All Chapters of Rahim Pengganti: Chapter 61 - Chapter 70
162 Chapters
Bab 61 - Perasaan Goyah
Happy Reading Semuanya!"Kamu akan berapa lama ketemu sama si Risky?"Irene memutar matanya malas mendengar perkataan dari Rangga barusan, bukankah itu hak dirinya bertemu dengan orang tercintanya tanpa harus memberikan waktu lamanya ia disana."Saya akan mengabari Mas kalau acara saya sama Mas Risky sudah selesai, saya merindukan mas Risky karena sudah hampir tiga minggu kita enggak ketemu." Rangga berkacak pinggang memperhatikan istrinya tampak sibuk dengan peralatan make up nya."Enggak bisa begitu dong! Mas ini suami kamu, sudah seharusnya kamu enggak menemui lelaki yang bukan suami kamu dalam jangka waktu yang lama!" emosi dari Rangga terlihat sangat jelas disana. Irene hanya memutar matanya malas.Rangga kembali dengan pikiran labilnya."Tapi setelah acara dengan Mas Risky, saya ketemu sama teman-teman akrab saya... teman kantor saya juga. Saya harus tahu sudah sejauh mana saya meninggalkan perusahaan," ucap Irene tidak mau kalah.
Read more
Bab 62 - Snack MSG
Happy Reading Semuanya!Tidak banyak pembicaraan yang bisa dikatakan setelah kalimat dari Risky beberapa waktu yang lalu, tatapan matanya menatap lurus kearah depan. Risky juga lebih banyak terdiam dengan pikirannya sendiri dan tidak ingin mengganggu Irene yang lebih banyak diam."Apa kamu enggak lapar? Mau pesan makanan?" tawar Risky"Euhm... boleh,"Irene memperhatikan ponselnya yang menampilkan nomor dari suaminya itu, Rangga benar-benar tidak membuatnya tenang. Perempuan itu yakin jika suami tampannya masih berkeliaran di sekitarnya dan memantaunya. Pandangannya berdalih pada ketiga temannya yang kini sibuk melambaikan tangannya kearah dirinya dengan wajah sumringah. Suara membahana mereka membuat dirinya dengan Risky menjadi pusat perhatian pengunjung di sekitarnya.“Bayi polos aku yang enggak polos-polos amat!” teriak Erika sembari mencubit gemas pipi Irene di depannya itu.Irene benar hanya pasrah melihat tema
Read more
Bab 63- Berubah Menjadi Orang Jahat
Happy Reading Semuanya! Mira menghentakkan kakinya kesal sembari memasuki rumahnya bersama kedua orang tuanya, rencana Mira untuk membuat luluh ibu mertuanya pupus sudah karena kedatangan sang adik. Bahkan dirinya di marahi habis-habisan oleh suaminya karena sudah membuat Irene tidak nyaman, semua yang dilakukannya tampak salah di mata Rangga. Mira hanya ingin menjadi yang terbaik dan mengembalikan sesuatu yang seharusnya menjadi miliknya. Bukan adiknya. “Bagaimana? Berjalan dengan lancar?" tanya Heru Kepala Mira menggeleng dan membuat Heru hanya menghela napasnya kasar, “Sudah aku bilang ini enggak akan berhasil,” sahut Mira. “Kamu hanya perlu berusaha sedikit lagi,” “Kenapa sih Papa enggak paham? Sudah aku bilang kalau ini enggak berhasil!” teriak Mira membuat lelaki yang sedang duduk di sofa menatap sang anak. Kepala lelaki paruh baya itu sudah stress perkara sang istri ingin bercerai dan jangan lagi ada masalah yang masih berlanjut sampai membuat kepalanya pecah. “Bagaim
Read more
Bab 64 - Lalat Pengganggu
Happy Reading Semuanya!Rangga tidak bisa menahan senyumnya saat Irene terus mengikutinya selama memasak, meskipun sang istri hanya bersembunyi di balik punggungnya dan memeluknya erat. Sesuatu hal yang paling membahagiakan dan membuatnya berterima kasih pada janin di dalam kandungan Irene, kalau bukan karena dia mana mungkin Irene akan menempel seperti perangko dengan dirinya. Irene sedang mengalami mabuk ketika berjauhan dengannya.“Irene, saya mau menggoreng dan banyak minyak. Kamu mau tangan kamu terkena percikan minyak?” tanya Rangga“Duh! Memangnya Mas mau tanggung jawab kalau saya mual kaya tadi? Lagian Mas orang ter-jenius di Kantor, kenapa hal sekecil seperti ini saja enggak tahu gimana cara mengatasinya? Pokoknya saya enggak mau jauh-jauh dari Mas!” seru Irene sembari mengeratkan pelukkannya pada Rangga yang hanya menghela nafasnya pelan.“Tahu tidak? Apa bedanya kamu sama permen karet?” tanya RanggaIrene terdiam di balik punggung Rangga, “Apa?” tanya Irene“Sama-sama mene
Read more
Bab 65 - Perlakukan Kak Mira Selayaknya
Happy Reading Semuanya!Tamu tak diundang tetap saja hadir di rumah mereka mengganggu keromantisan pasangan baru tersebut. kini yang dilakukan perempuan paruh baya itu sibuk mengomentari masakan yang sudah dibuat oleh Rangga beberapa jam lalu, bahkan belum sempat mereka cicipi.Bagaimana bisa tetangganya tahu kalau Rangga sedang membuat makan makanan enak, benar-benar seperti Jalangkung.“Masakannya kurang garam,” komentar Tante Sisil sembari menatapnya.“Kalau masakannya kurang garam ya mending enggak usah minta,” gumam Irene sembari menyandarkan tubuhnya pada dinding di belakangnya itu.“Kamu bagaimana sih jadi istri! Masa masakan buat suami enggak ada rasanya, biasanya kalau perempuan yang seperti ini bisa membuat suaminya main perempuan di luar sana.” Irene menaikkan sebelah alisnya berbarengan dengan Rangga yang baru saja berganti pakaian dari lantai atas.“Itu masakan saya, kalau tante tidak su
Read more
Bab 66 - Pergi
Happy Reading Semuannya!Irene memasang wajah kusut saat melihat laki-laki paruh baya dan Kakak perempuannya tampak menunggu di kursi tunggu kantornya, salah kan Irene yang memilih untuk berjalan lewat sini ke timbang jalur lain meskipun harus memutar jauh.“Irene, ada yang ingin kami bicarakan.”“Aku masih ada rapat dengan klien,” sahut Irene“Ini lebih penting daripada urusan kamu itu,” Irene menatap ponselnya yang menampilkan panggilan dari sang ibu. Apa yang harus ia lakukan sekarang? Jujur ia mendadak sedikit takut.Perempuan muda itu hanya bisa pasrah mengikuti langkah sang kakak dan sang ayah di depannya itu, entah dirinya akan di bawa ke mana oleh keduanya yang jelas ia hanya bisa pasrah saat ini.  Tatapan mata Irene menatap café yang tampak kosong di depannya itu, sepertinya ayahnya sudah menyewa tempatnya agar bisa berbicara dengan dirinya.“Kamu ingin pesan apa?” tanya He
Read more
Bab 67 - Sebuah tanggung jawab
Happy Reading Semuanya!“Kenapa kamu enggak bilang sama Mama? Kamu anggap apa Mama kamu ini?” Irene menunduk menatap jari tangannya sembari menahan tangisnya.Semua dalam posisi terluka yang tidak bisa dijelaskan, “Irene lebih suka kalau hanya aku yang terluka.  Jujur dari lubuk hati aku yang paling dalam, aku enggak mau mama terluka, terus juga aku begitu takut Mama semakin kecewa karena aku dan Papa.” Ira menengadah menahan air mata yang akan mengalir dari matanya.“Mama tahu ini sesuatu hal yang berat dan menyakitkan, tapi Mama mohon sama kamu untuk gugurkan kandungan kamu saja dan kita pergi ke luar negeri memulai semuanya dari awal, Mama selalu merasa bersalah karena ini—karena enggak bisa melindungi anak Mama sendiri.” Irene menatap sang ibu tidak mengerti.Tangan Irene meremas dress yang dikenakannya saat ini, “Ma—mimpi aku sudah rusak, anak yang ada di kandungan aku juga enggak punya salah
Read more
Bab 68- Jadi Nyamuk
Happy Reading Semuanya!Perasaan Irene jauh lebih baik semenjak sang ibu berada di rumah utama bersama dengan Rangga setelah pertikaian yang cukup panjang, tentu dengan rayuan maut dari dirinya. Saat ini adalah masa damainya dengan orang-orang yang menyakiti hatinya, bibirnya melengkung membentuk senyuman manis memperhatikan kedua orang di depannya itu. “Kamu enggak mau makan buah apel?” tanya Rangga sembari mengambil garpu untuk mengambil buah-buahan sehat untuk orang yang ada di depannya itu.Irene menggebrak meja di depannya dan menatap kedua orang yang menjadi suami serta ibunya, bibir Irene tersenyum memandang keduanya. Kepala Rangga hanya menggeleng melihat kelakuan dari sang istri di depannya itu.“Mas, berarti aku bakalan menjadi seorang ibu dong! Apa yang harus aku lakukan selain harus kuat mental? Pasti bakalan butuh sesuatu yang lain, ‘kan?” tanya IreneRangga menghela napasnya pelan sembari memperhati
Read more
Bab 69- Menerima Sepenuhnya
Happy Reading Semuanya!Irene hanya bisa memandang sendu sang ibu yang sudah pergi menuju pesawat tujuan Semarang dan hanya menyisakkan Irene dengan sang suami di luar pintu mobilnya sembari membantu sang ibu menurunkan koper.“Mas, kenapa sih bahagia itu datangnya cuman sebentar?”Rangga tidak menjawab perkataan dari Irene barusan, ia sendiri masih bertanya-tanya dan penasaran kenapa bahagia datangnya itu hanya sebentar. Tangannya mengusap lembut kepala sang istri dan tersenyum tipis.“Kamu mau makan apa? Kita beli sekarang,” ucap Rangga mengalihkan perhatian dari Irene yang kini sibuk berpikir.“Saya mau seblak,” Rangga menggeleng mengingat betapa pedasnya makanan yang di inginkan oleh sang istri saat ini. Lelaki itu sangat ingat ketika Irene memesan seblak dengan Mira dan ia mencicipinya, makanan berminyak serta pedas tidak bagus untuk kandungan milik Irene.“Yang lain?” tanya Rangga
Read more
Bab 70 - Putus
Happy Reading Semuanya!“Mas, saya enggak mau sakitin orang lagi.” Rangga yang sedang memakan sarapannya menatap Irene bingung, entah kerasukan hantu apa sampai membuat sang istri menjadi seperti ini.Tangannya menyentuh kening Irene yang ada di depannya itu, “Hangat, kamu tidak kerasukan hantu jalanan raya atau hantu...”Irene berdecak mendengar perkataan dari sang suami barusan,“Enggak Mas, saya sudah memikirkan semuanya. Sudah waktunya saya membuat keputusan buat enggak sakiti orang lagi,” ucap Irene sembari menatap sang suami yang tersenyum manis pada dirinya itu.“Jadi, bagaimana?” tanya Rangga“Saya ingin putus dari Mas Risky,” ucap IreneRangga tampak sumringah mendengar perkataan dari Irene barusan,  inilah yang ia tunggu-tunggu dari Irene selama ini. di mana perempuan yang menjadi istrinya itu putus dengan kekasihnya dan hanya fokus pada kehamilan serta dirinya.
Read more
PREV
1
...
56789
...
17
DMCA.com Protection Status