Semua Bab Rahim Pengganti: Bab 41 - Bab 50
162 Bab
Bab 41 - Positif Hamil
Happy Reading Semuanya!Kedua orang tua dari kedua belah pihak antara Irene dan Rangga sudah berkumpul di ruangan IGD menunggu hasil pemeriksaan Irene yang dilakukan beberapa jam lalu, Irene sendiri tampak merasa kesulitan bernafas menunggu hasil tentang dirinya,“Dari hasil pemeriksaan darah, jika hasil tes beta-hCG antara lima dan sepuluh bisa dikatakan Nona hamil. Pemeriksaan Nona memiliki hasil yang positif dan ini menandakan bahwa terdapat hormone hCG dalam urine, hal ini artinya kalau Nona memang sedang hamil.”“Serius?” tanya Nia“Hasil tespack dari Nona juga menunjukkan positif dan ini tidak pernah salah, Nona saat ini sedang hamil. Jadi saya ingin mengucapkan selamat pada Tuan karena sebentar lagi akan dianugerahi seorang anak." Penjelasan dokter di depannya sukses membuat Irene tidak bisa mengatakan apapun, perempuan muda itu tidak tahu harus berekspresi seperti apa terkait dengan berita yang baru saja ia dengar.“Kalau begitu kita periksa ke dokter kandungan bagaimana? Aga
Baca selengkapnya
Bab 42 - Belanja
Happy Reading Semuanya!Irene rasanya ingin membuang semua bahan yang ada di keranjang troly saat ini, semua pilihan Rangga adalah bukan kesukannya.“Mas saya enggak suka kacang merah, mas pernah merasakan makan kacang merah enggak sih? Rasanya itu aneh. Siapa juga coba yang suka sama kacang merah? Taruh lagi aja sih mas.” keluh Irene saat Rangga memasukkan satu pack kacang merah ke dalam trolli belanjaan mereka.Lelaki dengan wajah tampan itu menggeleng, “Irene, kacang merah itu salah satu sumber dari asam folat dan itu bagus untuk kamu yang sebagai ibu hamil baru.” Bibir Irene cemberut.“Tapi saya enggak suka! Mas kan bisa cari alternative lain yang bisa saya sukai,” ucap Irene sembari menyandarkan tubuhanya pada lemari pendingin di sebelahnya.Rangga tampak berpikir dan memandang perempuan di sebelahnya, “Hati sapi?”tawar Rangga.Irene menggeleng cepat. Memikirkan merah darah dari hati sapi saja membuat bulu roma Irene berdiri, perempuan muda itu sangat membenci hati sapi. Ia memb
Baca selengkapnya
Bab 43 - Lamaran Risky
Happy Reading Semuanya!Iris mata Irene memperhatikan gelas di depannya di mana sang suami terlihat menyuguhkan susu khusus untuk ibu hamil dan sarapan pagi ini, ia sama sekali tidak melakukan apapun. Enggan juga ia melakukannya. Jadi bisa di bilang kalau Rangga menjadi suami yang super duper siaga saat ini. Tangan Irene memainkan garpu di tangannya sembari mengambil potongan buah alpukat di depannya itu.“Mas, saya boleh pergi sama pacar saya?” tanya IreneRasa ingin marah menyergap. Rangga mengeraskan rahangnya mendengar perkataan dari Irene barusan,“Kenapa kamu belum putus dengan pacar kamu? Bukan kah saya sudah pinta kamu sama pacar kamu buat putus?” tanya Rangga“Sejujurnya ini enggak adil kaya begitu, masa saya mengorbankan perasaaan sedangkan Mas enggak. Saya memperbolehkan Mas pergi bahkan menginap sama Kak Mira, tapi kenapa Mas enggak memperbolehkan saya main sama mas Risky? Padahal saya main juga enggak sampai tengah malam,”Rangga yang mengunyah makanannya menatap Irene se
Baca selengkapnya
Bab 44- Ini Bukan Impian
Happy Reading Semuanya!Risky masih tidak bisa mempercayai ini.Lelaki itu masih tidak percaya dengan perkataan dari perempuan yang menjadi kekasihnya barusan. Bagian apa yang terlewatkan olehnya. Tatapannya mengarah pada Irene di sebelahnya.Keduanya benar-benar tidak mengeluarkan sepatah kata apapun, hanya sibuk dalam pikirannya masing. Risky sendiri masih mencoba untuk memahami perkataan dari sang kekasih di sebelahnya. Lelaki itu ingin menyangkal semuanya, tapi tatapan dan kesungguhan yang di tampilkan oleh Irene membuatnya tidak bisa berkata apapun."Jadi kamu serius lagi hamil?" tanya Risky untuk kesekan kalinya.Irene memejamkan matanya menahan tangis, ia sudah tidak bisa menahannya lagi. Tangannya meremas dress yang dikenakannya saat ini, Irene sudah tidak tahu harus mengatakan apa lagi dan bingung menjelaskannya bagaimana lagi pada sang kekasih. Rasanya kejahatannya sudah terbuka satu persatu."Irene, jawab aku. Apa yang aku lewatka
Baca selengkapnya
Bab 45 - Mencoba Menerima
Happy Reading Semuanya!"Mas, aku mencintai kamu selamanya."Ucapan yang keluar dari bibir Irene mendadak membuat Risky tersenyum manis, rasanya masih sama meskipun sudah ia dengar setiap waktunya. Ia mencoba menerima semua apa yang terjadi pada kekasihnya sekarang ini. "Kamu mau makan dulu?" tawar Risky."Boleh," Risky mengangguk dan membawa mobil yang dikendarainya menuju sebuah restoran langganan mereka. Melihat wajah cerah dari kekasihnya saja sudah membuat Risky merasa cukup, tatapan matanya tidak lepas dari perempuan yanng kini sudah duduk di tempat mereka biasa bercengkrama."Kamu mau makan apa? Apakah ada larangan kamu...""Ei... aku mau makan makanan yang aku suka, bukan tentang larangan. Aku happy pasti semuanya baik-baik saja, aku mau makan yang kemarin mas Ibnu kasih tahu itu loh sayang. Aku mau itu," Risky mengangguk mengiyakan perkataan dari Irene barusan.Keduanya tampak saling menatap dalam. Perasaan
Baca selengkapnya
Bab 46 - Ngidam
Happy Reading Semuanya!Rangga memperhatikan sang istri yang kelelahan di atas sofa ruang tamu dengan wajah sembab nya, tangannya mengusap lembut pipi Irene yang kini berjalan memeluknya erat dan menyembunyikan wajahnya tepat pada dada bidang miliknya. Lelaki itu hampir tidak bisa bernafas melihat kelakuan sang istri yang seperti ini.Tangannya mengendurkan pelukan dari istrinya saat ini, ia tidak tahu apa yang terjadi saat ini. Tapi ada satu hal yang penting untuk ia tanyakan.“Irene, kamu sudah makan?” tanya Rangga“Euhm ... saya sudah makan ayam tadi, tapi memangnya saya enggak boleh peluk Mas ya? Mas enggak suka di peluk sama saya? Padahal saya lagi mau manja karena keinginan janin yang ada di perut saya," Rangga tersenyum tipis."Enggak apa-apa, mas hanya kaget karena kamu tiba-tiba begini." Usapan dari tangan Rangga membuat bibir Irene cemberut, "Dari tadi saya tahan mual karena enggak ada Mas di sekitar saya. Jangan pergi d
Baca selengkapnya
Bab 47- Suami Yang berubah
Happy Reading Semuanya! Rangga menatap jengah perempuan yang ada di depannya itu, entah harus ke berapa kalinya ia harus mengatakannya pada Mira kalau ia tidak ingin diganggu ketika bersama dengan Irene.  Apakah tatapan tidak sukanya masih menjadi harapan Mira untuk ia tetap berada di sini. Bahkan sekarang ini ia tidak tertarik pada pakaian Mira di depannya, walaupun sudah menggunakan pakaian yang cukup menggairahkan. Dunianya sudah terpaku pada Irene. “Kamu memang sangat susah untuk di pahami ya? Sudah saya bilang jangan mendekati Irene selama dia hamil atau apapun itu, entah alasan itu penting atau enggak. Saya mohon jangan mendekati Irene, dia banyak menderita bukan hanya kamu. Kehamilan Irene saat ini menjadi sesuatu yang sangat berharga untuk keluarga saya dan kamu tahu itu Mira!” Perempuan muda dengan nama Mira tampak meremas dress panjang yang dikenakannya saat ini, memang apa salahnya dirinya mengunjungi sang suami ke ruangannya di Kantor
Baca selengkapnya
Bab 48- Rencana Jahat
Happy Reading Semuanya!Untuk saat ini, hal yang bisa percayai sebagai tempat bercerita dan orang yang memihaknya adalah keluarganya. Tidak ada lagi. Wajahnya yang kusut sudah menjelaskan bahwa ia sedang merasakan sedih dan tentu menjadi pusat perhatian keluarganya saat ini. "Kamu kenapa Nak,"Matanya berlinang dan menahan tangis, ia kembali mengingat dimana suaminya mengusirnya hanya demi Irene. Jika tidak karena dirinya mana mungkin lelaki itu bisa menikah dengan adiknya, tapi adiknya juga termasuk bagian yang paling dibenci olehnya karena sudah merusak kebahagian dan mencuri suaminya.Tangan sang ayah tampak mengusap lembut wajahnya, tentu siapa yang tidak khawatir melihat anaknya kembali ke rumah dalam keadaan bersedih seperti ini bahkan marah."Bilang sama Papa, kamu kenapa? Apakah ada yang menjahati kamu?"Ira yang sedang melipat baju mendengar nada suara khawatir dari suaminya dengan cepat menuju sumber suara dan memperhatikan a
Baca selengkapnya
Bab 49- Menyembunyikan Kehamilan
Happy Reading Semuanya! Diam. Hanya itu yang bisa Irene lakukan saat ini, tidak ada yang bisa ia lakukan selain memandang ketiga temannya. Mereka semua tampak sibuk membicarakan lelaki yang mereka temui di club malam. Ia tidak senakal itu hingga datang kesana, ayahnya memberikan jam waktu yang ketat dan tentu saja Rangga juga begitu. Selama ia hidup, Irene sama sekali tidak pernah datang kesana. Kisah menggairahkan, ramai, dan semacamnya. Tidak pernah Irene rasakan kecuali mendengarkan perkataan mereka, kalau seandainya ia diizinkan masuk kedalam club, mungkin ia bisa menimpali perkataan dari teman-temannya itu. Sekarang ia sama sekali tidak bisa melakukan apa-apa. Tapi setidaknya Irene bersyukur karena Rangga tidak mengekangnya dalam pertemanan, sang suami hanya mengekangnya kalau ia pergi bertemu dengan kekasihnya saja. Hanya itu letak kecemburuan dari Rangga yang tidak bisa Irene rubah. “Lo kenapa diam saja?” tanya Zara Kedua temannya kompak menatap Irene yang hanya memandang b
Baca selengkapnya
Bab 50- Kue Cubit
Happy Reading Semuanya!“Ge, istri kamu kenapa?” tanya Bayu sembari memperhatikan sang menantu tampak menahan tangis dan marah bergabung menjadi satu.“Mau kue cubit, tapi enggak ketemu selama perjalanan tadi. Katanya biasanya suka ada yang jual di pinggir jalan dekat dengan sekolah dasar, tapi pas sampai sana ternyata habis. Makanya Irene jadi begitu,” sahut Rangga sembari memperhatikan wajah cantik sang istri yang hanya melengkung ke bawah."Memang kamu enggak coba cari di online food? Teknologi canggih dan kamu bisa mendapatkannya dengan mudah." Rangga mengangguk membenarkan ayahnya."Papi pikir anak ayah ini bodoh? Tanya saja dengan menantu Papi, dia mau lihat secara langsung pembuatannya di depan mata dan lebih parahnya Rangga yang harus masak, tadi juga sudah di cek kalau tokonya kebanyakan tutup dan sudah ready tinggal kirim. Ribet pokoknya sama bumil satu itu," jawab Rangga sembari tersenyum kaku. Nia yang mend
Baca selengkapnya
Sebelumnya
1
...
34567
...
17
DMCA.com Protection Status