan mereka berpisah wanita itu langsung bisa kenal bahkan menjadi calon istrinya dari sang bos."Bukanya dia dengan artis itu, kenapa bisa sama si bos? Benar-benar Anggita bikin kepala ini cenat-cenutm. Bahkan kalau di bandingkan dengan Sandra, dia kini kalah jauh dari Anggita."Proses perpisahan saja baru sekali sidang dan belum resmi tetapi bagaimana bisa mantan istrinya itu sudah menjadi calon istri dari orang lain. Pantas saja saat di
Read more
Adik Bungsu Keluarga Mahesa
Baskoro sudah menyiapkan acara untuk mengenalkan Anggita pada rekan bisnis mereka. Semua acara sudah tersusun rapi serta dirinya persiapkan dengan matang-matang ia ingin membuat nama anggota harum dalam acara ini."Kamu sudah siap dengan semuanya Git?" tanya Baskoro. "Sudah kak," ujar Anggita.penampilan sang adik sangat cantik dan elegan. Sepertinya Anggita sudah sangat mantap untuk memperkenalkan dirinya sebagai anggota keluarga Mahesa.Acara ini sudah Baskoro susun sedemikian rupa selain menjadi acara tahunan karena mengundang beberapa investor serta pola keluarganya untuk berkumpul ini juga sebagai ajang tali silaturahmi antar sesama karyawan serta bos-bosnya memanfaatkan kesempatan ini untuk mempublikasikan tentang adiknya Anggita yang selama ini tidak pernah diketahui oleh khalayak umum.Hari ini acara itu berlangsung, rekan bisnis juga para karyawan sudah diundang. Begitu juga dengan Caraka yang mengundang semua karyawan inti mereka terutama Beni serta Gani dan juga keluargany
Read more
Saling menyalahkan
Wajah Anita pucat mendengar ucapan Gani. Jika di tanya takut miskinlah dia, sudah jelas dia sangat takut dengan kalimat itu. Menjadi miskin, Anita kembali menggelengkan kepala karena takut menjadi seperti Anggita dulu."Sudahlah, jangan di bayangkan. Semoga saja Mbak Gita enggak mencari-cari kesalahan kamu. Untung saja aku baik sama dia." Gani pun melewati sang istri yang sejak tadi ketakutan. Gani mengambil minum dan bertemu dengan Anggita tak sengaja."Gan, datang juga?" Anggita menyapa Gani."Eh, Mbak Gita. Datangalah, kan walau anak perusahaan kecil aku tetap harus ikut dalam perjamuan ini. Kali saja menjadi maju perusahaan kecilku." "Wah, kamu memang pekerja keras. Semoga aku bisa join dengan perusahaan kamu," ujar Anggita.Sejak menikah dengan Beni, Gani dan Rani baik padanya. Hanya saja entah Gani tak mengerti jika istrinya malah berlaku tak baik pada Anggita."Mbak, kenapa enggak bilang dari dulu kalau Mbak itu adiknya Pak Baskoro?""Oh, itu. Ah sudahlah semua tak usah di ba
Read more
Beni terpojok
Beni dan juga ibunya memilih untuk pulang lebih dulu karena wanita itu masih syok apalagi harus berhadapan dengan Anggita yang ternyata adalah adik dari Baskoro membuat bu Neni menjadi sakit kepala karena terkejut dengan hal tersebut."Rani cepat ambilkan minum untuk ibu." Beni meminta sang adik untuk mengambilkan air minum untuk ibunya tersebut dan bu Neni memilih untuk menyandarkan diri di sofa ruang tamu mereka.Wanita itu menatap ke atap rumahnya ia masih benar-benar tidak menyangka karena menantu yang selama ini dirinya hina dan pandang sebelah mata ternyata menyimpan sebuah rahasia besar mengapa anggota tidak mengatakan sejak awal jika dia anak orang kaya seandainya dirinya mengetahui hal itu lebih dulu tentu saja ia akan memperlakukan anggota dengan baik. Bu Neni menatap ke arah Beni yang tengah mengusap wajahnya dengan gusar."Kenapa kamu tidak membawa Anggita saja untuk kembali ke sini dan menjadi istrimu?" Ia yakin putranya itu tampan dan juga dahulu anggota terlihat sangat
Read more
Keinginan sang kakak
Memang setelah tadi memperingatkan kakaknya itu perihal jika ia tidak boleh terlalu mengekang Anggita, Evan segera pamit karena dirinya tidak ingin jika sang adik justru kembali pergi menjauhi saudara-saudaranya lagi ia tidak menginginkan hal itu terjadi. Cukup dua tahun mereka kehilangan Anggita dan sekarang ia tidak ingin hal itu kembali terjadi lagi.Baskoro menatap sengit ke arah istrinya itu, kenapa justru Fanya seperti berpihak kepada Anggita padahal dirinya hanya ingin yang terbaik untuk adiknya tersebut dan tidak menginginkan hal lainnya lagi.Fanya juga tidak terlalu menyukai sang suami yang terlalu mengatur adiknya itu. "Anggita juga memiliki privasi lagi pula untuk apa dia menikah lebih cepat biarkan dia menikmati kesendiriannya daripada menikah cepat lalu ia menyesal kembali untuk apa traumanya saja belum terobati kenapa kamu terus-terusan menjodohkan Anggita dengan Caraka sedangkan Caraka saja santai-santai dan tidak menuntut untuk menikahi Anggita secara cepat," ungkap F
Read more
Kejadian tak terduga
Anggita benar-benar merajuk kepada kakaknya itu, bahkan dia tidak mau keluar dari kamar dirinya tidak ingin bertemu dengan Baskoro. Seharusnya lelaki itu datang menemuinya dan mengatakan jika dirinya salah karena terlalu mentolerir tentang kehidupannya. Dirinya juga bukanlah seorang anak kecil yang semuanya harus diatur oleh kakaknya.Beberapa kali Fanya memanggilnya untuk sarapan bersama, tetapi Anggita tidak juga keluar dari kamarnya ia lebih memilih menahan rasa laparnya daripada harus melihat wajah kakaknya tersebut ia takut jika kembali bertemu dengan Baskoro justru lelaki itu akan kembali lagi mengatakan perihal Caraka dan mengatakan bagaimana ia harus menghadapi Caraka.Baskoro tengah sarapan bersama dengan istri dan juga anaknya ia tidak melihat kehadiran sang adik di meja makan tersebut. Dirinya memang tidak merasa bersalah karena ia hanya ingin yang terbaik untuk adiknya tersebut apa salahnya jika ia terlalu mengatur Anggita dirinya hanya takut jika adiknya kembali ke jurang
Read more
Donor Darah
Melihat anak itu di bawa ke dalam ambulans, ia juga langsung membawa Bunga ke dalam mobilnya untuk mengikuti Sasy.Anggita meminta sang sopir untuk mengikuti ambulans tersebut, ia juga belum masih berusaha untuk menenangkan sang keponakan yang terus-terusan menangis tanpa henti itu. Melihat bunga yang terus-terusan menangis itu hal tersebut membuat dirinya merasa tidak senang karena dirinya juga bingung harus bagaimana."Bunga, Sasy kenapa?" tanya Anggita. Dirinya berusaha untuk mengorek informasi dari keponakan yaitu bagaimana bisa saksi dalam keadaan seperti itu? Bunga menangis terus. "Sasy, Dia tadi terpelesetan nggak, saat itu aku sudah berada di bawah dan sasy kembali lagi ke atas karena kotak pensilnya tertinggal, tetapi sepertinya dia terpeleset." Begitu penjelasan dari Bunga. Anggita berusaha untuk menenangkan keponakannya itu ia tidak ingin jika Bunga merasa trauma akan hal tersebut apalagi keponakannya tersebut sampai menangis tersedu-sedu. Sasy adalah sahabat karibnya ten
Read more
Menunggu q
Caraka terlihat sangat kacau, dirinya merasa jika hidupnya benar-benar hampa tanpa adanya sang Putri apalagi putrinya itu terlihat belum ada tanda-tanda jika ia akan segera sadar hal itulah yang membuat pria itu semakin merasa hancur karena baginya sang buah hati adalah satu-satunya belahan jiwa yang selama ini ada untuknya semangat hidupnya untuk kembali bangkit lagi dari rasa traumanya itu. Walaupun anaknya memang sudah mendapatkan donor darah, tetapi dokter belum juga memberikan kabar baik kepada mereka karena para tenaga medis masih mengobservasi keadaan dari putrinya itu mereka juga mengatakan sudah melakukan yang terbaik.Sasy belum juga sadar setelah operasi panjang itu. Anggita masih di rumah sakit, sementara Bunga dan Fanya sudah pulang. Karena anak itu sudah sangat kelelahan seharian menangis bahkan tadi saat pulang pun keponakannya itu masih tertidur pulas. Anggita masih berada di rumah sakit karena dirinya takut jika nanti tiba-tiba sasi akan kembali membutuhkan donor dar
Read more
Sasy sudah sadar
Akhirnya Caraka makan, Anggita pun ikut makan kembali dengannya. Tak ada pembicaraan apa pun, keduanya fokus pada makanan masing-masing saja. Anggita juga merasa bersyukur karena akhirnya Caraka mau makan walaupun harus dirinya sedikit paksa, dirinya heran walaupun sudah tua mengapa lelaki itu harus dipaksa dahulu seperti anak kecil saja."Kamu juga dimakan jangan cuma dilihat ini saja memangnya nasinya bisa hilang tiba-tiba," ujar Caraka."Kamu jangan bikin mood aku hancur.""Makanya makan, mau aku suapi?" Anggita tiba-tiba tersedak makanan yang tengah dirinya kunyah itu sampai ia terbatuk-batuk. Wanita tersebut kesulitan untuk membuka botol minum.Caraka langsung saja merebutnya dan dirinya yang membukakan botol minum tersebut lalu kembali memberikannya kepada Anggita. "Jika tidak bisa membuka sendiri apa sulitnya untuk meminta tolong jangan memaksakan," ujar Caraka kembali."Terima kasih tanganku licin dan aku juga kan sedang lemas makanya itu aku tidak bisa membuka botol minumnya
Read more
Bertengkar hebat
Wanita itu benar-benar merasa malu mengapa saat-saat seperti ini justru Caraka mengatakan hal tersebut. Untuk menghindari lelaki itu semakin memojokkannya maka ia memilih untuk segera masuk ke ruangan dari Sasy sebagai pelarian.Anggita tak tega melihat wajah gadis kecil yang sedang terbaring di ranjang itu. Hatinya benar-benar merasa sedih melihat anak dari Caraka terbaring lemah seperti itu, walaupun ia bukan ibu dari anak tersebut, tetapi dirinya bisa merasakan sedih yang begitu mendalam entahlah dirinya berusaha tersenyum membalas senyuman dari Sasy saat melihat dirinya.Sasy tersenyum saat ia masuk. Tak banyak bicara, Anggita duduk di pinggir ranjang sambil menatap wajah Sasy. Anak kecil itu terlihat baru saja menangis karena dari sudut matanya berkaca-kaca, anggota langsung saja menyeka air mata yang masih ada di pipi dari Sasy."Anak cantik tidak boleh menangis nanti cantiknya luntur loh." Anggita mengusap pipi dari gadis mungil yang ada di hadapannya, bagaimana bisa seorang an
Read more
PREV
1
...
34567
...
19
DMCA.com Protection Status